Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, kali ini saya akan menceritakan trip report catatan perjalanan catper atau apalah itu istilahnya di dunia forum bismania, menggunakan armada Bus Safari Dharma Raya Jurusan Yogyakarta Solo Denpasar. Saya sendiri baru pertama kali menggunakan jasa PO Bus yang juga dikenal dengan PO OBL, Kira-kira perjalannannya seperti apa? apakah jalannya santai? cepat? atau ada hal yang lain, silahkan baca terus tulisan saya di bawah ini ya.
Perburuan Tiket
Pencarian nomor agen
Pencarian nomor agen melalui internet PO ini terbilang cukup mudah, namun ada tapinya, kenapa?
dimulai dari mencari melalui website resminya, ya memang bisa langsung ketemu sih, bila kalian cari kalian akan menemukan website http://www.safaridharmasakti.com/, di dalamnya memang terlihat cukup lengkap ada nomor agennya. namun setelah saya coba hubungi nomor telepon kabelnya ternyata tidak diangkat, mungkin masih tidak di tempat, atau nomor sudah tidak update ya, lalu mencoba menghubung agen Yogyakarta dan ternyata berhasil diangkat, Ingin beli langsung naik dari Solo namun diarahkan menghubungi agen Solo dengan diinformasikan sebuah nomor yang ternyata nomornya sama dengan nomor telepon di dalam website tadi. Akhirnya saya coba lagi telepon, namun tetap tidak diangkat, padahal teleponya juga sudah di jam yang wajar, pagi hari jam 9 an, akhirnya pencarian dilanjutkan menggukanan cara kedua.
Cara kedua ini seperti biasa kita cari trip report yang sudah melimpah di Youtube. Beberapa trip report terkadang sengaja memvideo agen yang dilaluinya. Pertama kali saya search semacam trip Safari OBL Yogya Denpasar yang pasti melewati Solo, akhirnya ketemulah dengan salah satu trip report yang entah saya lupa trip reportnya siapa, untuk cara mencarinya bila menggunakan PC, pada thumbail video coba skip-skip videonya menggunakan mouse sampai berhenti di seputar tirtonadi, dan kemudian dipercepat, dipercepat, (saya mempercepat videonya melalui mouse ya), kan sekarang kalau buka youtube melalui pc ada semacam previu gitu, kemudian dipercepat sampailah tampilan bus yang baru keluar Tirtonadi belok kanan, skip skip terus, terlihat bangunan jembatan penyeberangan antara Terminal Tirtonadi sampai Stasiun Balapan, nah sampailah video yang menyorot spanduk depan agen Safari Dharma Raya Setia Budi, pause, lalu video ubah menjadi high resolution, catat nomornya, dan hubungi, dan dapatlah nomor WA yang ternyata masih aktif.
ini adalah nomor agennya wa.me/6285725550585
Meskipun komunikasi WA tidak langsung dijawab saat itu juga, pencarian kursi akhirnya membuahkan hasil dengan diamankannya satu kursi tujuan Denpasar, kondisi H-3 saat itu memang baru terisi 1 orang saja, jadi cukup mudah, hal itu terlihat dari screenshot manifest penumpang dari sebuah aplikasi yang diinfokan dari sang agen.
Informasi dari Agen, kursi akan dibooking setelah ada pelunasan pembayaran. Pembayaran ternyata bisa dilakukan melalui transfer ke sebuah rekening Bank Rakyat Indonesia.
Harga tiket saat itu dibanderol seharga RP.340.000,- untuk rute Solo Denpasar.
Selesai transfer langsung dibooking kursinya oleh agen, dan hasil bookingan tersebut dikirimkan kepada kita berupa screenshot aplikasi tiket online, yang berisi informasi seperti jam keberangkatan dan jam tunggu, dan lain sebaginya, fokus saya tertuju pada informasi jam keberangkatan jam 14.00 WIB, dengan waktu siap di agen jam 13.30 WIB, namun di dalam chat WA tersebut langsung disuruh menunggu jam 14.00 WIB, mungkin memang bus sudah terbiasa datang jam 14.00 WIB. yang pasti tentu sudah memperhitungkan kapan bus berangkat dari Yogya, dan rutinitasnya setiap hari.
Hari H Keberangkatan
Pagi hari saya ditelpon WA untuk siap di agen jam 15.00 WIB sore karena ternyata bus berangkat dari Yogyanya telat.
Secara umum keberangkatan bus-bus Denpasaran dari Solo ini termasuk On Time, mungkin dari manajemennya untuk mendukung pariwisata Bali dimana jadwal bus termasuk hal yang penting buat orang liburan ke sana. Jadinya ya seperti di atas tadi, posisi bus selalu dipantau agen, dan agen menginfokan kepada penumpang dengan proaktif. Bus telat pun tetap diinfokan ke penumpang, bahkan walau telat, bus tetap dapat diperkirakan masuk agen jam berapa, contohnya ini diperkirakan masuk agen jam 3.
Perjalanan menuju agen dari Terminal Tirtonadi
Saya turun dari angkutan umum di Terminal Tirtonadi, untuk menuju agennya ini kita hanya perlu berjalan kurang lebih 15 menit ke arah timur, entah kenapa semua bus tujuan Denpasar agennya ngumpul di situ semua, bukan di Terminalnya, mulai dari Gunung Harta, Mansion, Restu Mulya, dan Safari Rharma Raya agennya ngumpul disitu semua. Bagi yang tahu silahkan komentar ya.
Keluar Pintu Tol Tirtonadi berjalan kaki banyak yang menawarkan jasa ojek maupun becak, saya belum pernah mencobanya berapa ongkosnya, karena saya selalu jalan kaki.
Agen Safari Dharma Raya ini kalau dari barat/dari Terminal, posisi agen ada di sebelah kiri,
Di depan Agen ini sudah terparkir beberapa bus tujuan Denpasar Seperti Restu Mulya, dan Gunung Harta, yang berangkat duluan, sedangkan bus saya masih telat seperti informasi agen tadi.
Konfirmasi agen
sampai di agen langsung saya konfirmasi ke agennya, dan kemudian ternyata PO ini masih memberikan tiket lembaran yang bisa dikoleksi, dan ada lagi lembaran stiker bagasi bila kita ada bagasi.
Desain tiketnya memiliki gambar kekinian dengan pola garis dan warna yang tidak seperti desani tiket bus-bus biasanya, kalau biasanya kan ditumpuk dengan gambar busnya. Kalau yang ini menggunakan desain pola garis kartun.
berikut ini tampilan tiketnya,
juga sekalian saya fotokan nomor telepon agen agennya di balik tiketnya
Tag bagsi ini juga cukup simpel, hanya bertuliskan nama penumpang dan tujuan, dengan tulisan yang besar, jadi cukup mudah bagi kru mengecek saat menurunkan barang, misalnya jika sampai Probolinggo, maka bagasi yang turun tentu adalah bagasi dengan tulisan Probolinggo juga, jadi tidak sampai njlimet mencocokkan nama penumpang bahkan sampai nomor tiket. Ya memang nama penumpang juga perlu, namun pencocokan memang lebih baik dilakukan pada layer kedua setelah mencocokkan kota. Ini adalah tampilan stiker bagasinya.
Waktu masih menunjukkan pukul 14.15 WIB ketika saya datang, saya sempat salah mengira bus datang jam 14.00 karena saya hitung dari Yogya 1 jam, yang ternyata 2 jam. Jadinya tadi sempat was was juga di perjalanan menuju Solonya. Ternyata kata agennya bus datang jam 15.00 WIB, wah jadi tenang deh dan bisa istirahat sejenak di agen, di agen ini juga jadi satu sama warung snack makanan ringan, penjual pulsa, juga waktu itu pas ada asongan
arem-arem yang masih anget seharga Rp.2000,- dan Tahu sumedang goreng Rp.2000,-, Terpantau yang menunggu di agen sekitar 7 orang termasuk saya dengan tujuan Denpasar/Bima.
Kedatangan bus
Kira-kira bus apakah nanti yang akan membawa saya menuju Pulau Dewata?, apakah dobel glas ataukah single glas?
Bus datang jam 15.15 WIB, hanya telat 15 menit dari jadwal revisi tadi, mungkin ini bisa dicontoh agen yang lain dimana posisi bus dua jam sudah terpantau oleh agen, entah itu melalui komunikasi antar agen, atau komunikasi agen dengan awak bus, atau mungkin juga memantau menggunakan gps, jadinya waktu 2 jam tersebut bisa digunakan calon penumpang untuk bersiap-siap.
untuk agen Setiabudi rumus menunggu di agen adalah 2 jam dari Yogyakarta, bila sudah diinfokan dari agen "bus baru berangkat dari Yogyakarta" itu artinya bus akan sampai di Agen setiabudi Solo sekitar 2 jam setelahnya, seperti pengalaman saya bus diinfokan berangkat dari Yogyakarta jam 13.00, ternyata bus sampai di agen Setiabudi jam 15.00 tepat, ini dengan catatan masih belum melalui tol ya, kalau tol Solo Yogya sudah jadi, maka rumus ini sudah tidak berlaku lagi.
Para penumpang dipersilahkan naik ke dalam bus, sampai di atas, terpantau kurang lebih sudah 90 persen kursi terisi dari kapasitas 28 kursi.
Bus menggunakan mesin Mercedez Benz OH 1526, berplat AA1551AY, Model Single Glass, belum air suspensi, masih menggunakan per daun. namun saat di dalam kondisi dalam bus terbilang cukup kedap, tidak ada suara kriyet kriyet, tentu saja karena pastinya sebelum berangkat sudah diberi oli agar tidak kriye kriyet. Sebelumnya juga terpantau bus ini menggunakan topi kamuflase namun sekarang sudah dicopot, terlihat bekas tempat baut mur di bagian tiang kaca depan.
15.00 WIB
Bus diberangkatkan
ternyata bus langsung masuk tol melalui pintu Gondangrejo, kondisi jalan menuju pintu tol cukup padat kendaraan, jadinya bus berjalan dengan santai saja. Posisi pandangan yang luas memang memanjakan mata memandang, tidak ada sekat penghalang, maka nikmat mana yang kamu dustakan ha ha.
.Tidak lupa Kru membagikan snack berupa kacang, roti, akua mini, dan permen
15.10 WIB
Kurang lebih 15 menit waktu yang dibutuhkan bus untuk berjalan dari Terminal Tirtonadi menuju pintu tol Gondangrejo, pintu yang terletak di dekat jalan Raya Solo Purwodadi dengan kondisi saat itu cukup ramai kendaraan, apalagi saat melewati persimpangan Joglo yang masih ada pembangunan flyover, memaksa bus berjalan dengan pelan. Di Tol sempat bertemu dengan Gunung Harta yang baru masuk dari Pintu Tol Sragen yang tadinya berangkat duluan dari Solo. di Tol sempat disalip Bus Juragan99 Gavan. Serta beberapa bus pariwisata yang saya lupa apa namanya, karena bus pariwisata sekarang cukup banyak juga ya.
16.15 WIB
Bus tiba di Rumah Makan Duta 2 di Ngawi, segera karcis makan yang jadi satu dengan tiket tadi saya sobek sekalian untuk ditukarkan dengan makan sore. saat itu sudah terparkir Tami Jaya, Juragan99, dan Harapan Jaya
Yang ini adalah bus Juragan99 Gavan Jurusan Bogor Surabaya Malang seperti tertera di lampu LEDnya
yang ini adalah Bus Tami Jaya yang sedang manuver mundur untuk melanjutkan perjalanan, menggunakan kursi dengan posisi 1 1 1, distance seat, trip report yang versi sleeper ada di postingan ini ya myspacenote.blogspot.com/2022/09/tami-jaya-sleeper-denpasar-solo.html.
17.00 WIB
Bus melanjutkan perjalanan lagi setelah istirahat makan kurang lebih 45 menit, cukup lama juga ya.
19.00 WIB
Sampai Gerbang Tol Warugunung Surabaya, bus keluar tol untuk menurunkan seorang penumpang yang sudah dijemput Shuttle, namun bus tidak masuk terminal Bungurasih, turun di semacam parkir darurat jalan tol, jadinya cukup menghemat waktu. Kondisi cuaca sore hari masih hujan rintik-rintik. Memasuki Jalur Tol Surabaya Malang, lalu lintas lebih padat daripada saat melewati tol panjang tadi. Sampai Tol Arah Probolinggo saya pun tertidur. Tapi sempat melirik samar-samar keluar bus sudah keluar Pintu Tol Probolinggo Timur. Dan sepanjang jalur Probolinggo sampai Banyuwangi saya gunakan untuk tidur namun tentunya tidurnya tidak bisa benar-benar tidur karena masih menggunakan per daun.
Sebagai catatan untuk sopir tengah saat melewati jalur Besuki ke timur terbilang lebih kencang.
01.40 WIB
Bus sampai di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, namun ternyata bus malah ngetem dulu setengah jam, baru setelah itu masuk membeli karcis kapal, jadinya perhitungan waktunya bakalan mundur ni,
Rebutan masuk kapal feri
Disini sempat terjadi kejadian yang kurang menyenangkan manakala truk dan bus berebut masuk jalur satu lajur ke arah kapal feri, posisi bus diserobot truk dari kiri, alhasil bus gagal masuk Feri, memang truk dan bus ini cara parkirnya juga pada ngawur-ngawur, ada yang parkir di kiri, ada yang di kanan, tidak mengindahkan garis parkir yang sudah disediakan, pokoknya ada jalur keluar kendaraan intinya.
Alhasil begitu Bus masuk ke jalur satu lajur, disini terasa gambling apakah kapalnya masih muat ataukah tidak, dan ternyata jreng jreng jreng, sampai hampir di depan pintu kapal, satu bus di depan dan bus yang saya naiki tidak kebagian tempat di kapal, jadinya harus mundur lagi yang tentunya jalurnya sempit dan menunggu kapal feri berikutnya. namun oleh tukang parkirnya dijanjikan masuk duluan, Sempat juga terlihat Bus Santoso di depan saya yang juga mengalami nasib yang sama.
Gara-gara kejadian ini, harus menunggu di pelabuhan kurang lebih 1,5 jam.
03.10 WIB
Bus akhirnya berhasil masuk kapal feri kedua, posisi memang paling depan, tapi di dalam kapal dapat parkir pinggir yang tentunya saat keluar tidak dapat yang pertama, sama saja haha.
Terlihat saat itu juga ada bus Tiara Mas dan Bus Santoso entah pariwisata atau reguler karena tidak ada tulisannya.
di dalam kapal, para penumpang diminta menunggu di atas ruang tunggu kapal demi keselamatan.
perjalanan feri memakan waktu sekitar 1,5 jam
05.30 WITA
Bus keluar dari kapal. Bus langsung menuju tempat laporan terminal, penumpang tidak ikut turun saat ini, berbeda dengan sebelum pandemi dimana biasanya ada pemeriksaan KTP penumpang oleh polisi, kalau saat ini sudah tidak ada lagi.
Keluar dari Pelabuhan Giilmanuk, bus kemudian menurunkan penumpang tujuan Singaraja yang ternyata sudah ditunggu Elf Shuttle,
Kali ini bus dibawa oleh sopir pinggir, Bapak-bapak yang sudah cukup berumur namun masih dipercaya membawa bus, bus berjalan cukup santai, 3 jam waktu yang diperlukan sampai di Terminal Mengwi.
08.30 WITA sampai di Terminal Mengwi menurunkan beberapa penumpang. Bus melanjutkan perjalanan dengan santai karena memang kondisi lalu lintas padat orang pergi bekerja, Bus lalu mengisi Bensin di daerah Sempidi yang ternyata harus antre lama sampai setengah jam.
Sampai di Jalan Kargo bus menurunkan penumpang tujuan Bima, berbeda dengan penumpang sebelumnya, kali ini penumpang terlihat tidak langsung dijemput mobil Shuttle Elf, namun penumpang terlihat dipersilahkan dulu menunggu di dalam bangunan yang terlihat seperti Hotel. Entah kapan berangkat ke Bimanya.
09.50 WITA
Finish di Pool Jalan Gunung Agung, ternyata di Pool ini ternyata sudah teronggok bus-bus yang sudah rusak kondisinya, entah kenapa tidak segera disingkirkan atau dibuat menjadi besi tua jika tidak digunakan, karena tentunya memakan tempat halaman parkiran bus.
Ditengah-teengah onggokan bus, ada satu bus yang istimewa memakai model Jetbus HD2, single glas dengan jurusan Denpasar Solo Yogya yang tampak masih fresh, kemungkinan akan berangkat siang karena terlihat bersih habis dicuci.
Kesimpulan:
Lama waktu perjalanan Solo Denpasar adalah 18 Jam
Kekurangannya : Bus belum Air Suspensi, nomor agen di website belum dicantumkan nomor WA terupdate, hanya ada nomor telepon kabel yang bila ditelpon belum tentu diangkat.
Kelebihannya cukup banyak : Keluar Solo langsung masuk tol. Ada tag stiker bagasi, Fasilitas lengkap, bus masih terawat, tidak kreket2 saat berangkat, bantal selimut, charger, recleaning seat, ac, toilet, servis snack 1 kali, makan 1 kali, dan Kelebihan yang tidak ada di bus lain adalah pandangan ke depan yang jelas tanpa topi dan sekat.
Akhir kata
Terima kasih kepada para pembaca sekalian. Perjalanan ini dilakukan sekitar 1 minggu dari tanggal postingan.