Selamat siang semuanya, kali ini saya akan mencatat lagi catatan perjalanan catper naik bus AKAP PO Raya, dulu Tahun 2019 an, sempat akan mencoba PO ini namun tidak jadi karena saat itu agen masih belum menerima pembayaran melalui transfer, harus datang langsung untuk pesan, bila beli via telepon pun harus sudah kenal dulu atau istilahnya harus sudah jadi langganan dulu, hanya gara-gara itu saya tidak jadi pesan he he, dan sekarang karena saya penasaran dan belum pernah sekalipun naik bus malam PO Raya, saya akan meniatkan diri mencobanya walaupun harus disuruh datang dulu ke agen he he. Sebenarnya saya pernah sesekali naik Raya dengan kursi pesawatnya, namun masih terbatas pada rute jarak pendek jurusan Solo Semarang saja, nah kali ini saya akan mencoba rute jauh bus malamnya, seperti apa, silahkan simak saja tulisan di bawah ini.
Pencarian nomor agen secara online
saya mencari nomor dari facebook raya fans community, kemudian mendapat informasi dari sebuah komentar yang juga mencari nomor agen, akhirnya saya menemukan nomor agen Pulo Gebang, namun nomor tersebut ternyata tidak bisa dihubungi melalui Whatsapp, harus telepon atau sms. Akhirnya saya mencari lagi nomor agen lainnya, akhirnya ketemu nomor agen Pulo Gadung, yang ternyata bisa dihubungi melalui Whatsapp. Nomornya +62 858-1798-5845 namanya Bu Tuti. Nomor ini saya dapatkan dari komentar yang ditulis mas kentrunx, admin RFCnya langsung, jadinya 90% sudah yakin. Belakangan saya cek lagi, ternyata di fbnya RFC juga sudah dibuatkan list nomor agen menggunakan link tree yang bisa diakses di https://heylink.me/porayaofficial
Pemesakan kursi
Pemesanan melalui Whatsapp, pemesakan H-7 untuk keberangkatan hari Jumat sore, okupansi penumpang baru terisi 10% saja, dari kapasitas kursi 30 kursi.
Agen membagikan pilihan kursi yang masih tersedia melalui foto WA.
Pembayaran
Setelah sepakat nomor kursi, dilanjutkan pembayaran, ternyata sekarang agen sudah mau menerima pembayaran melalui transfer bank, jadinya lebih mudah di sisi konsumen, namun mungkin lebih ribet di sisi agen, karena agen harus mengecek tranksaksi rekeningnya untuk memastikan pembayaran berhasil, mengingat saat ini juga marak bukti transfer bisa dipalsukan ya. Harga tiket kelas junior eksekutif Rp.250.000,-, pembayaran beda bank via transfer ke BCA terkena tambahan Rp.2500.-.
Ambil Tiket maksimal jam 18.00 WIB
Ternyata agen mensyaratkan mengambil tiketnya maksimal jam 18:00 WIB atau satu jam sebelum berangkat, waktu yang terlalu mepet bagi saya ya, dan cukup ribet juga ya, tapi yasudahlah, demi merasakan kursi pesawat, saya mengalah datang ke poolnya langsung sebelum hari H mengambil tiket.
Datang di pagi hari, terparkir 6 sampai 7 unit bus, saya tidak menghitungnya, bus-bus raya terparkir rapi dengan kondisi bus sekilas masih terbilang mulus, kombinasi livery raya merah dan putih ternyata memang bisa menambah kesan yang berbeda dibandingkan beberapa pool sebelumnya, pool yang saya lewati terpantau ada pool Garuda Mas dan Pool Gunung Mulia.
Masuk ke loket, ternyata tiket masih berupa lembaran kertas sederhana tulisan tangan ya, berikut ini tampilannya
tampak depan ada nomor agen Jawa Tengah yang bisa dihubungi
tampak belakang, terdapat ketentuan-ketentuan
Hari H Keberangkatan
Perjalanan Menuju lokasi pool tidak ada akses langsung, harus ganti angkutan umum
untuk menuju lokasi pool, saya harus turun dulu di terminal Pulo Gadung, lalu naik angkot lagi yang arah timur, biasanya angkot ini ngetem di lampu merah. Namun karena waktu mepet dimana keberangkatannya jam 19:00 WIB, barang bawaan banyak, dan belum mengenal medan, saya putuskan naik gocar untuk menuju agen.
Sampai di pool Raya
Datang sekitar jam 18:45 WIB, di pool ini sudah terparkir sekitar 6 sampai 7 bus, entah berangkat semua atau tidak, kurang paham, turun dari gocar, saya langsung menuju loket untuk cek in, agen langsung menunjuk angka 4 di tiket, oiya, ternyata baru sadar di tiketnya sudah ditulis besar nomor busnya ya, yaitu Bus 4, jadinya sebenarnya tidak perlu konfirmasi agen ya. Langsung saja menuju bapak2 di depan, langsung bertanya bus junior 4 yang mana.
Namun, anehnya dari semua bus yang parkir, tidak ada satupun bus yang memakai label angka 4, jadinya memang bertanya dulu bus mana, lalu harus dihafal sendiri ciri-cirinya ya. PO Raya ini sebenarnya sudah melabeli kode bus pada armadanya, dengan menggunakan kombinasi 3 angka, namun ternyata masih belum digunakan, mungkin karena keberangkatan masih sedikit, jadinya masih hanya memakai angka 4 saja.
Kondisi agen
Kondisi agen kurang lebih sebagai berikut
masih belum menyediakan ruang tunggu penumpang, jadinya beberapa calon penumpang menunggu di tempat seadanya saja.
Naik ke Bus
Bus yang digunakan ternyata Model Legacy SR2 Mesin Mercedez Benz 1526 atau 1626 saya kurang paham, belum suspensi udara.
Sebelum naik ke bus, penumpang diabsen dulu sama kernet dengan menyerahkan tiket untuk disobek, sekaligus menyerahkan bagasi, disini kernet sekalian mengabsen akan turun dimana.
Pijakan tempat naik bus sudah rusak
Sayang sekali, bus yang saya naiki, pijakan kaki yang biasanya keluar sendiri saat pintu dibuka, terpantau sudah tidak ada ya, jadinya penumpang harus melangkah langsung ke pintu bus yang tentunya terlalu curam.
Interior bus
Fasilitas interior
Ini dia yang ditunggu-tunggu, yaitu fasilitas interior, fasilitas yang hanya ada di PO Raya dan tidak ada di PO lainnya yaitu kursi pesawat, walaupun sudah puluhan tahun, kondisi recliningnya masih berfungsi dengan baik, tidak nggeblak/dol, di bawah kursi terdapat papan yang bisa digeser ke depan, entah ini masuk kategori leg rest atau footrest ya, karena dibilang footrest, posisinya tinggi, namun kalau dibilang leg rest bentuknya tidak mengikuti paha sama sekali.
Juga disediakan bantal berbentuk kotak.
Okupansi penumpang
okupansi penumpang jumat sore 80% saja, atau terisi 25 orang dari kapasitas 30 kursi, lepas dari sini masuk agen-agen lagi apa tidak ya? masih penasaran.
19:00 WIB
Berangkat dari pool Pulo Gadung, berangkat tepat waktu dari jadwal,
Melewati jalan raya pantura yang macet di sore hari bersamaan dengan jam pulang kerja.
Kru membagikan snack makan ringan, tisu basah khas Raya, dan air mineral
masuk tol, bus ini tidak masuk Pulo Gebang seperti konfirmasi sebelumnya, namun entah selanjutnya mampir agen lagi atau tidak belum tahu?
20:50 WIB
Mampir pom KM 102, mengisi solar
Pelebaran di jalur Cipali
ternyata lajur Cipali sekarang sudah ada penambahan satu lajur menjadi 3 lajur, yang dulu di tengah masih berupa rumput, saat ini sudah menjadi lajur jalan, namun masih baru beberapa kilometer saja.
21:20 WIB
Sampai Rumah Makan Markoni Subang
Istirahat, sholat, dan makan,
Makan disini dengan menyerahkan tiket, menu malam itu ada nasi, buncis, mie, dan lain-lain
Mencoba menengok pilihan oleh-oleh di rumah makan ini, ternyata sudah ada peningkatan variasi daripada dulu1, saya mencoba membeli jenang dan coklat, yang ternyata rasanya enak menurut saya, silahkan dicoba sendiri jika tidak percaya.
(sesekali merekomendasikan produk lokal, di tengah serbuan barang tiruan dari Tiongkok dengan harga yang mengerikan murahnya menyerang produk lokal.)
Beberapa bus yang terparkir di RM Markoni
Nusantara NS 17 Kuning, Gunung Mulia, Blue Line, Rana Jaya
Blue Line
Rana Jaya
Rana jaya yang di belakangnya ada stiker pembelian online, saya pun mengecek nomor Wa di situs tersebut yang ternyata responsif menjawab, 6281217770707, kapan-kapan mencoba PO ini ya.
Membantu bus lain ganti ban
ternyata bus lain ada yang mengalami bocor ban, dan harus diganti, dibantu beberapa kru bus, ada yang meminjamkan dongkrak, ganjal, dan lain-lain, karena memang tempat parkir rumah makan sini tidak rata, membutuhkan dongkrak yang pas.
22:30 WIB
Bus baru berangkat setelah berhenti selama 1 jam membantu bus lain ganti ban. Keuntungan bagi saya, karena sampai di tujuan tidak kepagian.
Sensasi kursi pesawat, namun sayang sekali...
Mencoba merasakan sensasi kursi pesawat, namun sayangnya fitur-fiturnya masih belum dipakai maksimal karena hal-hal berikut:
- tidak bisa selonjor,
ternyata untuk tinggi saya sekitar 165 cm, posisi kaki tidak bisa lurus saat memakai leg rest khas Raya, masih mentok depan, maklum jumlah kursi 30 seat.
-Reclining seat yang tidak bisa rebah full,
masih seputar kursi, menurut saya reclining seat tidak bisa rebah full, karena bisa dianggap malah mengganggu penumpang belakang, bisa dibilang hanya bisa reclining seat separuh saja,
-pinggiran yang keras,
jika leg rest dikeluarkan, dalam kondisi posisi kaki diluruskan, posisi betis otomatis bertumpu pinggiran papan, karena panjang kaki melebihi panjang leg rest, lama-lama terasa keras juga ya, akhirnya muncul ide diganjal memakai bantal kotak itu tadi, yang ternyata pas sekali, ternyata bentuk kotak bantal tersebut bukan tanpa alasan ya. baru tahu saya he he.
-belum suspensi udara
tol cipali menurut saya bisa dibilang masih belum rata semuanya, apalagi yang masih berupa cor beton, lebih terasa tidak ratanya, apalagi jika dilalui dengan kecepatan tinggi. Sedangkan khusus bus Raya, sebenarnya masih tertolong dengan busa kursinya yang relatif lebih empuk daripada kursi bus pada umumnya, karena memang sensasinya seperti duduk di sofa.
-Suara interior yang berisik
suara interior yang berisik seperti tampak di video, sebenarnya masih bisa saya atasi dengan memakai earmuff
--Sopir Ngebut
diantara penyebab di atas, ini adalah penyebab utama menurut saya, apalagi saat bus ngerem, ser ser, bahkan sampai terasa walau saya sudah dalam kondisi menutup mata menjelang tidur. Jadinya malah terbangun tidak jadi tidur.
mencoba tidur lagi dan berkutat mencoba posisi yang pas, namun ternyata masih belum menemukan juga, sampai pagi menjelang.
02:25 WIB
Sampai Gerbang tol kalikangkung
Subang Kali Kangkung ditempuh dalam waktu 4 jam saja, ya karena memang jalurnya lancar.
02:30 WIB
Krapyak
Bus keluar tol Ungaran, lewat non tol sampai Solo
04:40
Terminal Tingkir
Raya Junior Eksekutif Rp.250.000
AC, Toilet
Selimut
kursi pesawat, leg rest khas, double arm rest
Snack, Makan 1 kali
- Pemesanan tiket relatif masih ribet, harus mengambil tiket maksimal 1 jam sebelum keberangkatan
---Kru merokok
--Bus ngebut, membuat susah tidur, terutama saat ngerem di tol terasa sekali saat tidur ser-ser, jadi kebangun
--Belum suspensi udara, ditambah ada suara berisik di bagian atas
--Pijakan kaki di pintu tidak ada, jadinya curam
-belum ada tag bagasi
-jam keberangkatan kurang malam (pendapat subjektif saja)
-Akses transportasi ke pool tidak ada yang langsung
-Ruang tunggu pool masih seadanya
-Jam makan yang terlalu malam
+Kru mau melayani penumpang yang ingin berhenti di pom bensin
+Double arm rest,
+Kursi tua, namun reclining seat masih berfungsi dengan baik
+Rute di atas kertas merupakan rute tercepat, karena dari Pool langsung berangkat ke tujuan tanpa mampir-mampir agen, walau kursi belum penuh sekalipun.
Akhir kata, terima kasih kepada seluruh kru yang bertugas dan para pembaca sekalian .
Referensi
1https://myspacenote.blogspot.com/2023/03/blue-line-bl10-jakarta-salatiga.html
0 comments :
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]