Selamat siang semuanya, kali ini saya nemu artikel yang bagus1, cuman tampilan tulisannya tidak bisa diubah ke menu reading mode, yang biasanya muncul di samping alamat browser kita, reading mode ini biasanya membuat lebar tulisan menjadi tidak terlalu lebar, sehingga sesuai standar kenyamanan mata manusia dalam membaca, menurut penelitian juga, mata lebih tidak cepat lelah ketika membaca tulisan yang tidak terlalu lebar, standardnya sekitar 50 sampai 70 karakter per baris. Nah, sehubungan dengan hal tersebut kali ini saya copaskan saja artikel tersebut kesini dengan tujuan agar lebih mudah dibaca ya, artikel ini berisi mengenai investasi saham dan uang, semoga bermanfaat. Silahkan tulis tanggapan dan komentarmu di bawah ini apabila merasa diperlukan ya.
Inti dari buku ini adalah untuk menjelaskan bahwa kemampuan mengelola uang dengan baik tidak ada kaitannyya dengan kecerdasan. Kemampuan finansial lebih banyak kaitannya dengan perilaku kita. Dan perilaku yang paling menghambat kemampuan finansial adalah sukar diajarkan atau keras kepala atau batu, bahkan ke orang-orang cerdas. Kan banyak orang cerdas tapi gak mau diajarin karena merasa dirinya dah pinter, arogan. Ada cerita, ada seorang genius yang berhhasil mematenkan router wifi, dia rancang itu dan dijual ke beberapa perusahaan, singkatnya sukses lah dia. Kaya lah dia, gak cuma kaya dia itu juga sombong, dia pamerin uang yang tebel itu ke orang yang gak mau ngeliat dan yang mau ngeliat. Pokoknya dia tunjukkin semua uangnya. Pernah dia juga nyuruh bawahannya beli koin emas sebanyak 1000 dolar, udah dibeliin sama bawahannya, dia sama teman-temannya di pelabuhan lagi mabok, dikasihlah koin emasnya. Eh abis itu malah dijadiin mainan, dia lempar koin emas itu ke laut kayak main lempar batu yang dipinggir sungai. Beberapa hari kemudian, dia juga telah menghancurkan lampu yang harganya 500 dolar, ditegur lah oleh managernya, memberi si genius ini kala harga lampunya itu 500 dolar. Kemudian dia ngomong kayak gini, “kamu mau $500? Nih minggat sana , jangan pernah hina aku seperti itu lagi”.
Seorang genius yang kehilangan kendali atas emosinya akan mengalami bencana keuangan, cepat atau lambat. Apalagi sebaliknya.
Ada cerita lagi, Ronald James Read, seorang petugas kebersihan dan penjaga pom bensin. Dari keluarganya, hanya dia yang lulus SMA, dan lebih hebatnya lagi dia harus minta tumpangan mobil orang biar bisa pergi ke sekolah. Kehidupannya sangat sederhana, Read memperbaiki mobil selama 25 tahun di pom bensin dan menyapu lantai di hotel selama 17 tahun. Dia punya rumah dua kamar seharga $12.000 dan hidup disana sampai meninggal. Read meninggal pada tahun 2014, di usia 92 tahun. Setelah itu seorang petugas kebersihan dari desa masuk berita internasional, seorang kawan mengenang bahwa hobiny adalah memotongkayu bakar. Tahun 2014, 2.8 juta orang Amerika meninggal, tak sampai 4.000 punya harta diatas $8 juta ketika meninggal. Fun factnya Ronald Read adalah salah satunya. Tau dari mana? Dalam surat wasiatnya, read berpesan bahwa uangnya $2 juta dibagikan ke anak-anak tiriny dan $6 diberikan ke rumah sakit dan perpustakaan. Tentu saja orang yang mengenal Ronald Read kaget, dia dapet duit dari mana?. Ternyata gak ada rahasianya, dia gak menang lotrem gak dapet warisan banyak. Dia cuma nabung apa yyang dia bisa tabung dan menginvestikannya di saham blue chip. Dia tunggu sampai puluhan tahun hingga angkanya $8 juta lebih.
Beberapa bulan Read meninggal, ada laki-laki lain yang masuk berita, namanya Richard Fuscone, seorang eksekutif Merrill Lynch lulusan Harvard bergelar MBA, karirnya sukses sekali di bidang keuangan hingga di umurnya yang baru40 tahun dia sudah menjadi pilantropis, masuk ke dalam daftar 40 pebisnis tersukses “40 dibawah 40”. Tapi nasibnya gak begitu bagus, pada pertengahan 2000an, Fuscone meminjam banyak uang untuk memperluas rumah yang mewah 1.600 meter persegi di Greenwich, dengan 11 kamar mandi, dua lift, dua kolam, tujuh garasi dan biaya pemeliharaan bulanannya diatas $90.000, rumahnya si Read aja cuma $12.000. Terjadilah krisis keuangan 2008, bangkrut dong si fuscone ini, utangnya kebanyakan dan aset yang gak likuid bikin dia bangkrut, rumah yang mewah tadi disita
Ronald Read sabar, Richard Fuscone tamak. Itu aja sih perbedaannya, pendidikan dan pengalaman keduanya gak berpengaruh.
Ada sesuatu yang menarik dari cerita diatas, selain yang itu. Dalam bidang apa lagi seseorang tanpa gelar sarjana dan pengalaman sukses yang bisa mengalahkan seseorang dengan gelar sarjana hebat dan pengalaman yang paling sukses? Gak mungkin kan ada orang yang lebih baik melakukan transpalantasi jantung daripada dokter bedah lulusan Harvard, atau merancang gedung pencakar langit lebih hebat daripada arsitektur terhebat. Dan gak ada ceritanya seorang petugas kebersihan mengalahkan insinyur nuklir top dunia.
Keberhasilan finansial itu bukan tentang hitung2an, matematika, statistika, data-data keuangan, teknis uang gimana, tapi keberhasilan finansial itu tentang soft skill, dimana perilaku kita lebih penting daripada pengetahuan kita. Tujuan buku ini pake cerita-cerita yang mudah dimengerti untuk menyakinkan kalo soft skill lebih penting daripada segi teknis uang. Kan banyak diluar sana lulusan dari univ yang bukan kaleng-kaleng, di univ itu juga jurusan financial engineeringnya menjadi favorit bagi banyak orang, tapi apakah dengan masuknya kita ke jurusan itu adalah bukti bahwa itu sudah membuat kita menjadi investor lebih baik dari yang bukan dari jurusan financial engineering? Apa lebih kecil kemungkinan kita gak ngutang? Nabung untuk masa yang sulit? Punya pandangan realistis mengenai apa yang dilakukan dan tak dilakukan uang kepada kebahagiaan kita?
Berbicara tentang krisis, semakin banyak saya(penulis) belajar dan makin banyak saya mengamati, makin saya menyadari bahwa kita baru dapat memahami krisis keuangan dengan lebih baik menggunakan kacamata psikologi dan sejarah, bukan keuangan. Untuk memahami kenapa orang kebiasaannya ngutang terus, kita gak perlu belajar suku bunga, kita cuma perlu belajar sejarah ketamakan umat manusia. Untuk mengerti kenapa investor menjual sahamnya ketika pasar sedang lemah, kita gak perlu belajar ekonomi atau statistika yang mempelajari data-data, kita hanya perlu mengerti apa yang terjadi dengan keluarga kita ketika apa yang diinvestasikan itu mengalami kerugian, anak makan apa? Istri gimana? Nanti sedih.
## Bab I
Banyak orang melakukan hal gila dnegan uang, namun tak seorang pun gila. Maksudnya apa? Begini, setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, dari berbagai generasi, dibesarkan oleh orang tua yang berbeda, lahir di berbagai macam kondisi ekonomi, intinnya nasib orang itu beda-beda. Semua orang memiliki pengalaman unik dlaam menafsirkan bagaimana cara dunia bekerja, kita menganut suatu nilai tentang cara kerja uang yang sangat beragam dari ornag ke orang. Yang tampak gila bagi anda, boleh jadi masuk akal bagi saya. misalnya orang yang tumbuh dlaam kemiskinan mempunyai pikiran mengenai risk and return yang tak bisa dimengerti oleh orang kaya, mereka cenderung membuat standar yang tinggi terhadap risiko, karena harta mereka sedikit, ya gak mau dong harta yang sedikit itu tiba-tiba ilang. Kalo orang kaya mah bebas, duit ilang masih punya banyak.
Makanya penasihat keuangan sebenernya gak tau persis bagaimana cara kita menginvestikan uang, apa yang kita prioritaskan, potensi risiko yang diambil tinggi atau rendah. Penting bagi kita untuk mengetahui profil risiko, walaupun si penasihat keuangan itu sudah diberi tau, dia masih belum mengerti bagaimana kondisi psikis kita, sepintar apa pun dia. Wajar bilamana kita tidak selalu sependapat dengan nasihat yang dia berikan. Kayak ceritanya John F. Kennedy yang ditanya reporter apa yang dia ingat dari masa Depresi, dia bilang:
“Saya tak punya pengelaman langsung dengan Depresi, keluarga saya salah satu keluarga terkaya di dunia, pas itu kami punya rumah lebih besar, pembantu lebih sering, dan bepergian terus. Satu-satunya yang saya liat langsung adalah ayah saya mempekerjakaan lebih banyak tukang kebun, agar mereka bisa makan. Saya benar-benar tidak belajar dari Depresi hingga saya membacanya di Harvard”
Orang-orang pada bingung bagaimana ceritanya orang yang gak punya pengalaman langsung dengan Depresi (kisah ekonomi terbesar) bisa diberi tanggung jawab atas ekonomi? Walaupun dia belajar, belajar segitu giatnya dan andaikata punya pemikiran yang open minded sekalipun tak akan pernah menciptakan kekuatan yang berasal dari ketakutan dan ketidakpastian, dia gak punya bekas luka,
Investor Michael Batnick bilang, “beberapa pelajaran harus dialami sebelum bisa dimengerti”
Pandangan kita mengenai uang dibentuk di dunia yang berbeda-beda
Kita ambil contoh sederhana: tiket lotere
Orang-orang amerika menghabiskan lebih banyak uang untuk tiket lotere daripada hiburan kayak nonton film ,bertamasya, hang out. Siapa yang beli lotere? Orang miskin. Rumah tangga berpendapatan rendah di AS rata-rata menghabiskan $412 per tahun untuk tiket lotere, itu tuh 4x pengeluaran orang yang berpendapatan tinggi. Mereka gak bisa menabung, karena duitnya abis buat lotre. Kan itu bodoh, gila, mereka membuang pengaman untuk sesuatu yang gak pasti, peluang untungnya 1 : 1.000.000. itu tampak gila bagi saya dan kita, tapi saya dan kita tidak berada di kelompok yang berpendapatan rendah. Jadi susah lah buat kita mengerti secara intuitif kenapa kok mereka mau beli lotre. Coba ya kita memahami pake sudut pandang mereka:
Kami bisa hidup hanya berasal dari gaji ke gaji, gak ada yang bisa ditabung. Kami gak bisa liburan, gak bisa beli mobil baru, ambil asuransi kesehatan, gak bisa beli rumah di lingkungan yang aman, anak bisa kuliah aja karena harus ngutang dulu. Trus ada yang namanya lotre, tiket lotre adalah satu-satunya waktu dalam hidupkami bisa bermimpi yang seolah nyata, membayangkan semua barang bagus yang anda sudah punya dan menganggap biasa saja. Kami membayar mimpi itu, dan anda tak kan menngerti karena anda sudah hidup dalam mimpi itu. Makanya kami membeli lebih banyak tiket lotre.b
Lu gak harus setuju dengan penalaran itu, karena itu adalah gagasan yang buruk. Tapi setidaknya kita agak sedikit paham kenapa tiket lotere masih laku
## Bab II : Keberuntungan dan Resiko
Kita nyebutnya hoki aja lah ya.
Bill gates seorang owner dari perusahaan Microsoft,salah satu perus terkaya di dunia yang asetnya >1 T dolar. Hal yang menjadikan kenapa Bill Gatesini menjadi begitu sukses bukan hanya keahliannya dia dalam menjalankan komputer. Ya emang tidak bisa dipungkiri bahwa Gates ini memliki visi tentang komputer yang sukar dipahami oleh para pakar komputer. Tapi di sisi lain, Gates ini juga punya hoki. Data menunjukkan anak yang punya kesempatan SMA itu ada 300 juta orang, di dunia lho ini ya. 18 juta nya itu di Amerika Serikat, 270rb nya hidup di Washington dan di Seattle itu 100rb. Dan yang SMA di Lakeside itu cuma 300 anak saja, itu kan namanya hoki/privillege. Makanya Bill Gatesini itu pernah ngomong :
“Jika tak ada Lakeside maka tidak ada Microsoft”
Kita perlu mengakui bahwa dalam keberhasilan yang kita capai itu ada unsur hokinya. Kegagalan juga gitu ada unsur apes nya, kita harus memberi ruang untuk pengertian ketika menilai kegagalan, gak semua kegagalan akibat usaha yang dikhiniati.
Bill Gates pernah ngomong, “Keberhasilan adalah guru yang payah, membuat orang berpikir dia tak bisa kalah”
Keberhasilan membuat kita arogan, membuat kita berpikir kita yang paling hebat,jumawa. Ketika keadaan sedang bagus-bagusnya, sadarilah bahwa itu tak sebagus keliatannya. Hal ni juga berlaku sebaliknya, “Kegagalan bisa menjadi guru yang payah, karena membuat orang berpikir bahwa keputusannya buruk, padahal lagi apes aja”
Bab III : Tak Pernah Cukup
Orang-orang bilang kalo cukup itu mengabaikan kesempatan dan potensi yang tersedia. Padhaal konsep cukup itu gak begitu. Rasa cukup akan menyadari anda akan nafsu yang ingin lebih, terus menerus hingga nafsu tersebut mengantarkan anda ke titik penyesalan. Ibaratnya tuh gini, kita ambil dalam makanan, kita gak bakal tau kapan kita ngerasa cukup makan ketika kita belum muntah, untuk mengetahui seberapa banyak makanan yang kita bisa konsumsi adallah dengan makan sebanyak-banyaknya sampai muntah, kalo udah muntah barulah kita tau itu batasan “cukup” kita. Banyak orang kan yang gak mau muntah, karena muntah sedikit aja bisa menghilangkan kenikmatan makanan, begitu juga di dunia finansial. Jangan sampai kita muntah (titik penyesalan) dengan menginvestika sebanyak2nya duit yang kita punya agar dapet untung yang lebih banyak.
Okelah katakanlah kita bisa menanggung resiko dalam berinvestasi atau berbisnis, tapi ada banyak hal yang tak pernah layak diusahakan dengan menanggung resiko,
Kebahagiaan sangat berharga
Seorang sahabat dan adik sangat berharga
Kawan sangat berharga
Kebebasan sangat berharga
Jangan dapetin sebanyak-banyak nya untung dari investasi lah bisnis lah kalo hal-hal itu kamu korbankan, gak kan pernah layak. Gak usah pelit buat mereka, masih banyak hal berharga di dunia ini selain uang. Jadi ketika kamu sedang mendapatkan kesempatan bersama mereka, invest semuanya di mereka, kalo udah gak bareng tuh baruu mikirin yang lain.
> Cara terbaik menjaga hal-hal itu adalah mengetahui kapan waktunya berhenti mengambil resiko, kapan waktunya “cukup”
>
Bab IV : Penumpukan Membingungkan
Bumi, ilmu tentang bumi termasuk ke dalam rumpun ilmu yang baru saja kita dalami, mengenai pengeboran bumi menuju ke arak bumi. Isaac newton mempelajari langit-langit, yang kini kita mengetahui hal-hal dasar mengenai bintang-bintang. Dulu bumi tuh pernah tertutupi oleh es, bukan hanya sekali tapi 6x. Tentu saja untuk membekukan, melelehkan membekukannya lagi itu butuh energi yang sangat besarr dari planet ini, dan penyebab dari terjadinya 6x pembekuan di bumi tidak pernah kita sangka sebelumnya.
Ada banyak teori yang berusaha untuk menjelaskannya, tapi tidak satu pun yang bisa membuktikan itu benar. Ada yang bilang pertumbuhan pegunungan di bumi dapat merubah angin yang bisa membekukan bumi atau letusan gunung berapi atau yang semacamnya lah. Ya itu memang bisa menjelaskan bumi tertutupi oleh hanya satu kali, lah ini 6x gimana ceritanya. Pada awal 1900an saintis asal serbia, Milankovic menjelaskan bahwa Tarikan gravitasi Matahari dan Bulan mempengaruhi gaya kemiringan bumi yang menyebabkan 2 kondisi, kondisi ketika bumi mendapati cahaya lebih banyak daripada biasanya dan kondisi ketika bumi mendapati cahaya lebih sedikit daripada biasanya.
Teori Milankovic ini berasumsi bahwa kemiringan bumi ini yang menyebabkan musim dingin yang cukup dingin untuk bisa membekukan bumi.
Terus ada seorang meteorologi rusia namanya vladimir koppen menggali lebih dalam tentang teorinya si Milankovic ini dan menemukan bahwa bukan musim dingin yang cukup dingin , melainkan musim panas yang sejuk. Maksudnya apa? Jadi awalnya musim pana itu tak pernah cukup panas untuk melelehkan es yang sudah tertutupi oleh musiim dingin, akibatnya ada salju yang masih bertahan. Nah salju yang sisa itu tadi mempermudah salju menumpuk lagi di musim dingin selanjutnya, begitu seterusnya hingga lapisan salju memiliki ukuran tebal 1 km dan menutupi satu benua.
Begitu juga sebaliknya, tadikan dikatakan bahwa akibat kemiringan bumi yang disebabkan oleh tarikan gravitasi matahari dan bulan menyebabkan 2 kondisi, ini sudah mengalami kondisi kedua dimana bumi mendapat lebih banyak cahaya daripada biasanya, akibatnya suhu di bumi naik, salju yang menumpuk tadi lama-lama hilang
Darisini kita belajar bahwa kita tak perlu kekuatan besar untuk menciptakan hasil yang besar. Lah tadi bumi mengalami tertutupi es selama 5x gara-gara apa coba? Ya benar gara-gara ada salju yang bertahan, itu kan gak pernah terpikirkan oleh orang
Seperti kata ahli glasiologi gwen Schultz, “yang menimbulkan lapisan es bukan banyaknya salju, melainkan salju yang bertahan, sedikit apapun”
Sebuah dasar kecil yang bertahan bisa menjadi pertumbuhan berikutnya, kemudia berikutnya lagi, terus menerus, llalu mengarahkan kepada hasil yang luar biasa yang tampaknya bertentangan dengan logika. Sangking bertentangannya, kita kadang meremehkan kemungkinannya dan apa yang bisa dihasilkannya. Inilah yang dinamakan compunding
Mari kita ngomongin tentang Warren Buffet , sudah banyak buku yang membicarakan kesuksesannya, lebih dari 2000 buku. Namun hanya sedikit perhatian yang ngemention ke fakta paling sederhana: harta Buffet yang sekarang itu bukan hanya karena dia investor hebat, melainkan karena dia sudah menjadi investor sejak masih anak-anak. Kunci keberhasilannya adalah dia sudah menjadi investor selama ¾ abad lamanya. Orang dia mulai investasi dari usianya ke 10 tahun, coba kalo dia baru mulai berinvestasi di usia 30 tahun, masa remajanya dia habiskan seperti remaja lainnya, berfoya-foya, jalan-jalan. Dan dia berhenti di usian pensiun umur 60 tahun, kemampuannya dalam berinvestasi tetap sama (22% pertahunnya). Harta yang dia miliki berapa coba? Hanya $11 juta bukan $84 Milliar, bahkan itu 99.9% lebih kecil dari harta Buffet sebenernya. Semua keberhasilan finansial Warren Buffet bisa dihubungkan dengan dasar finansial yang dia bangun sejak kecil dan panjangnya umur dia.
Keahliannya adalah investasi tapi rahasianya adalah waktu
Begitulah cara kerja compunding
Bab V : Menjadi Kaya Vs Tetap Kaya
seorang trader profesional lahirpada tahun 1877, bernama Jesse Livermore, ia menjadi trader profesional sebelm orang tau bahwa itu bisa dilakukan, ppionir lah gampangnya. Di umurnya 30 tahun, dia udah punya $100 juta. Namanya menjadi terkenal ketika masa depresi yang terjadi pada Oktober 1929, kejatuhan bursa saham. Istri, anak anak danibunya khawatir dengan kondiisi yang mencekam seperti itu. kata penulis biograinya ketika itu terjadi Livermore berdiiri di depan pintu, kebingungan, click dan akhirnya dia menyadari apa yang sedang terjadi. Dia akan mengambil keputusan besar, ya dia mengampil posisi “short”, bertaruh harga saham akan turun. Benar saja, dalam satu hari Livermore mendapat untung setara $3 Miliar lebih. Dalam satu bulan terburuk sepanjang sejarah bursa saham, dia menjadi slaah satu orang paling kaya di dunia, dia dijuluki The Great Bear of Wall Street
Di saat Liverrmore dan keluarganya merayakan keberhasilan itu, ada seorang lelaki lain yang berkeliaran gak jelas di NY. Dia bernama Abraham Germansky, seorang pengusaha properti multijutawan yang untung besar sekitar tahun 1920an, tapi pada Oktober 1929, berita dari The New York Times menerbitkan, “seorang pengusaha properti telah hilang dari rumahnya, dia adalah Abraham Germansky”. Terus ada kawannya yang liat, dia sedang menyobek-nyobek lembar saham di dekat wall street, itulah akhir bagi nya.
Selang 4 tahun kemudian, abis untung banyak di 1929, si Livermore makin percaya diri, overconfident, jumawa. Semakin dia berani taruhan yang makin lama sampe ngutang banyak, dan akhirnya apa? Ya dia bangkrut, kehilaggan seggalanya di bursa saham. Dua hari dia hilang, ditemukan, pulang ke rumah. Dia kembali, tapi jalannya sudah dipastikan, Livermore ditemukan bunuh diri.
Waktu nya emang beda, tapi keduanya memiliki ciri khas yang sama, keduanya sama-sama sangat hebat dalam menjadi kaya, tapi sama payahnya dalam tetap kaya
Mendapat uang itu satu hal
Menjaganya itu lain cerita
Untuk mendapat uang, diperlukan pengambilan risiko, sikap optimis dan tampil di luar
Sedangkan menjaganya, kebalikan dari itu. Tidak mengambil resiko, rendah hati, sikap hemat dan pengakuan bahwa setidaknya uang yangg dia dapat adlaah sebagian merupakan keberuntungan, sehingga keberhasilan masa lalu gak bisa terus-terusan dijadikan patokan
Jika saya dapat merangkum keberhasilan finansial dalam satu kata, maka kata itu adalah “bertahan”
Kalian pasti dah pernah denger cerita duo investor hebat dalam sejarah, Warren Buffet dan Charlie Munger kan? Tapi tau gak sih 40 tahun yang lalu ada anggota ketiga, namanya Rick Guerin. Mereka bertiga berinvestasi bersama, mewawancara manager bisnis bersama, lalu suatu saat Rick menghilang, ada orang yang bertanya apa yang terjadi pada Rick,
> *“Charlie dan saya udah tau dan selalu tau kalo kami bakal jadi luar biasa kaya. Kami tak buru buru ingin kaya, karena kami tau itu akan terjadi. Rick sama pintarnya dengan kami, tapi dia buru-buru”*
>
Investasi bagus bukan hanya membuat keputusan bagus, melainkan secara konsisten tidak membuat kesalahan besar
Bab VI : Anda Menang Undian
Lu bisa aja salah di separuh dari semua keputusan dan masih untung. Beneran bisa banget untung. Tau Walt Disney kan? Itu ssalah satu contohnya, studio pertama Disney lho bangkrut, film-filmya biaya produksinnya sangat mahal. Pada pertangahan tahun 1930an Disney udah memproduksi 400 lebih film kartun, sebagian besarnya bikin rugi. Tapi Snow White and the Seven Dwarfs mengubah segalanya, pendapatan$77 juta dalam 6 bulan pertama jauh lebih besar dari apapun yang pernah didapatt perusahan Disney sebelumnya. Disney Studios bertransformasi, semua utang dilunasi, pegawai penting dikasih bonus lebih biar gak pergi. Pada 1938, dari 400 film, yang penting hanyalah Snow White
> *“Saya sudah melakukan ini selama 30 tahun, saya pikir rumus sederhananya, ada proyek yang jalan, ada yang tidak. Tidak usah pusing dengan keduanya. Lanjutkan saja”. (Brad Pitt)*
>
Bab VII : Kemerdekaan
Kata buku ini sih kemerdekaan tapi aku akan pake kata kebebasan, biar kayak Eren.
Bentuk tertinggi dari kekayaan adalah lu bangun pagi dan bilang “i can do what i want to do”, karena kemampuan untuk melakukan apa yang lu inginkan, dengan siapa lu melakukan nya, di waktu berapa, selama yang lu mau, sampe puas, itu tak ternilai harganya. Nah itulah dividen terbesar yang bisa diberikan oleh uang. Semakin banyak duit lu semakin lu bisa mewujudkan kemampuan itu, lu bisa pergi ke pantai sama temen-temen, di hari apapun, di hari kerja juga bisa, tapi temen lu gak punya duit? Lu bisa bayarin. Gak ada kendaraan? Lu sewain. Atau kalo gak misalnya adek lu mau minta apa, lu bisa kasih apa yang dia mau, liat Bae tuh Reza arap yg ngebeliin keponakannya mainan banyak bener, itu kan dia bebas dia udah gak mikir lagi duitnya gimana. Itulah harga sebuah kekayaan
Angus Campbel seorang ahli psikologi dari universitas Michigan, lahir di tahun 1910 dimana riset psikologi yang berkembang pada zaman itu ialah riset2 yang meniliti tentang kondisi yang membuat orang menderita, skizo, depresi dll. Tapi sibCampbell ini pengen tau apa sih yang membuat orang bahagia. Bukunya yanvterbit di tahun 1981 yang berjudul The Sense of Well eing in America , diawali dengan menunjukkan bahwasanya orang-orang itu lebih banyak bahagia daripada yang dikira oleh banyak ahli psikologi namun mereka tidak bisa dikategorikan berdasarkan pendapatan, geografi dan juga pendidikan karena masing-masing dari kategori itu banyak orang yang juga tidak bahagia tentunya. Tapi ada kesamaan umum semua kebahagiaan yang ada di yang dia sudah pernah teliti itu sederhana kebahagiaannya ditambal ini merangkumnya ke dalam:
Memegang kendali atas kehidupan sendiri adalah pertanda kesejahteraan yang lebih andal dari kondisi objektif yang dibentuk masyarakat
Maksudnya apa jadi gini memegang kendali atas kehidupan itu dapat memberikan kita kebahagiaan yang lebih daripada kondisi objektif kayak gaji, ukuran rumah dll. Kalo dipikir-pikir Kita bisa pergi kemana aja, dengan siapa yang kita mau, gak kenal waktu itu kan lebih berharga dari gaji, ukuran rumah dll. Itulah artinya uang, bisa memberikan kebebasan. Yang dengan kebebasan itu menurut Campbell umumnya bisa menghadirkan kebahagiaan
Selain kebebasan, uang bisa memberikan banyak pilihan, pilihan-pilihan yang tidak bisa dimiliki oleh orang yang gak punya uang. Kalo lu kaya lu bisa pensiun ketika lu pengen bukan ketika harus. Lu punya 1 M nih misalnya itu kan kita bisa membeli banyak, beli mobil hp PC, lah kalo kita cuma punya duit 1 jt bisa beli apa coba? Sedikit banget kan pilihannya
Namun permasalahannya di dunia modern ini adalah kendali atas kehidupan kita berkurang, kendali kita atas waktu berkurang. Bayangin aja orang kuliah, sudahlah banyak tugas ditambah beban organisasi, kepanitiaan sana sini, ada juga yang kerja, trus kapan dia punya waktu luang? Kalo waktunya terus-menerus dituntut, bukan karena keinginan tapi karena kewajiban. Padahal kendali atas waktu itu sangat berpengaruh besar terhadap kebahagiaan, makanya gak heran kalo orang semacam itu tak merasa lebih bahagia. Apalagi kalo kesibukan nya itu bukan lahir dari keinginan kita plus gak ngasilin benefit wess wassalam bro, udah lah capek, gak dapet untung, ngabisin waktu
Berbicara soal pekerjaan, dlu pas tahun 1870an ada orang yang namanya John D Rockefeller, seorang pengusaha luar biasa sukses sepanjang masa bahkan sampe sekarang perusaharnya masih ada. Dia seorang penyendiri, lebih suka dikamar, ada pekerja yang ngomong gini “dia membiarkan semua orang berbicara , sementara dia duduk terdiam”, orang anehlah, tapi dia menemukan sesuatu yang seka berlaku bagi puluhan juta pekerja. Kerjaann si Rockefeller nih bukan ngebor minyak, ngirim paket pake kargo, nambang emas bukan itu. Pekerjaan nya adalah berpikir dan membuat keputusan bagus. Produknya bukan lah suatu hal yang dibuat dari tangan dan otot, melainkan apa yang dia dapat dari otaknua. Walaupun dia diliatin orang diem aja gitu gak ngomong tapi di dalem otaknya dia ngomong terus, memikirkan masalah sampai tuntas, terus bekerja di dalam pikirannya. Padahal pada saat itu mayoritas pekerjaan itu berkaitan dengan tangan, 46% sektor pertanian, 35% kerajinan / manufaktur, sedikit banget Mlah pekerjaan yang ngandelin otak, kata Robert Gordon
Tapi hari ini? Keadaan berbalik. 38% pekerjaan sekarang “manajer, profesional”, 41% lainnya sektor jasa yang banyak menuntut pikiran juga. Makin banyak di antara kita yang pekerjaannya lebih Deket dengan Rockefeller dariapakarpekerja pabrik biasa, itu artinya hari kerja kita tak berakhir ketika absen pulang dan meninggalkan pabrik, kita terus menerus bekerja dalam kepala, artinya pekerjaan kita seolah tak pernah selesai. Boleh jadi kita memikirkan proyek ketika makan malem, sambil menemani anak tidur, terbangun di jam 3 pagi Contoh montir mobil…
Dibanding generasi-generasi sebelumnya, kendali atas waktu kita berkurang padahal kendal itu sangat berpengaruh terhadap kebahagiaan, makanya kita gak heran walaupu orang kita lebih kaya tapi mereka tak merasa lebih bahagia.
Di bukunya 30 Lessons for Living, ahli gerontologi Karl Pillemer mewawancarai 1000 orang lanjut usia, untuk mendapatkan pelajaran berharga dari orang dengan pengalaman hidup puluhan tahun. Dia menulis;
“Anak anak anda tak lebih menginginkan uang anda dibanding anda sendiri, mereka hanya ingin anda bersama mereka”
Bab VIII : Paradoks Orang di dalam Mobil
Ketika kita melihat mobil bagus pasti kalian nggak akan berpikir seperti ini “orang yang menyetir mobil itu keren banget” tapi pasti kalian akan berpikiran seperti “kalau saya punya mobil itu pasti saya bakal dikira keren” disadari atau tidak itulah yang dipikirkan orang. ada paradok disana. Orang cenderung ingin kekayaan memberi sinyal ke orang lain agar dia harus dikagumi dan disukai tapi pada kenyataannya orang lain sering tidak mengagumi Anda, bukan karena dia tidak mau mengangumi kekayaan tapi mereka menjadikan kekayaan kita sebagai patokan hasrat mereka seperti apa yang kita pikirkan ketika melihat mobil bagus tadi
Suray yang saya tulis ketika putra saya lahir,
“Boleh jadi kamu pikir kamu ingin punya mobil mewah, arloji keren dan rumah besar. Namun sebenarnya kamu tidak ingin hal itu, kamu ingin rasa hormat dan kagum dari orang lain dan kamu pikir barang mahal dapat mendatangkan nya. Padahal, hampir tidak pernah begitu”
Bukannya kita dilarang buat kepengen beli barang-barang mewah yaz aku juga mau kali. Tapi intinya adalah pengakuan bahwa kita tuh ingin dihormati orang lain dan berpikir dengan barang mewah bisa mendatangkan nya. Padahal jika rasa hormat dan kagum adalah tujuan anda maka kerendahan hati, dermawan, wawasan yang luas lebih banyak memberi hormat daripada harga mobil
Bab IX : Kekayaan Adalah Apa Yang Anda Tak Lihat
Penting rasanya untuk bisa membedakan mana yang kaya (rich) dan mana yang kekayaan (wealth). Karena tidak mengetahui perbedaan diantara keduanya menyebabkan membuat keputusan buruk bagi keuangan.
Kaya sering dikaitkan dengan pendapatan, pendapatan yang tinggi bisa kita bilang orang kaya. Orang yang punya mobil $100.000 walaupun dia nyicil kita juga bisa bilang dia kaya,karena untuk bisa nyicil mobil mewah pasti udah punya dulu pendapatan yang banyak. Tidak susah untuk nyari orang seperti ini, banyak di jalan, sering menampakkan diri mereka tuh
Kekayaan adalah pendapatan yang tidak dibelanjakan. Kekayaan adalah kemampuan menahan diri untuk belanja, karena yakin nilai akan pertumbuhan kelak, dia bakal bisa membeli barang lebih banyak dari hari ini
Analogi nya seperti orang yang sedang berdiet, mereka berpikir susah banget untuk menurunkan badan walaupun sudah berolahraga. Ternyata kegagalan mereka dalam berdiet akibat perilaku mereka sendiri. Kalori kalori yang sudah dibakar lewat olahraga, mereka tambahin lagi 2x lipat dengan makan makan. Fakta mengatakan kita bisa dengan cepat menghilangkan efek gerak tubuh dengan makan banyak.
Berolahraga ibarat orang kaya, kita berpikir “saya sudah berolahraga maka saya boleh makan besar”. kekayaan menolak makan besar dan benar benar membakar kalori, emang susah, butuh kontrol diri
Kita sering terbiasa menganggap orang yang punya duit sama dengan orang yang belanja banyak, sehingga kita tak melihat kemampuan menahan diri yang diperlukan untuk benar-benar memiliki kekayaan. Dan karena kita sukar melihat nya kita sukar belajar darinya
Bab X : Menabung Uang
Sederhana tapi susah dilakukan
Gagasan pertama adalah membangun kekayaan tidak banyak berhubungan dengan pendapatan atau hasil investasi, tapi lebih banyak berhubungan dengan tingkat tabungan. Mau pendapatan kita sebulan 100 JT misalnya dan return dari investasi dapet 50%, itu gak berarti kita bisa kaya dengan cara yang seperti itu. Pencapaian tersebut bisa saja langsung hilang ketika kita tidak memiliki skill menabung yang tinggi, pencapaian itu bisa langsung abis akibat daya konsumsi kita yang besar.
Pada tahun 1970, orang ditakuti dengan berita akan terjadinya krisis minyak. Ekonomi global membutuhkan minyak, ekonomi global tumbuh tapi minyak itu terbatas. Jika kita terus saja mengambil minyak untuk menumbuhkan ekonomi maka akan terjadi krisis minyak. Karena kebutuhan kita terhadap minyak itu lebih besar dari yang bisa dihasilkan bumi. Manusia itu pintar, dia menemukan solusi, solusinya adalah pembuatan mobil, rumah, motor yang dapat lebih efisien dalam menggunakan minyak. Penggunaan minyak mobil pada tahun 2019 itu lebih hemat 60% penggunaan minyak pada tahun 1950, dulu 1 liter cuma nyampe 7 kilo lah sekarang? 100 Kila nyampe kali. Solusi ini bukan berarti manusia bisa menemukan lebih banyak minyak, tapi kita mengurangi penggunaan nya dan memaksimalkan potensinya. Kita tidak bisa atau susah sekali menemukan minyak,itu diluar kendali manusia dan banyak unsur ketidakpastian, karena bersangkutan dengan geologi, cuaca dll. Tapi tindakan efisiensi ada di dalam genggaman kita, pasti. Pilihan untuk beli mobil atau sepeda kan ada di tangan kita.
Jika kita berpikir bahwa membangun kekayaan membutuhkan pendapatan dan hasil investasi yang besar, bisa jadi kita pesimis sama kayak orang di tahun 1970. Kita akan merasa susah banget buat jadi kaya dan hampir mustahil. Tapi kalo kita berpikir kita bisa “mengefisiensikan” pendapatan, kita akan merasa kaya itu suatu hal yang sangat mungkin.
Kita bisa kaya tanpa dengan pendapatan yang besar, tapi kita tidak bisa kaya dengan skill menabung yang rendah
Memang, kita memiliki kebutuhan dasar, tapi di atas itu kita belanja dengan tingkat materialistis, sebuah ego yang mendekati pendapatan, cara kita membelanjakan uang untuk menunjukkan kita tuu punya uang lho. Pikirin, nanti kita bakal tau cara menambah tabungan adalah bukan dengan menambah pendapatan, melainkan menambah kerendahan hati.
Ego sama pendapatan itu cuma beda tipis, bila kita mendefinisikan tabungan sebagian selisih ego dan pendapatan. Kita bisa menyadari bahwa ada orang yang memiliki pendapatan yang banyak menabung nya sedikit, ada pergulatan di nuraninya untuk menyaingi orang lain, untuk bisa pamer setiap harinya.
Orang dengan keberhasilan finansial yang tahan lama cenderung punya sikap tak peduli dengan pikiran orang lain terhadap dirinya
ab XII : Kejutan
Sejarah, mengapresiasi sejarah ekonomi dan investasi itu bagus, membuat kita menyesuaikan harapan, belajar dari kesalahan orang lain dan menawarkan pedoman kasar mengenai apa yang mungkin ampuh. Tapi sejarah bukan peta masa depan, dalam bentuk apapun
Benjamin Graham dengan bukunya yang fenomenal The Intellegent Investor adalah salah satu buku terbesar dalam sejarah investasi sepanjang masa. Bukunya penuh kebijaksanaan, yang barangkali lebih daripada semua investasi lain yang pernah terbit. Tapi sebagai buku pedoman, isinya bisa dipertanyakan. Graham meninggal di tahun 1976 dan telah merevisi bukunya sebanyak 5 tahun antara 1934 dan 1972 lantas seberapa relevankah buku itu di tahun 2025?. Sebelum meninggal, Graham ditanya apakah analisis saham buatannya tetap menjadi strategi kesukaan nya?. Dia menjawab
“Secara umum, tidak. Saya tidak lagi menganjurkan teknik analisis sekuritas yang rumit untuk mendapatkan kesempatan nilai unggul. Itu berguna 40 tahun lalu, ketika buku kami pertama kali terbit. Namun situasinya sudah banyak berubah sesudah itu”
Bab XIII : Ruang Untuk Kesalahan
Bagian paling penting dari semua rencana adalah merencanakan rencana yang tak berjalan sesuai rencana
Kebijaksanaan dalam memiliki ruang untuk kesalahan adalah karena mengakui bahwa ketidakpastian “yang tak bisa diketahui” adalah bagian yang selalu ada dalam kehidupan. Kita tak bisa memastikan apa yang terjadi ke depan, apakah analisa kita terhdap suatu perusahaan akan sesuai dengan rencana? Tidak selalu, maka dari itu penting untuk kita memiliki margin of safety
Margin keamanan adalah satu satubya cara efektif untuk aman menyusuri dunia yang dikuasai kemungkinan, bukan kepastian. Gampangnya tuh giini, kita harus mengambil risiko karena itu akan membuat kita maju, tapi risiko yang bisa menghancurkan kita gak layak diambil. Contohnya kayak rolet Rusia, kalo kita hoki kita bisa senang sekali, tapi masalahnya hasilnya menujukkan hasil yang merugikan? Gak ada hal yang sebanding dengan potensi keuntungannya mau berapapun benefitnya, karena taruhannya nyawa.
Bab XIV: Anda Akan Berubah
Perencanaan jangka panjang lebih sukar daripada yang dibayangkan karena tujuan dan keinginan orang berubah seiring waktu
Ada seorang teman yang memiliki cita-cita menjadi dokter, dia usaha keras mennggapainya, walaupun dia tau peluangnya sangat kecil, tapi ia terus maju. Dan akhirnya setelah puluhan tahun dia berhasil menjadi dokter. Puasnya bukan kepalang kan itu, berjuang mulai dari nol, lulus kuliah praktik segala macem dan peluangnya kecil banget. Tapi pas ketemu sama saya gimana coba percakapannya, pokoknya dia sambat dengan pekerjaannya, padahal dulu berjuang banget
Kita bisa lihat dengan cerita itu bisa mempengaruhi rencana finansial jangka panjang. Aturan pertama dalam compounding, kata Charlie Munger :
“Jangan ganggu jika tak perlu”
tapi gimana caranya untuk tidak menganggu rencana apapun (berkarir, hobi, investasi) kalo keinginan kita berubah-ubah terus? Susah. Tapi dampakya signifikan, kayak Ronald Read yang berhasil compounding selama puluhan tahun, melakukan hal yang sama. Itu kasus satu dari seribu, kenyataannya banyak diantara kita yang gak pengen melakukan hal yang sama selama puluhan tahun.
kita harus menerima kenyataan bahwa kita akan berubah pikiran.beberapa pekerja yang paling tidak puas adalah pekerja yang setia hanya dengan satu bidang karir karena dia telah menentukan bidang itu sejak masuk perkuliahan di usia 18 tahun. padahal dunia berubah.
Bab XV : Tidak Ada yang Gratis
Segalanya punya harga
General Electric (GE), perusahaan terbesar di dunia pada 2004, bernilai 1/3 triluan dolar, lalu semua itu hancur ketika krisis keuangan 2008, laba perusahaannya ilang utangnya banyak, aset-asetnya dijual. Nilai saham nya jatuh. Yang disalahkan CEO Jeff Immelt dengan langsung dan keras. Dia dikritik kepimpinannya, akuisisinya, pemecatan pekerja dan tentu saja harga saham yang kejeblos. Immelt mengungdurkan diri pada 2017. Namun ia mengatakan sesuatu ketika pergi,
> *“Tiap pekerjaan itu keliatan gampang kalo bukan kamu yang melakukannya”*
>
Benar saja penggantinya hanya bertahan 14 bulan itu merasakannya sendiri
banyak tuh yang ngomong “pertahankan saham untuk jangka panjang”, bagus sih bagu. Tapi emangnya lu tau betapa susahnya mempertahankan itu kalo saham ambruk? Harganya bukan dalam rupiah atau apa. Harganya adalah kenaikan dan penurunan, rasa takut, ragu, penyesalan, semuanya gampang diabaikan sampe lu sendiri yang menghadapinya secara langsung
trik untuk menghadapi itu adalah menyakinkan diri sendiri bahwa masuk pasar modal itu bayar kayak tiket lah. Itu satu-satunya cara untuk menghadapi naik-turun, ketidakpastian dll. Jadi kita tuh bukan hanya menanggungnya melainkan menyadari bahwa itu biaya yang layak dibayar
Bab XVII : Godaan Pesimisme
“Karena alasan yang saya tak pernah pahami, orang suka mendengar bahwa dunia akan hancur” (Ahli Sejarah, Deirdre McCloskey)
Kita ambil contoh Jepang, pada akhir 1940an, jepang mengalami kekalahan perang dunia II. Jepang hancur di segala bidang ekonomi, industri, budaya, sosial. Ditambah lagi ada musim dingin tahun 1946 yang menyebabkan paceklik, sehingga orang-orang terpaksa membatasi makanannya dibawah 800 kalori per hari. Bayangin pas lagi susah-susah nya ada yang koar-koar “gak usah takut ekonomi kita akan tumbuh 10% per tahun, bursa saham aka naik signifikan, tingkat pengangguran menurun”. Reaksi orang-orang gimana? Ya langsung diketawain lah dan dibilang orang gila.
Disini lah kita tau pesimisme kedengaran lebih cerdas dan masuk akal daripada optimisme. Kasih tau aja orang yang punya masalahh bahwa semuanya akan baik-baik aja, pasti orang itu akan mengabaikan apa yang kita omongin “ah apa sih sok tau”. Tapi kasih tau ke mereka bahwa ada bahaya yang mengancam dari masalahnya itu dan kita pastii mendapat perhatiannya.
Kalo ada orang pinter dateng ke kita ngasih puluhan saham yang bisanaik 10x lipaat, kita bilang apa? “Halah bullshit” sama kayak Timothhy. Kalo ada orang yg bego dateng kita ngasih tau saham kita terancam akan bangkrut, apa yang kita lakukan? Langsung segera mungkin kalo bisa melonggarkan waktu untuk mengkrosscek apakah yang dikatakannya benar atau tidak
“Tiap kelompok orang yang saya tanyai berpikir dunia makin menakutkan, makin penuh kekerasan dan makin tanpa harapan daripada kenyataannya”, tulis Hans Ronsling dalam bukunya, Factfulness
Bab XIX : Bersama-sama Sekaran
Saran saran singkat yang udah dipelajari dari awal:
Usahakan bersikap rendah hati ketika keadaan baik dan memaafkan ketika kondisi buruk. Karena keadaan tak pernah sebaik atau seburuk keliatannya. Ada yang namanya hoki boss, ada juga yang namanya apes. Fokus ke hal hal yangg bisa dikendalikan
Kurangi ego, tambah kekayaan. Menabuung adallah membedakan antara ego dan pendapatan dan kekayaan adalah apa yang kita tak liat. Jadi kekayaan diciptakan dengan menekan pembelanjaan hari ini agar punya lebih banyak barang di masa depan. Gak peduli sebanyak apa pendapatan lu, lu gak pernah jadi kaya kecuali llu membatasi keasyikan yang lu bisa dapetin dengan duit lu sekarang, hari ini.
Atur duit kita dalam cara yang membuat kita bisa tidur di malam hari. Beberapa orang gak bisa tidur kalo belum dapet hasil tertinggi, yang lain cuma bisa nyenyak kalo investasinya aman. Emang tiap orang itu tuh beda. Namun patokannya adalah “apa ini bisa bikin saya tidur?” Adalah peedoman universal untuk segala keputusan keuangan
Santai aja dengan banyak kesalahan, kita bisa keliru dalam setengah dari semua kesempatan dan tetap untung. Gak peduli dengan keputusan apa yang kita buat tapi ketika itu tidak berjalan dengan sesuai yang diharapkan kita bisa santai, karena itulah cara kerja dunia. Boleh-boleh saja punya banyak investasi buruk dan sedikit yang bagus. Itu malah biasanya skenario terbaik
1https://www.notion.so/Review-Buku-The-Psychology-of-Money-28128691441980e382ade0202430a69d?v=4430e38f658c47df9545de5468e38781#28828691441980ad93bae8b728a338c4
0 comments :
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]