Busnya berukuran sedang, berwarna merah dan saat melihatnya mudah sekali membedakan (karena ada tulisannya), tempat duduknya tidak menghadap depan seperti umumnya, tapi menghadap ke tengah ala TJ, bagian tengah khusus tempat berdiri lengkap dengan pegangan tangan. Bus ini juga ber AC, rasanya nyaman sekali.
Saya naik dari Terboyo. Start dari sini isinya sopir, ditemani kernet yang membantu membuka pintu, di belakangnya ada mbak-mbak memakai tas ikat pinggang, bagian karcis, semua kru memakai batik kecuali pak sopir. Penumpangnya : saya sendiri, satu orang di kursi belakang, di depan saya ada dua orang, udah. Mungkin pas saya naik memang pas lagi sedikit ya,
Bus mulai berangkat mematuhi jamnya dari terminal, berjalan perlahan, menerjang genangan air yang entah tadinya setinggi apa kalau hujan, padahal daerah Terboyo hujan sudah reda, selain itu ternyata rutenya juga harus melewati genangan air yang tingginya bahkan sampai lutut.
belum pernah naik BRT nih, hehehehe... kalo pas di semarang paling naik bis kota aja
ReplyDelete