Harga Pertalite mulai awal September 2022 ini menjadi RP.10.000,-, ini artinya jika biasanya saya mengisi bensin Rp.20.000,- atau 2.61437908497 liter, untuk tangki supri 125 saya sampe full, setelah kenaikan ini, kira-kira saya nanti harus mengisinya menjadi 2.61437908497 liter dikali 10 ribu yaitu menjadi 27 ribu rupiah bila ingin full, atau bisa juga dibulatkan menjadi Rp.30.000,- sekali isi. Jika saya memakai solar, harganya akan naik sekitar 30 persen dari harga awal.
Harga-harga saat bensin pertalite Rp.7.650,-
Beras organik 5 kg berkisar 80 Ribu
Pepaya matang bagus sekitar 15 Ribu
Pisang 1 lirang sekitar Rp.15.000,- atau biasanya 1 dihargai Rp.2000,-
Kenaikan BBM dari masa kemasa
diambil dari situs katadata dot com memang BBM di negara Indonsia ini cenderung mengalami kenaikan,
misalnya di Jaman Soekarno hatta disebutkan bahwa :
Pada 22 November 1965 harga BBM jenis premium menjadi Rp 0,3 dan Solar Rp 0,2. Berselang dua bulan kemudian, pada 3 Januari 1966, pemerintah menaikkan harga Premium menjadi Rp 1 dan Solar Rp 0,2. Tak lama kemudian, pada 27 Januari 1966 pemerintah melakukan penyesuaian harga Premium dan menurunkannya menjadi Rp 0,5, sedangkan Solar menjadi Rp 0,4.
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Kronik Sejarah Kenaikan Harga BBM Mulai Presiden Sukarno hingga Jokowi" , katadata.co.id/aryowidhywicaksono/berita/631303dbd41dc/kronik-sejarah-kenaikan-harga-bbm-mulai-presiden-sukarno-hingga-jokowi
Penulis: Aryo Widhy Wicaksono
Editor: Aryo Widhy Wicaksono
bandingkan dengan harga saat ini, beda jauh bukan, sudah mencapai angka ribuan per liter dengan banyak nol dibelakangnya, kurang tepat jika hanya melihat angkanya saja tanpa memperhatikan harga barang-barang lain. oleh karena itu kali ini saya akan mencoba menghitung berapa rata-rata kenaikan harga BBM per tahun secara kasar per presiden.
Jaman Soekarno
Jaman Soekarno pada tanggal 22 November 1965 harga Premium saat itu Rp.0,3,-. kemudian terakhir mengalami kenaikan harga premium setelah 0,18 tahun yaitu pada tanggal 27 Januari 1966 menjadi RP.1,- per liter, memang terlihat hanya naik 0,5 liter saja, namun bila kita lihat secara kasar, pada masa itu kenaikan BBM Premium naik seharga 2,7 kali per tahun.
Beralih ke jaman presiden Soeharto
dikutip dari kata data dot com
3 Agustus 1967 Premium Rp 4 - Solar Rp 3,5
25 April 1968: Premium Rp 16 - Solar Rp 12,5
1 Juni 1970: Premium Rp 25 - Solar Rp 12,5
1 April 1972 Premium Rp 35 - Solar Rp 14
1 April 1973 Premium Rp 41 - Solar Rp 16
22 April 1974 Premium Rp 46 - Solar Rp 19
1 April 1975: Premium Rp 57 - Solar Rp 22
1 April 1976: Premium Rp 70 - Solar Rp 25
5 April 1979: Premium Rp100 - Solar Rp 35
1 Mei 1980: Premium Rp 150 - Solar Rp 52,5
4 Januari 1982: Premium Rp 240 - Solar Rp 85
7 Januari 1983: Premium Rp 320 -Solar Rp 145
12 Januari 1984: Premium Rp 350 - Solar Rp 220
1 April 1985: Premium Rp 385 - Solar Rp 242
10 Juli 1986: Premium Rp 385 - Solar Rp 200
24 Mei 1990: Premium Rp 450 - Solar Rp 245
11 Juli 1991: Premium Rp 550 - Solar Rp 300
8 Januari 1993: Premium Rp 700 - Solar Rp 380
5 Mei 1998: Premium Rp 1.200 - Solar Rp600.
16 Mei 1998: Premium Rp1.000 - Solar Rp 550
setelah dihitung secara kasar pada masa Presiden Soeharto terjadi rata-rata kenaikan Premium seharga 4,4 kalinya setiap tahunnya
Analisa : saat itu pendidikan masih rendah, bahkan banyak masyarakat yang buta huruf
Masa presiden Gus Dur
di masa Presiden Gus Dur juga mengalami kenaikan harga BBM, seperti dikutip dari kata data dot com
1 Oktober 2000: Premium Rp 1.150 - Solar Rp 600
1 April 2001: Premium Rp 1.150 - Solar Rp 990
1 Mei 2001: Premium Rp 1.150 - Solar Rp 1.150
1 Juni 2001: Premium Rp 1.150 - Solar Rp 1.285
16 Juni 2001: Premium Rp 1.450 - Solar Rp 900
1 Juli 2001: Premium Rp 1.450 - Solar Rp 1.250
Pada masa Presiden Gus Dur rata-rata kenaikan BBM seharga 0,03 kalinya setiap tahun.
Jaman Presiden Megawati
seperti dilansir di situs kata data dot com
1 Agustus 2001: Premium Rp 1.450 - Solar Rp 1.190
1 September 2001: Premium Rp 1.450 - Solar Rp 955
1 Oktober 2001: Premium Rp 1.450 - Solar Rp 1.000
1 Nopember 2001: Premium Rp 1.450 - Solar Rp 945
1 Desember 2001: Premium Rp 1.450 - Solar Rp 900
17 Januari 2002: Premium Rp 1.550 - Solar Rp 1.150
1 April 2002: Premium Rp 1.600 - Solar Rp 1.250
3 Mei 2002: Premium Rp 1.750 - Solar Rp 1.400
1 Juli 2002: Premium Rp 1.750 - Solar Rp 1.350
1 Agustus 2002: Premium Rp 1.735 - Solar Rp 1.325
1 September 2002: Premium Rp 1.690 - Solar Rp 1.360
1 Oktober 2002: Premium Rp 1.750 - Solar Rp 1.440
1 Nopember 2002: Premium Rp 1.750 - Solar Rp 1.550
2 Januari 2003: Premium Rp 1.810 - Solar Rp 1.890
21 Januari 2003: Premium Rp 1.810 - Solar Rp 1.650
Jaman Presiden Megawati harga BBM mengalami kenaikan seharga 0,84 kalinya setiap tahun
Jaman Presiden SBY
1 Nopember 2004: Premium Rp 1.810 - Solar Rp 1.650
1 Maret 2005: Premium Rp 2.400 - Solar Rp 2.100
1 Oktober 2005: Premium Rp 4.500 - Solar Rp 4.300
24 Mei 2008: Premium Rp 6.000 - Solar Rp 5.500
1 Desember 2008: Premium Rp 5.500 - Solar Rp 5.500
15 Desember 2008: Premium Rp 5.000 - Solar Rp 4.800
15 Januari 2009: Premium Rp 4.500 - Solar Rp 4.500
22 Juni 2013: Premium Rp 6.500 2.500 Solar Rp 5.500
Jaman Presiden SBY rata-rata harga BBM naik menjadi seharga 0,41 kalinya setiap tahunya
Jaman Jokowi
18 November 2014: Premium Rp 8.500 - Solar Rp 7.250
1 Januari 2015 Premium Rp 7.600 - Solar Rp 7.250
Jokowi cabut subsidi premium. Subsidi solar menjadi tetap Rp 1.000 Baca Juga Pukulan Ekonomi Jika Harga BBM Naik di Tengah Kenaikan Bunga BI 19 Januari 2015 berlaku dua harga:
Bali Madura Premium Rp 6.900 - Solar Rp 6.400
Luar Bali Madura Premium Rp 6.700 - Solar Rp 6.400
1 Maret 2015 kembali berlaku satu harga nasional:
Premium Rp 6.800 - Solar Rp 6.400
28 Maret 2015: Premium Rp7.300 - Solar Rp 6.900
5 Januari 2016
Kembali berlaku dua harga:
Jawa, Madura, Bali (Jamali): Premium Rp 7.050 - Solar Rp 5.650
Di luar Jamali: Premium Rp. 6.950 - Solar Rp 5.650
1 April 2016: Jamali Premium Rp 6.550 - Solar Rp 5.150
Di luar Jamali: Premium 6.450 - Solar Rp 5.150
10 Oktober 2018: Jamali Premium Rp 7.000 - Solar Rp 5.150
Luar Jamali Premium Rp 6.900 - Solar Rp 5.150.
Namun, kebijakan ini dibatalkan satu jam setelah diumumkan.
Kemudian Pertalite ditetapkan sebagai BBM bersubsidi.
1 April 2022: Pertalite Rp 7.650 - Solar Rp 5.150
3 September 2022: Pertaite Rp Rp 10 ribu - Solar Rp 6.800
sumber kata data dot com
di Jaman Jokowi ini rata-rata harga BBM mengalami kenaikan seharga 0,15 kalinya setiap tahun.
Harga BBM di negara tetangga
untuk mencari harga BBM di negara tetangga tentunya kita cari dulu padanan nama bensin di negara tetangga, kalau di sini kan namanya pertalite di negara lain belum tentu dinamakan pertalite, tapi ternyata sudah ada artikel yang menulisnya jadi kita tidak perlu repot repot mencarinya, seperti dilansir di komas dot com, di Thailand tahun lalu harga Ron 91 adalah Rp.11.000,- per liter.
Kesimpulan
harga BBM di negara Asia Tenggara cenderung sama, hal ini bisa dilihat pada harga Thailand yang juga berkutat pada angka ribuan, hal ini menunjukkan masih besar pengaruh harga BBM pada negara-negara di Asia, hal ini menghasilkan kesimpulan kedua yaitu
Siapapun Presidennya selalu mengalami kenaikan harga BBM, hanya saja terlihat yang berbeda adalah tingkat kenaikannya, ada yang kenaikannya nol koma sekian, namun ada juga yang tingkat kenaikannya sampai 3 atau 4 kalinya dilihat rata-ratanya setahun.
Bila masih penasaran mengapa seperti ini bisa mampir ke artikel yang ini
0 comments :
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]