Monday, January 27, 2014

Mengintip Malioboro di Malam Hari (Part 2 / 2)

Jam 09 malam kurang, sampailah saya di jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Ternyata suasana masih ramai. Tukang becak masih setia menunggu di pinggir jalan, juru parkir juga masih terlihat sibuk menjaga jejeran motor yang dititipkan, Di samping kiri dan kanan jalan jalan terlihat para pedagang yang menjual beranekaragam oleh-oleh dan cinderamata. Mulai dari gantungan kunci, hiasan, baju Batik, celana batik, ukiran, kaos, juga makanan seperti Bakpia, Wedang Ronde, dan lain sebagainya, Begitu banyaknya sehingga tidak salah bila kita menyebut Malioboro sebagai pusatnya oleh oleh dan cinderamata di Yogyakarta, tapi malam itu satu yang menarik perhatian saya adalah Coklat Monggo.
coklat monggo malioboro yogyakarta lezat enak
Segera setelah parkir motor, saya menuju ke dalam toko, Saya membelinya di Toko Batik Mirota yang berada di ujung jalan Malioboro kanan jalan. Untung waktu itu masih buka tokonya. Saya lihat, ternyata harganya cukup mahal dibandingkan yang biasa kita temui di toko-toko. Saya membeli Coklat Monggo rasa kopi yang merknya Gendis 100 gram harganya 15.500,00. Menurut orang-orang rasa coklatnya sedikit pahit.
coklat monggo malioboro yogyakarta lezat enak
setelah membeli coklat, di pinggir jalan, saya ketemu sama orkes angklung jalanan, mungkin yang kangen melihat mereka pentas bisa dilihat dibawah ini.



Pas saya lihat ternyata mereka sedang menyanyikan lagunya Sagita yang judulnya “Urip Mung Sedelo”, tentunya dengan gaya Cover angklung ala mereka yang terdengar renyah dan menarik perhatian siapapun yang lewat.

No comments:

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]