Saturday, August 11, 2018

Bus Online Ticketing, Kelihatannya Keren...tapi

Mencoba pesen tiket bus dengan cara onlie, menggunakan Red***, Pesen tiket untuk keberangkatan bus dari Pulo Gebang, dapet kursi nomor 3, ternyata sampai di agen dapet kursi nomer 4, entah ini kenapa kok bisa berubah, oleh agennya hal ini karena bus aslinya dipakai rombongan, dan yang dipakai ini adalah bus pengganti. Seharusnya nomor kursi tidak berubah bila memang jumlah total kursi bus penggantinya sama dengan bus asli. Pastilah agen tidak menerapkan sistem full online ini, dugaan saya bertambah kuat saat di agen saya masih mendapatkan tiket bersampul sebagaimana sistem manual seperti biasanya. OK memang benar tiket bersampul ini nanti memang untuk keperluan kupon makan, namun silahkan baca terus sampai bawah.

Menurut saya bila memang bener-bener menerapkan onlie tiket pada bus, memang ada beberapa hal yang menjadi konsekuensinya.


Pertama, Agen bus perlu pulsa setiap saat saat ngecek ketersediaan kursi yang kosong, namun sepertinya untuk saat ini kebutuhan koneksi yang kuat menjadi kendala bagi agen-agen bus, sehingga mereka masih lebih nyaman dengan cara manual, ditambah lagi bila sedang ada kondisi yang mendesak yang membutuhkan informasi ketersedian kursi dengan segera, misalnya saat ada penumpang yang go show langsung menuju agen untuk naik bis tanpa pesan terlebih dahulu. Hal yang yang dikhawatirkan agen bus tentunya adalah beralihnya penumpang ke agen sebelah hanya karena loading lemot menanti informasi ketersediaan kursi. Berbeda dengan cara manual yang hanya dengan menelpon sebentar langsung terlihat mana kursi yang masih kosong, untuk mengatasi hal seperti ini, sistem online ditutup menjelang keberangkatan dan dilanjutkan dengan sistem manual, rekapan hasil online dibagikan kepada para agen untuk dilanjutkan penjualan secara manual.

dugaan saya pada kasus di atas, bus yang akan jalan dengan sistem online belum terisi full penumpang, sehingga si PO Bus mengalihkan penumpang pada bus berikutnya yang dikatakan agen sebagai bus "pengganti", di dalam manifest agen, bus "pengganti" ini ternyata sudah ada pemesan kursi nomor tiga, dan saya pun juga pesan nomor 3 terpaksa harus dipindah ke kursi nomor 4 yang masih kosong. Dugaan semakin bertambah kuat dengan jadwal bus "pengganti" yang berangkat dengan selisih satu setengah jam dari bus asli, kemungkinan ini adalah bus reguler dengan selisih jadwal satu setengah jam lebih akhir.

Related Posts by Categories



0 comments :

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]