Monday, December 2, 2013

Kijang Kotak Tua dengan Kode KF 40 Super Short

Halo, selamat pagi kawan, hari ini semoga cerah ya kawan, dan listrik tentu tidak mati lagi. Memang enak kalau pagi ini buat nulis, kantuk sudah hilang, pikiran jernih, dan tentu suasana tenang, karena di komputer saya masih menunjukkan pukul 04.38 waktu Indonesia Timur.

Sudah banyak tentang rivew menggunakan super Short... apalah namanya saya lupa soalnya tidak ingat tulisan di stnknya, oleh karena itu saya sebut saja mobil kotak. Karena memang generasi yang bentuknya masih didominasi dengan bentuk menyudut. Apa yang ada di tulisan ini bisa saja berbeda dengan yang lain, karena penilaian ini bersifat subjektif sebagai orang awam.

Yang pertama soal pendapat secara umum, pengalaman setelah bertanya dengan orang sekitar saya mengatakan rata-rata mobil jenis ini memiliki mesin yang kuat, masih dipakai sampai sekarang, suku cadang lebih mudah didapat, dan bengkel sebagian besar lebih paham mesin ini dibandingkan mesin dengan teknologi baru. Jadi saya mendapat kesan mobil ini mudah cari bengkel, mesin tangguh walau sebenarnya tampilan luarnya sudah sekarat.

Kedua yaitu transmisi dengan empat kecepatan, gigi pertama dalam pemakaian normal mencapai 20 kmh, gigi dua 40 kmh, gigi 3 mencapai 60 kmh, dan gigi 4 mentok di 80 kmh. Saya jadi inget periode seperti ini seperti kecepatan motor saya yang 100 cc itu. bedanya motor saya masih kuat buat kecepatan 100 kmh dengan gigi empatnya. Sebenarnya sih mobil ini juga masih kuat dengan kecepatan 100 kmh, kalau dipaksa. Saya tulis 80 ini karena saya menganggap mobil sudah tua, tidak perlu digas sekuat tenaga. Terlalu hati-hatikah saya?

Ketiga aksesori, tampilan luar memberi kesan seperti mobil penjahat, haha, guratan-guratan menghias body mobil disana dan disini, bemper sisi kiri yang peyok, kemudian pintu yang tidak tertutup rapat, sehingga perlu dikunci setiap kali ingin memakai. Secara umum sudah perlu diperbaharui, namun secara fungsi, masih berfungsi dengan baik, tidak ada karat yang berarti.

Berlanjut ke sisi dalam, tak ada Air Conditioner (AC), tak masalah jika jalan tidak macet, masalah muncul manakala jalan macet ditambah kondisi cuaca terik, membuat geraah siapa saja. Soal gerah pengalaman menunjukkan orang yang menjadi sopir ternyata lebih gerah daripada orang yang jadi penumpang hehe.

Soal kebisingan, tentu lebih berisik karena celah-celah yang sudah longgar di pintu, jendela yang masih menggunakan model geser kiri kanan, dibandingkan keluaran terbaru yang lebih rapat. Oleh sebab itu memang lebih baik tidak dipasang CD player di dalam jika kondisinya demikian, cukup dengarkan musik alam dari mesin dan lalu lintas saja :)

Nah kelebihannya menurut saya cocok bagi yang pertama kali belajar mobil, karena mudah dipakai, dan kap depan terlihat oleh sopir. berbeda dengan generasi sesudahnya yang kap depan tidak kelihatan. Namun menurut saya kemahiran mengemudi memang lebih banyak ditentukan dengan jam terbang dan pengalaman pengemudi di jalan raya.

Related Posts by Categories



0 comments :

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]