Perjalanan kali ini kita akan menggunakan transportasi Bus Restu Mulya Jurusan Yogyakarta Solo Denpasar saat libur natal dan tahun baru 2023, sebenarnya perjalanan menggunakan PO ini sudah pernah saya lakukan sebelumnya, namun karena kursi PO incaran sudah habis, maka saya naik Restu Mulya lagi. PO Incaran tersebut adalah PO Tami Jaya, karena belum pernah nyobain Tami Jaya Solo Denpasar, Kalau Denpasar Solo sudah pernah mencobanya di
. namun Tami Jaya ini ternyata hanya menyisakan kursi CD CB di samping sopir yang tentu saja tidak ada
nya, padahal perjalanan cukup jauh, jadinya tidak saya ambil, entah apa jadinya jika saya nekat membeli kursi tersebut, pastinya pegal pegal sampai tujuan ha ha atau mungkin malah ngga bisa tidur. Incaran kedua, PO Sedya Mulya sebenarnya juga ada, namun saat itu malah tidak kepikiran sama sekali akan PO ini. Tapi tenang saja, walaupun trip report, fasilitas, kekurangan dan kelebihannya sudah pernah saya tulis pada postingan sebelumnya, trip report ini ternyata ada yang berbeda dan baru daripada trip sebelumnya. Silahkan disimak saja tulisan di bawah ini untuk lebih jelasnya.
Pemesanan tiket
Untuk pemesanan tiket bisa diperoleh dengan menghubungi nomor whatsapp +62 821-4600-8585. Nomor ini saya dapat dari agen Restu Mulya Yogyakarta, sedangkan nomor agen Yogya saya dapat saat trip
report yang lalu, Jadi seperti yang saya jelaskan di postingan tersebut, nomor kontak resmi agen Restu Mulya sampai saat ini memang belum tersedia di
google dan media sosial, jadinya memang harus datang langsung ke agen biar lebih pastinya ya. Namun bagi yang membaca tulisan ini, bisa menghubungi nomor tersebut.
Pembayaran tiket
pembayaran ternyata bisa melalui transfer bank atau bisa juga dibayar langsung saat berangkat, saya memilih membayar langsung saat berangkat saja. Metode pembayaran yang cukup memudahkan calon penumpang, PO ini memang belum menggunakan sistem tiket yang terintegrasi dengan pembayaran, jadinya masih manual.
Ketersediaan kursi
Saya tidak terlalu ingat berapa jumlah okupansi penumpang H-5 keberangkatan, yang saya ingat saat itu saya masih bisa mengambil kursi baris kedua, sementara baris paling depan sudah full terisi. Untuk harga tiketnya menggunakan tarif libur natal dan tahun baru Rp.390.000,-, Sebagai perbandingan, harga tiket moda transportasi lain berupa pesawat saat postingan ini ditulis, Solo Denpasar ternyata ada yang Rp.500 ribuan, wah ternyata ngga jauh berbeda ya, karena hanya selisih Rp100 ribuan, bisa menghemat waktu perjalanan yang cukup signifikan.
Hari H keberangkatan
Sebelum berangkat, saya mendapatkan informasi dari agen kalau busnya telat datang, dan kita diminta siap di agen pukul 15:00 WIB dari semula jam 14:00 WIB. Poin pelayanan yang cukup bagus dengan menginfokan waktu keterlambatan, jadinya tidak menunggu lama di agen, ya iya karena penumpang di agen tersebut cuman saya seorang, jadinya masih bisa ke
handle dengan baik. kalau penumpangnya banyak, agen pasti akan repot juga.
13:40 WIB
Agen menginfokan lagi, bus baru saja berangkat dari Yogyakarta, artinya menurut perhitungan saya dan juga kebiasaan trip report Denpasar yang lalu lalu, jika jalanan lancar, bus sampai di agen Solo sekitar 2 jam, atau pukul 15:40 WIB.
15:00 WIB
Sebelum berangkat saya mengecek lokasi agen dari google map. Lokasi agen kalau dilihat dari google map memang masih berupa toko kelontong biasa ya, belum ada tanda-tanda agen restu mulya disitu. Saya sampai di agen pukul 15:00 WIB, namun masih belum menemukan agennya, barulah setelah saya bertanya kepada bapak penjual tiket bus campuran disitu, ternyata agen Restu Mulya posisinya masih berjarak sekitar 40 an meter ke arah timur dari agen campuran ini, jadi posisinya pas sebelah baratnya Hotel Setia Kawan ternyata, karena kalau dari barat memang tidak terlalu terlihat. Mungkin saja ini merupakan agen baru, sehingga masih belum muncul fotonya di
google map
Tampilan agen cukup unik, menggunakan warna dominan ungu seperti warna busnya, agen ini terletak di pinggir jalan pas, namun agen ini masih belum menyediakan area parkir bus, jadinya jika ada bus lewat cukup berhenti di bahu jalan saja yang bisa saja mengganggu arus lalu lintas jalur tersebut. Entah kenapa ya, tidak menunggu di Terminal Tirtonadi saja.
Fasilitas di dalam agen ini terbilang nyaman, ada kursi tunggu, power charger, ac, toilet, namun belum ada fasilitas berupa Mushola, jadi yang mau sholat, silahkan sholat di rumah sebelum berangkat, dengan dijamak.
16:40 WIB
Bus baru sampai agen, ternyata telat 1 jam lebih lama dari perhitungan saya di atas, ya karena memang kondisi jalur Yogyakarta Kartasura Solo macet efek libur nataru 2023.
Bus yang membawa saya ternyata sama dengan bus yang saya naiki pada trip report
sebelumnya dengan julukan "Aurora". jadinya tidak perlu saya reviu ulang pada postingan ini lah ya.
tinggal lihat foto paling atas saja, bus ini sudah menggunakan suspensi udara dan selimut bedcover, jadinya cukup hangat, tidak seperti
bus ini yang malah menggunakan selimut rajut, jadinya penumpang masih kedinginan, penyebabnya apa, silahkan dibaca saja postingan tersebut.
Perjalanan dilanjutkan dengan bus masuk terminal Tirtonadi, walaupun hanya numpang lewat saja, lanjut
bablas menuju pintu timur menuju agen Setia Budi Solo. Di agen ini, kru bus menaikkan beberapa penumpang, kemudian bus langsung melanjutkan perjalanan, situasi lalu lintas kota Solo cukup padat, namun tidak mengalami kemacetan yang berarti, bus terus berjalan menuju arah Sragen, kemudian masuk pintu Tol Sragen.
Di tol ini, kru sempat berkomunikasi dengan seorang penumpang untuk janjian naik di exit tol Ngawi.
KASUS PERTAMA
18:25 WIB
Bus keluar pintu tol Ngawi, di depan pintu tol ini sudah menunggu seorang penumpang yang sudah kontak kontakan dengan kru tadi, naiklah penumpang tersebut ke atas bus, namun ternyata diluar dugaan, penumpang tersebut ternyata tidak mendapetkan kursi, namun memegang tiket sampul asli. cukup aneh memang, alhasil penumpang tersebut hanya duduk beralaskan kardus di samping sopir, karena di bus ini tidak ada
seat di samping sopir, hanya ada kursi kernet, padahal perjalanan masih panjang juga, Entah penumpang tersebut belinya dari mana, apakah dari kantor Denpasar, atau beli dari agen bus Maospati, atau beli dimana, menurut info yang saya dengar, penumpang tersebut sebenarnya dari Maospati, dan menuju Ngawi menggunakan grab car.
Pertanyaan lagi, apakah penumpang tersebut sudah tahu kalau akan dapat kursi CD sehingga berkesempatan untuk menolak di awal, ataukah penumpang tersebut sudah kepepet mending naik dulu daripada kesulitan mencari bus lain? apakah ada kebijakan dari PO tersebut untuk menjual tiket CD?, entahlah, dengan kondisi libur panjang seperti ini memang terkadang ada cerita-cerita unik, semoga tidak ada yang dirugikan,
Kemudian Sopir mengarahkan penumpang tersebut untuk komplain ke kantor Denpasar, Pulau Kawe, perihal kursi setibanya bus di sana, sementara memang kursi penumpang saat itu sudah full terisi, jadinya juga tidak bisa membantu penumapng tersebut.
19:10 WIB s.d. 20:50 WIB
Masuk rumah makan Utama Caruban
Kondisi menu kali ini terlihat ada perbaikan setelah sebelumnya mengalami penurunan kualitas menu dengan menghilangnya menu bubur baning, namun saat ini, menu bubur baningnya sudah tersedia kembali, mungkin saja karena efek liburan natal dan tahun baru jadinya pelayanan ditingkatkan, atau mungkin efek persaingan dengan Rumah makan Nikki yang berlokasi pas di pintu gerbang tol yang lebih strategis. sehingga berlomba-lombalah para pemilik rumah makan itu untuk menarik perhatian PO agar mampir di Rumah Makan, entahlah, tapi bagi penumpang, persaingan tersebut semoga bisa memberikan keuntungan semuanya.
Istirahat di Rumah makan ini kurang lebih 30 menit saja, waktu yang cukup untuk ke toilet, istirahat, sholat dan makan, tidak terlalu lama juga tidak terlalu cepat.
KASUS KEDUA
Selesai istirahat makan, bus melanjutkan perjalanan dan mampir pom bensin untuk mengisi solar, selesai isi solar ini terdengar percakapan kru di depan, yang intinya ternyata jumlah uang cash di tangan tidak mencukupi untuk membeli solar berikutnya, selisih kurangnya mencapai satu juta, entah ini mungkin salah perhitungan atau salah mencatat saat kru menerima uang dari kantor, dari sini terlihat sistem uang jalan di bus ini, dimana uang dibagikan saat di Kantor Denpasar untuk perjalanan PP ya. Wah ada ada saja ya, semoga segera menemukan solusi ya, apakah nanti dibayar patungan ketiga kru atau bagaimana.
Dari rumah makan ini dibawa driver kedua, yang pembawaanya lebih smooth, karena tidak sering menginjak rem, driver kedua nginjek gas seperlunya, sehingga tidak sering ngerem, maksudnya nginjek gas seperlunya ini adalah, menginjak gas seperlunya saja sehingga saat gas dilepas, bus tersebut akan melaju "ngglender" memperkirakan posisi bus itu berhenti, aduh ini gimana ngejelasinnya ya, intinya gas mulai diilepas, ketika dirasakan bus sudah bisa melaju sendiri sampai berhenti tepat pas di kemacetan depan, tanpa harus direm. Jadi cara ini adalah cara agar pengendara nyaman dan tidak stres di tengah kemacetan ya.
Perjalanan dari Ngawi sampai Pelabuhan Ketapang saya gunakan untuk tidur saja, istirahat.
04:00 WIB
Sampai di Pelabuhan Ketapang
ternyata antrian kendaraan yang masuk pelabuhan mengular sampai jalan raya, jadinya harus menunggu cukup lama, bus dengan sabar mulai masuk jalur cetak tiket, setelah melewati jalur tiket cetak ini, keterampilan driver memilih jalur mana yang paling cepat diuji disini, dengan pengalaman dan jam terbang yang tinggi, sekaligus dengan melakukan pemantauan turun dari bus, akhirnya bus yang saya naiki ini kemudian memilih lajur mana yang paling cepat, dan ternyata benar sekali pilihan driver kali ini, bus mendapatkan lajur yang duluan masuk halaman pelabuhan, namun ternyata sampai di depan masih ada masalah lagi.
Bus lalu distop petugas, namun dengan jurus ampuh pak sopir, bus langsung bisa masuk jalur pemberangkatan di depan, Bahkan bisa sejajar dengan bus Restu Mulya Jawa Timuran yang notabene sampai disini dari tadi. Selain Restu Mulya Jatim, terpantau juga Gajah Safari Dharma Raya Temanggung takhluk oleh gerakan maut lumba-lumba restu Mulya dengan meninggalkannya di posisi belakang. Sementara si lumba-lumba ini juga berhasil memindahkan posisi belasan bus-bus pariwisata yang awalnya berada di tampilan kaca depan, berubah posisinya ke spion SR2 Restu Mulya ini.
Posisi di paling depan, ternyata feri belum ada yang sandar, di atas bus, kru membagikan makanan kepada penumpang berupa nasi, mie, ayam dengan wadah stereofoam. Kesempatan menunggu ditambah belum tampak tanda-tanda kapal feri yang berlabuh, saya gunakan untuk menunaikan Sholat Subuh di Mushola pelabuhan.
...
Perjalanan Menuju Pelabuhan Gilimanuk, kapal feri ternyata juga harus antri dulu untuk sandar,
...
Memasuki Pelabuhan Gilimanuk, ternyata ada pemeriksaan vaksin, penumpang diminta turun dari bus, kepada petugas kesehatan, saya berikan foto vaksin dari HP, dan langsung diperbolehkan melanjutkan perjalanan.
Selesai pemeriksaan, bus kemudian masuk terminal Gilimanuk untuk sekedar laporan, entah laporan apa, selesai laporan, bus meneruskan perjalanan menusuri jalur Gilimanuk, Denpasar.
Macet di Terminal Mengwi
Sampai di Terminal Mengwi, waktu sudah hampir Zuhur, namun kemacetan masih mengular beberapa kilometer. Memang liburan natal dan tahun baru saat itu membuat lalu lintas menjadi begitu padat karena orang liburan.
Keluar dari Terminal Mengwi, arus lalu lintas menjadi lebih lancar, namun kemacetan sekarang terlihat padat di jalur lawan arah. \
Bus kemudian melewati jalan Cargo, mampir sebentar di Pom Bensin, lalu menuju jalan Teuku Umar Denpasar.
14.30 WITA
Finish Kantor Restu Mulya di Jalan Pulau Kawe, Denpasar, saya pun dijemput ojek online yang sudah siap disitu.
Total perjalanan mulai dari berangkat agen solo sampai Denpasar Pulau Kawe memakan waktu kurang lebih 21 an jam, karena memang sedang macetnya jalan efek libur natal dan tahun baru.