Mudik naik motor masih menjadi pilihan transportasi bagi sebagian orang untuk menuju kampung halaman, karena dirasakan memiliki keunggulan dibandingkan moda transportasi lainnya, misalnya mudik naik motor memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi, waktu yang lebih cepaT, tidak terikat dengan waktu, bisa menikmati pemandangan, dan juga tentu sangat membantu transportasi di tempat tinggal nantinya, namun ada juga yang memiliki pendapat lain, terlepas dari berbagai pendapat disini saya catatkan perjalanan mudik naik motor yang dilakukan oleh kawan saya dari Jakarta menuju Solo.
Berangkat dari Jakarta Timur pukul 05.09 pagi selepas Sholat Subuh
06.30 WIB
Kampas Jatuh
memang kampas jatuh ini terjadi diluar dugaan karena sebelum-sebelumnya tidak pernah ada masalah pada bagian ini, lokasi jatuh masih berada di Bekasi. Awalnya saat riding terdengar suara seperti logam berbenturan di jalan, saya pikir ini hanya karena logam yang terlindas oleh pengendara samping saya, ternyata setelah itu, rem kaki saya injak tidak ngerem, malah blong, ternyata yang tadi asalnya dari rem saya nih, akhirnya berhenti pelan-pelan memakai rem depan, dan mengecek kondisi rem belakang, dan benar ternyata kampas rem jatuh. Mau putar arah bermaksud mencari si kampas yang jatuh saya urungkan karena kondisi jalan yang ramai serta pasti nanti sulit mencari logam sekecil itu di tengah jalan raya selebar itu, juga pasti malah tambah macet ya.
Tukang Bengkel Bingung pasang kampas rem
Jalan pelan-pelan, sampailah saya di bengkel pinggir jalan.
dibantulah saya oleh tukang di bengkel tersebut, dan diganti dengan kampas yang baru, akhirnya si mas mas bengkel mencoba memasang lagi, namun terlihat mas-masnya kesulitan mensetting rem cakram belakang supra x 125, saya pun menyuruh mas-mas bengkel pokoknya pasang dulu nanti mampir bengkel berikutnya saja sambil jalan pelan pelan, berhenti di bengkel ini sampai dua jam, setelah membayar, perjalanan dilanjutkan. penyebabnya baca terus ada dibawah ya, baca terus.
Cari bengkel Resmi masih 5 kilo an
Berbekal smartphone yang ada aplikasi google mapnya, saya mencoba mencari bengkel resmi terdekat, ternyata masih sekitar 6 kilo di depan, okelah saya jalan pelan-pelan saja.
Jalan pelan pelan dengan kondisi kampas rem belakang masih kendor suka menghantam pusat velg, saya ga ambil gambar karena ga sempat, jalan pelan pelan dengan kecepatan maksimal 20 kmh
Ketemulah sama Bengkel resmi Honda dan ternyata penyebab mas bengkel tadi susah pasang kampas belakang, ternyata yang diambil adalah kampas rem depan, oalah pantesan bingung tadi ya, tapi gapapa lah, semoga jadi pelajaran bagi ane dan ente pembaca budiman sekalian. hehehe
Pasang di Bengkel resmi tanpa antri karena pas mekaniknya ada yang lagi ga ngerjaian apa-apa, pasang kampas baru, sedangkan kampas depan tadi saya simpan untuk persediaan. Sama sekalian setting rantai biar tidak terlalu kendor maupun tidak terlalu kencang.
Ngejoss lagi sampai Subang, isi pertalite 20 ribu pertama
Kampas rem hampir lepas lagi.
Sampai di Indramayu, rem belakang terasa ngeblong lagi, diinjak ga mau ngerem, tapi rem depan masih ok, saya mencoba berhenti di pinggir jalan, ngecek lagi rem belakang, ndilalah kampas belakang mau ucul lagi, waduh, padahal udah masuk bengkel resmi ya, alhasil nyari lagi bengkel resmi paka smartphone lagi, dan ketemu di depan, Jalan pelan-pelan masuklah saya ke bengkel resmi untuk yang kedua kalinya.
Masuk bengkel ketiga (jam 11 siang)
disini rem dibetulkan serta cek rantai lagi, setelah selesai saya cek lagi ban belakang apakah ada seret-seretnya selepas bongkar pasang rem tadi, ternyata lancar, ok perjalanan dilanjutkan
Waktu menunjukkan kurang lebih jam 11 siang menuju zuhur dan saya masih berkutat di Jawa Barat, masih berkutat di Indramayu memasuki Cirebon, Total waktu masuk ke bengkel kurang lebih 3 jam an, artinya jika perjalanan normal, posisi saya sudah masuk Brebes Tegal, tapi hal ini tidak menjadi masalah ya gan hehe.
Istirahat di brebes jam 2 siang
lanjut lagi
Istirahat di Jalur Pekalongan Batang sudah menunjukkan pukul 5 sore memasuki waktunya buka puasa.
Memasuki jalur Batang Subah cuaca diguyur hujan deras, jadi harus berhenti sejenak untuk memakai mantol, Sampai di Kota Kendal hujan reda, mantol saya lepas, Jalan Kota sudah macet lagi.
Semarang macet di Mangkang sampai kalibanteng, mobil pribadi berjejer sampai pinggir, bahkan sampai dilakukan contra flow arah timur, namun malah yang ikut contra flow jalannya lebih lambat karena arus kendaraan dari arah timur masih ramai.
Semarang Salatiga Boyolali Solo perjalanan lancar jaya
Berhenti dulu di Tuntang jam setengah sepuluh
Lanjut perjalanan sampai Solo kurang lebih jam sepuluh malam.
Total perjalanan Jakarta Solo kurang lebih 17 Jam (sudah termasuk Istirahat di bengkel 3 jam, Istirahat di Pom bensin dan rest area 2 jam)
0 comments :
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]