Benteng Tolukko merupakan peninggalan abad 16 yang dibangun bangsa Portugis di Ternate. Sebelum kedatangan Portugis, Ternate sedang bersaing dengan Tidore dalam hal penjualan rempah-rempah, Kedatangan Portugis yang membutuhkan rempah-rempah disambut gembira Ternate karena pada saat yang sama Tidore telah bersekutu denga Spanyol.
Ternate pun mengijinkan Portugis mendirikan benteng salah satunya Benteng Tolukko yang aslinya bernama Santo Lucas didirikan oleh Fransisco Searow. Selain Benteng Tulukko, benteng lain yang dibuat Portugis yaitu benteng Santo Pedro, Benteng Santa Lucia, Benteng Santo Paulo/Nostra Senhora Del Rosario dan juga Benteng Orange. Benteng benteng tersebut dibangun pada antara tahun 1512 s.d. 1540.
Portugis ternyata berubah, dan berbuat ulah dengan mengusulkan monopoli perdagangan dengan harga terlalu murah. Hal ini yang menjadi penyebab Rakyat Ternate melawan. Tahun 1533 Ternate membakar Benteng dibawah Pimpinan Dajalo, akhirnya perdamaian tercipta kembali antara Portugis dan Ternate.
Lanjut cerita, Sultan Khairum dibunuh (entah oleh siapa) yang mengakibatkan permusuhan kembali antara keduanya, Pertempuran dilanjut lagi kali ini Ternate dipimpin Sultan Babullah anak dari Sultan Khairun. Memasuki masa tujuh tahun barulah Portugis bisa diusir, tepatnya tahun 1577. huh lega juga y!
Portugis pergi eh giliran Belanda datang pada tahun 1605. (susah juga mbayangai tahun 1600 hihihi). Tidak tahu lagi saat itu mereka damai atau tidak, yang jelas Benteng Tulukko diperbaiki pada masa VOC tahun 1610, dan Gubernur Van Pieter Both membuat pahatan lambang pada dinding kiri pintu masuk.
eit sp ni?
Penyebutan nama Benteng Tulukko berasal dari nama penguasa Ternate pada tahun 1692, dan sejak tahun 1996 Benteng ini dipugar menjadi tempat wisata sampai sekarang.
Memang Benteng ini sekarang hanyalah sebuah tumpukan batu yang disusun kokoh menghadap laut, namun Benteng ini menjadi bukti bahwa Ternate memiliki sejarah perjuangan yang bisa kita ceritakan, sekaligus menjadi sumber pendapatan pemerintah setempat.
sumber cerita : pamflet
No comments:
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]