Selamat pagi semuanya kali ini saya akan mereviu singkat, Kereta Api Tawang Jaya Premium Jakarta Semarang, Kereta api ini merupakan salah satu pengembangan dari jenis kereta api ekonomi sebelumnya. Entah kebetulan atau tidak, kereta api ini muncul setelah berita keluhan penumpang KA Ekonomi di media sosial tik tok karena kursinya terlalu sempit dan adu dengkul sesama penumpang, entah ada hubungannya atau tidak, mari kita coba saja ya. Ini merupakan pengalaman pertama saya naik jenis kereta ini, kira-kira apa saja yang berbeda dengan kereta api ekonomi lainnya? silahkan simak tulisan berikut ini.
Kereta Api Tawang Jawa Premium
Pembelian tiket
Pembelian tiket tidak berbeda dengan versi sebelumnya, dilakukan melalui aplikasi android atau situs website, dengan mengisi identitas diri sesuai KTP atau SIM.
Harga tiket
harga tiket saat itu Rp.240.000,-
Waktu keberangkatan
waktu keberangkatan jam 10.05 WIB Stasiun Jatinegara
sampai di tujuan diperkirakan jam 16:15 Stasiun Poncol
Tiba di Stasiun Jatinegara
Cetak tiket berada di lantai 2, memasukkan kode booking lalu diklik cetak. Selanjutnya tinggal mengikuti petunjuk arah kereta api jarak jauh, karena pintu masuknya dibedakan dengan KRL, atau bertanya petugas.
Kejadian lucu di stasiun Jatinegara
Sampai sekarang masih ada orang yang belum paham cara memakai lift, jadinya menunggu lama di depa lift he he. Harusnya tombolnya dipencet dulu agar lift terbuka.
Jumlah kursi dan arah kursi
Jumlah Kursi satu gerbong ada 80 kursi, saling berhadapan 40 kursi vs 40 kursi
saat saya perjalanan dari Jakarta menuju Semarang posisi duduk 1 A sampai 20 D menghadap arah maju sejalan kereta, sedangkan nomor kursi 21 A sd 30 D posisinya mundur berlawanan dengan arah kereta api.
Reclining seat
Setiap kursi saat ini sudah dilengkapi dengan reclining seat, meskipun masih terbatas beberapa derajat saja, namun setidaknya ada perbedaan dari versi sebelumnya yang masih tegak.
Tidak semua ada reclining seat
Namun beberapa kursi tidak mendapatkan fasilitas ini, misalnya kursi nomor 2A dan 2B, karena dibelakangnya mentok dinding.
Tingkat Ketebalan dan keempukan kursi
menurut saya meskipun tampilan kursinya terlihat tebal, bahkan lebih tebal daripada kursi pesawat lion air kelas ekonomi, namun tingkat keempukannya tidak sebanding ketebalannya, masih lebih empuk kursi pesawat lion air kelas ekonomi yang tampilannya lebih tipis, jadi memang ketebalan kursi itu tidak menjamin tingkat keempukannya ya. Hal ini mungkin karena tingkat pelapis kursinya yang dipasang terlalu ketat atau bisa juga karena bahan dasar busanya yang berbeda.
Tidak ada footrest
Tidak ada footrest, padahal duduk di kursi kereta ini selama perjalanan 5 sampai 6 jam terkadang terasa membutuhkan footrest untuk mengganjal kaki, karena memang konstruksi kursi ini menurut saya cukup tinggi, tinggi saya 165 cm, sehingga kaki cenderung menggantung, butuh footrest, apalagi yang postur tubuhnya lebih pendek, kaki akan lebih menggantung.
Power charger
setiap kursi disediakan sumber daya charger tipe colokan biasa, posisinya ada di dinding samping.
Cantelan
Posisi cantelan yang sebelumnya ada di bawah jendela sekarang berubah lebih ke atas, samping jendela
Plastik Sampah
disediakan plastik sampah di masing-masing kursi
Kantong penyimpanan
Di depan kursi tersedia kantong penyimpanan
Fasilitas lain
AC, Toilet, On time
Kekurangan
tiket kereta api ini cepat habis saat peak season, harus begadang di malam hari untuk melakukan war tiket, hanya menyisakan tiket kelas tinggi.
Tidak bisa selonjor
tinggi badan saya 165cm, ternyata kaki tidak bisa selonjor, karena tulang kering saya mentok besi yang melintang di bawah kursi depan kita, padahal jika besi tersebut lebih ke atas sedikit, akan lebih lega. Kalau sebelumnya adu dengkul, kali ini adu besi.
Solusi
solusinya menurut saya adalah dengan tetap mencatat pemesanan yang gagal membeli, dan dimasukkan ke dalam kuota tunggu, baru setelah ada konfirmasi kereta tambahan, kuota tunggu tersebut diberi hak pertama apakah melanjutkan membeli atau tidak, tidak malah dibuka war tiket kedua.
No comments:
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]