Monday, August 29, 2022

ETS 2 Mod Bus Banteng


Kembali lagi postingan kali ini berkutat lagi dengan dunia bus, hanya saja kali ini ada modifikasi special untuk Simulator ETS 2, yaitu sebuah mod bus tua dinamakan Banteng, entah bagian mana yang mirip dengan seekor banteng, mungkin karena bentuk bodynya kali ya, silahkan di googling sendiri model bus ini. Karena model bus ini sudah tidak ada di dunia nyata, jadi mungkin bagi para senior pelaksana sejarah bisa menceritakan pengalamananya naik bus ini di jaman dulu ya, sekitar tahun 90 an.

Mod ini berukuran sekitar 30an MB, ukuran yang cukup ringan di tengah-tengah serbuan mod berukuran giga-giga dan besar-besar (padahal besar di texture saja), jadi cukup tidak memakan waktu yang lama untuk didownload. Mod ini belum sempat saya coba apakah bisa, silahkan dicoba sendiri. tidak ada readme di dalamnya jadi silahkan jika ada keluh kesah langsung menuju postingan facebook sumber awal di bawah.



copasan sharenya

Ananda Andika
2 d ·
#Share mod free German Motor Manufacturing Banteng work 1.40 up & dlc convoy ONLY, bebas edit, share dan jangan diperjual belikan, 1.45 up hapus folder camera
Link :
https://drive.google.com/.../135QGEHkRMnYsSZe6RYzPO8Tsofx...
Note : kalau mau buat versi 1.36 silakan, karna dari saya udah ga pake versi 1.36 lagi
Terima kasih kepada Aprilyani Sanjaya Chibi Naufal Yudhistira Yusuf Anandra Frizqi Samoekaha yang sudah membuatkan livery dan testing mod

copasan mod_description di dalamnya

[blue]GMM Banteng

[normal]GMM Banteng car mod found at Mercedes Benz Dealer.

[green]Physics Addon
[normal]For better handling characteristics, subscribe to the Physics Addon. Place above main mod in mod manager. Available at [orange]https://steamcommunity.com/sharedfiles/filedetails/?id=2391577599[normal].

[green]Changes, fixes and improvements
[normal]- Realistic engine properties, torque curves, transmission ratios and weights.
- Engines from Superb generations B6 (marked with B6 in engine selection) and B8.
- Working automatic gearbox: 6-speed DSG with improved shifting behaviour.
- Police, accessory lights, LEDs and sirens. Hold airhorn key to sound the siren.
- Caravan trailer since 1.32, ownable caravan trailer since 1.33.
- Openable windows since 1.38, sounds specific to trucks removed from the car since 1.39.

[green]FAQ - Frequently Asked Questions
[normal]Q: Where can I buy this car?
A: You can buy it at any non-modded in-game truck dealer.

Q: The car won't go faster than ~40 km/h?
A: If you use automatic shifting and have the manual 6-speed gearbox equipped, automatic shifting will not work. Change to the 6-speed DSG at the dealer/service shop.

Q: I can't drive faster than 90 km/h?
A: You have the truck speed limiter enabled in game settings. Disable it.

Q: How do I turn on the police siren?
A: Hold down the assigned airhorn button on your keyboard/controller. The siren does not work like an on-off switch, it works like a standard truck airhorn.

Q: My car runs out of fuel too fast?
A: Looks like you have the 66-litre fuel tank chassis equipped (marked with 66 L in-game). Turn on realistic fuel consumption in game settings or change to the 360-litre fuel tank chassis.

[green]Credits
[normal]Original base mod files by [red]TruckersMP
[normal]Updates, modifications and improvements by [red]Robi


Untuk versi 1.36 s.d. 1.43
memakai link dari google drive yang sudah dishare mas ananda andika drive.google.com/drive/folders/135QGEHkRMnYsSZe6RYzPO8TsofxDhj8w?usp=sharing

untuk versi 1.44 ke atas
memakai link yang sudah dishare mas saiful amri ini mediafire.com/file/uxh00eehit4nwme/dlc_banteng.scs/file

sumber dari facebook web.facebook.com/anandaandikabp/posts/pfbid02AXHE9gV5RCYwZNPU7rBEktdZLrdLjiGGKQkZLgPVSrzjVXKzfkMVJXTGF4UbZYREl



Update 12 September 2022
Ada update lagi untuk mod ini, yaitu update seputar beberapa model dan def suspensinya

copasan updatenya

Ananda Andika
ndreotpsSocef5t996Si9 e1hl9601t2a5pt8b3cmmr6297a:1e04 ml2ua ·
Mod Pri Kog Apdet 🙄
GMM Banteng 🐂 V2
Changelog :
1. Re AO body
2. Ganti model AC
3. Penambahan acc & livery
4. Tuning suspensi
5. Perbaikan ukuran penumpang & jok & driver
dll
ETS2 1.40 Up & convoy 1.41
versi 1.45 hapus folder camera atau pake fix camera 1.45
Link:
drive.google.com/.../135QGEHkRMnYsSZe6RYzPO8Tsofx...

lin https://drive.google.com/drive/folders/135QGEHkRMnYsSZe6RYzPO8TsofxDhj8w?usp=sharing&fbclid=IwAR2nJvoa_Up_g2F9664rGBBsMjX1uaUd4cb3NoBuN15Y-M-muKKFBiNJTfE
lin sumber facebook.com/100001842666527/videos/600197661744531/



Read More...

Sunday, August 21, 2022

Membuat Layout Website

Ini hanyalah percobaan membuat layout website sederhana dari tutorial youtube. Ceritanya ini adalah website dalam website, website dalam postingan sebauh blog, kali ini saya kan coba coba saja membuatnya. Tutorial ini saya lihat di youtubenya Dzulfikar Nurfikri dan sudah ditonton lebih dari 50 ribu pengunjung sejak diposting tahun 2016 yang lalu. Layout kali ini hanya terdiri dari beberapa bagian div saja, ada wrapper, header, menu, content, dan footer. hanya saja saya masih belum paham bagaimana nantinya jika ingin membuat sidebar di kiri dan kanan, jadi masih sederhana saja.
Halaman Beranda
LOGO
Judul Web
NoNamaAlamat
1ZulfikarBndung
2AhmadJakarta
Ini adalah bagian content yang dapat kalian isi dengan tabel seperti di atas, atau bisa juga diisi dengan tulisan seperti yang anda baca saat ini.
Read More...

Tuesday, August 16, 2022

Naik Bus Mansion Solo Denpasar



Perjalanan kali ini kita akan mencoba bus lainnya, yaitu bus Mansion Jurusan Denpasar Solo Purwokerto.



Pemesanan tiket.
Seperti biasa saya berburu nomor agen secara online pada grup facebook manianya dan menemukan nomor agen Mansion 081246246969, dan saat akan memesan kursi dari Solo diarahkan menghubungi Bu Handoko Agen Mansion Solo 081326451770. Pemesanan tiket PO Mansion saya lakukan via WA untuk keberangkatan seminggu sebelum hari H, saya berhasil mengamankan seat depan dengan pembayaran dilakukan nanti langsung saat berangkat seperti kata agennya, mungkin biar tidak ribet transfer-transfer kali ya. Harga tiket saat itu RP.300.000,-

Hari H
15.30 WIB
Saya disarankan agen naik dari Agen Setiabudi Timur Terminal Tirtonadi. Untuk menuju agen ini, dari tempat penurunan bus Terminal Tirtonadi, saya cukup berjalan selama 15 menit ke arah timur. Lokasi agen Mansion terletak di samping agen Gunung Harta, tidak sulit menemukannya, karena agen ini posisinya dilewati jalur bus Tirtonadi arah timur, dan di depan agen sudah terpampang tulisan "MANSION" dengan ukuran yang cukup besar.

Di dalam agen saya melakukan pembayaran langsung dengan harga RP.300.000,- dan mendapatkan tiket sampul.

=====gambar tiket==========



Di dalam agen sendiri sudah disediakan kursi untuk duduk, serta disediakan kopi yang bisa kita ambil sendiri secara self service. Toilet terletak di belakang agen. Saat itu saya sampai di agen pukul 15.30 WIB seperti yang dijanjikan, dan informasi yang didapatkan busnya saat ini masih sampai di Kartosuro, sekitar 40 menit dari sini, berarti cukup tepat waktu juga.
Penumpang yang naik dari agen saat itu berjumlah 3 orang saja. Di dalam agen memang belum disediakan AC jadinya cukup panas, tapi disitu sudah ada kipas angin, jadi masih bisa ada hawa sejuk.

Depan agen tersebut bersliweran bus-bus yang keluar Tirtonadi arah timur, ada Rosalia Indah, Gunung Mulia Solo Wonogiri, Gunung Harta, Eka,Mira, Sumber Selamat, dan lain sebagainya.

16.00 WIB
Bus datang, ternyata yang datang adalah Mansion dengan body SHD dan dapur pacu Hino RK8, serta sudah bersuspensi udara. Bus tidak langsung berangkat, karena menunggu penumpang dan persiapan lainnya. Menurut informasi bus ini tadi berangkat dari Purwokerto Pukul 08.00 WIB, dan bus ini bukan bus puter walik, jadi bisa tepat waktu sampai di Solonya.


16.25 WIB
Bus mulai diberangkatkan dari Agen Setiabudi Solo, Kru membagikan snack berupa akua 800ml, popmie mini, minuman jeruk, roti, dan kacang atom yang cukup melimpah untuk mengganjal perut.




Bus menyusuri jalan arteri Solo ke arah timur yang sekarang sudah lebih lebar daripada dahulu, sekarang sudah menjadi empat lajur seperti jalur pantura, namun laju bus tidak bisa maksimal, karena sering bertemu dengan penyeberang. Yang masih kurang saat itu adalah kru masih merokok, sehingga asapnya masih tercium.

Secara umum kondisi lalu lintas saat itu cukup ramai lancar.
Bus mulai masuk tol ketika sudah sampai di Sragen.


17.20 WIB
Bus mulai masuk pintu tol pertama kali saat sudah sampai di Sragen, cukup menguntungkan bagi penumpang Solo, karena biasanya dari Solo tidak terlalu banyak nyeser di agen-agen lagi. Bus cenderung nyeser di agen-agen di daerah sekitar Purwokerto tempat bus ini pertama diberangkatkan.

18.00 WIB
Bus keluar pintu Tol Ngawi kemudian absen dulu di Terminal Kertonegoro Ngawi tanpa ambil penumpang. Kondisi Terminal Ngawi masih ada renovasi, kondisi jalurnya pun masih bergelombang sehingga bus harus pelan-pelan saat melewatinya.
Keluar dari pintu tol Ngawi ternyata bus bermaksud mengambil titipan dari pinggir jalan, selesai urusan, bus masuk Pintu Tol Ngawi lagi.


18.30 WIB
Masuk Rumah Makan
Bus istirahat di rumah makan Titin yang letaknya cukup strategis karena tepat di depan pintu tol Karangjati. Saya sendiri baru pertama kali makan disini, kondisinya terlihat masih baru dibangun, biasanya jika naik Gunung Harta, makan malamnya ada di Rumah Makan Utama Caruban yang letaknya lebih jauh ke arah timur dari pintu tol.

Rumah Makan Titin sendiri bila kita lihat dari depan, halaman parkirnya terlihat cukup kecil, namun jika berjalan ke belakangnya ternyata ada parkiran yang luas cukup untuk beberapa bus besar.

Fasilitas di rumah makan ini ada toilet, dan Mushola yang terletak di belakang. Kondisi rumah makan ini cukup bersih.

Yang istimewa saat saya singgah di rumah makan ini adalah menu makannya yang menurut saya cukup enak, menu makanan yang disediakan saat itu ada lalapan kacang panjang, kolbis, sayuran, sambel merah yang pas dan cukup berasa bumbunya, serta ada ayam, lele, dan ikan, dimana biasanya jika kalian beli di warteg, menu yang disediakan akan termasuk menu dengan harga yang cukup mahal. Saya pun memilih lalapan dan lele.


Selesai makan, langsung keluar untuk mencari udara segar dengan bersandar di tembok pembatasnya, namun sempat kaget karena tembok pagarnya ternyata seperti sudah rapuh.


19.05 WIB
Bus diberangkatkan kembali, bus langsung masuk tol menuju timur.


20.20 WIB
Bus mampir rest area KM 726 untuk ngepom selama kurang lebih 5 menit. Saya pun memilih tidur saja.

02.00 WIB
Bus sampai Pelabuhan Ketapang bersiap memulai penyeberangan. Tidak perlu waktu antri yang lama, bus langsung menuju kapal feri. Ternyata disini ada pembagian nasi sebagai sarapan pagi, jadi sambil menunggu di atas raung tungggu, penumpang bisa sambil menyantap sarapan pagi, entah lauknya apa, karena saat itu saya tidak mengambil sarapan pagi.


04.45 WITA
Bus keluar dari Kapal, kernet berlari menuju pos pemeriksaan untuk lapor, sementara penumpang tetap duduk manis di kursi masing-masing tanpa direpotkan dengan pemeriksaan.
Keluar dari wilayah pelabuhan, bus sempat mampir pom bensin kiri jalan untuk mengisi solar. Selesai isi solar, bus melanjutkan perjalanan, sampai di Masjid pinggir jalan bus ini ternyata berhenti dulu memberikan kesempatan yang ingin Sholat Subuh di Masjid kurang lebih 10 menit.
Selesai Sholat, bus melanjutkan perjalanan, pagi itu, volume kendaraan tidak cukup padat, bus masih memungkinkan untuk overtake truk, hanya saja sedikit ada insiden kecil manakala, saat menyalip ini, dari lawan arah bertemu motor, sehingga posisinya cukup mepet, dan si pengendara motor meneriaki sopir "woi!".
Memasuki daerah Tabanan, kendaraan sudah padat sebagaimana padatnya kendaraan di pagi hari saat orang berangkat kerja.


07.40 WITA
Bus sampai di Terminal Mengwi
disini ternyata bus tidak menurunkan penumpang, hanya ada pengecekan dari Dishub, entah yang dicek apanya, apakah jumlah penumpangnya, ataukah yang lain, jika jumlah penumpangnya, datanya nanti buat apa juga belum jelas. Selesai urusan, bus melanjutkan perjalanan keluar dari Terminal Mengwi, ternyata di depan sudah ada orang yang menerima titipan barang bagasi.


08.30 WITA
Bus sampai di Garasi Pidada III
Penumpang yang turun di garasi ini cukup banyak, hal ini dimanfaatkan oleh penyedia jasa ojek untuk menawari penumpang untuk diantar.


Mansion trans solo denpasar
Kelebihan:
+sudah air suspension
+cenderung sediit nyeser setelah dari Solo
+snack melimpah, rasa masakan di rumah makan enak


Kekurangan :
-Kru Merokok
-beberapa kursi sulit direbahkan
-bertopi


Fasilitas secara umum

Tempat duduk
+kursi recleaning seat dari rimba kencana
-belum dilengkapi footrest
+ada arm rest
+selimut tebal model bedcover
-ada bantal yang kalau saya tidak terpakai

Fasilitas bus
+Ada mesin pemanas air,
+Disediakan kopi
+bagasi luas
+toilet, ac
-Masih bertopi dan ada selendang samping yang cukup besar penghalang pandangan

Pelayanan
pra perjalanan
-belum ada tiket online
-belum ada situs resmi dimana orang bisa mencari daftar agen resmi
+pembelian tiket mudah, bisa via WA
+tersedia ruang tunggu dengan fasilitas free kopi

saat perjalanan
+Kru menanyakan dimana penumpang turun
+Kru melipat dan merapikan selimut saat di kapal



Read More...

Perjalanan Dengan Bus Wisata Komodo Denpasar Solo


Gambar bus wisata komodo WK 010 SHD Hino RK8 Air Suspension

Selamat pagi, siang, dan malam bagi para pembaca semuanya, kali ini saya akan menceritakan trip report dengan menggunakan transportasi umum berupa bus dari Denpasar menuju Solo. Kali ini saya mencoba armada bus Wisata Komodo yang memiliki jurusan Denpasar Solo Yogya Purwokerto. Bus ini menggunakan body Super High Deck SHD, dengan mesin Hino RK8, dan sudah suspensi udara. Cerita selengkapnya silahkan dibaca artikel di bawah ya.


Pemesanan tiket
Untuk memesan tiket bus wisata komodo ini memang tidak menyediakan tiket online jadi kita harus mencari sendiri agennya, bisa dengan langsung datang ke Terminal Mengwi, atau mencari sendiri di google, youtube maupun facebook. Saya sendiri mencarinya melalui grup facebook manianya dan langsung saja menemukan agen Bapak Gede 081916171984, dimana Bapak ini ternyata juga menjual tiket bus lainnya yang biasa disebut agen dunia, seperti Tami Jaya, Gunung Harta, M Trans, Restu Mulia, Mansion, dan lain sebagainya, hal ini terlihat dari profil facebook, profil WA, bahkan profil youtubenya yang sempat saya intip, memang untuk meyakinkan, kadang harus menganalisis profil profil tersebut ya, memang cara ini bisa kita lakukan ya, namun jika pengen lebih yakin, bisa langsung mendatangi agennya.

Setelah yakin 90%, saya beranikan diri menghubungi beliau melalui WA dan memesan tiket dan langsung transfer Bank, pembelian tiket yang cukup mudah. Saat itu Harga Tiket Denpasar Solo dipatok dengan harga Rp.190.000,-. Pemesanan seminggu sebelum keberangkatan masih menyisakan kursi depan yang kosong, langsung saya pesan saat itu juga.





Hari Keberangkatan
11.30 WITA
Sampai di Lokasi Garasi
Sebelumnya saya konfirmasi akan naik dari garasi Pidada X Nomor 2, belakang Terminal Ubung, karena saya belum hafal dimana letaknya, saya sampai nanya orang di sana, dan ternyata garasinya memang tersembunyi, orang tidak akan mengira kalau disitu bakal ada garasi bus, karena bentuknya seperti perumahan biasa.

disitu ternyata sudah terparkir beberapa bus, satu bus singe glas, dan dua doble glass, sekilas bus single glas memang terlihat sudah usang, namun saya masih berharap semoga armada yang berangkat adalah yang single glas, namun harapan itu ternyata sia-sia karena kernet langsung mengkonfirmasi yang berangkat adalah yang double glass yang sudah terlihat siap diberangkatkan, terlihat di dalamnya sudah ada pak sopir yang siap di belakang stir, dan beberapa orang penumpang di belakang, saat itu okupansi penumpang sekitar 20%.

Profil Armada Armada yang akan saya naiki ini adalah Wisata Komodo dengan kode WK 010 bermesin Hino RK8 yang sudah ada air suspension, entah ini air suspension hasil modifikasi atau bawaan karoseri, bagi saya sama saja nyamannya.

Profil Garasi
Sedikit bercerita mengenai garasi ini, disini memang tidak ada ruang tunggu penumpang, sehingga calon penumpang yang baru saja masuk langsung dipersilahkan kernet menuju kursi bus. Disini terlihat ibu2 penumpang yang duduk dengan membawa koper dengan ukuran cukup besar di depannya, mungkin saja kernet tadi lupa menawari ibu tersebut apakah ada bagasi, karena seperti kata saya tadi, semua penumpang langsung ditanya namanya dan langsung dipersilahkan naik ke atas bus saja. 12.05 WITA Setelah penumpang sudah sesuai, bus mulai diberangkatkan dari Garasi Pidada, sebenarnya jika penumpang sudah sesuai dari awal bus bisa langsung diberangkatkan, namun kali ini harus menunggu penumpang, jadi agak lebih lama. Bus keluar dari garasi menuju jalan Cargo.

Bus ini cukup nyaman karena sudah bersuspensi udara, walaupun hanya memakai mesin non premium yaitu Hino RK8, menurut saya, jenis mesin apapun tidak terlalu berpengaruh, yang terpenting adalah suspensi udara karena berkaitan dengan kualitas istirahat seseorang. Kekurangan bus ini menurut saya adalah posisi topi di depan yang menghalangi pandangan, seharusnya topi diatur lebih tinggi sehingga tidak menutupi garis horisontal penglihatan mata penumpang. Hal lain yang membuat kurang nyaman adalah belum ada footrest, apalagi jika orang yang bertinggi 160cm, posisi kaki akan menggantung yang membuat kurang nyaman, beberapa penumpang mengakalinya dengan meletakkan barang di bawah kakinya. Pemakaian leg rest pun juga tidak cukup membantu.
Dan terakhir yang menurut saya bisa membuat penumpang tidak nyaman adalah kru yang merokok, karena berbahaya bagi paru-paru. Padahal di dalam bus tersebut sudah ada stiker bus ini dilengkapi dengan penyaring udara humidifier kalau tidak salah namanya, namun karena kru merokok, stiker tersebut rasanya tidak ada gunanya.

12.30 WITA
Bus Ngepom di Pom Bensin samping Rumah Sakit Mangunsada, bus berhenti disini sekitar 10 menit.


12.45 WITA
Bus sampai di Terminal Mengwi.
di sini bus menunggu sekitar 45 menit entah menunggu penumpang atau menunggu jam keberangkatan. Saya turun untuk Sholat di Mushola yang berada di dalam Terminal ini. Terminal ini terlihat cukup rapi, dan lengkap, ada kios agen bus, warung, toilet, mushola, dan dilengkapi dengan AC sehingga cukup nyaman.
Siang ini terlihat beberapa bus singgah di terminal ini seperti Pahala Kencana jurusan Jakarta, Wisata Komodo SR2 entah jurusan mana, ada juga Gunung Harta Tronton jurusan Semarang. Bedanya Bus Gunung Harta ini tidak menunggu lama seperti bus yang saya naiki ini, dia berhenti singkat saja menaikkan penumpang dan langsung berangkat.
Kebetulan pula melintas belasan unit bus Arema Malang yang siap mendukung timnya bertanding.
Di Terminal ini, terlihat kru menaikkan nasi dalam wadah stereafoam.


13.20 WITA
Bus diberangkakan dari Terminal Mengwi
dari sini kru mulai membagikan akua 800 ml dan nasi tadi, ternyata setelah dibuka terdapat lauk berupa mie, telur rebus, kering tempe. Pilihan yang tepat untuk keberangkatan jam makan siang.


Perjalanan antara Denpasar sampai Pelabuhan Gilimanuk terbilang cukup lancar, bus hanya berhenti di Pom Bensin tadi serta berhenti sebentar keperluan kru. Di daerah Negara sempat papasan dengan Bus Pahala Kencana jurusan Jakarta Bali yang biasanya menempuh waktu 24 jam, bisa dibayangkan kalau sampai sini siang, berarti tadi berangkat dari Jakarta juga siang.

SSADFA WITA
Bus sampai di Pelabuhan Gilimanuk, saat itu tidak terlalu ada antrian kendaraan seperti di waktu petang, sehingga bus bisa langsung masuk kapal tanpa menunggu, jika tiba saya tadi lebih sore, mungkin ceritanya akan lain, karena biasanya kendaraan mulai padat saat menjelang petang.
Bus pun perlahan berjalan memasuki kapal Feri. Selesai parkir, kali ini ada himbauan dari kru kapal, agar penumpang bus turun dari bus dan menunggu di ruang tunggu kapal karena alasan keselamatan, sebagai informasi, biasanya siang hari ombak cenderung lebih besar.
Sebelum turun ini ternyata ada pembagian snack dari kru bus kepada penumpang, snack ini terdiri dari roti dan akua gelas.

gambar snack Bus Wisata Komodo


Untuk menuju ruang tunggu kapal feri ini harus naik tangga besi menuju lantai 2, di lantai 2 ini, fasilitasnya ada mushola, toilet, warung, saya sendiri membeli popmie yang dijual seharga Rp.15.000,- sudah tinggal makan, diberi air panas oleh penjualnya. disitu juga dijual keripik singkong, kopi, snack, ciki, dan lain sebagainya.

Perjalanan Kapal menghabiskan waktu sekitar 1 jam dimulai dari kapal feri berangkat sampai berlabuh, jika waktunya ditambah waktu parkir persiapan menunggu penuh dan sebaginya maka total waktu penyeberangan kali ini adalah 1,5 jam. Waktu 1,5 ini bisa terbilang waktu yang cukup normal karena memang kondisi saat itu tidak terlalu padat jumlah kendaraan yang menyeberang.

Cuaca sepanjang penyeberangan Alhamduliah juga cukup bersahabat, hanya saja nahkoda kapal terpantau beberapa kali menyenggol galangan kapal yang membuat suara gemblodak keras dan sempat membuat body bus cukup bergoyang kiri dan kanan, apalagi bus yang naik saat itu adalah bus dengan bersuspensi udara, maka terlihat bergoyang sekali ke kiri dan ke kanan.

Sesaat sebelum sampai Pelabuhan Ketapang, nahkoda kapal mengumumkan melalui pengeras suara agar penumpang kembali menuju bus/kendaraan masing-masing, selain kendaraan roda 4, terlihat pula kendaraan bermotor plat P yang ikut menyeberang.

Keluar dari Pelabuhan bus langsung menuju jalan raya, oiya disini tidak ada pemeriksaan rapid lagi ya, jadi bus bisa langsung melintas tanpa perlu direpotkan dengan antigen, sebenarnya kalau mau ribet, jika sudah vaksin 3 kali boleh melakukan perjalanan, jika vaksin baru 2 kali, harus disertai rapid antigen, jika baru vaksin 1 kali, harus memakai rapid PCR, jika belum vaksin harus menunjukan surat keterangan dokter serta rapid PCR, namun pengalaman beberapa bulan memang tidak ada penyekatan yang cukup merepotkan.

Perjalanan dari Pelabuhan Gilimanuk sampai tempat istirahat Rumah Makan Puritama memakan waktu sekitar 2,5 jam. Kali ini kita memakai waktu WIB

19.00 WITA atau 20.00 WIB s.d. 20.30 WIB
Istirahat di Rumah Makan Puritama
Sampai di Rumah Makan Puritama Pasir Putih, Lokasinya setelah Melewati Kota Situbondo, disini kita beristirahat kurang lebih 30 menit, begitu turun dari bus kita mendapatkan kupon makan dari petugas rumah makannya, Di rumah makan ini ternyata yang parkir hanya bus saya saja, jadi cukup sepi. Fasilitas yang ada di rumah makan ini ada warung makanan kecil, mushola yang letaknya di depan, toilet, tempat cuci tangan. Kondisi rumah makan cukup bersih.

Menu makanan yang disediakan antara lain ada urap, sayur nangka yang waktu itu sudah habis, yang menurut saya istimewa disini adalah ayam gorengmya yang menurut saya paling enak. Untuk porsinya bisa kita sesuaikan sesuai kebutuhan kita karena kita ambil sendiri nasi dan sayurnya, namun untuk ayam gorengnya dijatah satu saja. Untuk rasa ayam goreng ini menurut saya sudah pas sekali dilihat dari keempukannya dan resapan bumbu di dalamnya, karena rata-rata rumah makan bus malam selama ini ayamnya selalu dimasak model kering dan minim bumbu, Kalau di Rumah Makan Puritama ini, saat saya kesana, rasa ayam gorengnya memang benar-benar pas.



Minuman yang tersedia ada teh hangat, tidak ada air mineral/akua, jadi bila kalian pengen minum air mineral, silahkan membawa air mineral yang dibagikan di bus tadi.

20.30 WIB
Bus melanjutkan perjalanan, disini music malah dinyalakan oleh krunya, padahal saya pengen istirahat, ternyata music tadi dinyalakan selama 30 menit saja sampai jam 9 malam, jadi saya bisa nyaman tidur, sebelum tidur ini walaupun terhalang topi, sempat melihat bus-bus melahap pantura dua lajur ini, di jalan ini sempat mosak masik bersama dua bus di depan, posisi pertama adalah bus Mansion entah Purwokerto apa Jepara, di belakangnya bus Tami Jaya Sleeper jurusan Denpasar Yogyakarta dengan harga tiket Rp.500.000,- yang kapan-kapan akan saya coba.
Permainan sein Mansion saat mengovertake truk seakan memberi aba-aba Tami Jaya di belakangnya, sedangkan Wiskom yang saya naiki kadang ikut kadang tidak ikut, meliha situasi dan kondisi.

Setelah sampai di lampu merah, Tami Jaya melihat space kosong sebelah kiri Mansion, dan dengan laju pelan tapi pasti, Tami Jaya menyalip Mansion dari kiri saat di lampu merah. Ternyata memang Tami Jaya ini masih menjadi pelari seperti yang terlihat pada beberapa trip report catper saya sebelumnya.

Setelah masuk Kraksaan ini saya melanjutkan dengan tidur dan istirahat, suhu udara yang dingin karena AC memaksa saya memakai kaus kaki dan menutup kepala dengan slayer, dan ini ternyata cukup efektif untuk menghalau hawa dingin, ditambah lagi dengan jenis selimut model bedcover, dan posisi recleaning seat yang direbahkan, membuat cukup nyaman untuk tidur, hanya saja masih ada yang kurang yaitu belum dilengkapinya dengan footrest, jadinya kaki cukup menggantung.

Sayup sayup bus masuk Terminal Bungurasih, namun saya enggan melihat ini jam berapa karena saya memilih untuk tetap tidur saja, sedikit melirik di luar saat Wiskom ini terhalang bus Harapan Jaya di pintu keluar Bungurasih.

02.15 WIB
Sampai di Terminal Tirtonadi


Kelebihan
+Bus sudah air suspension jadi cukup nyenyak untuk istirahat, (walaupun ini hanya memakai sasis Hino RK 8)
+Ada Makan siang berupa nasi kotak


Kekurangan
- Kru masih merokok di dalam bus
- Tidak ada ruang tunggu, Mushola, di garasi Pidada
- Menunggu cukup lama di Terminal Mengwi sampai hampir 1 jam, harusnya cukup 15 menit cukup untuk Sholat dan pergi ke toilet




Fasilias Lain-Lain

Palayanan
+Pembelian tiket mudah, bisa WA dan transfer
-Tiket belum online
-Daftar agen resmi cukup sulit dicari di internet, harus mencari sendiri atau harus datang ke agen
-Keberangkatan lebih awal waktu jam makan siang, tapi ada kompensasi berupa nasi kotak
-Belum ada tag bagasi
-Kru tidak menanyakan satu2 penumpang turun dimana
-Lokasi rumah makan cukup jauh dari Ketapang sehingga makan malam relatif lebih malam
-Musik dimatikan saat waktu istirahat
-Kru merapikan selimut sewaktu penumpang istirahat di rumah makan dan saat naik dek kapal
+Sampai Solo cenderung lebih awal karena titik nyesernya biasanya setelah Solo

Fasilitas
-Tidak ada kopi, padahal ada stiker fasilitas kopi tertera di kaca dengan ukuran cukup besar
+Air Panas dan dingin
+Ada wifi, namun saya belum sempat mencobanya
-Ada stiker penyaring udara, namun kru merokok, jadinya sama saja

Tempat duduk/Kursi
+Ada colokan USB, namun tidak sempat saya coba
+Kursi lebar dari Hai Rimba Kencana
+Recleaning seat
+Ada leg rest, Arm Rest
+Selimut sejenis bed cover jadi cukup hangat dan relatif lebih tebal
-belum ada foot rest
-ada bantal yang menurut saya tidak perlu

Kondisi bus
+Bagasi bawah luas
+Bus ber AC, ada Toilet
-Ada topi penghalang pandangan
-Ada suara menggerung saat jalan, namun hilang saat bus belok ke kanan
-Belum ada gps tracking
Read More...