Hasan al-Bashri pernah berkata:
ما عقل دينه من لم يحفظ لسانه
"Tidak berakal agama seseorang, selama ia tidak mampu menjaga lisannya".
Ali Ibn Abi Thalib berkata:
اللسان قِوام البدن , فإذا استقام اللسان استقامت الجوارح , و إذا اضطرب اللسان , لم يقم له جارحة
"Lisan adalah penopang badan. Bila lisannya teguh, maka sempurnalah seluruh anggota tubuh. Bila lisannya goyah, maka sempoyonganlah jasadnya".
Imam al-Darani berkata:
إذا طلبت صلاح قلبك فاستعن عليه بحفظ لسانك
"Bila engkau ingin kebahagiaan di hatimu, maka dapatkanlah dengan cara menjaga lisanmu".
Tidak akan selamat dari keburukan lisan, kecuali mereka yang mampu mengikatnya dengan kendali syariat.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
إن العبد ليتكلم بالكلمة من رضوان الله , لا يلقي لها بالا , يرفعه الله بها درجات , و إن العبد ليتكلم بالكلمة من سخط الله , لا يلقي لها بالا يهوي بها في جهنم
“Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan keridhoan Allah, namun dia menganggapnya ringan, karena sebab perkataan tersebut Allah meninggikan derajatnya. Dan sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, dan karena sebab perkataan tersebut dia dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Al-Imam Asy-Syafi'i mengatakan: “Apabila ingin berbicara hendaklah berpikir dulu. Bila jelas maslahatnya maka berbicaralah, dan jika ragu maka janganlah berbicara hingga nampak maslahatnya.” (Al-Adzkar hal. 284)
Pak SHL
June 4 at 1:37pm ·
0 comments :
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]