Monday, April 16, 2018

Haryanto Paradise

Catper seru dari mas rio, silahkan dibaca, ini bukan catper dari saya ya.


Rio Handoko
7 hrs
"Tanggal 15 Ono rencana ngulon Ra bro?". Sedikit pesan singkat dari rekan sehobby saya mas Eka Taufiq Akbar. Ndak pakai lama saya balas pesan singkat mesra tersebut. "Ono mas, piye? Meh bareng?" kepo ku. Melalui text WhatsApp, beliau cerita kalo ditanggal itu mau bareng 020 Paradise yang di gagahi Pak Bero dan mas Nono. Hari itu memang masih jauh dari hari H keberangkatan, karena di kalendar hari itu masih masuk tanggal 6 April 2018. Tanpa pikir panjang saya balas text cerita dari mas Eka, yang secara tersirat mengajakku bareng itu, wkwkwkwk, "Aku pesenke sekalian, tak transfer langsung". Tidak pakai lama, Mas Eka membantu saya memesankan tiket di agen Sukolilo untuk mengamankan seat CD untuk beliau, dan seat nomer 2 untukku. Alhamdulillah.. ngga lama kemudian Mas Eka memberi kabar baik bahwa kami berdua sudah masuk di manifes penumpang di tanggal 15 April 2018. Semoga tidak perpal, mengingat keberangkatan masih sangat lama, masih ada waktu untuk memantau di grup ini, hihihi.
Hari terus berjalan. Selama menunggu hari H keberangkatan, saya dan Mas Eka main tebak-tebakan via WhatsApp. Apakah perpal atau tidak, apakah pas jatahnya Pak Bero atau tidak. Dibuat degdegserrr lah selama nunggu hari H itu.
Singkat cerita, tibalah hari Minggu, 15 April 2018 itu. Saya dan mas Eka sudah janjian di agen Kalibanteng Mbak Fitri. Tapi, Ndakjadi. Dikarenakan 020 Ndak masuk Kalibanteng dan kami berdua diarahkan nunggu di Pom Bensin Krapyak. Saya tiba di pom bensin Krapyak pukul 19.15. Dan disusul mas Eka pada pukul 19.30. Sambil guyon dan memantau armada2 yang sudah lebih dulu melintas di Krapyak, kami menunggu HR 20 Paradise dengan perasaan tidak sabar. Hihi. Maklum lah, bis ini bukan bis biasa.. (IYKWIM)
Pukul 19.55, bis yang kami nanti dan kita tunggu akhirnya datang juga. Dengan ciri khas lampu Strobo dan klaksonnya, kami disambut keramahan Mas Wahyu yg membukakan pintu dan dipersilahkan untuk segera masuk kedalam bis. Sempat mampir agen Krapyak sebentar untuk memenuhi data manifes penumpang dihari itu, tidak lama. Hanya beberapa menit. Pukul 20.00 tepat angkat jangkar dari Krapyak. Mas Nono yg bertugas driver pinggir malam itu tidak menginjak gas dengan pelan, tapi langsung menginjak gass dengan 'ganas' dan 'meyakinkan'. Satu persatu bis, truk, dan kendaraan kecil didepannya di Overtake dengan manja dan yakin. Tidak jarang juga, mas Nono memencet klakson untuk memastikan jalanan didepan aman dari gangguan. Konstan dan tenang, begitulah pembawaan beliau. Istilahnya kalo di buku² jadul menyebutnya "Diam-diam menghanyutkan". Sempat adu kelincahan dengan New Sh*antika, dan PO Menara Kudus yang lain. Singkat cerita, pukul 20.43 memasuki Pom Bensin samping Sari Rasa selama 17 menit. Disini sangat banyak armada menara Kudus yg lain yang juga isi solar. Sudah jadi rahasia umum sih ya, kalo PO Haryanto mengisi Solar disini. Hehe. Pukul 21.00 tepat kembali melanjutkan perjalanan dan tiba di RM MK Gringsing 10 menit kemudian. Istirahat, dan makan, foto2 kami lakukan masing2 demi mengabadikan momen manis tersebut. Sambil menebak-nebak, "Pak Bero jadi naik ngga sih?". Beberapa menit sebelum 'atret' untuk melanjutkan perjalanan, Pak Bero menyapa Kami berdua dengan salaman hangat beliau. Sedikit kalimat meyakinkan beliau yg saya ingat sampai menulis cerpen alakadarnya ini, "Isih jam Piro iki? Alah, isih jam yahmene. Nek trimone ngoyak jam kerjo, isih turah wektu" (Masih jam berapa ini? Ternyata masih jam segini. Kalo cuman ngejar jam kerja, masih sisa waktu). Tak lama kemudian Pak Bero masuk ke Kabin dan menempatkan diri di singgasananya. Tak lama juga saya segera naik, dan Ndak sabar seperti apa sih style beliau. Hehe.
21.40 start RM MK Gringsing. Melibas satu persatu kendaraan didepannya. Ada beberapa PO juga yg menjadi korban "keganasan" beliau. Kalem, cepat, tepat, dan 'titis' adalah penilaian pertama saya kepada Pak Bero ini. Jarang menyentuh rpm maksimal, tapi tetap meraih kecepatan maksimal di kepadatan lalu lintas malam itu. Tidak banyak bicara, tidak banyak "misuh" dan tetap tenang adalah karakter lain dari beliau. Sambil guyon2 bareng sama saya dan mas Eka beliau menyuguhkan "Pak Bero Style" malam itu. Mungkin disini ada yg pernah bareng pak Ali Kantong & Mas Agus Barongan 023 Sensation, lha itu kurang lebih sama. Sama sama "sadis". Ndak bisa membayangkan kalo dua armada ini ketemu, bakal menjadi the real panturace di malam itu. Tapi mimpi itu blm bisa terwujud karena 023 dari barat malam itu.
Sempat terjebak kemacetan di Batang beberapa menit, tapi bukan tantangan berat bagi Pak Bero untuk buka jalur 3. Masih tetap tenang dan kalem menguasai malam itu. Belum menemukan lawan berarti sepanjang Gringsing - Tegal. Baru di petak Tegal - Brexit diikuti HR 036 - Kanjeng Guru yg kalo tidak salah dipunggawai mas Yudi (mohon maaf kalau salah). Cukup sengit kengototan mas Yudi ini. Sampai Pak Bero sendiri terheran-heran dengan style Mas Yudi. "Iki jane Yudi ngoyak opo to? Kok mosak masik men" (Sebenernya Mas Yudi ngejar apa sih? Kok mosak masik sekali), sambil sedikit tertawa. Memang, cukup ngotot untuk mengovertake mas Yudi ini, tapi belum berhasil.
Pukul 00.15 : Masuk GT Brebes Timur dan kembali berhadapan dengan HR 036 tadi. Hanya ini, yang menjadi lawan berarti malam itu. Tapi, tidak pakai lama Pak Bero menyentang dengan manis HR 036 yang sebelumnya sudah berhasil menyentang di awal masuk Brebes Timur tadi. Tapi, pak Bero hanya tertawa dan hanya melihat goyangan Mas Yono itu. Tidak pakai lama, tidak lebih dari 2 menit, bis berbalut body limited edition dari Morodadi Prima itu berhasil dicentang oleh Pak Bero Sambil tertawa.
Sangat ramai traffic malam itu, dan beberapa kali terjebak kemacetan. Hingga saya tertidur sebentar. Karena padatnya lalu lintas, tidak banyak aksi lagi yg disuguhkan pak Bero. Dan saya dan mas Eka tertidur di alam bawah sadar masing2. Walaupun tidak pulas, tapi lumayan lah untuk mengistirahatkan mata sejenak. Ada beberapa titik kemacetan sepanjang Gringsing sampai Cikarang yg disebabkan kecelakaan, ataupun truk mogok. Jadi, mau Ndak mau melintas Cikarang agak siang.
Pukul 04.45 saya mengakhiri perjalanan di Cikarang Barat, guna melanjutkan perjalanan kembali ke kantor sebelum jam absen masuk. Ndak lupa, saya berpamitan sama Mas Eka yg turun Pulgeb, dan tak lupa juga berterimakasih sekaligus pamitan sama Pak Bero dan Mas Wahyu. Cukup memuaskan perjalanan malam ini. Silahkan mencoba jika penasaran. Sekian.
Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan nama / kalimat di cerpen amatir saya ini. Dan terimakasih sudah menyempatkan membacanya, semoga bisa menghibur sedikit. Hehe.
Special Thanks : Allah SWT, Mas Eka, Pak Bero, Mas Nono, Mas Wahyu, dan semua kru yang terlibat. Semoga bisa bareng lagi dikesempatan lain.
Terimakasih

Related Posts by Categories



0 comments :

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]