Gunung Harta Kediri Denpasar dengan mesin Mercedez Benz OH1626 Air Suspension dengan model HD Prime Laksana, bus ini aslinya adalah bus jurusan Jepara Denpasar, namun lagi diperbantukan mengisi rute Tulungagung Denpasar
Pemesan tiket melalui agen Kediri
Siap jam 13.00 di Tamanan, Namun bus belum tiba, beberapa bus yang terlihat Harapan Jaya jurusan Tuluagung Surabaya, Rosalia Indah, lalu ada juga 2 Gunung Harta lewat, bus bermesin Scania K410 ib wana hijau ternyata arah Jakarta.
13.30 WIB
Dari kejauhan bus berwarna merah yang berbeda dari warna biasanya, warna hijau tiba. bus datang jam 13.30, penumpang langsung naik lalu bus langsung berangkat lagi, tidak perlu berhenti lama, bus menyusuri Jalan Kediri sampai Braan, lalu lintas padat,
Sampai di Braan bus terus mengarah ke timur, mengambil penumpang di daerah Jombang, lalu terus berjalan ke timur arah Mojoagung, bus ini tidak melewati ringroad Mojoagung, namun tetap lurus mengambil penumpang di terminal Mojoagung. Selanjutnya bus mengisi bensin di daerah pertigaan arah Pacet Mojosari.
15.30 WIB
Sampai di pertigaan jalan yang mengarah ke Pacet, Mojosari, Bus berhenti sebentar di agen, disini ternyata Sopirnya ganti, ternyata sopir yang membawa dari Kediri tadi adalah sopir pengganti dan turun disini. Bus lalu melanjutkan perjalanan menuju Pasuruan melalui mojosari, bus ini memotong jalan daripada melalui tol, karena jika dilihat di peta, memang lewat tol malah lebih jauh ke arah Surabaya. Di jalan tembus ini cukup ramai dan sempit, sempat ketemu dengan bus Setiawan yang juga melewati sini, di jalur dua arah dengan jalur motor di kiri dan kanan sempat mengekor setiawan dengan body jetbusnya yang melibas truk-truk tebu yang berjalan pelan, truk tebu ini membawa muatan tebu yang melimpah yang dibawa menuju pabrik gula, aksi Blong-blongan goyangan Bus Setiawan tidak terekam jelas karena pandangan depan tertutup topi, sayang sekali model bus kekinian tidak mengakomodir kebutuhan penumpang yang ingin menghafal jalan atau yang ingin memenuhi kebutuhan pemandangan daerah yang dilewatinya.
Desain dengan topi ini juga cukup mengganggu khususnya dalam bus bumel, karena patokan gapuro, tulisan jalan yang dilewati jadi tidak terlihat dengan jelas, karena tidak semua orang hafal jalan, ada kalanya jika turun, dia hanya diberi tahu setelah lewat gedung ini, setelah lewat tulisan ini, model bus yang menyusahkan bagi mereka yang akan turun. Perlu ditinjau ulang model bus seperti ini.
Bus kemudian tembus di pintu tol Kejapanan, setelah pintu tol ini, bus Setiawan langsung diovertake oleh sopir kedua ini. Di tol Bus tidak digeber top speed, kecepatan hanya sekitar 90 Kmh on speedo, ada yang menarik disini, mana kala bus terpantau di speed 100 kmh on speedo, rpm menunjukkan 2000 Rpm, namun nyatanya Merc 1626 air sus tetap terasa nyaman.
17.00 WIB
Bus keluar tol Probolinggo Barat, selanjutnya masuk kota Probolinggo yang ramai, bus berjalan dengan santai. Ada kejadian uni, saat bus berhenti di lampu merah, asongan yang membuka pintu langsung ditolak oleh kernet, memang beda-beda pelayanan antar bus, kernet saat itu terlihat kurang fit, masuk angin, semoga tidak terjadi apa-apa.
Memang jam kerja arah timur ini kurang ideal, bus nanti sampai rumah makan sekitar pukul 21.00 malam, sebenarnya waktu ini adalah waktu mulai istirahat, bukan malah waktu makan, waktu makan seharusnya sekitar jam 19.00 WIB. Mungkin ini yang menyebabkan kernet ini kecapean.
Seperti biasa Perjalanan dari Probolinggo, Kraksaan, Paiton, sampai Rumah makan sebenarnya disuguhi dengan aksi blong di jalur sempit, namun karena model bus yang alay ini, aksi yang berkesan ini tidak dapat dinikmati, karena pemandangan depan tertutup, hanya disuguhi pemandangan aspal di bawah.
21.30 WIB
Sampai di rumah makan, disini juga disediakan rapid antigen dengan harga Rp75.000,- lebih murah daripada rapid sendiri. Setelah dicolok hidung, kita diminta menunggu kurang lebih setengah jam. saat rapid ini petugas meminta KTP yang tadi dikumpulkan kernet,saat menunggu ini, dimanfaatkan penumpang untuk makan dan sholat. Menu makan saat itu ada nasi, sayur dan lauk prasmanan, menggunakan kupon yang dibagikan saat turun.
22.00 WIB
Bus melanjutkan perjalanan, di atas bus, kernet membagikan hasil rapid dan KTP kepada masing-masing penumpang.
23.00 WIB
Bus sampai di pelabuhan Ketapang, bus memasuki kapal feri yang besar, bus berjalan mundur untuk masuk kapal feri, beruntung saat itu kendaraan sudah cukup sehingga begitu bus masuk, kapal feri langsung berangkat, tidak perlu menunggu lama. Saat itu penumpang beberapa tidak naik ke dek kapal, tapi tidur di dalam bus, karena jam seperti ini memang saat jam tidur. Inilah yang saay maksud Bus arah Timur ini memiliki jam kerja yang kurang layak, dimana seharusnya jam ini digunakan untuk istirahat, namun pekerjaan kernet harus disibukkan dengan berbagai macam, mulai dari membeli tiket feri, jadi tukang parkir dadakan, mengatur alur penumpang di pelabuhan, dan sebagainya, berbeda dengan kernet dan kru Bus Jakartaan, dimana dia bisa istirahat dengan nyaman, seharusnya disediakan kasur untuk kernet, minimal ada tempat untuk kernet istirahat, untuk saat ini memang bisa meniru bus-bus bertoilet tengah, dimana bagian dekat toilet tersebut bisa digunakan untuk istirahat kernet, contoh yang menggunakan metode ini adalah bus bus muriaan, Shantika, Bejeu, Haryanto. Ditambah kondisi saat ini pekerjaan kernet sering bertambah saat ada paketan barang,bukan masalah berat barang, namun jika lama-lama, begadang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, misalnya
TBC.
00 WIB / 01.00 WITA
Feri bersandar di Pelabuhan Gilimanuk, Bus kemudian keluar dari kapal feri dan menuju parkiran pelabuhan, penumpang turun untuk diperiksa rapidnya dan diberi cap oleh petugas kesehatan pelabuhan.
Bus melanjutkan perjalanan menuju Denpasar, melalui rute yang berkelok dan sempit, sering bertemu truk yang berjalan pelan, dengan bekal sopir yang sudah hapal jalan, bus ini dengan lahap menyalip kendaraan walau di tikungan, analisis arus kendaraan adalah tentu jam dini hari seperti ini kendaraan dari lawan arah tidak akan bertemu bus, jadi Bus yang saya tumpangi kadang dengan pede melahap tikungan, dengan memanfaatkan celah pandangan ataupun ada tidaknya sinar dari lawan arah yang dilihat sopir.
Sempat hampir adu muka dengan truk besar karena jalan yang menanjak, jika kalian lewat jalur ini pasti kalian melewati jalan dimana ada gundukan, dan kendaraan dari lawan arah tidak terlihat, walau itu truk sekalipun, Sampai diteriaki ole
02.40 WIB / 03.40 WITA
Bus masuk pool terakhir agen Cokro, ternyata pesen gocar masih ada yang mau, namun harus menunggu sekitar setengah jam, memang jika pesan gocar harus beberapa saat tadi sebelum bus sampai di Cokro agar tidak menunggu lama, untuk memperkirakan tiba kita dapat menggunakan gps di hp kita, inilah pentingnya GPS on Bus.
Kelebihan :
Air Suspension
Jauh Lebih Murah daripada
naik mobil sendiri,
Biaya Rapid yang lebih murah
Kru tidak terlalu sering merokok
Kekurangan
Bus bertopi, menghalangi pandangan
Belum menerapkan kursi social distancing, jadi masih merasa was-was
Bus belum dilengkapi GPS, sehingga sulit memperkirakan kapan tiba di agen, harus bertanya agen yang tentu saja merepotkan
Toilet rumah makan kotor