Mendengarkan kata pantura pastilah bayangan akan teringat tentang jalur utama yang dilalui kendaraan-kendaraan besar. Juga akan sering kedengeran saat musim mudik tiba, dimana ribuan pengendara memadati jalur ini. bahkan sampai berkesan pantura adalah jalan yang berbahaya, memang benar tapi menurut saya ada jalur yang lebih daripada pantura, sempit tetapi kendaraan yang lewat jenisnya sama seperti pantura. Baik, kakli ini saya pengen ceritakan sedikit mengenai jalur terkenal ini.
Pantura memiliki empat lajur dimana sebagian besar jalurnya telah memiliki pulau separator di tengah-tengahnya sebagai pembatas. walau jalur telah segitu lebarnya sering kita dengar macet di jalur ini, kalo ini sih gara-gara perbaikan memaksa kendaraan dialihkan jalurnya, dan biasanya jalur yang dialihkan lebih macet daripada jalur yang mendapat pengalihan.
Misalnya dari arah timur kendaraan dialihkan ke jalur kanan sehingga jalur kanan yang dari arah barat yang terdiri dua lajur harus dilewati kendaraan dari barat dan timur. kenapa yang dari timur cenderung lebih macet daripada sebelah barat? pertama kita lihat kenapa jalur dari timur lebih macet, sebelum menemui titik belokan tentu kendaraan dari arah timur masih memakai dua lajur tengah dan pinggir, tetapi begitu mendekati titik belokan, yang dari timur pemakai lajur pinggir akan berangsur ke lajur tengah dan tentu pasti mengantri kendaraan yang ada di lajur tengah belok dulu, inilah bedanya dari yang arah barat,
kalau dari arah barat yang jalurnya mendapatkan pengalihan dari yang semula dipakai lajur tengah dan pinggir, kali ini karena lajur tengah dipakai kendaraan dari timur, mau tak mau harus pindah ke lajur pinggir, dan proses pindah ini juga lebih cepat karena dia tidak perlu keluar dari jalurnya, hanya menyempit dari dua lajur menjadi satu lajur, hanya pindah lajur sedangkan kalau arah timur tadi kendaraan harus antre keluar dari jalurnya.
Konstruksi jalan yang tidak dapat menahan beban kendaraan yang berat dan berlangsung setiap detik ini lah menjadi penyebab sering rusaknya jalan, apalagi kalau ada air menggenang di jalan berpotensi menimbulkan lubang. semoga saja para ahli menemukan solusinya, jangan hanya mereka para pemakai yang kena rugi gara-gara macet di jalan.
Lebar dan sepinya jalur ini sangat memungkinkan kendaraan yang melaju kencang, sebagai bayangan truk tronton aja sering terlihat berkecepatan sampai 80 kmh di luar kota, jadi berhati-hatilah kalau kita pelan tapi ingin pindah jalur, atau ingin menyeberang pastikan lihat spion belakang, atau lagi kencang awasi mereka yang mau nyebrang, kalau perlu bunyikan klakson agar kita diwaspadai, ini baru truk ya, belum termasuk kendaraan lain yang bisa lebih kencang.
Kepadatan bisa jadi keuntungan, beberapa sopir bis malah lebih suka lewat pantura daripada tol karena di pantura jadi tidak ngantuk, truk-truk ternyata bisa membuat mereka terjaga, tapi dengan catatan kondisi tidak sampai macet ya, kalau macet dimana mana pasti dibenci. sopir sopir bis juga terlihat memakai kode sein saat di pantura, penting juga karena badan bus yang besar menutupi pandangan kendaraan di belakangnya berkomunikasi dengan kendaraan di belakangnya memang sering memanfaatkan sein kiri dan kanan, sein kiri berarti ada hambatan di kanan, dan sebaliknya, namun sein kiri juga bisa berarti dia pengen berhenti ambil penumpang, tapi tentu kita bisa menganalisis sebenarnya apakah dia mau berhenti atau engga, misalnya dilihat dari kecepatannya, biasanya yang berhenti tentu bus lokal dengan kecepatan yang semakin rendah. percaya tidak percaya kode ini umumnya dipakai tetapi juga tidak mutlak dipakai.
Sedikit catatan perbedaan jalur dengan lajur :
(1) Jalur adalah bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan;
(2) Lajur adalah bagian jalur yang memanjang dengan atau tanpa marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan, selain sepeda motor
berikut ini gambarnya (diambil dari pelayananmasyarakat.blogspot)
0 comments :
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]