Selamat siang semuanya, semoga dalam keadaan sehat wal afiat, kali ini saya akan mencatat trip report perjalanan darat paling jauh saya, yang ditempuh selama kurang lebih 24 jam dengan jarak lebih dari 1000 kilometer menggunakan transportasi umum bus dari Denpasar menuju Jakarta. Saya menggunakan jasa PO Gunung Harta karena kemudahan pemesanan tiketnya, yang saat itu bisa dipesan tengah malam karena menggunakan sistem online, sebenarnya ada beberapa kandidat PO seperti Pahala Kencana, KG Transport, namun kedua PO ini mengharuskan saya datang ke agen untuk pemesanan tiketnya.
Berbicara perjalanan selama 24 jam ini tentu berbeda dengan perjalanan naik bus 1 malam saja, karena perjalanan 24 jam bakal melewati titik rawan kebutuhan manusia yang tidak ditemui saat perjalanan bus yang hanya semalam saja, Titik rawan apakah itu? silahkan disimak saja trip report catatan perjalanan di bawah ini.
Pemesanan tiket
Pemesanan tiket untuk keberangkatan H min 2 melalui website gunungharta dot com hanya menyisakan 4 kursi saja di bagian tengah dan belakang, saya memilih kursi di bagian tengah saja, harga tiket dibanderol seharga Rp.580.000,- dengan sistem pembayaran transfer ke rekening bank BRI, seperti biasa agar tidak hangus saya langsung transfer ke rekening yang dituju sesuai petunjuk di websitenya, namun ternyata terjadi masalah manakala akan konfirmasi via web, entahlah mungkin karena ada perbedaan nominal, karena saya transfernya melalui bank mandiri dimana terkena cas Rp.2500,- sehingga tidak bisa konfirmasi melalui website, atau mungkin karena memang websitenya yang eror, entahlah, saya pun langsung saja konfirmasi melalui nomor WA nya admin Gunung Harta +62 821-4544-4544, barulah bisa berhasil terkunci kursi tersebut.
Harga tiket pesawat melambung di hari minggu
Untuk harga tiket Denpasar Jakarta bila melalui pesawat saat itu harganya sudah melambung tinggi di hari minggu, mencapai Rp.1000.000,- berbeda dengan hari lainnya, misalnya untuk hari sabtu masih berkisar di angka Rp.720.000,- melalui aplikasi tiket.com. Jika naik pesawat keuntungannya adalah di waktu tempuh yang 4 kali lebih cepat dibandingkan naik pesawat. jadi bila waktu tempuh naik bus itu 24 jam, maka waktu tempuh naik pesawatnya adalah 6 jam, loh kok bisa 6 jam? bukannya Pesawat Denpasar Jakarta itu cuman 1,5 jam? iya terbangnya hanya 1,5 jam, namun waktu naik trnasportasi dari rumah ke bandara, waktu cek in, waktu jalan kaki menuju ruang tunggu, waktu menunggu bagasi, jalan kaki dari turun pesawat sampai DAMRI, waktu tunggu DAMRI, sampai rumah ternyata memakan total waktu 6 jam, karena pernah saya hitung-hitung sendiri.
Hari H Keberangkatan
Sesampai di sana, saya pun langsung menuju bagian tiketting untuk melapor, setelah konfirmasi, saya diberikan tag bagasi berupa selembar kertas kecil yang cukup sederhana, walaupun kertasnya cukup sederhana tidak seperti tag bagasi lainnya yang berupa stiker full lem, namun hal kecil seperti ini memiliki efek yang besar agar barang penumpang tidak sampai tertukar. di dalam tag bagasi tersebut terdapat informasi lokasi turun, dan nomor kursi yang bisa langsung dicek ketika menurunkan barang. Sayapun langsung merekatkan tag bagasi di barang bawaan saya.
Kondisi pool Cokro saat itu cukup padat, terlihat beberapa penumpang terpaksa berdiri karena sudah kehabisan tempat duduk, beberapa penumpang juga memanfaatkan ruang kosong dimanapun bisa dipakai, yang penting tidak berada di jalur jalan saja. Posisi barangnya pun juga terlihat tergeletak begitu saja dimanapun ada ruang kosong.
Ini adalah salah satu kondisi poolnya
Sayapun juga memilih berdiri saja menunggu bus datang karena memang kursinya sudah penuh.
terpantau yang parkir di situ ada gunung harta jurusan Semarang 1, semarang 2, Surabaya, Madura, serta Gunung Harta Sleeper Combi Bus jurusan Yogyakarta. disini belum ditemui Gunung Harta tujuan Kediri karena memang rata-rata berangkatnya jam 15.30 WITA, FYI biasanya sampai Kediri jam 05.00 WIB. Jauh lebih cepat dengan selisih waktu 3 jam dibandingkan PO ini.
Akhirnya sekitar pukul 12.00 WITA, datanglah bus berstrobo memasuki pool, ternyata itu adalah bus yang saya naiki dengan nopol DK7135GH, menggunakan mesin Hino RM 280, yang merupakan jenis mesin terbaru keluaran Mei 2022, jadi baru 7 bulanan mengaspal di Indonesia. Mesin ini diklaim lebih bertenaga dibandingkan Hino RK8 dan lebih ramah lingkungan karena ditambahkan filter di pembuangannya. Entahlah, kalau bagi saya, semua mesin itu sama saja, yang membuat berbeda adalah sudah air suspension atau belum ya. Bus ini sudah dilengkapi air suspension.
Fasilitas yang sering ditanyakan penumpang di bus yaitu sudah disediakan colokan charger tipe USB di setiap kursinya, jadinya tidak perlu khawatir bila kehabisan daya, lokasi colokan kursi sisi gang ada di sebelah kiri bawah di bawah pijakan tangan kiri seperti tampak pada gambar di bawahh ini, sudah dilengkapi lampu sehingga tidak susah mencarinya, sedangkan untuk yang duduk di sisi jendela, bisa mengambil colokan yang ada di atas, yang menarik dari colokan disini adalah ternyata setelah saya coba, mampu menyajikan mode fast charging, tidak seperti colokan-colokan bus biasanya.
Fasilitas yang cukup penting juga yaitu reclining seat sehingga kursinya bisa direbahkan agar punggung tidak pegal.
Fasilitas tambahan yang lain yaitu wifi, namun internetnya kadang dimatikan, yaitu saat berada di atas kapal, serta setelah dari rumah makan.
Fasilitas yang lain adalah selimut model bedcover, snack 1 kali, makan 2 kali.
Bus ini terdiri dari 26 kursi menggunakan merk Rimba Kencana
Keberangkatan dijadwalkan Pukul 12.00 WITA, namun ternyata molor 20 menit menunggu penumpang yang belum datang. Padahal saya sudah di agen sejak tadi dari pukul 11.30 WITA lho.
Rincian Perjalanan
12:20 WITA
Bus diberngkatkan dari Kantor Cokro
12:45 WITA
Istirahat 15 menit di Terminal Mengwi
...
Perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk ditempuh kurang lebih 3 jam
...
Isi solar pertama di Pom Bensin Gilimanuk
...
Selesai isi solar bus berhenti sejenak menunggu penumpang datang, setelah penumpang naik, bus langsung menuju Pelabuhan Gilimanuk.
Di Pelabuhan ini bus langsung naik ke atas kapal tanpa antri lama, mungkin memang belum begitu padat ya, namun di depan terlihat Surya Bali masih belum masuk kapal juga, padahal bus saya bisa langsung masuk. Kapal yang saya naiki ini berbeda dengan kapal yang dinaiki Surya Bali.
16:30 WITA
Bus naik kapal Feri
17:35 WITA / 16:35 WIB
Bus keluar kapal
18.00 WIB
Masuk Rumah Makan Situbondo untuk servis makan pertama, disini istirahat kurang lebih 30 menit
01:50 WIB
Isi solar kedua di Rest Area Sragen
04:07 WIB
Istirahat di Rumah makan Weleri Kendal, jam 4 pagi ini adalah waktu biasanya orang untuk buang air besar, di Rumah Makan ini, tersedia toilet yang banyak, sehingga tidak khawatir harus antri, selain itu ternyata waktu istirahatnya juga pas dengan waktu sholat subuh, bus istirahat kurang lebih 40 menit.
...
Perjalanan dilanjutkan melintasi Jalan Tol, Bus sempet keluar tol menurunkan penumpang di Brebes, Cirebon, Cikopo, Cikampek, namun semuanya langsung putar balik di depan pintu tol. Sempat juga mampir Rest Area untuk isi solar kedua.
Ini adalah saat berhenti di Cikampek
di exti Tol Cikampek ini, ketemu sama Prima Jasa, dan bus lainnya
10.00 WIB
Sampai di Terminal Pulo Gebang, langsung disambut oleh porter terminal, yang mematok biaya Rp.20.000,- untuk membawakan koper sampai di tempat penjemputan penumpang di pintu barat, namun saya nego Rp.10.000,- saja.
Total Waktu perjalanan 23 Jam dari Pool Gunung Harta Cokro sampai di Terminal Pulo Gebang
Fasilitas
Website ticketting
Snack 1 x
Makan 2 x
Pop Mie 1x
Coffee
USB Charger (support fast charging), AC, Wifi, Smooking Room, Toilet, AC, Selimut Bedcover, Air Suspension, legrest, armrest
Waktu tempuh 24 jam
Minus
Ruang tunggu kurang kursi
Tidak ada footrest
No comments:
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]