Saturday, January 6, 2024

Perjalanan Blue Line BL09 Salatiga Jakarta Arus Balik Natal Tahun Baru 2024


Selamat malam semuanya, Kembali lagi saya akan menulis catatan perjalanan lagi naik bus, memang ya, saat ini berbagai PO bus bermunculan dengan berbagai macam rutenya berikut fasilitasnya. Beberapa pernah saya coba dan saya reviu dalam bentuk tulisan dan gambar yang bisa baca sendiri dengan mengklik tag bernama "catper". Nah kali ini saya akan mereviu lagi bus Blue Line kelas Eksekutif, kira-kira fasilitasnya apa saja ya? bedanya sama kelas eksekutif plus1 apa ya? silahkan simak terus tulisan di bawah ini.




Pemesanan tiket
Pemesanan dilakukan H-5 keberangkatan momen nataru, saya coba tanya agen melalui WA, apakah masih? ternyata masih ada, namun tinggal kursi di bagian belakang saja, akhirnya satu kursi deret 7 berhasil saya amankan, Untuk nomernya dapat dari mana? bagaimana cara mencarinya bisa melihat postingan sebelumnya1, Harga tiket Terminal Tingkir ke Jakarta momen nataru dipatok Rp.255.000,-, pembayaran bisa transfer ke Bank BRI, bila beda bank, biasanya akan ada tambahan biaya administrasi, contohnya dari Mandiri ke BRI maka ada tambahan biaya Rp.2.500,-. Keberangkatan dijadwalkan pukul 19:00 WIB.

Hari H Keberangkatan
Saya datang jam 19:00 langsung menuju loket Blue Line yang berada di lantai 2. Selembar tiket kemudian diserahkan kepada saya, ternyata estimasi kedatangan mundur menjadi sekitar jam 19:30 WIB.

Sembari menunggu saya sempatkan foto-foto dan absen dulu apa saja yang ada di terminal Tingkir ini ya

Papan nama agen diseragamkan, namun....
Terpantau papan nama agen sekarang dalam kondisi diseragamkan warnanya, namun beberapa malah tidak mencantumkan informasi nomor handphone ya, padahal saya pengen mencatat nomor2 PO yang belum pernah saya coba, alhasil hanya mencatat seadanya saja, seperti Nomer agen PO Agung Sejati 085329102810. Kemudian saya turun ke bawah menuju ruang tunggu.


Keramaian arus balik Nataru Desember 2023
Kondisi terminal ramai, terpantau kursi yang tersedia sudah tidak mencukupi. Memang aneh ya, terminal sudah dibuat bagus dan terlihat mewah, namun kebutuhan pokoknya malah tidak terpenuhi. Memang orang Indonesia lebih suka hanya memikirkan estetika saja tanpa memikirkan kebutuhan yang seharusnya itu malah ada, terkurung dalam birokrasi yang rumit, karena mungkin pengadaan kursi saja harus mendapat persetujuan ini itu, padahal secara kasat mata jumlah kursi sudah tidak sebanding dengan kebutuhan, penumpang duduk seadanya dimanapun berada.

Hanya satu yang cerdas pada desain Terminal ini, yaitu lokasi toilet dekat dengan parkir bus, sehingga mereka di atas bus yang pengen ke toilet tidak perlu jauh-jauh meninggalkan bus saat berhenti.


Beberapa PO yang parkir disini, ada Rosalia Indah 202 datang jam 19:15 WIB


Hasta Putra terpantau parkir di jam 19:20 WIB



Sindoro Satria Mas dengan aksesoris yang meriah, terpantau berangkat jam 19:20 WIB



Rosalia Indah lagi Madiun Solo Merak jam 19:20 WIB


PO Semeru yang PO Baru membuka rute baru menggunakan kelas sleeper datang jam 19:30 WIB


Pariwisata SS Traveling terpantau parkir jam 19:40


PO Agramas jam 19:55 WIB


Harapan Jaya livery kamuflase double decker yang lewat jam 20:00 WIB


Blue Star entah lupa BL berapa


Blue Line BL 06 datang jam 20:00 WIB
Blue Line BL 18 datang jam 20:05 WIB


Akhirnya datang juga bus yang saya naiki
Bus datang sekitar jam 20:15 WIB, telat 1,25 jam dari jadwal semula. Namun untuk ukuran bus masih bisa dikatakan wajar telatnya, tidak wajar ketika telat 3 sampai 4 jam seperti yang pernah saya alami dulu sekitar tahun 2018 atau 2019 saya lupa, pernah naik Sudiro Tungga Jaya, telat sampai 3,4 jam, ternyata usut punya usut berdasarkan informasi kernet, bus barusan dari arah barat puter walik owalah, alias masih menerapkan sistem puter walik, sistem yang menguntungakan PO, namun sangat merugikan penumpang karena bisa telat sampai sehari dan harus ijin atau cuti. Entah untuk saat ini PO ini apakah masih menerapkan hal seperti itu, atau tidak, belum mendengar kabarnya. Sedangkan bus yang saya naiki ini tidak menerapkan sistem puter walik di momen natal tahun baru liburan panjang ini, jadinya wajar tidak telat.

Reviu Bus
Bus menggunakan bentuk Jetbus HD, dengan mesin Mercedez Benz berjulukan Ratu Alisya dan yang terpenting sudah menggunakan suspensi udara.


20:15 WIB
Bus berangkat dari terminal tingkir dengan okupansi penumpang sudah full dari Terminal Tingkir, jadinya langsung menuju rumah makan Sari Rasa Kendal via tol

Reviu Interior Bus
Kondisi kabin di dalam


Bus Malam Tanpa selimut
Ternyata di kelas ini, tidak ada fasilitas selimut, jadinya saya coba mengakalinya dengan menutup kepala dengan kain slayer agar terhindar dari hembusan AC, dan kuping ditutup menggunakan earmuf, cara ini terbukti ampuh bagi saya membantu mengurangi kebisingan.

Footrest yang membantu sekali

Ini adalah pendapat objektif saja ya, jadi untuk ukuran saya dengan tinggi sekitar 160 cm, ternyata saya lebih nyaman menggunakan footrest model seperti ini


namun sayang sekali saya mendapatkan footrest dalam kondisi rusak, sehingga tidak bisa diatur ketinggiannya sesuai kebutuhan, ya masih bisa dipakai sih, namun hanya posisi yang paling bawah, karena memang kebutuhan penumpang berbeda tergantung tinggi tubuhnya, contohnya sesuai pengalaman, penumpang dengan tinggi 150 cm biasanya merasakan pegal di paha jika posisi kaki gantung, makannya butuh footrest dengan settingan paling tinggi, dan sebagainya.

footrest jika kondisinya masih bagus seharusnya bisa di-setting ketinggiannya seperti ini


Kekurangan dari model footrest ini yaitu menurut saya desainnya masih kurang lebar, kaki masih harus rapat ke tengah.



kru kemudian membagikan snack dan akua yang terdiri dari kacang atom, roti, permen, dan akua







21:50 WIB
Istirahat di Rumah Makan Sari Rasa selama kurang lebih 50 menit.
Disini turun lalu menuju rumah makan, saya lalu menyerahkan kupon makan kepada petugas, menu makannya ada dua pilihan, nasi rames, atau pop mie, untuk menu nasi rames termasuk standard ukuran bus malam, ayam dengan tekstur keras, dijatah 1, sayur, dan lauk lainnya, standard. Saya ingat dulu disini juga pernah menjadi tempat istirahat Rosalia Indah kelas Non AC, yang di tahun 2006 saat itu harga tiketnya masih Rp.60.000,-, berarti sudah lama juga, namun ternyata belum ada perkembangan yang berarti, apa itu?


Saat hujan belum dilengkapi kanopi
saat akan berangkat, ternyata hujan mengguyur deras, ternyata posisi naik bus dalam kondisi hujan deras, tanpa kanopi. wah padahal sudah berdiri bertahun-tahun, namun hal sepele seperti ini terabaikan dan belum ada perkembangan, padahal di luar sana rumah makan bermunculan dan sedang berlomba-lomba menyajikan pelayanan maksimal, dari rasa makanan, kebersihan, dan lain sebagainya.

Solusi yang ada, bus harus digeser di lokasi yang teduh, menyerong.

22:40 WIB
Melanjutkan perjalnan kembali,
Saatnya menguji fasilitas bus malam yang sesungguhnya, jadi ini bukan masalah gede gedean cc mesin, atau desain bus seperti apa, nyenyaknya tidur menjadi faktor nomor satu bagi saya, karena berpengaruh pada kesehatan dan aktivitas di hari berikutnya.
Saya mencoba tidur dengan posisi rebah sedikit, ditambah dengan memanfaatkan footrest, ternyata masih lebih nyenyak tidurnya di bis ini dibandingkan perjalanan sebelumnya3, mungkin ergonomi kursi dan kaki sudah sesuai dengan postur tubuh saya, jadinya bisa lebih nyenyak. Jadi intinya apa yang dikatakan di youtube belum tentu semua orang pas. Contohnya pernyataan "penumpang lebih suka bus bertopi, kenyataannya tidaklah demikian, contohnya bus ini full seat juga.


04:00 WIB macet cikrang

entah ini kenapa, macet yang dirasakan bukan tipe macet antri jalan tol yang sedikit sedikit bisa maju, namun macet ini benar-benar sampai berhenti tidak bergerak sama sekali, analisa awal ada kecelakaan yang memblokir jalan tol,
Bus tidak diparkirkan mepet ke depan, memberi space untuk geser ke kanan, akhirnya setelah ditunggu 15 menit tidak bergerak sama sekali, diputuskan penumpang sini diturunkan di pinggir jalan tol, karena kendaraan di depan tidak bergerak sama sekali. Kalau saya hitung penumpang tersebut masih harus berjalan kurang lebih 1 km sampai pintu tol, cukup membakar kalori juga.

Update info beberapa hari kemudian2, ternyata diketahui penyebab macetnya cikarang karena ada truk mogok di tikungan, kemudian ditambah ada bus Murni Jaya nyangkut saat akan melewati truk mogok tersebut, sehingga menyebabkan stuck,

pantauan google map, sekitar Pukul 05:30 pagi, atau 1,5 jam kemudian, kemacetan sudah terurai ditandai dengan jalur yang sudah berganti warna hijau.


04:25 WIB
Pintu tol Bekasi timur, lalu langsung putar balik

04:40 WIB
Sumber Arta
Saat masuk Sumber arta ini terpantau bus harus muter muter dulu

04:50 WIB
Pulo Gebang
Sampai di Pulo Gebang, ternyata banyak juga yang baru sampai sini, bahkan saat masuk parkiran harus antre sekitar 5 sampai 6 bus.
Turun Bus langsung menuju mushola untuk sholat subuh. Sedangkan bus diketahui melanjutkan menuju Pasar Rebo


05:00 WIB
Trans Jakarta Pulo Gebang Kampung Melayu angkatan pertama
angkatan pertama trans jakarta jurusan ini ternyata banyak sekali penumpangnya, bahkan sampai berdesak-desakan, benar-benar moda transportasi yang nyaman.


Rekap
Blue Line Kelas Eksekutif

Fasilitas
AC Toilet
Snack+Air Minum, Makan 1 kali
Reclining Seat
Footrest
Arm Rest

Suspensi udara

Tanpa Selimut

Kelebihan
+++walau fasilitas minim, kombinasi ergonomi kursi, suspensi udara, dan suhu AC, nyatanya lebih bisa membuat tidur nyenyak daripada perjalanan sebelumnya3
++tidak menerapkan sistem puter walik, jadi tidak telat
+AC tidak terlalu dingin, tidak terlalu panas, pas, sesuai kebutuhan yang tanpa fasilitas selimut.
++Laju bus kalem, tidak terlalu ngebut, namun ini masih bisa diperdebatkan, karena posisi saya berada di deret belakang, jadinya belum bisa menganalisis kecepatan dan cara sopir membawa bus, namun yang dirasakan secara umum kecepatannya terpantau kalem, cocok buat istirahat.
+sudah bersuspensi udara


Kekurangan
--beberapa footrest rusak di bagian pengunci pijakan, atau sudah dol, sehingga pijakan tidak bisa diatur ketinggiannya sesuai kebutuhan penumpang, masih bisa dipakai, namun hanya bisa diatur di posisi yang paling rendah.
- desain footrest menurut saya masih kurang lebar
- Tidak ada selimut
- waktu istirahat yang terlalu lama, 50 menit, seharusnya 30 menit saja sudah cukup, entah apa alasannya, mungkin sedang merencanakan jalur dimana yang macet dimana yang lancar, karena malam nataru
- Armada masih sedikit, belum ada informasi Bus Cadangan, bila armada utama trouble
- Toilet sempit, ya memang semua bus toiletnya sempit, tapi di bus ini masih ditambah ember di tempat berdiri.
- Belum ada gps posisi bus memantau bus sampai mana, akan lebih bagus lagi bisa dipantau sampai mana agar tidak galau agen/penumpang yang menunggu
- Rumah makan belum ada kanopi, pelindung hujan, jadinya bus harus digeser ke kanopi teduh


1https://myspacenote.blogspot.com/2023/03/blue-line-bl10-jakarta-salatiga.html
2https://www.youtube.com/watch?v=C1p_oz1J7P8
3https://myspacenote.blogspot.com/2023/12/mengulas-perjalanan-po-baru-po-sembodo.html

Related Posts by Categories



0 comments :

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]