Catatan perjalanan saya kali ini adalah pengalaman menggunakan jasa PO Bus Restu Mulya Jurusan Yogyakarta Solo Denpasar yang mengantarkan saya start dari Terminal Tirtonadi Solo menuju Denpasar turun di garasi, (ingat namanya Restu Mulya ngga pake i ya), seperti apa kisah perjalanannya, silahkan baca catper di bawah ini.
Pemesanan tiket, pemesanan tiket saya lakukan melalui Whatsapp agen Yogyakarta 081228572064, nomor Whatsapp darimana? seperti biasa saya cari sendiri seperti yang sudah sudah, saya pernah menceritakannya di artikel yang ini, silahkan dibaca saja ya saya mencarinya bagimana. Pemesanan H min 10, ternyata kursi penumpang sebagaimana informasi penawaran nomoor kursi dari agen ternyata masih kosong mlompong.
Saya pun langsung mengamankan kursi bagian depan. Harga tiket Solo Denpasar waktu itu dipatok Rp.350.000,- yang merupakan harga setelah kenaikan BBM, sebagai catatan sebelum kenaikan BBM, harganya berkisar Rp.305.000,-. Pembayaran dilakukan melalui transfer ke Bank BCA yang dikirim melalui WA, selesai bayar, kirim bukti bayar, lalu dikonfirmasi dan dikirimi tiketnya melalui WA. Ternyata pas perjalanan nanti juga dikasih tiket sampul.
Hari H Keberangkatan
saya diinformasikan untuk menunggu di Terminal Tirtonadi pukul 14.00 WIB, biasanya kita tahu jika jam yang diinformasikan oleh agen biasanya adalah jam tiba, bukan jam keberangkatan, jam keberangkatan pun biasanya selisih setengah jam dari jam tiba tadi, namun ternyata Bus Restu Mulya ini bener-bener tiba di Tirtonadi jam 13.57, sesuai jamnya, tepat waktu sekali, padahal ini adalah jam di agen ampiran, bukan jam start, kalau jam start pool ngga terlalu istimewa kalau tepat waktu, kalau jam ampiran agen ini yang sungguh luar biasa. jadinya bus sempat menunggu saya seorang sekitar 10 menitan.
Bus yang datang ternyata adalah bus Restu Mulya dengan dapur pacu Hinor RN285 dan sudah Air Suspension, body bus menggunakan model Legacy SR2 dari Karoseri Laksana Ungaran, terdapat julukan bus Aurora seperti yang tertempel di samping kaca. Bus ini berplat Bali DK7463BP.
Begitu masuk ke atas bus, ternyata langsung dikasih tiket bersampul dari krunya. Tiket sampul ini seperti tiket-tiket bus pada umumnya, ada gambar sampul, informasi agen, dan lain sebagainya, berikut ini adalah nomor telepon agen Restu Mulya, siapa tahu bermanfaat bagi pembaca yang nyasar ke blog saya ya.
Untuk okupansi penumpang hari itu hanya terisi sekitar 55 % saja, atau sekitar 12 orang saja dari kapasitas kursi 22 kursi.
Kondisi kursi menggunakan kursi dari Aidilla dan berlapis beludru, jadi lebih hangat, juga disediakan bantal dan selimut model bedcover yang cukup tebal. Motif selimut ini cukup lucu karena berwarna pink seperti terlihat di gambar bawah.
Untuk posisi pandangan penumpang ke arah depan legacy SR2 ini terbilang masih lebih baik daripada SHD, maupun HDD yang cakrawalanya tidak terlihat sama sekali.
Kalau Legacy SR 2 ini posisi garis horisontal pemandangan cukup terlihat, asalkan kita sedikit menurunkan sandaran kursi, sehingga posisi kepala bisa lebih turun. Mungkin juga ini karena pengaruh ketinggian kursi yang saya rasa lebih rendah.
Mulai perjalanan
14.07 WIB
Bus mulai meninggalkan Terminal Tirtonadi
14.08 s.d. 14.23 WIB
Bus berhenti sejenak di agen Setuabudi yang terletak di belakang terminal selama kurang lebih 15 menit. Selesai menaikkan beberpapa penumpang bus melanjutkan perjalanan, menyusuri kota Surakarta, menuju arah timur.
Disini kru membagikan snack berupa kacang, dan roti, juga ada akua ukuran 800 ml.
15.00 WIB
Perjalanan Tirtonadi sampai masuk tol Sragen ini memakan waktu kurang lebih 35 menitan sore ini, ternyata walaupun jalannya santai banget, waktu tempuhnya ternyata sama di waktu dini hari dengan arah sebaliknya, bisa tengok sejenak pada catatan perjalanan yang ini. yaitu kurang lebih sama setengah jaman.
16.15 WIB
Bus keluar pintu tol Caruban menuju Rumah makan.
16.45 WIB s.d. 17.15 WIB
Bus istirahat di Rumah Makan Utama Caruban sekitar 30 menit, ternyata waktu ini belum masuk waktu Sholat Mahrib, jadinya saya nanti rencananya akan Sholat di Kapal Feri saja. Menu makanan di sini ada pecel, lontong sayur, bakso, nasi goreng, dan mie bihun, disini sudah tidak disediakan bubur sum-sum seperti pada saat awal buka dulu. yang menarik disini tentu saja adalah bisa nambah sepuasnya, saya sendiri awalnya ambil lontong namun karena porsinya yang masih sedikit nambah bakso, namun ternyata porsinya juga sedikit, alhasil langsung nambah nasi pecel yang dirasakan cukup untuk mengenyangkan.
Beberapa bus terparkir disini seperti Pahala Kencana sekitar 3 bus dan Gunung Harta 1 bus. Selesai istirahat, bus melanjutkan perjalanan lewat tol masuk melalui tol Caruban tadi, jadi balik lagi ke barat.
18.15 WIB
Bus keluar dari gerbang Tol Kertosono, ternyata disini menjadi tempat tunggu penumpang yang baru, dimana terlihat banyak calon penumpang yang menunggu bus di pinggir jalan ini, kemungkinan adalah menunggu bus arah Surabaya atau arah Solo, Lokasinya cukup strategis karena berada dekat dengan pintu tol, bus pun bisa langsugn putar balik masuk tol setelah mengambil penumpang disini. Terlihat saat itu bus Sugeng Rahayu arah Surabaya puter balik di sini. Keluar tol lalu masuk lagi.
Bus ini menaikkan 3 penumpang, kemudian dilanjut masuk tol lagi menuju arah timur, saya pun memilih tidur saja.
Jalur Kertosono Surabaya di tol cenderung sepi, namun memasuki jalur tol Surabaya Malang, kondisi lalu lintas cukup padat.
saat sampai di pintu tol Gempol terjadi antrian kendaraan yang cukup padat, disini ada kejadian mengejutkan.
Aksi Penggerebekan di Pintu Tol Gempol
di Pintu Tol Gempol sempat terjadi aksi penggerebekan sebuah mobil, dimana posisi mobil yang digerebek berada selisih sekitar 2 kendaraan di lajur sebelah dari bus saya. Ternyata mobil penjahatnya dalam posisi dipepet dari depan dan belakang sehingga tidak bisa bergerak. Mulanya orang dari mobil di belakang penjahat tiba-tiba membuka pintu, menggunakan kaos dan celana pendek, orang itu langsung berlari ke arah mobil penjahat lalu langsung membuka pintu mobil menodongkan sesuatu, kemudian diikuti oleh sekitar belasan orang lainnya. Entah inii penggerebekan apa yang jelas saya cari di berita tidak ketemu.
Bus pun melanjutkan perjalanan dengan perlahan, oiya bus ini jalannya santai, jadi cocok banget buat tidur.
20.35 WIB
Bus keluar Gerbang Tol Probolinggo Timur
01.35 WIB
Bus sampai di pelabuhan Ketapang, saya pun setelah mencatat di HP, langsung melanjutkan tidur lagi, karena masih ngantuk, hanya saja masih terdengar cuap-cuap sopir dan kernet yang sibuk mencari kapal mana yang berangkat duluan. Akhirnya setelah tadi sempat tidak jadi naik salah satu Feri, akhirnya bus naik ke Kapal Feri dengan satu pintu, jadi bus masuk kapal dengan posisi mundur.
02.05 WIB
Kapal Feri baru berangkat 30 menit kemudian, ternyata ada pembagian nasi ayam disini, jadi penumpang bisa sekalian makan pagi di atas feri.
di dalam kapal terdapat fasilitas seperti ruang tunggu, mushola, toilet, kapalnya tergolong masih cukup bersih. Perjalanan kapal feri ditempuh selama kurang lebih 1 jam.
03.00 WIB atau sekarang menggunakan waktu WITA menjadi 04.00 WITA
Bus berhasil keluar dari kapal, seperti biasa tidak ada pengecekan ropad rapid disini yang cukup merepotkan, hanya kru yang melaporkan ke petugasnya.
Bus ini melewati Terminal Gilimanuk yang pagi itu sudah terparkir beberapa bus ukuran medium. Terlihaat belum ada tanda-tanda bus medium akan berangkat karena lampunya saja masih belum hidup. 2 orang penumpang turun disini dan oleh kernet penjemputnya masuk saja ke terminal, entah nanti masuk darimana.
Perjalanan Gilimanuk Denpasar
Bus berjalan cukup santai, saya melanjutkan untuk tidur saja karena masih ngantuk, memasuki waktu sholat subuh, saya wudu dengan tayamum saja, lalu melanjutkan sholat dengan posisi duduk.
06.35 WITA
Bus melintasi Terminal Persiapan Tabanan
06.45 WITA
Bus masuk Terminal Mengwi
07.20 WITA
Bus sampai di garasi jalan pulau Kawe
Kelebihan :
+Jatah makan 2 kali
+letak pool dekat dengan kota
+pandangan depan masih lebih mendingan, mungkin karena pengaruh kursi yang lebih pendek
+Sudah suspensi udara
-Kru merokok, namun masih tidak terlalu sering
Fasilitas lainnya secara umum
Tempat duduk
+kursi recleaning seat dari aidila
-belum dilengkapi footrest
+ada arm rest
+selimut tebal model bedcover
-ada bantal yang cukup tebal (kalau saya tidak terpakai)
Fasilitas bus
+Ada mesin pemanas air,
+Disediakan kopi
+bagasi luas
+toilet, ac
-Masih bertopi dan ada selendang samping yang cukup besar penghalang pandangan, namun pandangan masih mending daripada SHD dan HDD
Pelayanan
pra perjalanan
-belum ada tiket online
-belum ada situs resmi dimana orang bisa mencari daftar agen resmi
+pembelian tiket mudah, bisa via WA
+bisa janjian naik darimana
saat perjalanan
+Kru menanyakan dimana penumpang turun
+Kru melipat dan merapikan selimut saat di kapal
Terakhir terima kasih yang sudah membaca, dan kepada kru yang bertugas mengantarkan sampai tujuan.
0 comments :
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]