Semangat dan lincah, itulah pendapat saya setelah naik SK. Jika ada peluang pasti dikejar, karena daripada membuang peluang, lebih baik dimanfaatkan. Melaju di jalur yang sempit dan berkelok, tentu butuh kehati-hatian, dukungan, perkiraan dan kepastian agar selamat.
Perkiraan pun harus matang, apakah peluang itu bisa sukses atau tidak, selain itu juga butuh keberanian menentukan keputusan, tidak ada kata ragu dalam hal ini, yang ada hanya kata ya dan tidak. tentunya juga memikirkan kondisi yang mungkin terjadi dari a sampai z.
Namun disaat keputusan telah diambil terkadang muncul hambatan di tengah proses, hambatan itu tidak bisa diduga oleh siapapun, saat itulah keputusan "ya" bisa menjadi "tidak". Kejadian yang mendadak inilah yang membuat perencanaan berubah, bahkan bisa menimbulkan kekacauan. Misalnya ada kendaraan yang tiba-tiba memotong jalan, rem mendadakpun pasti membuat kaget.
Itulah kondisi yang masih ada sampai sekarang, jalan sempit memaksa kendaraan mengambil jalur lawan untuk mendahului, selain itu kendaraan kecil dari arah berlawanan juga "dipaksa" minggir, selama terlihat jelas dan pasti jalur lawan kosong, saat itulah SK berusaha maju.
Okelah seperti itu menurut saya tidak masalah, yang bermasalah tentu saat perencanaan tidak matang yang menimbulkan hasil yang tidak pas, menimbulkan kejadian yang luar biasa.
Itulah sisi lain yang bisa dilihat jalur timur ditengah pendapat yang selama ini beredar, setiap masalah pasti punya sisi yang berbeda setiap orang. Kali ini saya akann mencoba jalur barat, tiket sudah ditangan, eksekusi tinggal dilaksanakan.
Selamat jalan!
gambar diambil dari sini