Friday, December 8, 2023

Sekilas Info Cara Membuat Mixing Lagu


copas curhatan musisi menghadapi netizen, meskipun curhat, tapi ternyata ada informasi baru bagi saya cara membuat semacam mixing lagu, ternyata begitu caranya ya, yang penasaran bagaimana silahkan baca terus tulisan di bawah.

Orang2 mengira, dengan kecanggihan teknologi jaman sekarang, bikin lagu jadi segampang ngedit video di capcut atau tiktok. Ini yg selalu meracuni pikiran orang2 awam sehingga mereka serampangan bikin opini2 konyol di internet.
6 tahun lalu saya membuat channel Youtube yg berisi tutorial2 dasar cara membuat musik. Saya juga menjual produk2 kursus/e-course tentang music production selama 5 tahun. Saya sudah berusaha membuat penjelasan yg mudah dimengerti dan santai. Saya selalu katakan bahwa semua orang bisa membuat musik. Belajarlah pelan2. Step by step. Tapi nyatanya apa? Banyak orang yg pada akhirnya menyerah. Menyerah karena apa? Karena ternyata bikin musik tidak segampang yg mereka kira.
Padahal itu baru level dasar. Belum lagi kalau kita bahas tentang kursus Mixing. Belum lagi bahas seri berikutnya tentang Music Theory (chord & melodi), belum lagi kalau kita membahas tentang Mastering. Ada lagi tentang Vocal Production dari awal recording sampai aransemen sampai akhir. Ini bahkan kita belum menyentuh sama sekali tentang Sound Design.
Kenyataannya, teknologi cuma keliatannya doang bikin segalanya jadi gampang. Tapi pada praktiknya.... sama aja susah! Teknologi hanya memperingkas hal2 teknis yg dulunya ribet dan memper-murah segala hal yg dulunya mahal. Contohnya, jaman dulu kalau anda ingin memotong hasil recording, anda harus menggunting pita. Tapi jaman sekarang, sudah ada software DAW. Kalau ingin memotong hasil recording, tinggal blok lalu hapus.
Teknologi Mixing, jaman dulu orang2 mixing pakai mixer besar. Harus geser2 kursi untuk mengatur track yg jauh. Tapi setelah software DAW makin canggih, anda tidak harus lagi beli mixer seharga rumah. Mixernya sudah ada di komputer. Gak perlu geser2 kursi lagi. Lha terus teknik mixingnya bagaimana? Ya tetap anda pelajari sendiri! Teknologi cuma membantu pengadaan alat menjadi lebih murah. Untuk seni mixing, tetep anda yg harus belajar sampai pusing2.
Teknologi recording. Apa di jaman sekarang recording vokal pakai robot otomatis? Ya enggak lah. Anda tetap saja disuruh pasang mic, nyari posisi dan ruangan yg pas, mikirin chain recording dan kemudian nyanyi! Terus kalau Autotune? Autotune jangan dikira bisa memperbagus suara. Jangan dikira suara jelek setelah masuk autotune bisa langsung jadi bagus. Ini hoax abadi yg terus2an disebarkan. Bahkan Pitch Correction pun tidak bisa menyelamatkan suara anda. Pitch Correction hanya memperbaiki ketepatan pitch. Kalau suaramu ngampas, walaupun dibenerin ya tetep ngampas. Terus gimana dong? Ya ujung2nya kita harus latian vokal bertahun2 untuk mendapatkan tone, energi, dan feel yg terbaik.
Terus recording drum gimana? Apakah sekarang ada robot otomatis untuk mengatur mic drum? Gak ada! Namanya recording drum dari jaman Led Zeppelin sampai sekarang ya tetep aja, sama2 soro! Tetep aja kamu harus pasang mic, eksperimen nyari sound, sampai ndlosor2 pasang mic di kick, pasang mic room dan segala macam hal soro lainnya. Nah kan jaman sekarang ada VST Drum? Sekarang kita mau ngomongin drum asli atau drum machine? Kalau drum machine sih dari jaman Queen dan Michael Jackson juga ada. Tapi walaupun drum machine, mereka tetap harus bikin pattern, mikirin perpaduan sound dan segala macam. Sama kayak VST Drum jaman sekarang. Anda tetap harus bikin pattern, ngatur velocity, ngatur detail sound, dan ujung2nya mixing drum. Nah tapi kan ada groove? Nah ini....
Groove, midi chord pack, loop, orchestrator adalah "Session Player" versi hemat di jaman sekarang. Apakah anda mengira musisi di jaman dulu gak pakai session player? Wah...salah besar. Musisi jaman dulu yg tergabung di label besar, diberikan modal banyak untuk mendatangkan session player yg mereka inginkan. Kalau bisa begini ya uenaak. Tinggal nyuruh aja udah jadi tuh bagian drum, gitar, piano, orchestra, dll. Jadi kalau mau bahas sistem kerja instan, dari dulu pun ada. Tapi itu kan dulu. Jaman sekarang yg gak punya duit ya terpaksa pakai groove, loop, dll. Itupun juga harus diedit2 dulu biar pas dengan musik yg kita bikin. Ujung2nya, skill lagi!
Trus mau teknologi apa lagi? Teknologi music generator? Haduh..Teknologi AI Music Generator hingga hari ini hasilnya masih belum bagus. Masih banyak yg miss. Itulah sebabnya orang2 tetap bikin musik pakai manual.
Nah terus yg gampang apa dong? Yg gampang ya bikin musik jelek/asal2an. Tinggal tempel aja kemudian langsung render. Tapi kalau kita ngomongin industri, ngomongin tentang rilisan serius, karya yg merupakan representasi ciri khas atau karakter sendiri... maka tetap saja, skill musik dan skill teknis sangat dibutuhkan!
Hal2 seperti inilah yg tidak diketahui orang2 tua awam. Saya pun sebenarnya agak gatel ngomong kata "tua". Karena sebenarnya yg sering ngomong gini usianya masih sekitar 27-30an. Bayangkan, usia segitu saja sudah merasa tua. Padahal mereka ini masih muda. Otaknya masih kuat dan mampu untuk diisi berbagai informasi dan ilmu. Tapi mereka lebih memilih mengunci otak dan malah mengembangbiakkan kesombongan. Padahal sistem kerja otak kita ini mirip dengan sistem kerja AI GPT. Kalau dataset di otak kita minim, maka opini yg di-generate pasti akan ngawur. Ini yg terjadi pada mereka.
Maka dari itu, mari kita terus belajar. Berapapun usia kita, tetap isi terus otak kita dengan informasi2 baru. Kenali dulu musisi2 berkualitas di jaman sekarang. Pelajari dulu tentang music production, music theory, sistem kerja industri musik, perkembangan media, dll. Kalau anda tidak mau mempelajari ini semua, sebenarnya tidak apa2. Tapi minimal, jangan bikin kesimpulan yg konyol. Enggak belajar kok sudah mengambil kesimpulan. Lucu!
sumber https://web.facebook.com/wiyanasakti2/posts/pfbid02Et9PjVf8ddFBy9jwhHW3gMFzbDvn2kxvcwfr837hezB8H4RsuRE6pfWo18J7zkvAl

No comments:

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]