Saat menyusuri jalur pinggir, kelihatannya kendaraan dari arah selatan kosong, di jalur lawan arah dari belakang terdengar beberapa motor menyalip wus wus, lalu dibelakangnya lagi wus!, sebuah truk juga ambil kanan, aneh sekali jalur lawan arah kok kosong melompong ya ? akhirnya saya nyalakan sein kanan akan ambil jalur kanan juga, sampai di depan ketemu Pak Polisi memberi kode dengan tongkatnya kendaraan ambil kanan langsung, sepertinya dari arah selatan memang lagi di stop.
Namun melewati tanjakan Bawen salah pilih lajur, semua kendaraan di lajur yang saya lewati ternyata cuman cukup buat satu truk, motorpun tidaka bisa nyalip jadi harus antri di belakang truk tronton yang keliatan sedang berusaha sekuat tenaga mendaki tanjakan. Sampai di bawen, mulai ketemu deh kendaraan dari arah selatan yang masih distop, namun ekor tidak sepanjang dari arah utara.
Perjalanan dilanjutkan melewati rute 16, via Ringroad Salatiga, saat melewati ringroad inilah, ketemu sama avanza agresif terlihat dari jalannya. Bahkan kalau dirata-rata untuk rute 16, Salatiga keselatan kecepatannya hampir sama dengan motor, hanya saja keagresifannya tertahan di Tengaran karena antri truk, ditambah lagi kepadatan dari arah selatan. Sayapun meninggalkannya dibelakang.
Read More...
Namun melewati tanjakan Bawen salah pilih lajur, semua kendaraan di lajur yang saya lewati ternyata cuman cukup buat satu truk, motorpun tidaka bisa nyalip jadi harus antri di belakang truk tronton yang keliatan sedang berusaha sekuat tenaga mendaki tanjakan. Sampai di bawen, mulai ketemu deh kendaraan dari arah selatan yang masih distop, namun ekor tidak sepanjang dari arah utara.
Perjalanan dilanjutkan melewati rute 16, via Ringroad Salatiga, saat melewati ringroad inilah, ketemu sama avanza agresif terlihat dari jalannya. Bahkan kalau dirata-rata untuk rute 16, Salatiga keselatan kecepatannya hampir sama dengan motor, hanya saja keagresifannya tertahan di Tengaran karena antri truk, ditambah lagi kepadatan dari arah selatan. Sayapun meninggalkannya dibelakang.