Setelah ketemu penjual tiketnya, langsung beli tiket Rp110.000,- tujuan Malang, ternyata bus dijadwalkan berangkat pukul 19.00, berarti masih setengah jam buat menunggu.
Disitu cuman ada satu bus Handoyo yang parkir dengan mesin masih dimatikan. Namun menjelang jam 7 malam, kernet memulai menyalakan mesin, penumpang mulai dipersilahkan naik, hujan sudah reda, sehingga memudahkan penumpang yang akan memasukkan barangnya ke dalam bagasi.
Pukul 19.00, bus berangkat, rute yang dilewati ternyata tidak langsung lewat tol, tapi lewat jalur bus Solo Semarang jaman dahulu, yaitu melalui Dr Cipto, Java Mall, baru setelah Jatingaleh masuk tol, keluar di Sukun. Sebelum masuk tol, bus berhenti di agen Java Mall dan Jatingaleh untuk menaikkan beberapa penumpang.
Bus berhenti juga di Banyumanik, Bawen, Tingkir, Sruwen, sedangkan di Terminal Boyolali bus tidak berhenti karena tidak ada penumpang yang pesan tiket. Oiya memang bus ini ga mau berhenti selain di agen bus. Bus sampai di Tirtonadi sekitar pukul 21.30 WIB (3 ½ jam perjalanan Terboyo Semarang sampai di Tirtonadi Solo).
Perjalanan dilanjutkan masih dengan sopir yang sama, menuju timur. Jalur yang dilalui sama dengan jalur EKA saat melewati Madiun. Saya tidak ingat dimana jalur Handoyo dan EKA berpisah, yang saya ingat, setelah berpisah dengan jalur bus Surabayaan, bus Handoyo melewati jalur yang lurus dan lebih sempit, dan sewaktu-waktu menemui jalan yang berlubang terkikis air hujan. Walau lubangnya tidak begitu terlihat di kegelapan, sopir sudah hapal jadi tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Bus sampai di Arjosari Malang sekitar pukul 05.00 pagi. Start minggu sore sampai tujuan Senin pagi.
Disitu cuman ada satu bus Handoyo yang parkir dengan mesin masih dimatikan. Namun menjelang jam 7 malam, kernet memulai menyalakan mesin, penumpang mulai dipersilahkan naik, hujan sudah reda, sehingga memudahkan penumpang yang akan memasukkan barangnya ke dalam bagasi.
Pukul 19.00, bus berangkat, rute yang dilewati ternyata tidak langsung lewat tol, tapi lewat jalur bus Solo Semarang jaman dahulu, yaitu melalui Dr Cipto, Java Mall, baru setelah Jatingaleh masuk tol, keluar di Sukun. Sebelum masuk tol, bus berhenti di agen Java Mall dan Jatingaleh untuk menaikkan beberapa penumpang.
Bus berhenti juga di Banyumanik, Bawen, Tingkir, Sruwen, sedangkan di Terminal Boyolali bus tidak berhenti karena tidak ada penumpang yang pesan tiket. Oiya memang bus ini ga mau berhenti selain di agen bus. Bus sampai di Tirtonadi sekitar pukul 21.30 WIB (3 ½ jam perjalanan Terboyo Semarang sampai di Tirtonadi Solo).
Perjalanan dilanjutkan masih dengan sopir yang sama, menuju timur. Jalur yang dilalui sama dengan jalur EKA saat melewati Madiun. Saya tidak ingat dimana jalur Handoyo dan EKA berpisah, yang saya ingat, setelah berpisah dengan jalur bus Surabayaan, bus Handoyo melewati jalur yang lurus dan lebih sempit, dan sewaktu-waktu menemui jalan yang berlubang terkikis air hujan. Walau lubangnya tidak begitu terlihat di kegelapan, sopir sudah hapal jadi tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Bus sampai di Arjosari Malang sekitar pukul 05.00 pagi. Start minggu sore sampai tujuan Senin pagi.
No comments:
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]