Wednesday, February 14, 2024

Jogging Track Pacuan Kuda Pulomas, Ada Danaunya


sumber gambar4
Selamat sore semuanya, kali ini saya akan mereviu lagi, lokasi jogging di Jakarta Equistrian Park (JEP) di Pulomas, Jakarta Timur. Tempatnya terkadang ditutup untuk umum, tapi kebetulan saat kesana lokasinya sedang dibuka untuk umum, jadinya bisa masuk untuk jogging disini, bagaimana reviunya? silahkan simak saja tulisan di bawah ini.


Lokasi
Lokasi JEP Pulomas, Jakarta Timur, merupakan tempat latihan dan kandang kuda yang cukup luas, memiliki fasilitas dan ditata sedemikian rupa sehingga berstandar internasional, misalnya dengan penataan arena track kuda, pemakaian tanah dan pasir khusus, pemakaian anti desinfektan kuda, penataan kandang, rute jogging latihan kuda, dan lain sebagainya. Di JEP ini ternyata juga ada gedung stadion penonton yang jadi satu dengan gedung pertemuan serbaguna, sebagaimana informasi yang terdapat di google map.

Disini sekarang ternyata juga menjadi pangkalan rute jaklingko Jak 76 JIEP-Industri Raya, memanfaatkan halaman parkir mobil di sisi utara.

Tampak beberapa sopir sedang istirahat ngaso sambil ngopi di warung menunggu giliran "narik"/jalan.

Di sebelah selatan parkir ternyata juga juga ada restoran tenda seafood.

Tempat parkir
tempat parkir luas, saat saya datang ke sana, parkir motor bisa parkir dimana saja, bebas, dan juga tidak bayar.

Suasana/Keramaian
Suasana relatif sepi,
saya pernah datang pagi hari, hanya terpantau 1 2 orang saja yang jogging di sekeliling area lapangan kuda (nomer 4).
saat sore hari saya juga pernah datang di hari minggu, juga hanya terpantau 1 2 orang saja yang jogging di sana, di area parkir.
jadinya cukup sepi.

Warung-warung
hanya ada restoran ikan di dalam area JEP dan warung kopi di pangkalan Jaklingko.


Toilet
saat saya kesana kebetulan tidak ke toilet, jadi belum sempat mengecek kondisi dan letaknya.

Kondisi track

(sumber gambar 3
Saya kesana saat sore hari di hari Minggu, pintu gerbang dijaga oleh satpam, langsung masuk, parkir motor,
Saat itu terlihat beberapa orang tukang mengerjakan pekerjaan di halaman parkir depan stadion.
juga 4 orang sedang berdiri melingkar berdiskusi serius.
ada juga pengunjung sekeluarga yang sekedar melihat-lihat saja, terdiri bapak, ibu, dan dua orang anak.

Jalur jogging pinggir lapangan kuda
Langsung saja saya jogging di depan area stadion, karena disitu ada track paving yang terlihat cocok sekali buat jogging, medannya rata.

diukur memakai strava, jarak keliling satu putaran sekitar 300 meter.


jogging di sini, ternyata harus melewati pintu gerbang seperti ini juga



Jalur track kuda
selain itu saya juga mencoba masuk lebih ke dalam melewati track jogging sepanjang area 4, 5, 9, dengan permukaan semen berupa jalan setapak, merupakan jalur track kuda. Kebetulan saat itu tidak ada kuda yang sedang latihan di jalur tersebut, keluarga yang tadi juga berada di jalur tersebut untuk melihat-lihat.

Jika diteruskan terus, jalur ini nanti akan melewati danau juga, lalu memutar-mutar sesuai peta di di atas, sebenarnya pengen menjelajah memutarinya, namun karena sepi, dan belum kenal medan, misalnya nanti malah ketemu anjing, jadinya hanya sampai area nomor 9 saja, .



Jalur di area halaman parkir
jalur ketiga, yaitu bisa jogging di area parkir mobil dan motor JEP, disini tentu lebih ramai orang, dan layak juga digunakan untuk jogging, karena sama-sama jauh dari asap knalpot keramaian lalu lintas, hanya saja luasnya lebih terbatas. Saat itu halaman parkir kosong melompong, hanya tampak jaklingko di sisi utara saja.

jogging di halaman parkir ini melewati pangkalan jaklingko, restoaran ikan, dan juga saat itu ada beberapa anak matic mber yang sedang nongkrong.

di antara parkiran dan lapangan kuda

Ada anjing menggonggong
selesai jogging, saya lalu kembali ke parkiran, dari jauh, di daerah nomor 4 ini, muncul sosok berwarna coklat, namun tidak terlalu jelas, apakah itu kucing atau anjing atau ayam, karena ukurannya sebanding. Saya tetap santai berjalan, kemudian setelah berjarak kurang lebih 50 meter, terdengar gonggongan yang menunjukkan bahwa itu anjing, untung hanya menggonggong saja, tidak mengejar. saya lanjutkan berjalan perlahan, sampai parkir motor, dan anjing itu pun berlalu. Beberapa saat kemudian ada orang yang lewat, namun anjing tersebut diam saja, fix anjing hanya mengincar saya ya.

(sumber gambar4)

Itulah tadi sekilas, gambaran pengalaman saya jogging di dalam area JEP Pulomas, kelebihan jogging disini yaitu tentu saja jauh dari asap kendaraan jalan raya, itu saja sudah hal yang bagus di Kota Jakarta. namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
-JEP Kadang ditutup untuk umum, jadi belum tentu buka bila sampai sana.
-ternyata di dalam ada anjing di area 4, pertimbangan bagi yang takut anjing,
-masih sepi pengunjung yang jogging disini, jadinya suasana terkadang berbeda, apalagi jika jogging sore hari menjelang mahrib, padahal hanya berada di area sisi kiri dekat dengan danau saja, suasananya saja sudah berbeda, menggambarkan suasana tempo dulu yang aslinya memang daerah rawa.



Bagi yang penasaran sejarah JEP Pulomas ini bisa dibaca link di bawah 2
saya copaskan sebagian
Dahulu lokasi area yang sekarang menjadi tempat pacuan kuda ingin dibangun pusat bisnis, tempat rekreasi, dan olah raga. Di sekitar area tersebut akan dibangun kawasan perumahan. Akan tetapi, terdapat instruksi dari Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin untuk membangun Pacuan Kuda di area tersebut. Pembangunan Pacuan Kuda dikerjasamakan dengan pihak Australia.

Pada tahun 1963, terdapat kesempatan bagi Pemerintah Daerah Chusus Ibukota (DCI) Djaya untuk membangun kawasan di Ibukota dengan biaya yang tidak signifikan melalui pinjaman dari Bank Dunia. Akan tetapi Bank Dunia mensyaratkan bahwa pinjaman hanya akan diberikan kepada badan hukum, bukan kepada instansi pemerintah. Cara yang paling mudah adalah dengan membentuk sebuah yayasan. Karena itu, Pemerintah DCI Djaya membentuk yayasan yang bernama Jajasan Perumahan Pulo Mas.

Dengan bantuan bank dunia dan dibantu fasilitas berupa Surat Keputusan (SK) Penguasaan Kawasan dari Gubernur pada saat itu, lahan seluas 350 Ha di kawasan Pulomas dibebaskan, dan diserahkan kepada yayasan untuk dibangun. Bantuan finansial dari Bank Dunia salah satunya ditujukan sebagai biaya ganti pembebasan tanah adat yang ada di kawasan Pulomas tersebut, sehingga aset tanah seluas 350 Ha ini pada hakikatnya adalah milik Jajasan Perumahan Pulomas. Arti dari SK penguasaan ini bukan berarti lahan yang ada di kawasanAnalisis aspek-aspek ..., Bayu Permono, FISIP UI, 2008 65 ini dimiliki oleh pulomas, tetapi lebih memiliki arti bahwa dilarang orang-orang itu melakukan transaksi jual beli untuk wilayah kepentingan dari yayasan.

Yayasan ini bertugas untuk menjadikan lahan seluas 350 ha di Pulomas tersebut sebagai daerah perumahan khusus untuk kegiatan huni saja, bukannya kawasan pemukiman, yang dilengkapi dengan sarana pendukung kehidupan warga sehari-hari.

Yayasan ini dahulu disebut sebagai otorita karena yayasan ini diberi kewenangan oleh gubernur untuk melakukan pembebasan dan penguasaan lahan serta membangun kawasan tersebut. Pada tahun 1980, yayasan tersebut mengubah nama menjadi Yayasan Pulo Mas Jaya.

Masalah finansial menghampiri yayasan tersebut, yang pada kemudiannya menjual lahan yang ada di kawasan Pulomas tersebut kepada pihak swasta. Pengembang yang membeli lahan tersebut mengubah fungsi lahan tersebut menjadi lahan hunian bagi warga Jakarta yang berpunya. Karena yayasan sifatnya nirlaba, maka dibentuklah sebuah PT pada tahun 1996 yang bernama PT Pulo Mas Jaya untuk membangun kawasan pulomas ini yang lebih bersifat profit oriented. Aset tanah yang dimiliki oleh yayasan tersebut dialihkan kepemilikannya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai aset yang dipisahkan dan dijadikan sebagai penyertaan modal dalam kepemilikan saham PT Pulo Mas Jaya.

Perkembangan kota Jakarta membuat kawasan Pulomas yang berada di blok persimpangan akses Jalan A Yani (Tol Cawang-Tanjung Priok) dan ke arah Bekasi (Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Pemuda) menjadi wilayah yang strategis. Jaraknya dengan kawasan industri di Pulo Gadung hanya sekitar enam kilometer, dengan permukiman di Kelapa Gading satu sampai empat kilometer, dan dengan Sunter Utara sekitar tiga kilometer. Tidak mengherankan bila hargaAnalisis aspek-aspek ..., Bayu Permono, FISIP UI, 2008 66 lahannya meningkat. Nilai jual obyek pajak (NJOP) tanah di kawasan itu kini Rp 3,5 juta sampai dengan Rp 4,5 juta per meter persegi. Karena bernilai jual tinggi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersikukuh mempertahankan lahan yang masih tersisa sebagai miliknya seluas 86 Ha termasuk areal pacuan kuda.

Dalam upaya mengoptimalkan lahan itu, Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan revitalisasi. Tujuannya antara lain mempertahankan ruang terbuka pacuan kuda, meningkatkan manfaat ruang hijau bagi masyarakat, menyediakan hunian, mengurangi penyebaran pusat komersial yang tidak tertata, sekaligus membatasi perubahan kawasan hunian menjadi kawasan komersial. Untuk maksud itu, Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan Surat Perintah Nomor 2961/- 1.711/5 tanggal 5 November 2004. Isinya menugasi Dinas Tata Kota menggunakan Panduan Rancang Kota Kawasan Terpadu Pacuan Kuda Pulo Mas dalam menata kawasan tersebut. Panduan rancang itu dirumuskan untuk memberikan arah perencanaan fisik bagi pertumbuhan baru dengan tetap mempertahankan kaidah perancangan yang tertuang dalam rencana induk

sumber 1



Istilah
Huni ;pantas dihuni
permukiman : lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kwasan perdesaan2


Link
1https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123674-SK%20009%2008%20Per%20a%20-%20Analisis%20aspek-Metodologi.pdf (diakses 12 Februari 2024)
2https://bpiw.pu.go.id/uploads/KamusIstilahPengembanganWilayah.pdf (diakses 12 Februari 2024)
3https://www.youtube.com/watch?v=RWGDgxfNLg8
4https://megapolitan.kompas.com/image/2016/04/14/12594381/Ini.Kata.PT.Pulomas.Jaya.soal.Penggusuran.Jalur.Pacuan.Kuda?page=1

No comments:

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]