sumber gambar8
Beberapa waktu yang lalu saya memiliki baju bekas yang sudah tidak layak pakai, seperti warnanya yang sudah memutih, sobek, dan lain sebagainya, saya pun penasaran, jika dibuang ke tempat sampah, bagaimana nasib pakaian ini? apakah bisa didaur ulang atau tidak?, saya pun mencari tahu.
Masalahnya apa?
ternyata berdasarkan hasil penelusuran, setelah berada di tempat pembuangan sampah, pakaian dengan bahan plastik/polyester tidak termasuk sampah yang dicari pemulung karena tidak bisa dijual lagi, sifatnya yang sulit untuk didaur ulang, sehingga tidak memiliki nilai jual, dengan demikian, lama-lama, sampah berupa kain/pakaian polyester hanya menjadi timbunan saja di dalam tanah, bahkan bisa tersimpan lama sampai ratusan tahun3, karena kandungan plastiknya yang sudah sulit diurai oleh mikroorganisme.
Alternatif solusinya?
dibakar?
Sejauh ini, solusi yang terpantau paling bisa dilakukan adalah dibakar di lingkungan masing-masing atau di halaman rumah, namun pasti menimbulkan polusi udara yang membahayakan.
memakai alat pembakaran khusus, namun biaya mahal
Incrinator atau alat pembakaran khusus diklaim lebih bisa mengurangi polusi udara daripada dibakar manual, selain itu ada juga yang memanfaatkan panas pembakaran untuk memanaskan air, sehingga menggerakkan generator untuk diubah menjadi energi listrik.
Namun, peralatan/pabrik/fasilitas incrinator ternyata membutuhkan investasi/biaya yang tinggi, tidak sembarang orang bisa dan mampu membuat. Bahkan sekelas negara pun masih harus kerja sama dengan perusahaan luar negeri untuk teknologi ini4. Sehingga biasanya teknologi ini masih harus mendatangkan Perusahaan dari luar negeri agar mereka mau membuat pabrik di TPA dalam negeri. Selain itu juga ternyata tidak semua sampah itu dibakar, masih perlu dilakukan pemilahan sampah yang harus dilakukan secara otomatis, yang pasti membutuhkan teknologi juga, teknologi sudah pasti harganya tidak murah.
Jadi bila dilihat dari sisi Investor, pasti berpikir-pikir dulu sebelum mengajukan diri untuk mengolah limbah/sampah di suatu daerah, dengan modal sekian, keuntungannya berapa?
Bila menguntungkan, pasti dari dulu sudah berdiri pabrik/incrinator di Bantar Gebang atau di TPA, nyatanya saat ini TPA/Pemerintah masih merasa perlu membayar Perusahaan luar negeri agar mau membuka pabrik di Indonesia, Pembayaran tersebut entah dalam bentuk langsung5, pembelian hasil pembakaran, pembayaran lelang5, atau yang lain. Karena TPA dipaksa menangani sampah yang menumpuk. Uangnya dari mana? ya dari pajak.APBN.
Masalah ini sering terjadi dan sering kali selesai dengan uang pajak/APBN, contoh gampangnya Transportasi di Jakarta yang dulunya dikuasai swasta, angkutan sering ngetem, ugal-ugalan, tanpa AC, menunggu lama, dan lain sebagainya, akhirnya setelah dibantu dengan uang pajak/APBN yang menggerakkan manajemen transportasi publik, akhirnya sopir tetap digaji asalkan kerja sesuai standar.
digiling lagi? namun
Setelah saya telusuri lagi, ada satu lagi pengolahan sampah pakaian yaitu digiling, lalu dijadikann benang sebagai bahan baku kain lagi, namun lagi-lagi mereka, tetap tidak bisa menerima kain/pakaian dengan jenis polyester. Menurut informasi yang saya dapat2, kain/pakaian polyester akan menyulitkan mesin penggiling, karena di dalamnya yang mengandung plastik. pemisahan plastik dengan serat kain ternyata harus melalui bahan kimia yang tentunya lebih mahal, atau tidak ekonomis lagi.
mempercayakan kepada pengolah
akhirnya saya menemukan pihak yang mengklaim dirinya mampu mengolah sampah kain polyester1, mereka mengklaim tetap menerima sampah pakaian polyester. Entah bagaimana caranya, namun setidaknya melalui drop box 6 yang mereka sediakan di beberapa titik, bisa menjadi indikator awal niat baik ini, Salah satu dropboxnya yang berada di Bintaro di kopituku7. Meskipun jumlah drop box tidak terlalu banyak, hanya ada di kota besar, setidaknya itu menjadi pertanggung jawaban uang bantuan dari pemerintah untuk menjadi startup yang mengelola lingkungan.
1https://linktr.ee/pableindonesia
2https://www.instagram.com/ecotouch_id/?hl=en
3https://bangka.tribunnews.com/2022/11/15/bahan-baju-sulit-terurai-akademisi-sebut-thrif-shop-jadi-solusi-bantu-atasi-krisis-limbah-pakaian
4https://koranbekasi.id/2023/10/26/perusahaan-asal-cina-akan-kelola-sampah-bantargebang-senilai-rp16-triliun/#google_vignette
5https://koranbekasi.id/2023/10/26/perusahaan-asal-cina-akan-kelola-sampah-bantargebang-senilai-rp16-triliun/
6https://www.instagram.com/stories/highlights/18059462836389067/
7https://www.instagram.com/tokokopituku/
8https://www.scribd.com/document/483561846/Jurnal-Uji-Mikroskop

0 comments :
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]