Catatan perjalanan kali ini awalnya akan menceritakan perjalanan menggunakan PO Bus Sant Gold jurusan Jakarta Yogyakarta, Namun karena ada kendala, jadinya ganti bus, Sant Gold ini sebelumnya bernama ANT Transport. Melayani jurusan Jakarta Yogya via Semarang Salatiga, Klaten, Istirahat dari barat di KM 102, istirahat di timur di RM Sari Rasa Kendal, Saya sendiri juga belum pernah mencoba naik PO ini, kira kira kursinya bagaimana, makannya bagaimana, saya mencoba memesan bus ini, namun ternyata ada kendala, silahkan simak terus tulisan di bawah ini.
Pencarian nomor agen
Pencarian nomor agen, seperti cara biasanya, yaitu mencarinya melalui google, youtube, maupun, facebook, pencarian dari artikel di google mengarah pada aplikasi penjualan tiket di playstore, yang setelah saya coba instal, dilihat dari tampilan aplikasinya sudah tidak asing lagi, PO ini bekerja sama dengan rongrit dalam aplikasi penjualan tiketnya, tentu saja untuk belinya harus daftar dulu menggunakan email aktif, dan membuat password baru lagi. Saya urungkan mencoba membeli melalui aplikasi tersebut, karena ternyata di facebook, saya menemukan sebuah grup1 yang ternyata di dalamnya sudah ada daftar nomor agen-agennya, saya lebih memilih mencoba membeli melalui WA agennya saja. Setelah saya coba hubungi, ternyata responsif menjawab(karena jika kurang responsif saya sebenarnya akan mencoba PO baru lainnya yang berlum pernah saya coba, seperti PO Pandawa87, Bhaladika, dsb, banyak PO baru yang tidak saya ingat) Lanjut ke Pemesanan, ternyata untuk pemesanan kursi disalurkan lagi ke nomor +62 823-2112-9123.
Pembayaran
langsung pesan dan bayar saat itu juga untuk mengamankan satu kursi seharga Rp.230.000,-(Harga Promo) keberangkatan H-7. Pembayaran ternyata juga disediakan metode transfer Bank(Bank DKI), namun jika beda bank, akan ada tambahan biaya admin Rp.2500,-.
Hari H
Denah lokasi Agen Terminal Pulo Gebang
Hari H Keberangkatan langsung saja saya menanyakan posisi agen berada dimana, ternyata posisi agen berada di samping agen Pebepe, berada di zona D, saya cek di denah yang lama2, denah tahun 2020, zona D, masih sama posisinya, hanya saja sekarang diisi oleh PO yang berbeda. Agen juga menawarkan untuk menjemput bila sudah sampai. Berikut ini adalah foto denah update terakhir yang berhasil saya abadikan ketika saya sampai, posisi agen-agen di Terminal Pulo Gebang, ternyata masih belum ada PO Sant Gold disitu, ya memang PO ini masih tergolong pendatang baru sih ya.
Kabar mendadak
Begitu sampai agen, agen mengabarkan bus sedang masuk bengkel untuk servis, jadinya penumpang diarahkan naik Brave Trans dengan tambahan biaya Rp.40.000,-, saya pun mencoba dulu mencari bus lain, kemudian agen Brave Trans datang menghampiri dan menginfokan ada tambahan biaya sebesar Rp.30.000,-, beda dengan sebelumnya, jika berubah-ubah seperti ini, kemungkinan besar nanti akan berubah lagi di perjalanan ya, entah jadi berapa, karena masih simpang siurnya tarif bus pengganti, akhirnya saya memilih dikembalikan uangnya 100% lalu mencari sendiri PO yang masih tersedia, tentunya dengan tarif yang sudah pasti, kebetulan saat itu masih ada satu kursi PO Gunung Mulia dengan tarif Rp.270.000. sedangkan tawaran agen Brave Trans tadi terpaksa saya hiraukan sementara. Selesai membeli tiket Gunung Mulia, dicek di grup facebook, ternyata tarif Brave Trans masih berkisar Rp.250.000,-, jadi memang masih berubah-ubah tarifnya ya. jadinya belum mencoba Brave Trans dulu.
Perjalanan naik Gunung Mulia
Pesan tiket mendadak, ternyata masih menyisakan satu kursi di bagian paling belakang, harga tiket Rp.270.000,- mendapatkan bus Hino RK, dengan jadwal jam 19:30 WIB, jadi masih ada waktu menunggu, kesempatan ini bisa saya gunakan untuk makan malam, dan Sholat terlebih dahulu.
Jam 19:30 mulai dipanggil untuk masuk ke bus, karena bus ternyata sudah siap entah kapan datangnya tadi.
Jam 21:50-22:15 istirahat di RM Markoni
Jam 04:00 WIB hari berikutnya sudah sampai Terminal Tingkir
Perjalanan sampai Salatiga ditempuh dengan waktu 8 jam sudah termasuk waktu macet sebentar di Subang perbaikan jalan, dan waktu istirahat di RM Markoni
+On Time
+Jalanya santai,
-Belum air suspensi
-kursi rimba kencana menurut saya masih belum cukup mencegah tubuh melorot ke depan, semoga ke depanya agar desainnya dipertimbangkan lebih miring, agar posisi penumpang serasa ditimang.
selebihnya seperti fasilitas-fasilitas bus malam pada umumnya, seperti AC, Toilet, leg rest, reclining seat, snack, 1 kali makan, dan lain-lain.
Referensi
1https://web.facebook.com/groups/208716311455387/permalink/560304929629855/
2https://myspacenote.blogspot.com/2020/02/denah-loket-bus-di-terminal-pulo-gebang.html