Saturday, April 20, 2024

Perjalanan Naik Bus Gunung Harta Bogor Blitar, Arus Mudik H-3 2024


Halo selamat siang, kali ini saya akan menulis lagi trip report naik bus selama arus mudik lebaran 2024 dari Jakarta menuju ke Kediri H min 3. Saya mencoba naik dari Pool Gunung Harta Pasar Rebo dan turun di Terminal Tamanan Kediri. Seperti apa perjalanannya? silahkan simak terus tulisan di bawah ini.
Oiya, kali ini saya mencoba menulis hanya menggunakan smartphone saja, karena laptop saya sedang rusak di bagian power, entah kenapa walau di colok charger, tidak mau mengisi daya, padahal charger sudah terdeteksi di sistem, berhenti mengisinya, seperti berhenti mengisi saat baterai sudah full, padahal posisinya sedang tidak full baterainya. Alhasil lama-lama baterai habis, dan saya baru menyadarinya saat baterai sudah tingal 10% saja, sampai akhirnya benar-benar tidak dapat dinyalakan.


Pencarian nomer agen
Nomor agen sudah saya simpan sejak tahun lalu, mendapat nomor dari ig resmi yang kemudian diarahkan pada link https://linktr.ee/ghtsagent.
Agen Pasar Rebo sendiri bisa dihubungi melalui Wa +62 812-1900-7022.

Pemilihan kursi
Berbekal hanya melalui nomor Whatsap, saya langsung bisa memesan nomor kursi dan mengamankannya(melunasinya) langsung, saat itu H-30 keberangkatan hanya menyisakan 6 kursi saja untuk keberangkatan H-3 lebaran.

Denah tidak sesuai kenyataan
Denah yang ditawarkan merupakan denah konfigurasi kursi bus berpintu tengah, jadi saya pesan nomor 5AB, agar bisa rebahan/reclining seat dengan maksimal dengan maksud agar tidak mengganggu penumpang belakang, karena di denah, belakang saya memang tidak ada orang, tapi langsung berupa pintu dan toilet, namun ternyata kenyataannya berbeda saat berangkat, belakang saya ternyata sudah dimodifikasi ditutup lantainya dan diisi kursi penumpang, jadinya pintu tengah tidak difungsikan, hanya memakai pintu penumpang bagian depan saja.

Pembayaran
Seperti biasa pembayaran dilayani dengan transfer Bank BCA, namun bila beda bank ada tambahan biaya Rp.2.500,-.
Harga saat itu terkena harga tuslah lebaran Rp.680.000,-. Sebagai perbandingan, harganya saat ini nilainya separuh harga pesawat yang mencapai Rp.1.300.000,- Pesawat City Link jurusan Jakarta ke Kediri.
Oiya saat ini memang Bandara Doho ini sedang membuka penerbangannya yang pertama kali juga.

Hari H Keberangkatan
Perjalanan menuju Pool Pasar Rebo
Naik Trans Jakarta
Naik Trans Jakarta dari Cawang, kondisi penumpang penuh, jadinya tidak mendapat tempat duduk.
perjalanan dari Jatinegara menuju Pasar Rebo memakan waktu kurang lebih setengah jam dengan transit sebanyak satu kali di halte Cawang Cililitan. Namun realitanya bisa mencapai satu jam an, ketambahan waktu tunggu yang bisa mencapai dua puluh menitan, dan waktu jalan kaki menuju dan dari halte yang juga bisa memakan waktu 20 menitan. Saya sendiri mengalokasikan waktu 1,5 jam dari waktu keberangkatan jam 13:30 WIB, berangkat sekitar jam 12:10 setelah Zuhur.
Kondisi lalu lintas terbilang cukup lancar, karena hari libur, hari minggu.
Cuaca siang cukup cerah juga, cukup untuk membuat mandi keringat saat jalan kaki, sedangkan saat di dalam bus tidak kepanasan karena sudah ber AC.

Sampai di agen, ternyata..
Ini merupakan pengalaman pertama ke agen ini. Di Agen sudah terparkir bus GHTS tujuan Madura.


Posisi duduk terpapar knalpot langsung
Namun sayang sekali posisi knalpot bus langsung mengarah ke tempat duduk ruang tunggu penumpang, jadinya seisi pool bisa dibilang terpapar polusi asap.
Kursi penuh
Selain itu saat sampai sana, sudah tidak ada kursi tunggu yang kosong, sehingga terpaksa berdiri atau jongkok saja.


Bus yang selalu membuat macet saat parkir

Disini, untuk masuk pool sering kali harus sampai menyetop kendaraan dari arah barat, Pool ini maksimal hanya bisa diisi 2 bus besar saja. bila sudah terisi satu bus, parkir menjadi makin sempit, dan mepet, saking sempitnya, perhitungan sopir seperti dipertaruhkan disini. Ada sopir yang harus melakukan beberapa kali haluan sampai ramai klakson pengendara, namun ternyata ada juga sopir yang bisa sekali haluan langsung bisa parkir.


Barang bawaan bejibun

Tampak barang bawaan penumpang yang sudah siap, cukup banyak juga ya, mungkin saja ini salah satu alasan bus harus parkir dulu ya.

Ambil tiket
Sampai di loket, langsung ambil tiket fisik.


disini juga ada nomer nomor agen yang bisa dihubungi, bagi yang pengen tahu nomor-nomornya bisa klik saja gambarnya.


Belum ada tag bagasi namun memakai cara lain
ternyata GHTS belum memakai stiker bagasi, namun ternyata, Kernet memiliki cara tersendiri, yaitu dengan cara manual.
Jadinya barang-barang diposisikan urut sesuai titik turun penumpang, sebuah cara yang sederhana, aman, dan tidak ribet seperti bila memakai label bagasi, hanya saja bisa lebih lama dan membutuhkan tenaga.


Jam 14:30 WIB Berangkat
Akhirnya, setelah menunggu kurang lebih 1,5 jam, bus datang juga, hanya telat 1 jam dari jadwal, capaian yang luar biasa di tengah isu peristiwa telat berjam jam bahkan telat sampai ganti hari karena alasan jalan macet ataupun alasan one way seperti yang dialami PO lainnya, bahkan terpantau arus mudik/lebaran ini ada PO yang sampai menghapus postingan ig karena diprotes banyak orang, karena masalah telat atau gagal berangkat. seperti yang dialami PO Semeru, sedangkan PO GHTS ini terpantau memang tidak memakai sistem puter walik, sehingga bus sudah siap sejak pagi.

Mendapat snack


Konfigurasi kursi
Bus ini memiliki kapasitas kursi 30 seat, 7 baris di kanan, dan 8 baris di kiri, jadi yang pengen lebih lega, pilih baris kanan saja.

30 Seat ditambah footrest meja apa tidak sempit?
Beberapa orang memang berpendapat akan terlalu sempit, memang benar, namun dibalik kesan sempit tersebut, perlahan model footrest meja seperti ini perlahan mulai bisa diterima, karena menurut saya bisa juga digunakan sebagai meja buat menaruh barang.
selain itu bagi saya sendiri justru lebih nyaman memakai footrest di bagian bawah dibandingkan footrest di atas meja, karena posisi kaki di atas meja, malah mentok dengan kursi di depan. Sedangkan footrest yang bawah, lebih terasa pas.

Konfigurasi bus
Busnya sendiri ternyata sudah memakai chassiss premium Scania K410 ib, Tronton, dan sudah suspensi udara. Dalam hal ini GHTS bisa selangkah lebih maju daripada Rosalia Indah yang baru sekarang memakainya. Bus ini memakai kode lambung GHTS 063 dengan plat nomor Malang N7177UA.

Cek posisi gps
sebenarnya PO ini juga sudah menyediakan pengecekan posisi bus di websitenya, namun saat itu saya lupa ada fitur itu, jadinya belum sempat membuktikan bisa tidaknya.

15:55 WIB
Sampai juga di Rumah Makan Km 102, disini berhenti cukup lama sekitar 40 menit, makanan ada yang dibungkus ada yang makan di tempat. Saya memilih bungkus, karena memang sedang puasa.
Menunya saat itu, ada nasi, sayur oseng kacang panjang, mie, dan ayam.
Untuk rasanya setelah saya santap saat berbuka, entah mengapa rasanya tidak seenak sebelumnya saat naik Po Sembodo1, apa mungkin karena berbeda kokinya ya.

Beberapa bus juga parkir disitu seperti Akas Tangerang Jember, Harapan Jaya Blitar, dsb.


16:35 WIB
Berangkat lagi setelah istirahat kurang lebih 40 menit, yang seharusnya 30 menit, gara-gara menunggu satu penumpang, tapi memang dari awal juga tidak diberi pengumuman berapa lama istirahat dari kru, jadinya penumpang juga tidak bisa disalahkan juga sebenarnya.
Seharusnya ada informasi berapa lama istirahat agar penumpang lebih siap dan tepat waktu.

Bus melanjutkan perjalanan lewat jalan tol, waktu masih terang, sehingga masih bisa menikmati pemandangan. Tampak padi yang menguning, siap dipanen.


Fasilitas Avod
fasilitas Avod bisa didapat disini, namun sayang sekali masih belum ada isinya, kalau mau internetan harus tetring dari smartphone sendiri.
Selain itu juga belum dilengkapi dengan video informasi-informasi.
Jadi bila naik bus ini, lebih baik menyiapkan file film sendiri, karena avodnya sendiri juga tersedia colokan kabel USB dan kabel headset.



Berhenti sejenak di bahu jalan untuk berbuka puasa
Menjelang berbuka puasa kru menghidupkan radio untuk mendengar adzan maghrib.
Saat itu bus sudah sampai Cirebon, namun kru mencari siaran daerah Kuningan yang posisinya masih sebelah barat Cirebon.
jadi biar aman waktu berbukanya dengan sengaja mencari waktu berbuka di daerah yang lebih Barat dari lokasi bus.

begitu Adzan berkumandang, bus diberhentikan di bahu jalan, sopir dan Kru berbuka puasa dengan makanan yang tadi dibagikan di rumah makan KM 102.
bus berhenti kurang lebih selama 15 menit.

Kabin Smooking Room bocor ke kabin penumpang
Selama perjalanan tersebut, ternyata masih ditemui pengalaman yang kurang mengenakkan, yaitu, ternyata kabin smoking room bocor yang membuat kabin penumpang bau asap rokok. hal ini terjadi entah karena pintunya yang kurang rapat atau karena yang lain seperti sekat-sekat yang sudah longgar. mengingat umur bus sudah bukan bus yang baru lagi.


Penumpang tidak tau diri
Ternyata fasilitas yang sudah diberikan dengan sungguh sungguh belum cukup membuat penumpangnya menjadi lebih tertib dan sopan, contohnya di jalan raya, sudah dibuat angkot gratis Jaklingko, namun tetap saja orang enggan naik, begitu pula di bus ini, hal ini terbukti saat ada penumpang yang dengan santainya memakai sepatu di footrest meja.



Sampai di PLTU Batang
Jam 19:50 WIB, ternyata sudah sampai sini, cukup cepat juga ya.


Istirahat Kru
lepas dari rumah makan, kernet lalu menanyakan satu persatu penumpang turun mana, setelah itu kernet langsung Istirahat di belakang. tempat istirahat kernet mengambil tempat di depan toilet dengan posisi melintang di tengah jalan, jadi siapapun yang menuju toilet pasti akan melompati tubuh kernet tersebut, bila sudah malam tentunya berpotensi tersandung kaki karena gelap, seharusnya pakaian kernet memakai bahan yang bisa memantulkan cahaya atau menyala di malam hari agar terlihat jelas saat tidur di bawah dan tidak tersandung kaki penumpang yang menuju toilet.

Macet di jalur tol Semarang Solo
terpantau saat itu h-2 lebaran, kemacetan hanya terjadi di rute Semarang sampai Solo saja ditandai dengan warna merah di google map, sedangkan dari Jakarta sampai Semarang, lalu lintas lancar jaya.
Macet warna merah tol di google map tidak seperti warna merah di jalur biasa kalau di tol biasanya masih bisa berjalan 20 sampai 40 kmh, dan malam itu memang teori saya terbukti benar.

Ini adalah penampakannya.


Kernet aktif mengingatkan penumpang
poin plus Bus Gunung Harta transport solution ini yaitu saat sudah sampai tujuan ternyata kenet aktif mengingatkan penumpang, berbeda dengan pengalaman saya dulu sebelumnya saat naik Sembodo1 di mana kernet tidak aktif membangunkan penumpang saat sampai tujuan sehingga sempat saya Kebablasan sampai Sukoharjo yang asilnya turun Tirtonadi.


02:30 WIB
Sampai di Terminal Tamanan Kediri.



Gunung Harta Bogor Blitar
Ac
Toilet
Reclining seat
Avod kosongan

Poin plus
+++sudah suspensi udara
+GPS track, namun sayang saya belum sempat mencobanya
+ada footrest penopang kaki (bukan yang meja)

poin minus
---asap rokok smooking room bocor ke kabin penumpang.
--Belum ada cctv
-belum memakai stiker bagasi, (padahal gunung harta merah sudah menerapkan)




1https://myspacenote.blogspot.com/2023/12/mengulas-perjalanan-po-baru-po-sembodo.html

No comments:

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]