Perbaikan Jalan + Hari Libur = Macet Panjang

Hari semakin gelap, matahari mulai tenggelam dan mengurangi sinarnya sore itu, lampu kendaraan mulai dinyalakan, bahu jalan terlihat becek gara-gara dilewati kendaraan, terutama motor-motor, karena memang tidak ada jalan lain selain lewat bahu jalan yang becek tersebut. Azan Maghrib sayup sayup terdengar.

Pengendara Matic di depan saya tampaknya lebih semangat mencari celah di bahu jalan yang becek dan kadang terdapat lubang. Saya dibelakangnya cuman mengikuti saja, namun tak lama kemudian tertahan oleh seorang bapak yang pengen ikut jalur, sedangkan si matic semakin menjauh.

Berada di dalam mobil, penumpang mobil tampak pasrah, sedangkan pengemudinya juga terlihat bosan menunggu kapan mobil bisa maju, jendela mobil sengaja dibuka sedikit, mungkin saja AC nya sengaja dimatikan, karena dia kena macet di tanjakan.

Ada juga penumpang bus besar yang berjejalan di dalam bus, berdiri, mungkin mereka juga ga bakal mengira bakal kena macet sepanjang ini. tapi menurut saya mereka masih mending, masih ada AC di dalam bus tersebut.

Penumpang yang masih anak-anak terlihat duduk di samping jendela bis, memperhatikan arus motor yang lewat jalan becek tersebut. Mungkin ini bisa menjadi hiburan bagi dia.

Yang paling harus butuh perjuangan menurut saya adalah penumpang mobil Elf yang sampai berdiri, mungkin ini pilihan mereka satu-satunya daripada harus menunggu sampai larut malam. bahkan kernet juga bergantungan di pintu luar.

Ada juga yang lagi apes, terlihat dia sedang berdiri dengan satu temannya, ditemani seorang polisi, dalam posisi mobilnya miring kekiri, lampu hazard dinyalakan. miring ke kiri karena dua roda sebelah kiri, nyemplung got, terlihat pula oleh saya saat dia mencoba mengabadikan mobilnya dengan kamera handphone, mungkin sambil menunggu bantuan datang. ya kadang kita harus-hati-hati disini karena kadang samping kiri itu bisa dilewati, namun kadang tidak bisa dilewati karena adalah got.