pic by sportstars dot id
Halo selamat pagi semuanya, kali ini saya akan mereviu lagi salah satu jogging track di Jakarta, yaitu di JIS. Awalnya, melihat reviu dari google dan berita elektronik, stadion JIS ini dikabarkan memiliki akses parkir yang sulit, kemudian untuk menuju stadion membutuhkan waktu jalan kaki selama kurang lebih 10 menit dari lokasi parkirannya, ini berarti sekitar 1 kilometeran ya. Selain itu minim sekali yang mereviu detail lokasi, terutama yang terkait dengan kegiatan olah raga jogging, memang ada salah satu informasi, yang menyatakan kita bisa jogging di selasar atas, bayangan kita lokasi selasar atas sepertinya lokasinya sempit untuk orang orang olahraga lari, namanya juga selasar ya. Kemudian juga minimnya informasi kapan dibuka-kapan ditutup, dan kita hanya bisa mengandalkan informasi dari google map smartphone ya. Nah kali ini saya akan mereviu detail lokasi ini, bagaimana kondisinya sebenarnya ya, jadi akhirnya saya nekat saja menuju ke sana, kalau pun tutup ya nanti balik lagi, kalaupun ternyata parkirannya jauh, yasudah ikuti saja, berikut ini kisahnya.
Hari minggu pagi langsung menuju ke sana, dari arah barat pertama kali menemui daerah parkir, memang tidak ada tanda khusus dimana parkir motor, jadinya saya putuskan untuk bertanya pada salah seorang pasukan oranye di sana. Ternyata informasi dari pasukan oranye, parkir silahkan saja parkir di dekat halte busway, disitu nanti bisa parkir kepada orang yang disana, sedangkan untuk menuju stadionnya tidak diinformasikan lewat mana, apakah harus jalan kaki di pinggir jalan rayanya ataukah ada jalan lain. Saya pikir setelah parkir ini, untuk menuju stadion haris jalan kaki lagi melalui jalan raya yang berdebu ya. Akhirnya sebelum masuk parkiran, saya putuskan untuk mengelilingi sebentar stadion tersebut menggunakan motor.
Menuju sisi utara, sampai mentok rel kereta api, ternyata kondisi stadion masih tertutup, wah alamat ga jadi olah raga kalau gini, batinku, akhirnya melanjutkan memutar ke selatan, dan ternyata ketemulah salah satu gerbang yang terbuka dengan penjaga satpam berbaju cokelat di sana. Saya pun langsung mengarahkan motor memasuki stadion, petugas satpam memberikan saya semacam kartu parkir, dan langsung mempersilahkan masuk ke dalam,
eee ternyata di dalam ada parkiran yang cukup luas ya, jadinya tidak perlu parkir jauh, parkiran yang bentuknya didesain untuk parkir mobil dan bus ya, sedangkan parkiran yang memang benar-benar untuk motor, sebenarnya ada, namun lokasinya lebih ke dalam lagi, karena saat itu tidak ada petunjuk dimana parkir motor, dan juga saat itu lokasi parkir mobil masih sepi, saya pun memarkirkan motor di parkiran mobil saja, karena masih sepi sekali.
Sepi di sini menurut saya aneh ya, padalah sudah menunjukkan pukul 06:00 WIB pagi, tapi hanya beberapa orang saja yang terlihat berolahraga disnii ya. Karena ternyata lokasi dengan fasilitas seperti ini biasanya sudah ramai di jam segini, contohnya di Lapangan Renon Bali sudah relatif lebih ramai, mungkin saja memang karena masih baru ya JIS ini, terlihat dari kondisi raman rumput di parkiran yang baru saja dibangun.
Selesai parkir motor, terlihat salah satu gerbang dalam kondisi terbuka, rasa penasaran muncul untuk menuju gerbang pintu tersebut, dari gerbang, naik tangga menuju selasar di lantai 2,
Ternyata selasar di lantai 2 sangat cocok untuk jogging ya, dengan lebar yang terbilang sangat luas ya, jadi tidak perlu takut berdesak-desakan.
Mencoba memutari selasar stadion, ternyata di sebelah barat ada semacam jembatan yang mengarah halte busway dekat tempat parkir di awal tadi, dan ternyata gerbang di dekat halte sudah dalam kondisi terbuka, wah ternyata ada gerbang lain yang dibuka. Gerbang lain yang juga terbuka terpantau berada di sisi timur, di ujung jembatan sebelah timur ya, jadi ternyata gerbang yang dibuka bisa kita akses dari tiga lokasi, dari selatan, barat, dan timur.
Sedangkan untuk rute lari sendiri, lebih baik kalian coba sendiri saja, yang terpenting disini terpantau tidak menemukan semacam gundukan yang bisa membahayakan pelari, karena kondisi lantai rata.
Berikut ini rinciannya.
Parkir
Lokasi Parkir bisa memarkir kendaraan di dekat Halte Busway kemudian masuk melalui pintu barat
Lokasi parkir yang lain yaitu bisa langsung masuk ke kawasan stadion melalui pintu yang sudah dibuka, dan sudah ada penjaga yang memberikan karcis yang dikembalikan saat keluar.
Fasilitas
Untuk toilet saat itu tidak banyak papan penunjuk dimana toilet berada, malah sepanjang saya jogging tidak menemukan satu pun lokasinya, entah ini dimana, saya belum sempat mencobanya., saya sempat menanyakan kepada petugasnya, namun saya sendiri saat itu malah diarahkan ke tanda warna kuning di atas, setelah didatangi, eh ternyata tidak ada.
Ada Mushola
di lantai selasar, di bagian timur,
selain itu ada juga Masjid di lantai dasar di sisi selatan.
Kondisi tempat lari
kondisi lari bisa lari di lantai bawah, namun juga bisa lari di lantai 2 yang merupakan lantai tempat pintu masuk stadion, lebar halaman sekitar 50 meter, jadinya tidak perlu takut berdesakan, selain itu lantai 2 ini juga terpantau tidak nampak semacam benda atau bangunan yang berpotensi kesandung kaki, jadinya aman.
Kondisi udara
Menurut saya tidak bersebelahan dengan asap kendaraan, karena lokasi stadion dengan jalan raya masih relatif cukup jauh
Kekurangannya hanyalah saat di pagi hari, atau setelah hujan, ternyata masih ada lantai yang masih terdapat air yang menggenang yang kemungkinan dalam jangka panjang dapat merusak lantai.
Jam buka
jam buka JIS tinggal cek saja di google map smartphone, karena menurut saya sudah sesuai, jangan hanya membaca berita elektronik yang malah menulis baru dibuka jam 11 siang, saat cuaca panas ya.
Fasilitas lain
Corak lantai yang menghadap kiblat
Terdapat corak lantai yang dengan garis menghadap kiblat, jadi kalau ada waktu sholat ied atau sholat idul adha, tidak perlu repot repot membuat garis sof yang lurus ke arah kiblat, tinggal mengikuti pola ubinnya.
selain itu di lantai 2 ini juga sudah disediakan keran air yang cukup banyak ya, tentunya tidak lain dan tidak bukan ini bisa kita manfaatkan untuk wudhu, atau juga mencuci tangan,
memang konsep JIS ini mengikuti kebiasan masyarakat muslim Indonesia pada umumnya dimana lokasi lapangan memang bisa digunakan untuk sholat Ied atau Idul Adha ya, jadinya tidak tanggung-tanggung, di lantai atas sudah disediakan langsung keran air permanen, namun tetap terlihat estetik, karena tertutup besi ya.
Desain Stadion
Ternyata desain stadion tidak seperti yang tampak dari luar ya, kalau dari luar bentuk stadion terlihat mlungker mlungker seperti uler, namun setelah kita lihat dari dalam, bentuk stadion ini sebenarnya hanya kotak sederhana saja, sedangkan ternyata bentuk yang mlungker mlunger tersebut hanya hiasan di luar saja, agar terlihat estetik saja ya, tentunya bentuk mlungker-mlungker tersebut tentunya memakan ruang di sampingnya ya, karena samping kiri kanan sekitarnya juga kosong tidak mepet dengan gedung lain, desain mlunger mlunger ini memang tidak ada salahnya. namun bila dilihat dari segi efektifitasnya, memang tidak efisien karena memakan ruang, memang benar yang dikatakan di tik tok tanya bapak, kalau desain yang efektif tempat adalah bentuknya kotak saja, jadinya memang terlihat tidak eye catching di mata ya.
Rusun di samping stadion
di samping stadion JIS, ternyata ada rusun 4 lantai yang terlihat masih kosong, entah siapa dan kemana penghuninya ya.
Penjual makanan dan minuman, di dalam area stadion memang tidak ada orang jualan ya, jadi kalau mau membeli akua, tinggal beli di warung di luar stadion saja.
Biaya
Biaya parkir entah gratis atau tidak, namun saya langsung saja bayar Rp.2000,- untuk parkir motor.
Pintu masuk stadion terpantau menggunakan sistem scan kartu Bila stadion sepakbola ini dibuka, terpantau pintu masuk stadion dilengkapi dengan scan ala pintu masuk stasiun ya, jadi kemungkinan, bila suatu saat ada kegiatan konser atau pertandingan bola disini, masuknya menggunakan kartu. sedangkan untuk pintu masuk menuju selasar yang biasa digunakan orang-orang jalan-jalan terpantau cukup mengandalkan gembok yang dibuka saat pagi untuk sekedar olah raga lari atau jogging.
Berlari memang aktivitas yang mengasikkan ya mas, hehehe
ReplyDelete