Ban tubeless memang konstruksinya lebih tebal dibanginkan ban tube type, bahkan saat ban tubeless bocor, ban tidak langsung kempes dan pengendara masih merasa nyaman mengendarainya, namun sebaiknya jangan terlalu lama mengendarainya, karena bisa mengakibatkan benjol (ini khusus motor ya kalau mobil kurang tahu), pengalaman dengan si supri ini entah kapan bocornya saya tidak tahu, yang jelas , sebelum tahu supri bocor, pas diajak menikung dengan kecepatan tinggi si supri ini terasa kurang stabil, namun pas jalan lurus dia masih terasa stabil walau sudah 100 kmh. Begitu juga saat kecepatan rendah juga terasa stabil, saya kira swing arm yang ga beres atau apa? Berhenti sebentar, dicek baut-bautnya masih kenceng, nah setelah ditekan bannya baru ketahuan : Ban Bocor! Tapi Sejak kapan ya? Ini malah ga tau?
Lalu kutanya tukang tambal bannya, bisa ditambal apa tidak, dan ternyata bisa, langsung deh saat itu ban belakang ditambal, sambil melihat tukang tambal bekerja, kuamati ban tersebut, ternyata disitu terlihat benjolan,
Kata tukangnya ini gara-gara ban sudah bocor namun tetap dipaksa jalan, apalagi kuakui perlakuanku pada motor bisa dibilang agak keras, misalnya,pas macet turun dari aspal, melewati kubangan, beton, kerikil,batu dan apa saja yang bisa dilewati, maklum, motor ndeso, biasa lewat sawah, batu, dan krikil, dan kubangan, jadi tak terlalu masalah bagi si supri, haha. Yang penting tidak merebut hak lain, misalnya pas ada pejalan kaki dsb.
Untung benjolan belum terlalu parah, jika parah bisa jadi tubeless turun kasta jadi tube type, harus memakai ban dalam.
Dengan peralatan khusus, tukang tambal mulai bekerja, mula-mula dia mencabut besi yang tertanam di ban menggunakan tang, agak susah juga besi ini dicabut, karena berbentuk tabung memanjang dan hampir rata dengan ban, akhirnya setelah berusaha, besi tersebut bisa lepas dan langsung terlempar hilang entah kemana terkena tekanan dalam ban, ban pun langsung kempes.
Lalu tukang tambalnya mulai melubangi tempat bocornya tersebut dengan alat khusus, begitu selesai dia menyiapkan karet penambal yang diolesi sejenis lem, setelah itu dia dorong karet ke dalam lubang dengan alat khusus, bentunya seperti drei, saat menancapkan ini ternyata perlu tenaga, bahkan saya sampai ikut memegangi motor agar tidak terdorong maju, begitu berhasil masuk, si tukang menarik alat keluar dengan cepat agar karet tadi bisa tetap di dalam, tidak ikut keluar. Sisa potongan yang diluar dipotong menggunakan gunting, terakhir adalah dipompa sampai terasa keras, proses tambal ban kurang lebih hanya memakan waktu 10 menit saja.
Akhirnya setelah selesai, motor kembali kunaiki, dan ternyata rasanya memang berbeda dengan sebelumnya, kali ini lebih enteng, tidak terasa berat, maaf ya pri, ternyata banmu telah kusiksa dengan kupaksa jalan sampai benjol, padahal ternyata banmu bocor.
Nah setelah mengamati tukang tambal ban brarti skrg udah bisa tambal ban sendiri yaaaa
ReplyDeletebisa dong, tapi bocor lagi sepertinya, haha
ReplyDeleteKarena kurang diawasi sementara Google Panda dan Google Pinguin tidak bisa masuk Style
ReplyDeletemaksudnya bro?
Delete