Selamat sore semuanya, lagi-lagi saya akan mereviu lagi perjalanan dengan bus, kali ini saya akan reviu bus yang juga masih tergolong pendatang baru, PO yang masih saudara dengan Madu Kismo, yaitu PO Agung Sejati jurusan Wonogiri Jakarta. Kebetulan ini merupakan pengalaman pertama naik PO Bus ini, penasaran juga seperti apa ergonomi kursi dan perjalanannya?, silahkan disimak tulisan berikut ini.
Mencari Nomor agen
Pencarian nomor agen dengan datang langsung ke terminal
1, langsung mencatat nomor yang tertera di banner, nomor
Whatsapp/telepon agen Agung Sejati Salatiga 62 853-2910-2810 salatiga.
pesen kursi H-2 keberangkatan hari Senin, ternyata masih kosong banyak
Pembayaran tiket seharga Rp.255.000,- bisa melalui
transfer ke Bank BRI, ada biaya tambahan Rp.2.500,- per tranksaksi jika beda Bank.
Rencana berangkat entah jam berapa, hanya diminta siap sebelum jam 21:00 WIB, saya asumsikan berarti bus akan berangkat jam 21:00 WIB, kita lihat saja.
Hari H Keberangkatan
Perubahan jadwal mendadak
jam 19:45 WIB, cek hp, ternyata ada 2 kali miskal
Whatsapp dari agen,
info pesan Wa, ternyata bus sudah melintas pintu tol Kartosuro, dan akan langsung menuju Terminal Tingkir, berarti saya perkirakan bus tiba di Tingkir kurang lebih 30 menit lagi, atau sekitar jam 20:15 WIB.
Padahal jarak saya ke Terminal masih setengah jam, waduh harus cepat cepat nih .
20:20 WIB
Sampai di Agen
langsung mendapatkan tiket tanpa sampul,
yang unik dari PO lainnya, disini, calon penumpang sudah ditanyakan menu pilihan, dan menu makanan PO ini termasuk mewah, jika di PO lain seperti PO Agra Mas/Rosalia indah, layanan seperti ini hanya dapat dirasakan di kelas tertinggi yang biasanya harga tiketnya Rp.500 ribuan, sementara di Agung Sejati hanya dengan tiket Rp.255.000,- bisa merasakan layanan kelas tinggi di PO lain. menunya pun bermacam-macam seperti spageti, nasi goreng, ayam goreng, katsu dan lain-lain, saya mencoba memilih menu spageti.
Bus tiba di Terminal
Saat saya
cek in ini, ternyata bus baru saja datang. benar-benar pas banget ya. sesuai perkiraan saya tadi.
Selesai
cek in dan pesan menu makanan di agen, langsung menuju bawah tempat bus parkir.
Saat itu bersamaan juga dengan bus Sudiro Tungga Jaya SR3.
Bagasi tanpa stiker
Saya kemudian menyerahkan bagasi kepada kernet, langsung saja, tanpa ribet memakai stiker-stiker.
Reviu Bus
Bus yang bertugas malam itu Agung Sejati dengan nomor lambung 103, menggunakan model SR 2, Mesin Hino RK8, belum suspensi udara
Interior
di bagian interior, ternyata menggunakan kursi kombinasi 2 2 dengan jumlah kursi hanya 26 kursi, menggunakan
footrest model meja.
lengkap dengan selimut dan bantal
Juga ada colokan
charger di setiap kursi
Timeline perjalanan
20:25 WIB
Berangkat dari Terminal Tingkir Salatiga. Okupansi penumpang ternyata
full terisi 26 orang.
Kru yang bertugas 3 orang, satu sebagai kernet, 2 sebagai sopir.
Bus langsung menuju tol Salatiga
Kejadian unik ketemu
luxio ekspedisi UPS
saat melaju di tol Solo Semarang, di depan ketemu dengan mobil luxio UPS yang berjalan pelan, namun masalahnya dia berjalan pelan mengambil lajur kanan, atau lajur cepat, kemudian oleh sopir bus, diklakson klakson dngan maksud agar minggir, ternyata luxio tetap bergeming, tidak mau minggir, akhirnya bus terpaksa menyalip dari kiri.
Beberapa saat kemudian
beberapa saat kemudian, terlihat mobil UPS tersebut menyalip bus dari kiri dengan agresif, sambir bleyer-bleyer gas, entah apa maksudnya, bus tetap berjalan santai, setelah menyalip bus, luxio UPS kembali berjalan santai memposisikan diri di depan bus tepat, entah apa maksudnya ya,
sampai di jatingaleh
Kemudian luxio mengambil lajur kiri menyalip Rosalia Indah di lajur kanan, ternyata di kiri ada truk yang berjalan pelan, Agung sejati sekarang memposisikan di lajur kanan menempel Rosalia Indah, akhirnya luxio tersebut kesalip, karena
keganjel truk tadi.
Beberapa saat kemudian
luxio ngebut lagi, ngos ngosan menyalip bus lagi, lalu kemudian anehnya jalan santai dengan memposisikan diri di depan bus.
Bus tetap berjalan santai, tanpa klakson-klakson lagi, memang diklakson-klakson terasa tidak nyaman, namun itu semua demi keselamatan bersama. Mungkin orang tersebut belum menyadari bahaya jalan pelan di lajur kanan di jalan tol.
Ending
endingnya akhirnya berpisah dengan luxio UPS tersebut, luxio UPS lurus arah krapyak, sedangkan bus Agung sejati belok kiri arah Kalikangkung.
21:50 WIB
Bus keluar Gerbang tol Weleri, Sampai di Rumah Makan Bedjana, tepatnya di jalur baru Alas Roban
tempatnya lebih tepat disebut
cafe dengan desain
instagramable, yak memang,
servis makan ini memang benar benar di
Cafe, namanya
Cafe and Eatery Bedjana.
Tempatnya bagus, namun karena namanya juga cafe bukan khusus tempat makan bus, jadinya kebutuhan penumpang bus sedikit terabaikan, apa itu?
yaitu belum ada kanopi yang melindungi penumpang dari hujan, jadinya penumpang harus membawa payung/penutup kepala agar tidak kehujanan, kebetulan saat itu hanya gerimis kecil saja, jika hujan deras seperti sebelumnya
1, entahlah.
Menu makanan
Saya sendiri memilih menu
spageti, rasanya juga lezat, tidak terlalu banyak bumbu dan micin,
benar-benar
service makan diluar nalar, karena tidak seperti
servis makan bus pada umumnya, servis makan lebih seperti mampir ke
cafe beneran, tapi memang kekurangannya itu tadi, yaitu tidak ada kanopi yang melindungi penumpang ketika hujan.
Lampu di dalam Rumah makan yang dibuat
instagramable
22:25 WIB
berangkat dari rumah makan,
Cek Petugas rumah makan
petugas mengecek jumlah penumpang, kemudian ada kejutan berupa
doorprise undian, beruntung saya mendapatkan hadiah berupa kalender yang dibuat oleh manianya.
Perjalanan dilanjutkan melalui jalur Pantura
Selesai cek penumpang, bus melanjutkan perjalanan, kali ini tidak balik ke Pintu tol Weleri, namun bus melanjutkan langsung ke arah barat, menuju pintu tol Batang.
Saat berangkat, gerimis turun, jalanan pantura menjadi basah, siluet pantulan lampu menghiasi jalanan menandakan licinnya aspal, perjalanan di pantura kali ini hanya ditemani truk-truk saja, tidak ada lagi pertunjukan balapan bus seperti dulu. Tampak air bergejolak di sekitar roda truk yang berputar, pemandangan luar yang basah kuyup, bergejolak, bertolak belakang dengan suasana di dalam bus yang tenang, ditambah lagi dengan pembawaan sopir yang santai, dengan akselerasi seperlunya, saat turunan juga bus seperti hanya meluncur saja tanpa perlu di gas/
ngglender saja, keputusan manajemen yang tepat dengan kondisi sudah terbangunnya tol seperti saat ini. Kombinasi ini memang cocok buat istirahat, namun, ada satu yang tidak mendukung, suspensi bus ini masih hanya mengandalkan suspensi daun untuk menerjang tol yang sebagian besar masih berupa beton yang tidak semulus aspal pantura.
23:00 WIB
Masuk Gerbang Tol Kandeman
Setelah menikmati pantura sejenak, bus kembali masuk tol melalui gerbang tol Kandeman. Sekarang lah saat yang tepat untuk menguji kursi bus ini, apakah saya nanti bisa tidur nyenyak? atau hanya tidur ayam ayam saja?.
2
Pertama-tama memang saya tidak bisa tidur gara-gara kebelet pipis, setelah bolak balik pipis sampai 2 kali, mencoba tidur kembali, posisi kaki selonjor, diluruskan di atas
footrest model meja, ternyata...
tetap tidak bisa tidur juga ternyata, hmmm
akhirnya kaki coba diposisikan di bagian bawah saja, bertopang pada
footrest bagian bawah, eh ternyata posisi inilah yang berhasil membuat saya tertidur, dan terbangun nanti di Jawa Barat.
Saya berhasil tidur sekitar jam 00:00 WIB, bangun jam 03:00 WIB. jadi hanya dapat 3 jam saja, sebenarnya masih kurang ideal, karena idealnya tidur jam 21:00 WIB, tapi capaian ini masih lebih bagus daripada sebelumnya
2 yang hanya tidur-tidur ayam.
Jadi penasaran bagaimana sopir mengatur istirahatnya ya.
Kekurangan Bantal Leher
Saya juga mencoba tidur menggunakan bantal leher, namun karena belum ada tali pengikat, jadinya sering bantal jatuh saa dipakai seperti gambar ini.
02:50 WIB
Pasar Induk Cikopo
Bangun bangun ternyata bus sudah dalam posisi berhenti di Cikopo, disini ada pergantian sopir,
Sensasi tidur bagaimana? apa bisa nyenyak?
pengalaman yang dirasakan, saya ternyata lebih bisa tidur nyenyak dengan posisi kaki berada di
footrest bawah daripada
footrest di atas meja, karena kalau
footrest di atas, tumpuan beban tubuh lebih terfokus di bagian bokong, jadinya bokong lebih cepat panas, kesimpulan sementara,
footrest yang paling cocok itu
footrest seperti bus sebelumnya
1, namun dengan modifikasi lebih lebar, karena penopang tubuh bisa lebih merata terbagi antara bokong dan kaki.
03:20 WIB
Exit Tol Badami, Karawang Barat, disini penumpang yang turun langsung disambut oleh banyak ojek
offline yang menawarkan diri, dengan menaiki motor, mereka langsung mendekati penumpang yang baru saja turun.
03:45 WIB
GT Bitung
04:20 WIB
Auri, Pulo Gadung
04:30 WIB
Finish Terminal Pulo Gebang, Lama perjalanan hampir sama dengan perjalanan sebelumnya
1, saat arus balik nataru, hanya lebih cepat 30 menit.
Sensasi kursi
footrest meja kombinasi 26 seat
ternyata untuk tinggi saya sekitar 165 cm, kaki tidak mentok, dan bisa selonjor, lebih lega daripada kursi-kursi di bus sebelumnya
2 & 3,
namun sayang sekali, ternyata bagi saya, model seperti ini masih kurang cocok, saya lebih cocok model footrest seperti perjalanan bus sebelumnya.
1
Kesimpulan
Agung Sejati 103
Harga Rp.255.000,- Wonogiri Jakarta, Pembayaran
via transfer, beli
via Whatsap agen
Model
Legacy SR2, Hino RK8 Non Air Suspension
Fasilitas
Footrest model terbaru/model meja
Colokan
Handphone
CCTV
AC, Toilet
Selimut, Bantal model U
Kekurangan
---Kru merokok
--Belum suspensi udara
-Rumah makan tidak ada kanopi, jadi kalau hujan bakal kehujanan
-Jam makan malam yang terlalu malam (jam 22 malam)
-Bantal model U, akan lebih maksimal menopang kepala bila ada sambungan talinya, karena bila tidak ada tali, maka akan lebih rawan jatuh
-Belum ada kartu/stiker bagasi
-Walau sudah 26 seat, ternyata berdasarkan pantauan, masih belum bisa
reclining full, jika di
reclining seat full, terpantau kaki penumpang di belakang harus menekuk.
Kelebihan
+Speed santai, mendukung sekali buat tidur
+Variasi makanan termasuk kategori mewah, bahkan bisa pesan menu sesuai pilihan
+Kombinasi hanya 26 seat, menjadi yang terlega diantara PO lain yang memakai kursi dengan
footrest meja
Akhir kata terima kasih kepada para pembaca sekalian dan kru yang bertugas hingga mengantarkan penumpang sampai di tujuan.
1https://myspacenote.blogspot.com/2024/01/perjalanan-blue-line-bl09-salatiga.html
2https://myspacenote.blogspot.com/2023/12/mengulas-perjalanan-po-baru-po-sembodo.html
3https://myspacenote.blogspot.com/2023/02/rosalia-indah-jakarta-salatiga-hdd-464.html
4https://id.wikihow.com/Menggunakan-Bantal-Leher