Sunday, March 19, 2023

Jogging Track Taman Suropati


pic by detik dot com

Taman Suropati, sebenarnya sudah lama menjadi rekomendasi tempat jogging di jakarta namun saya baru mencobanya sekarang. Jika dilihat dari google map, memang rutenya terlihat pendek ya, beberapa hari yang lalu saya berkesempatan mencoba rute jogging di taman ini, saya mencobanya di pagi hari ketika ternyata tidak ada car free day di Sudirman, jadinya saya alihkan olahraga di sini saja, nah kali ini saya akan mencoba menggambarkan taman ini dalam sebuah tulisan.

Taman Suropati ini terletak di daerah Menteng Jakarta Pusat, untuk menuju kesana, kita bisa naik bus Trans Jakarta ya, bisa turun langsung di depan taman, untuk mencari kita naik apa saja, kalian bisa memakai smartphone yang sudah teristal google map, caranya bisa melihat postingan yang ini1 ya. Ok back to the laptop, setibanya di sana, kesan pertama melihat jogging tracknya yaitu rutenya yang cukup pendek dibandingkan rute jogging yang lain, namun suasananya sangat rindang, karena penuh pohon mahoni. Pagi itu jam 06:00 pagi, taman di dalam masih belum dibuka, terlihat masih ada tali dengan tulisan "Taman ditutup" membentang menghalangi setiap pintu masuknya. Namun untuk jogging track di sisi luar tetep masih bisa kita pakai untuk jogging. Oiya disini ternyata juga tersedia fasilitas umum toilet dan Mushola di sisi selatan taman. Juga tersedia tempat parkir motor dengan tarif Rp.3000,-. Sedangkan untuk parkir mobil terpantau tidak tersedia disini, jadinya bagi yang membawa mobil harus bertanya dulu dimana bisa parkirnya.

Jogging Track
Setelah parkir motor, selanjutnya saya mencoba jogging track pada sisi paling luar di taman ini, rute jogging sepanjang titik luar merupakan jalur dengan lebar sekitar 150 cm, bisa muat 2 orang bersamaan, lantai berupa kombinasi cor dan batu yang terlihat estetis, kondisinya terlihat cukup rata, sepanjang rute tidak ditemui tonjolan-tonjolan cor/batu yang berpotensi menyandung kaki, jadinya cukup aman. Sementara dii samping luar terdapat parit yang sudah ditutup dengan balok cor, dengan kondisi seperti ini, memang rute joggingnya kelihatan sempit, susah buat nyalip ketika ketemu orang jalan kaki yang rombongan, namun ternyata desain rute jogging seperti ini ternyata sudah memikirkan hal tersebut, bagaimana penjelasannya?

Saat ada orang bergerombol dan berjalan kaki, tentunya ini akan menutup jalur orang yang jogging, namun ternyata tidak pernah terlihat, orang yang jalan kaki bergerombol tersebut menggunakan jalur parit yang sudah ditutup balok beton, jadinya orang yang jogging tetap bisa menyalip langsung menggunakan jalur parit tersebut, tanpa harus repot-repot meminta orang minggir, dan juga orang yang jalan kaki juga tidak terganggu, karena ada jalur "nyalip" di sisi parit tadi. Desain yang cukup out of the box, intinya orang yang jalan kaki maupun yang jogging bisa tetap menggunakannya, tanpa harus masing-masing merasa terganggu. Hal yang kecil dan sulit dibayangkan bila kita tidak mengalaminya langsung ya, menyikapi lahan yang sempit.


Kondisi di dalam taman
Sekitar Pukul 06:30 WIB petugas berbaju hitam-hitam, entah ini satpam atau satpol PP, mulai mencopot tali, mulai membuka "pintu" taman. Jadinya saya dan pengunjung yang lain sekarang bisa langsung memasuki taman. Di dalam taman, ada air mancur, juga terdapat space ruang yang bisa digunakan untuk berkumpul senam yoga, terlihat juga yang menggunakannya untuk badminton, namun kita tidak menemui orang yang bermain voli maupun bola disini ya. Selain itu juga ada jalur berupa kerikil yang bisa kita pakai ala ala "pijat refleksi".

Ada perpustakaan di dalam taman

Disini ternyata ada juga rak buku yang bisa kita pinjam bukunya langsung.

Di bagian tengah juga ada sangkar burung dara entah punya siapa atau siapa yang merawatnya. Banyak tanaman juga disini, namun sayangnya tidak ada papan nama jadinya entah itu tanaman apa saya juga kurang paham.


Kondisi sekitar Taman Suropati
Taman Suropati ini dikelilingi jalan raya, namun tidak terlalu ramai, hanya satu dua kendaraan yang melintas, relatif tidak sampai membuat polusi ya, sementara di sisi jalan Taman ini dikelilingi rumah model kuno, model peninggalan Belanda dengan halaman yangluas. Sebagian rumah tampat terawat, namun ada juga yang tidak terawat ditandai dengan rumput liar yang tumbuh di halaman rumah, serta ada juga rumah dengan tulisan dijual yang kalau saya cek di youtube harganya mencapai 70 miliar rupiah.

Sebagian rumah di sekitarnya menjadi tempat berdiam para perwakilan negara asing, salah satu rumah di sisi utara taman bertuliskan rumah india, di sebelah barat diketahui adalah rumah delegasi Amerika, bedanya kalau di Delegasi Amerika, ada satpam yang berdiri di depan pintu masuk.

Referensi
Postingan yang ini1 : https://myspacenote.blogspot.com/2023/03/mencoba-naik-bus-listrik-trans-jakarta.html


No comments:

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]