Thursday, March 28, 2024

Perjalanan Naik Bus Sinar Jaya Jakarta Wonogiri


Halo, selamat malam semuanya, kali ini kita akan membahas lagi review perjalanan naik angkutan umum bus. Kali ini saya naik Bus Sinar Jaya jurusan Jakarta Wonogiri. Kira-kira seperti apa perjalanannya? silakan simak terus tulisan di bawah ini.


Pemesanan tiket
Berbeda dengan Po Bus lainnya, pemesanan tiket Sinar Jaya sudah full online yaitu memakai Traveloka, Redbus atau yang lainnya, agen hanya melayani pemesanan tiket go show/dadakan saja. Pembelian tiketnya pun juga tidak mengharuskan menginstal aplikasinya, yang terpenting menyiapkan email aktif, data diri seperti nama, dan ID Identitas, kuota internet, dan tentu saja uang. .

Harga tiket
harga tiket Rp.210.000,-. sesuai yang tertera di aplikasi dan tidak ada biaya tambahan lain. Pembayaran terpantau sudah bisa melalui qris, transfer, atau virtual account.

Hari H Keberangkatan
Perjalanan menuju Terminal Pulo Gebang.

Jika Naik Trans Jakarta
dari Kemayoran menuju Pulo Gebang diperkirakan memakan waktu 2 jam naik trans jakarta, namun kemungkinan besar tidak akan mendapat tempat duduk, karena biasanya sudah penuh, bersamaan dengan jam pulang kantor.

Naik gojek sambung KRL
pilihan ini bisa menjadi pilihan paling cepat, asalkan menyesuaikan dengan jadwal KRL, namun bedanya lebih mahal di gojek, karena sekali perjalanan gojek menghabiskan ongkos minimal Rp.15.000,-/trip, walaupun jaraknya hanya 1 km.
Namun saya tetap memilih ini, karena di aplikasi saat itu ada acara bakar-bakar uang alias lagi diskon multitrip gojek+KRL, gojek yang tadinya Rp.15.000,-/trip didiskon menjadi Rp.5.000,-/trip saja, dan Kebetulan jam keberangkatan KRL saya cek di website1 sudah pas, jadinya saya perkirakan sampai stasiun Kemayoran tinggal menunggu KRL 5 menitan saja.

Menunggu di Stasiun Kemayoran,
Ternyata sampai di Stasiun, tidak ada antrian di loket, barcode dari aplikasi gojek, discan di gerbang masuk, langsung menuju ruang tunggu, sore itu ternyata ramai juga yang sudah menunggu. Kondisi ruang tunggu KRL berada di luar, dan tanpa AC, sehingga cukup membakar kalori melalui keringat.

Dari sini didpat informasi KRL tujuan Bekasi bisa dua arah sekaligus, ada yang ke arah utara memutar melewati Angke lalu Manggarai, yang kedua ada yang langsung ke arah selatan melalui Pasar Senen, Pondok Jati dst.

Kereta datang juga
Akhirnya KRL datang sesuai jadwal, namun begitu masuk, ternyata tempat duduk di dalam sudah habis, jadi harus berdiri selama perjalanan. Pintu KRL hanya dibuka beberapa detik saja, beberapa penumpang ada yang sampai berlarian, namun ketinggalan karena pintu KRL keburu ditutup.

Di dalam KRL, jam 16:00 WIB, ternyata belum terlalu sesak, jadinya masih bisa bebas bergeser, beda jika waktu lebih sore, penumpang akan berjubel, sampai kesulitan bergerak, saya pernah naik sekali, dan perjuangannya luar biasa juga, karena harus berdesakan seperti itu.
Perjalanan KRL kali ini, memakan waktu kurang lebih 20 menitan saja sampai di Stasiun Cakung, jauh lebih cepat daripada busway yang bisa sejaman.

Sampai Stasiun Cakung
Keluar peron stasiun harus naik turun tangga dulu, di luar sudah menunggu ojek offline maupun ojek online, lokasi keduanya hanya sekitar 20 an meter, selain itu berjejer angkot warna merah entah jurusan mana. Jika dicek di google map pun, tidak ada angkutan yang mengarah langsung ke Pulo Gebang, google map malah menyarankan jalan kaki saja sejauh kurang lebih 600 an meter ke gerbang Terminal Pulo Gebang, terkadang kita tidak perlu mengikuti saran google map, karena saya pernah mengikuti saran google map, saya kira jalan 1 kilometer itu dekat, ternyata terasa jauh juga ya.
Saya melanjutkan naik gojek dengan memanfaatkan diskon multitrip tadi, dengan tinggal menunjukkan kode angka di aplikasi kepada driver gojeknya.

Sampai di Terminal Pulo Gebang
Akhirnya sampai juga di Terminal Pulo Gebang. Jadi total waktu perjalanan saya tadi hanya menghabiskan kurang lebih 40 an menit saja, jauh lebih cepat dibandingkan naik TransJakarta yang bisa memakan waktu 2 jam, dan belum tentu bisa mendapat kursi. Ya seperti kata pepatah, ada harga ada rupa.

Tidak dikerumuni calo lagi
Ternyata ada perbedaan saat memasuki area agen lantai 2, saya sudah tidak dikerumuni dan dikejar pertanyaan calo-calo lagi, ya mungkin menjelang hari raya, calo lebih ditertibkan, atau mungkin karena memang waktunya masih siang, calonya belum seganas di malam hari, biasanya saya sampai sini setelah Mahrib, dan sudah pasti langsung ditanya pergi kemana, naik apa oleh calo, namun sore ini terasa berbeda, tidak ada satupun calo yang mendekat.
Jumlah calo lebih banyak daripada jumlah penumpang.
Kalah dengan kendaraan pribadi
Saat ini dunia transportasi bisa dibilang kalah dengan kendaraan pribadi, karena memang kendaraan pribadi dicap lebih padat karya, mulai dari pabriknya, perakitan, penjualan, bengkel, dan lain sebagainya, kondisi ini bukan isapan jempol saja, buktinya di Terminal Pulo Gebang ini, secara kasat mata, jumlah calo dan agen bus malah lebih banyak daripada jumlah penumpangnya, bila anda memandang lantai dua, banyak sekali orang lalu lalang di sana, namun bukan lalu lalang pengunjung, namun lalu lalang para calo dan agen.
Kalah dengan teknologi
Selain itu juga karena perkembangan teknologi digital, calo dan agen menjadi pekerjaan yang tersingkirkan, hanya PO PO yang berinovasi yang sanggup bertahan, mereka yang hanya bekerja biasa dan standard saja, tanpa belajar hal yang baru, lama-lama bakal tersingkirkan. OK Back to the laptop.


Sampai di agen, langsung mengambil tiket, dengan menyerahkan identitas KTP, selanjutnya mendapatkan selembar kertas dan satu botol akua.

Memang sekarang harus dicocokkan dengan KTP, karena viral kasus pencurian laptop di dalam bus, pelaku sudah terekam CCTV pun ternyata sulit diidentifikasi siapa, akhirnya ada kebijakan nama tiket harus sesuai KTP agar mudah menangkap pencuri tersebut.


Sholat di Masjid
Selesai ambil tiket, pergi ke Masjid Sholat Ashar, disini tas wajib dititipkan. Kondisi masjid di Terminal ini bersih.



Beli oleh-oleh
Disini ternyata ada penjual oleh-oleh kue brownies cokelat di lantai satu, saya pun tertarik mencobanya dengan membeli sekotak sebagai tester, saat itu harganya Rp.36.000,- sudah termasuk PPN, (harga yang dipajang Rp.25.000,- ternyata masih belum diperbaharui). Belakangan setelah saya coba rasakan, rasanya pas sesuai namanya, "kue brownies", tidak kering, manisnya juga tidak berlebihan, pantas dibawa sebagai oleh-oleh. Memang terus terang sulit mencari oleh-oleh jika dari Jakarta, Mungkin pembaca punya referensi oleh-oleh apa?

Menunggu di atas
selanjutnya saya menuju ruang tunggu di atas sekedar melihat-lihat bus-bus,
Tampak bus bus malang seperti M Trans 27 Trans bersiap berangkat, selain itu ada juga Rosalia Indah lupa jurusan mana yang sudah siap. M Trans saya cek jadwal keberangkatan di website sudah sesuai jamnya pukul 18:30 WIB, aneh sekali bus tersebut tidak ikut telat.

Pesan penyet
Waktu berbuka sekitar pukul 18:10 WIB, menjelang berbuka puasa, saya menuju lantai dasar lagi, mencari makanan. Akhirnya ketemu dengan warung penyet di lantai 1. Akhirnya saat berbuka sudah tiba, saya berbuka dengan nasi penyet tersebut, namun ternyata entah kenapa rasa tahu dan ayamnya kecut, alhasil hanya nasi yang berhasil saya habiskan. Harga sepiring nasi, ayem penyet, plus tahu tempe saat itu dihargai Rp.20.000,-

Sholat di Lantai 2
selesai berbuka, langsung menuju lagi ke atas, harus melewati lagi cek in tadi, namun saya melewati jalur petugas, karcis cek in ternyata hanya bisa dipakai sekali saja. Mampir Mushola di lantai 2, selanjutnya kembali ke lantai 3 keberangkatan.

Informasi telat
sampai di atas, sekitar pukul 18:20 WIB, ternyata ada pengumuman dari petugas Dishub, bahwa bus A, B, C termasuk bus saya telat, namun tidak disebutkan alasannya. Hanya diminta bersabar. Pengumuman yang cukup menjustifikasi seolah-olah penumpang itu tidak memiliki kesabaran ya he he. Tidak disebutkan alasan dan estimasi berapa lama telatnya, seharusnya minimal disebutkan posisi busnya di mana, agar penumpang juga bisa mengestimasi kapan datangnya.

Berdasarkan analisis pantauan google map, cuaca dan berita viral di tik tok, kemungkinan telat karena beberapa ruas jalan terhalang banjir, dapat dilihat di gambar di bawah, macetnya bersumber di daerah jalur arteri pantura Pulo Gadung, antriannya memanjang ke selatan sampai Cikunir, jadi bus-bus yang dari arah Kampung Rambutan sudah pasti telat. Awal tahun ini memang hujan deras kembali mengguyur setelah beberapa tahun kemarau. Sayangnya karena tahun politik, semuanya dikait-kaitkan dengan unsur politis, gubernur ini tidak mendukung itu, padahal hanya berdasar pada informasi yang dipotong-potong saja.


Begini suasana penumpang yang sedang menunggu, ada yang menunggu di luar sambil merokok, ada juga yang menunggu di dalam yang nyaman, karena ada fasilitas AC, di dalam juga ada fasilitas ibu menyusui, dan playing ground.


20:50 WIB
Bus akhirnya datang juga, telat 2,5 jam dari jadwal seharusnya, busnya tetap sama sesuai tiketnya, 30RE, tidak ada pergantian unit bus.

Reviu Bus
Walau harga tiketnya murah Rp.210.000, namun sasis yang datang adalah sasis premium, Hino RN 285, air suspension, dengan model Jetbus HD 3, Plat nomor B 7361 TGD

Fasilitas lainnya
kursi 32 seat,
ada selimut,
Arm Rest,
ada reclining seat dan
leg rest, dan yang menambah nyaman adalah
jok beludrunya yang hangat dan menahan melorot.
toilet,
AC,
Colokan di kompartemen atas.
Busnya juga bersih dari stiker-stiker
mendapat air mineral medium
harga bersaing

Penumpang aneh
ternyata ada juga penumpang aneh di bus ini, anehnya karena menempati kursi sesukanya tak sesuai tiket, akhirnya karena penumpang asli datang, penumpang aneh tersebut pindah ke kursi asli, namun lagi-lagi beliau tidak mau duduk sesuai tiket, tidak mau duduk di kursi sisi jendela, dengan alasan karena biasa duduk di sisi gang. penumpang ibu-ibu disampingnya akhirnya mengalah.

21:00 WIB
Bus pun diberangkatkan dari Terminal Pulo Gebang, dengan okupansi penumpang saat itu 23 penumpang dari 32 kursi atau sekitar 66%



00:00 WIB
Perjalanan termasuk lancar jaya, 3 jam akhirnya tiba di Rumah Makan Taman Selera Cikamurang

01:00 WIB
Diberangkatkan lagi, namun sopir masih menyalakan musik, walaupun lirih, tetap saja mengganggu istirahat.
Hal yang menambah kenyamanan bus ini, yaitu kru yang tidak merokok, cocok bagi yang tidak suka dengan asap rokok.


Ganti sopir di Pekalongan
Sampai di Pekalongan entah jam berapa, disini terjadi pergantian sopir.

06:00 WIB
Sampai di Bawen, disini karena sopir belum hapal jalan, exit tol Bawen, bus malah berbelok ke kiri, akhirnya harus puter balik lagi ke Terminal Bawen.

06:30 WIB
Bus sampai di Terminal Tingkir Salatiga, kemudian balik lagi menuju tol, catatan khusus PO ini, jika kalian adalah penumpang Boyolali, dan Ampel, akan tetap diturunkan di exit tol. Tidak diturunkan sesuai tiket. Mengingat tujuan bus ini adalah Wonogiri, jadinya mengejar waktu. Saya yang tadinya pesan Terminal Boyolai akhirnya turun di Terminal Tingkir, sambung dengan bus Solo Semarang saja.

Sambung dengan bus Royal Safari
Sampai di Terminal Tingkir, bergegas menuju arah jalan raya, ternyata di depan sudah terparkir bus Royal Safari yang ngetem. Langsung saja saya naik ke atas, dan ternyata...

belum ada satu pun penumpang kecuali saya. Tidak seperti masa kejayaan dulu penuh dengan penumpang, karena kalah dengan kendaraan pribadi dan teknologi seperti yang saya jelaskan di atas.
Saat naik ini juga, ternyata melintas Bus Sugeng Rahayu, dalam hati, seharusnya naik itu saja, namun terlanjur berada di atas Royal Safari.

Ngetem setengah jam
bus ngetem selama kurang lebih setengah jaman.

07:00 WIB berangkat
Akhirnya bus diberangkatkan, goncangan jalan terasa sekali di bus ini, mengingat tadinya naik yang suspensi udara, begitu naik yang suspensi daun, terasa sekali bedanya.
Sopir terlihat sudah berumur sekitar 60 an tahun, sudah beruban, menjalankan bus dengan santai, entah sudah berapa tahun beliau menjadi sopir ya, sepanjang Salatiga sampai Ampel yang berjarak 10 kilometer, hanya mendapat 2 penumpang saja. Meskipun begitu, jalur Solo Semarang, bus tetap melayani 24 jam.


Reviu Sinar Jaya Jakarta Wonogiri Eksekutif
Kelebihan
++Air Suspension
+Jok beludru
+Jalan santai, tidak ngebut
+Rasa makanan di RM Taman Selera Cikamurang enak
+Sopir tidak merokok



Kekurangan
-Belum ada footrest adjustable3
-Sopir menyetel musik saat jam istirahat
-Waktu makan malam terlalu lama, sampai 1 jam
-Air toilet terbatas
-Titik turun di Redbus terkadang tidak akurat, misalnya turun di Terminal Boyolali, padahal aslinya turun di Exit Tol Boyolali
-Belum menerapkan GPS

Akhir kata terima kasih kepada segenap kru yang bertugas.

1https://commuterline.id/perjalanan-krl/jadwal-kereta
2https://myspacenote.blogspot.com/2023/12/mengulas-perjalanan-po-baru-po-sembodo.html
3https://myspacenote.blogspot.com/2024/01/perjalanan-blue-line-bl09-salatiga.html
Read More...

Tuesday, March 26, 2024

Harapan Jaya Madiun Jakarta Angkatan Pagi saat Puasa


Selamat sore semuanya, kali ini saya akan mereviu lagi perjalanan menggunakan transportasi umum bus, kali ini saya naik bus Harapan Jaya jurusan Madiun Jakarta, saya naik dari Pasar Ampel, Boyolali dan nanti akan turun di Jakarta, di Pasar Rebo. Perjalanan saya lakukan pada minggu-minggu sepi seminggu sebelum libur panjang 3 hari, Terakhir saya naik Bus malam Harapan Jaya sekitar lebaran tahun 2007 atau 2008 an yang bisa dibilang merupakan pengalaman yang unik, naik versi pariwisatanya, karena reguler sudah habis, namun kekacauan terjadi saat ada ketidak sesuaian antara tiket yang dijual dengan jalur yang dilalui bus, sehingga sempat menimbulkan perdebatan penumpang saat sampai Jakarta waktu itu, semenjak saat itu saya sangat jarang naik lagi Bus Malam Harapan Jaya, Nah kali ini saya akan mencoba naik lagi, kira-kira, seperti apa perjalanannya? silahkan simak terus tulisan di bawah ini.

Pencarian nomor agen
PO ini tergolong mudah dicari nomer agennya, karena sudah membuat instagram resmi1 yang selalu muncul di pencarian google paling atas. Malahan, ig ini mengalahkan index situs resminya sendiri,2, hal ini wajar, mengingat situs resmi biasanya sering down/tutup, karena lebih butuh biaya ekstra seperti biaya hosting dan domain, daripada instagram yang gratis, jadinya otomatis ig lebih sering online dan lebih sering dicari, mengakibatkan bisa lebih sering terindeks di posisi paling atas pencarian google.

Setelah mendapat info dari bio instagram, nanti akan diarahkan ke website resminya2, dari situ, didapat nomor agen di Pasar Ampel Boyolali, Pak Iwan +62 856-4164-2844, yang ternyata bisa juga dihubungi melalui Whatsapp.

Pembayaran tiket
ternyata beliau menerima pembayaran transfer, tanpa harus datang dulu, menerima pembayaran melalui Bank BCA, seperti biasa, bila beda bank akan ada tambahan biaya admin bank Rp.2.500,-. Mengapa saya lebih memilih bayar transfer di agen? ya karena bila beli langsung di website biasanya akan lebih mahal, misalnya bila melalui easybook, terpantau ada tambahan biaya admin Rp.10.000, Sedangkan bila melalui situs traveloka, ternyata langsung disuguhi harga yang sudah lebih tinggi di situsnya, menjadi Rp.236.000,-. Tidak jauh dari situ, di situs redbus malah lebih mahal lagi menjadi Rp.240.000,-. Selain itu juga faktor klasik, dimana pembeli online biasanya tidak mendapat fasilitas seperti saat membeli langsung ke agen, seperti informasi kedatangan, posisi bus, pergantian jam, pergantian bus, dan lain sebagainya.

Hari H Keberangkatan
Bus dijadwalkan agen berangkat jam 09:30 WIB pagi, padahal bila melihat jadwal di website easybook, jadwalnya jam 09:15 WIB, inilah juga salah satu keuntungan beli di agen, mendapatkan jadwal yang lebih presisi. Kenyataannya memang demikian, bus datang jam 09:40 WIB, hanya selisih 10 menit dari jadwal agen.

Selain itu, sekitar jam 09:20 saya sudah diberikan informasi Whatsapp, dan ditelepon agen, posisi bus yang sudah masuk Kota Boyolali, mengingatkan kita untuk siap-siap, hal-hal seperti ini juga bakal tidak dilakukan oleh agen online seperti easy book, redbus, traveloka, dan sejenisnya.


Agen ampiran, namun ketepatan waktunya luar biasa
Saya pun sampai di agen jam 09:30 WIB tepat, saya lalu langsung mengambil selembar tiket cetak, tertulis easybook, ternyata Harapan Jaya saat ini mempercayakan pengelolaan e tiketnya kepada easybook. Selangkah lebih maju menghindari double kursi, ataupun double rute ngawur yang tidak sesuai tiket.


Kemudian bus datang jam 09:40 WIB, hanya selisih 10 menit dari jadwal agen, luar biasa ketepatan waktunya untuk sebuah agen ampiran, yang berada di jalur non tol. Kondisi jalan raya saat itu relatif sepi, bukan libur panjang, walau demikian, capaian ketepatan waktunya terlihat konsisten dan tepat waktu. Bus kemudian berhenti parkir agak ke depan, seorang kernet turun entah mengambil apa, 3 orang penumpang termasuk saya kemudian naik ke atas bus.

Reviu bus

Harapan Jaya Nomor 56 Madiun Jakarta Plat AG8285US
Sasis Hino RN 285, Model Avante, jumlah kursi 32 kursi kelas VIP, tanpa foot rest, tanpa leg rest, dengan kaca bagian atas full lakban, jadinya menutupi pandangan penumpang, hanya disuguhi stiker-stiker julukan dan juga stiker kecil di pembatas, branding nomor pembelian melalui Whatsapp.


Sudah air suspension
Namun yang terpenting dari semua itu, bus sudah air suspension, jadinya sudah sesuai standard minimal bus yang lewat jalan beton Cipali yang lumayan masih bergetar dan tidak rata.

Okupansi penumpang
Okupansi penumpang sekitar 65% atau 22 penumpang dari kapasitas kursi 32 penumpang.

Catatan waktunya
09:40 WIB
Start Pasar Ampel, Boyolali

11:20 WIB
Sampai Rumah Makan Sari Rasa
disini hanya kontrol saja, tidak mendapatkan makan siang, selain itu juga menaikkan 3 penumpang, memakai baju cadar,

Lepas Sari Rasa menuju jalur kota
dilanjutkan menyusuri kota untuk mendapatkan solar di pom bensin yang tidak antri, karena pom bensin di Pantura tadi terpantau antri.

11:45 WIB
Berangkat lagi, masuk Tol
disini kemudian kru membagikan makanan ringan berupa roti


Kecepatan konstan di 80 kmh
Oiya kecepatan bus ini di jalan datar hanya dipatok di 80 kmh, dengan sesekali memanfaatkan momentum jalan menurun hingga mencapai 120 kmh.


Makan siang diganti makan sore nasi kotak
15:40 WIB
Istirahat di KM 102, Akhirnya setelah dari tadi belum istirahat, akhirnya bus berhenti juga di rest area, penumpang bisa Sholat Zuhur dan Ashar dulu, disini ternyata makan besar baru dibagikan, berupa nasi kotak berisi ayam, bihun, dan sayur kentang, nasi kotak yang bisa kita makan saat berbuka nanti.




15:55 WIB
Bus diberangkatkan lagi setelah istirahat sekitar 15 menit.

17:10 WIB
Bus sampai di Exit Tol Jatiasih

17:15 WIB
Exit Tol Jatiwarna

17:25 WIB
Sampai di Fly Over Pasar Rebo, dari sini bus melanjutkan perjalanan sampai Pool di Pasar Rebo.



Reviu
+++Kedatangan Bus on time (agen ampiran)
+++Kru tidak merokok
+++Sudah air sus
++Kecepatan santai sekitar 80 kmh
+Tiket online, jadi tidak terjadi double kursi, maupun double trayek seperti pengalaman beberapa tahun lalu
+Servis makan termasuk enak, tidak seperti bus bus biasanya
+Punya fitur cek gps (meskipun ribet)

---Pandangan depan tertutup stiker hitam, pemandangan gunung dan lembah tol pagi hari jadi terlewatkan
-Charger terbatas, hanya tersedia di bagasi atas di bagian depan saja
-Jika akan mengecek posisi bus ternyata harus beli tiketnya dari aplikasi easy book, instal easybook, mendaftar akun mengisi nomor telepon, email, tidak bisa dicek di websitenya langsung, cukup ribet juga.
-Kecepatan agen mempersiapkan penumpang masih kurang, bus nongol dulu baru gerak
-Reclining seat tidak leluasa rebah, karena penumpang belakang akan sempit, jadinya masih belum dapat saya pertimbangkan sebagai opsi naik yang versi bus malamnya, selain itu karena ini juga:
- Belum ada footrest yang bisa di adjust3, bagi yang tingginya rendah, pasti kaki akan gantung, dan sakit di paha

Akhir kata terima kasih kepada pembaca sekalian, dan segenap kru yang bertugas.


Referensi
1https://www.instagram.com/ptharapanjayaprima/
2https://www.busharapanjaya.com/tipebus/8/bus-malam
3https://myspacenote.blogspot.com/2024/01/perjalanan-blue-line-bl09-salatiga.html








Read More...

Monday, March 18, 2024

Cara Mengatasi Zmodeler 2 ErrorTidak Bisa Dibuka di Windows 10

Kasus ini sebenarnya sudah pernah saya bahas sebelumnya3, namun saya tulis ulang kembali, bagi yang mengalami masalah muncul tulisan di atas, bisa memakai cara penyelesaian di bawah ini. Tulisan tersebut kurang lebih seperti ini.
C:\program\ZModeler.2.2.6. Registered\ZModeler2.exe X C:\program\ZModeler.2.2.6. Registered\ZModeler2.exe The application has failed to start because its side-by-side configuration is incorrect. Please see the application event log or use the command-line sxstrace.exe tool for more detail.
cara mengatasinya dengan menginstal cc redistribusi yang lama2 1https://forum.zmodeler3.com/viewtopic.php?t=9260 2https://www.microsoft.com/en-us/download/details.aspx?id=26347 3https://myspacenote.blogspot.com/2017/11/cara-mengimport-model-pmg-ke-dalam.html
Read More...

Sunday, March 17, 2024

Jogging di Taman Proklamasi


Selamat siang semuanya, kali ini saya akan reviu lagi lokasi jogging di Taman Proklamasi Di Menteng, Jakarta

Lokasi
Lokasi di Menteng, Jakarta

Lokasi Parkir
Saat itu saya menggunakan motor, untuk motor bisa langsung masuk melalui pintu utara, sedangkan untuk kendaraan besar bus dan mobil, terpantau belum ada parkir, sehingga lebih baik naik Trans Jakarta Bus Listrik1

Biaya parkir
Biaya parkir saat itu gratis, parkir motor akan diberi kartu parkir oleh petugasnya, selanjutnya setelah selesai, kartu parkir tersebut dikembalikan lagi.

Jam buka taman
Ada ketentuan jam berapa taman dibuka untuk umum, bukanya pagi sampai sore, saya sendiri lupa bukanya jam berapa.

Panjang lintasan lari
Panjang lintasan lari kurang lebih 600 meter melintasi keliling luar, namun bila ditambah berputar ke area tengah, maka bisa menjadi sekitar 800 an meter

Kondisi Udara
Kondisi udara, 11 12 dengan taman Suropati, satu sisi jalur lari berada di pinggir jalan raya yang lebar, namun di Taman Prokalamsi ini masih lebih jauh daripada Taman Suropati, yaitu sekitar 40 an meter dari jalan raya, namun untuk sisi yang lain bebas dari keramaian jalan raya.

Kondisi track
Kondisi track yang dilalui melintasi track yang berkelok-kelok naik turun


Keramaian pengunjung
Pagi hari di hari Sabtu, saya datang sekitar jam 06:30 WIB, pengunjung relatif sepi, terpantau hanya ada satu dua orang saja yang jogging, itupun hanya sekedar lewat saja, masuk kemudian jogging keluar lagi. Selain itu ada juga pengunjung keluarga yang hanya duduk-duduk di tengah lapangan.

Ada juga jalur buat refleksi telapak kaki,



Sepanjang track juga ditemui jalur undakan seperti ini, namun tenang saja, hanya ditemui sebanyak dua buah saja, selebihnya adalah jalur rata


Di sisi utara, sayang sekali terdapat jalur yang terlihat sudah pecah-pecah seperti ini, namun masih tetap bisa dilewati, dan hanya sepanjang 10 meter an saja.


Mushola


Ada toilet?
Disini juga ada toilet


Lain-lain
Kondisi taman cukup bersih, terpantau di dalam Taman Proklamasi terdapat banyak sekali petugas kebun, bahkan yang menjadi petugas sapu ada sekitar 4 orang.


kucing


Monumen-monumen
Tugu berlogo petir di atasnya, entah apa maksudnya kenapa menggunakan logo petir, apakah menandakan lahirnya negara, saya juga belum tahu


Disampingnya ada monumen lagi


Ada juga monumen tugu kecil yang berada di tengah-tengah bangunan duduk melingkar sambil diskusi


ini tulisan di tengahnya


monumen lagi



Referensi
1https://myspacenote.blogspot.com/2023/03/mencoba-naik-bus-listrik-trans-jakarta.html
Read More...

Saturday, February 24, 2024

Jogging di Bendungan Situ Gintung


Selamat siang semuanya, kali ini saya akan mereviu lagi lokasi jogging. Kali ini saya akan menceritakan lokasi jogging di Situ Gintung. Karena penasaran sebuah bendungan tapi ada jogging tracknya, bagaimana itu ya? silahkan simak terus tulisan di bawah ya.


Lokasi
Ciputat, Tangerang Selatan, Banten

Perjalanan menuju kesana
dari Jakarta Timur menuju Ciputat menghabiskan waktu kurang lebih 40 menit, melintasi Cawang ke Barat, melewati Pancoran, lalu belok kanan menuju jalan Antasari, dimana di atasnya ada jalur layang non tol khusus mobil, tiang jalan layang berada di kiri dan kanan, mengambil beberapa bagian trotoar pejalan kaki, kondisi trotoar kiri dan kanan terlihat masih belum ada revitalisasi menjadi trotoar yang nyaman seperti trotoar Sudirman, munggkin memang belum direvitalisasi, atau mungkin jarang sekali pejalan kaki disini, jadinya bukan prioritas untuk direvitalisasi.

Yang menarik di jalur Antasari ini, banyak ditemui toko-toko bangunan yang sudah kosong, ada juga yang terpampang tulisan "Dijual".

Sampai di MRT Lebak Bulus terus lurus ke selatan, uniknya disini, tampak jalur MRT hanya sampai perbatasan Jakarta dan Banten saja, terlihat seperti jalur MRT yang seperti "dipotong" pas di perbatasannya. Padahal masalah kemacetan adalah masalah bersama tanpa memandang wilayah milik siapa, entah mengapa MRT tidak diteruskan saja sampai Tangerang, karena pastinya juga sama-sama menghadapi kemacetan. He he, kembali ke laptop.

Memasuki Tangerang Selatan, seperti memasuki kota yang berbeda, trotoar pinggir jalan yang masih memakai model lama, dan lain sebagainya.
Sebenarnya gerbang masuk Situ Gintung lebih dari satu, bisa juga masuk dari gerbang barat, dan selatan.
Saya memanfaatkan google map untuk sampai di tujuan, oleh google map, saya diarahkan menuju gerbang sisi utara, pintu masuk terdekat.



Parkir mobil
Untuk parkir mobil, tidak diketahui dimana lokasinya, karena saat saya datang melalui salah satu pintunya, hanya tampak parkir motor, mungkin lokasi parkir mobil di pintu masuk yang lain, atau parkir di lokasi yang lain.

Parkir motor
tersedia, dengan biaya Rp.5000,-


Mushola
ada mushola di deretan warung-warung penjual makanan

Toilet
Disini juga ada toilet di deretan warung-warung, dengan biaya Rp.2000,-


Gerbang menuju bendungan ditutup
ternyata, tidak semua jogging track dibuka untuk umum, contohnya seperti jogging track yang melewati bendungan, tampak tidak bisa dilalui, entah alasan apa, dugaan sementara karena alasan kemanan, karena posisi jogging track melewati bangunan bendungan yang cukup tinggi pas berada di bendungan.


setelah membaca papan petunjukknya, hal itu cukup beralasan

Tapi tenang saja, karena masih bisa melalui jalur yang lebih luar.


Jalur yang dilalui
Pertama kali akan melewati jalur yang cukup terjal, namun tidak terlalu ekstrim, dapat dilalui dengan aman.


di samping kiri merupakan batu-batuan yang menopang danau.



100 meter ternyata harus melalui jalur campuran dengan asap motor, motor juga melewati jalan ini, namun tenang saja, karena jaraknya yang hanya sekitar 100 meter saja, jalurnya menanjak.



selanjutnya sejauh 4 kilometer, kita akan melewati jalur jogging yang lumayan rata seperti ini, dengan pemandangan kiri danau, dan kanan pohon-pohon.




ternyata sampai ujung, harus melewati jembatan bambu, cukup unik juga jembatannya,



Disini juga banyak ditemui tukang sapu dengan biaya sukarela


Warung makan berjejeran
sampai juga di lokasi semula, disini banyak warung berjejeran, pengunjung bisa sarapan pecel/nasi uduk, seporsi pecel harganya Rp.8000,- belum termasuk kondimen yang lain seperti mendoan, tahu bacem, dan lain-lain.




Di depan warung tadi, sudah disediakan meja dan kursi menghadap bendungan, dengan pemandangan di depan tampak seperti ini.


Karaoke \
di warung-warung tadi, ternyata ada juga yang menyewakan mikrofon untuk karaoke,
Panjang lintasan
Saya ukur menggunakan aplikasi strava, total panjang lintasan dari lokasi parkir, memutari danau kembali lagi ke parkir, memiliki jarak sekitar 4,5km, jadinya kalau saya pas sekali dengan jarak lari saya, tinggal ditambah 500 meter agar menjadi 5 km.



Keramaian pengunjung
Keramaian pengunjung saat saya datang di hari Sabtu jam 07:00, cukup ramai, sepanjang 4,5 kilo meter ketemu orang, jadinya tidak sepi sepi banget saat memutari bendungan yang cukup jauh.


Ada Anjing?
Berdasarkan pemantauan, ditemui 2 ekor anjing, namun dalam posisi bersama pemiliknya, dan ditali, jadinya masih aman.

Secara umum, lokasi jogging disini sangat bagus, karena jauh dari asap kendaraan serta medannya yang rata, dengan biaya masuk Rp.5000,- cocok untuk berolah raga bagi yang pengen merasakan sensasi di pinggiran bendungan sesekali.


next cempaka park cipayung


Read More...

Wednesday, February 21, 2024

Mengunjungi Kota Tua Jakarta


Selamat malam semuanya, kali ini saya akan menceritakan pengalaman pertama kali mengunjungi Kota Tua Jakarta, bagaimana kesan-kesannya? silahkan baca terus tulisan di bawah ini.

Lokasi parkir
Lokasi parkir ada yang resmi ada juga yang tidak resmi.

Parkir resmi
Parkir yang resmi bisa langsung menuju kantor pos di lokasi Kota Tua dengan tarif yang wajar sesuai lama parkir, namun kekurangannya, jalur masuk dan keluarnya macet karena ruas jalannya dikorupsi dipakai pedagang-pedagang.

Parkir tidak resmi
Parkir tidak resmi tinggal mengikuti tawaran orang di pinggir jalan yang menawarkan parkir disana, dengan biaya Rp.10.000,- baik lama atau sebentar. Tarif yang lumayan mahal ya, tarifnya seperti tarif parkir motor di belakang Paza Indonesia, tarifnya setara 1 liter bensin premium.

Parkir mobil?
parkir mobil belum sempat saya telusuri dimana

Parkir Bus
saat saya kesana, ada juga bus Budiman pariwisata yang sedang parkir.

Mushola
Jika akan sholat, bisa jalan ke sebelah utara kurang lebih 100 meter, ada Masjid kampung

Angkutan umum
disini juga dilewati busway dan KRL, jadinya mungkin lebih enak naik transportasi umum saja, tidak perlu mencari parkiran.


Toilet
Lokasi toilet ada di dalam area Kota Tua di sebuah gedung tua, dengan tarif Rp.3000,-

Pengamen dimana-mana
disini, banyak sekali pengamen yang meminta-minta kepada pengunjung yang sedang duduk-duduk di kursi.

Tutup Jam 21:00 WIB
ternyata menjelang pukul 9 malam, area Museum Fatahilah dan Kota Tua ditutup untuk umum, petugas memberikan pengumuman 10 menit sebelum ditutup melalui pengeras suara, dilanjutkan dengan sirine.

Kesan-kesan
Dibalik kekurangan-kekurangan di atas, berada di antara bangunan-bangunan tua memberikan kesan yang lain, bangunan besar dengan pintu dan jendela dengan ukuran jumbo, didukung motif lantai yang jadul memberikan sensasi sendiri yang tidak dapat dirasakan bagi yang hanya melihatnya dari sebuah gambar, kesan otentiknya begitu kental, dari lantai bawah sampai ujung atas bangunan.

Sempat saya pikir sebelum kesana, kesannya biasa saja, "Wah cuman kota tua, paling juga gitu-gitu saja", namun setelah melihat sendiri, ternyata mendapatkan kesan yang tidak dirasakan sebelumnya, hanya bisa dirasakan saat datang sendiri.


Read More...

Tuesday, February 20, 2024

Alternatif Jogging di Stadion Sumantri Kuningan Jakarta Selatan


Selamat sore semuanya, kali ini saya akan menulis lagi lokasi jogging tepatnya di Stadion Sumantri Kuningan Jaksel, Jadi ceritanya, hari libur kemarin saya merencanakan jogging di dalam stadionnya, namun setelah sampai sana, ternyata stadionnya telah ditutup untuk umum, jadinya hanya bisa jogging di sekitarnya saja, mencoba menelusuri jalan dan gang, akhirnya ketemu juga jalur yang bisa dibilang layak buat jogging, jauh dari paparan asap kendaraan, serta medannya relatif rata. Bagi yang penasaran di sebelah mana, teruskan baca tulisan di bawah ini saja ya.

Lokasi
lokasi di Stadion Sumantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan.

Lokasi parkir
lokasi parkir motor bisa parkir di sebelah selatan stadion, tepatnya sebelah selatan lapangan tennis,di dekat Pujasera


Biaya parkir
Free, kecuali bila parkir di basementnya, kemungkinan akan bayar.

Lokasi toilet
toilet ada di halaman parkir basement bawah lapangan bola

Mushola
Musola juga tersedia di basement parkir di bawah lapangan bola


Rute yang dilalui
dari halaman parkir menyusuri gang ke utara, sampai tembus jalan raya, lalu menuju arah Timur/arah pemakaman menteng pulo, lalu ke selatan melewati jalan Achmad Bakrie Barat, lalu berjalan ke selatan sampai di Pujasera lagi, jalurnya sebagian besar rata, melewati semen dan aspal hanya sesekali melewati tangga dan penghalang besi, seperti berikut:

tangga


tangga lagi


rintangan seperti ini


semen


jalan raya


Jarak satu putaran?
Jarak 1 putaran sekitar 1 kilometer.

Ada anjing?
tidak ada

Kondisi udara?
meskipun medannya bermacam-macam, melewati tangga dan besi, namun udara disini masih bisa dibilang layak karena jauh dari jalan raya, tidak terpapar asap knalpot.

Keramaian?
Minggu pagi saya kesana, jam 06:30 pagi, orang yang jogging di sini tidak terlalu ramai, sebagian orang lebih suka jogging di depan Kanal Indah Taman Rasuna, karena sudah ditata dengan trotoar yang lebih baik, namun disana lebih banyak dilewati kendaraan, jadi masih terpapar asap kendaraan, jalur yang tidak banyak paparan asap adalah jalur yang saya lewati ini.

Itulah reviu singkat lokasi jogging di Jakarta sebagai alternatif sejak Stadion Sumantri ditutup. Sebagai informasi, Stadion Sumantri ditutup untuk umum, karena digunakan sebagai tempat latihan Timnas U-19.



Read More...