Sebuah bacaan yang perlu kita baca dan pahami bersama, copas dari fb
\
Ragil Suryo Raharjo
9 July at 20:04
Pak Sutopo meninggal akibat kangker paru paru "katanya" beliau terpapar asap rokok di lingkungan kerjanya, nitizen ribut teriak agar pemerintah batasi rokok, larang rokok, dan sebaginya. Mereka lupa tiap hari ribuan orang mati karena diabetes gara gara kebanyakan asupan gula, dan mereka gak ada yang teriak batasi gula, batasi nasi (karena kandungan gula dalam nasi sangat tinggi) dan lain sebagainya. Belum lagi mereka yang mati karena gagal ginjal akibat terlalu banyak minum obat kimia, minuman berenergi, minuman bersoda atau minum minuman sachet tiap hari. Tak ada seorangpun yang teriak melarangnya.
Bandingkan lebih banyak orang sakit nafas atau orang yang menderita gula, kolesterol, dan asam urat? Lihat disekitar anda lebih banyak orang yang mati karena sakit pernafasan atau karena diabetes, kolesterol, gagal ginjal, dan penyakit akibat makanan gak sehat lainnya?
Mari silahkan kalo ada yang berani bertaruh dengan saya untuk membuktikan lebih berbahaya mana antara rokok dan minuman kesehatan berenergi, kita sama sama mengkonsumsi saya 2 bungkus rokok tiap hari anda 2 botol minuman berenergi tiap hari (sesuai petunjuk iklannya, konsumsi 2 botol tiap hari agar tetap berenergi) dan kita lihat 6 bulan ke depan siapa yang lebih sehat atau tetap hidup.
Di kampung saya lelaki dengan usia di atas 70 tahun ada 9 orang, dari 9 orang itu 7 diantaranya perokok berat dari muda hingga sekarang. Hal ini membuktikan rokok gak ada hubungannya dengan kesehatan dan usia seseorang. Yang terpenting itu pola makan, gaya hidup, dan pikiran. Kalo mau sehat nikmatilah hidup, makan apa saja yg penting gak kebanyakan, tidur cukup, olahraga, juga hindari stress. Niscaya anda akan hidup sehat sampai tua. Jangan mudah ditipu oleh iklan ataupun himbauan yang gak jelas terbukti kebenarannya. Jangan sampai kearifan lokal nenek moyang kita, hal yang membuat Eropa menjajah nusantara, daun yang jadi tumpuan hidup ratusan ribu orang, hilang karena selalu dijadikan kambing hitam oleh jahatnya industri farmasi.
Salam Waras!!
Ragil Suryo Raharjo
9 July at 20:04
Pak Sutopo meninggal akibat kangker paru paru "katanya" beliau terpapar asap rokok di lingkungan kerjanya, nitizen ribut teriak agar pemerintah batasi rokok, larang rokok, dan sebaginya. Mereka lupa tiap hari ribuan orang mati karena diabetes gara gara kebanyakan asupan gula, dan mereka gak ada yang teriak batasi gula, batasi nasi (karena kandungan gula dalam nasi sangat tinggi) dan lain sebagainya. Belum lagi mereka yang mati karena gagal ginjal akibat terlalu banyak minum obat kimia, minuman berenergi, minuman bersoda atau minum minuman sachet tiap hari. Tak ada seorangpun yang teriak melarangnya.
Bandingkan lebih banyak orang sakit nafas atau orang yang menderita gula, kolesterol, dan asam urat? Lihat disekitar anda lebih banyak orang yang mati karena sakit pernafasan atau karena diabetes, kolesterol, gagal ginjal, dan penyakit akibat makanan gak sehat lainnya?
Mari silahkan kalo ada yang berani bertaruh dengan saya untuk membuktikan lebih berbahaya mana antara rokok dan minuman kesehatan berenergi, kita sama sama mengkonsumsi saya 2 bungkus rokok tiap hari anda 2 botol minuman berenergi tiap hari (sesuai petunjuk iklannya, konsumsi 2 botol tiap hari agar tetap berenergi) dan kita lihat 6 bulan ke depan siapa yang lebih sehat atau tetap hidup.
Di kampung saya lelaki dengan usia di atas 70 tahun ada 9 orang, dari 9 orang itu 7 diantaranya perokok berat dari muda hingga sekarang. Hal ini membuktikan rokok gak ada hubungannya dengan kesehatan dan usia seseorang. Yang terpenting itu pola makan, gaya hidup, dan pikiran. Kalo mau sehat nikmatilah hidup, makan apa saja yg penting gak kebanyakan, tidur cukup, olahraga, juga hindari stress. Niscaya anda akan hidup sehat sampai tua. Jangan mudah ditipu oleh iklan ataupun himbauan yang gak jelas terbukti kebenarannya. Jangan sampai kearifan lokal nenek moyang kita, hal yang membuat Eropa menjajah nusantara, daun yang jadi tumpuan hidup ratusan ribu orang, hilang karena selalu dijadikan kambing hitam oleh jahatnya industri farmasi.
Salam Waras!!
0 comments :
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]