Sunday, January 7, 2024

Berkunjung ke Ketep Pass Selo


Selamat pagi semuanya, kali ini saya akan menceritakan perjalanan mengunjungi Ketep Pass di libur natal 2023 dan tahun baru 2024. Terakhir saya mengunjunginya sudah sekitar belasan tahun yang lalu, jadinya penasaran juga kondisi saat ini, kira kira apa saja perbedaannya?



Ternyata kondisinya seperti lokasi-lokasi wisata pada umumnya, perbedaan pertama
jalur yang lebih macet
kalau belasan tahun yang lalu, lingkungan sekitar Ketep masih berupa lereng dan tebing yang curam, semak belukar, masih asri dan belum ramai penjual di pinggir jalan. Ternyata kalau sekarang terpantau jalur kawasan Ketep ini sudah macet seperti macet Puncak versi mini. bedanya disini macetnya hanya 10 menit saja, tidak sampai macet berjam-jam seperti Puncak Bogor, juga macetnya hanya saat memasuki kawasan Ketep Pass saja,

Penyebab macet
hal ini karena memang jalurnya memang sempit, ditambah di pinggir jalan juga sudah dimanfaatkan untuk parkir mobil, memaksa pengguna jalan bergantian dan harus diberlakukan buka tutup satu jalur.
Bahkan saking sempitnya, motor pun juga ikut antri, tidak ada celah buat motor juga, saking sempitnya.

Biaya
Biaya tiket masuk Rp.12000,-/orang
Biaya parkir mobil Rp.8000,- atau Rp.5.000,-/mobil saya lupa berapa.
Ada juga sewa kamera sepuasnya Rp.5000,-
dan lain-lain karena saya kemarin tidak mencobanya.

Alat teropong jarak jauh sudah tidak ada
dulu ada alat teropong jarak jauh dengan memasukkan koin uang seribu rupiah untuk melihat pemandangan jarak jauh, bahkan tugu jogja juga bisa kelihatan dari sini, sekarang saya lihat sudah tidak ada alat tersebut.

Bangunan-bangunan warung menjadi lebih banyak
bangunan-bangunan warung penjual seperti penjual warmindo, gorengan, mendoan, jagung bakar, mie, wafer, roti, dan kopi sekarang sudah banyak berdiri di sekitar area Ketep Pass, bahkan sekarang ada lokasi khusus buat warung-warung tersebut yang sudah ditata rapi di dalam area Ketep Pass.

sekarang ada coffee shopnya
terpantau disitu juga ada coffee shopnya, yang menjual minuman yang manis-manis, namun tenang saja, karena harganya sudah ada papan menunya.

Bangunan baru dengan bentuk instagramable
sekarang ada bangunan-bangunan baru, semacam panggung, dengan latar belakang pemandangan dari jauh.
Yah memang salah satu hal yang menonjol di sini adalah pemandanganya, karena memang lokasinya berada di ketinggian.

Sekarang ada juga konser musik
disini sekarang ternyata ada juga konser musik yang beranggotakan seorang penyanyi, gitarist, band, menyanyikan lagu yang lagi hits saat ini.

Taman-taman ditambah
jika dulu belum ada taman-taman, di depan area Ketep masih berupa tebing semak belukar, saat ini tebing tersebut diubah menjadi taman yang dapat dilalui.

Lebih beranekaragamnya wisatawan
Terpantau dari pengeras suara yang biasa memberi pengumuman mencari orang, terpantau ada juga wisatawan yang datang dari jauh, seperti dari daerah Bojonegoro, cukup jauh juga ya, berwisata sampai sini, kalau dulu mungkin hanya orang Magelang dan Boyolali saja yang datang kesini, karena memang kalau orang sini, tempat ini hanya semacam lokasi yang biasa saja, hanya jalur yang sekedar "ada" pemandangannya. Namun bagi orang yang tidak tinggal di sini, ini menjadi sesuatu yang wah.

Tempat wisata baru di sepanjang jalur menuju Ketep Pass
Terpantau jalur menuju Ketep dari arah Magelang, saat ini sudah muncul tempat wisata petik buah strobery sendiri, mirip daerah Danau Batur Bali yang ada juga wisata petik buah stroberynya.

Muncul warung makan/restoran, coffee shop
Selain itu juga muncul beberapa warung makan/restoran/cafe yang sengaja dibangun di lokasi lereng dan tebing demi mendapatkan pemandangan di jalur menuju Ketep Pass

Nah itu sedikit cerita informasi perbedaan dengan kondisi belasan tahun yang lalu ya.

No comments:

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]