Perjalanan kali ini kita akan mencoba bus lainnya, yaitu bus Mansion Jurusan Denpasar Solo Purwokerto.
Pemesanan tiket.
Seperti biasa saya berburu nomor agen secara online pada grup facebook manianya dan menemukan nomor agen Mansion 081246246969, dan saat akan memesan kursi dari Solo diarahkan menghubungi Bu Handoko Agen Mansion Solo 081326451770. Pemesanan tiket PO Mansion saya lakukan via WA untuk keberangkatan seminggu sebelum hari H, saya berhasil mengamankan seat depan dengan pembayaran dilakukan nanti langsung saat berangkat seperti kata agennya, mungkin biar tidak ribet transfer-transfer kali ya. Harga tiket saat itu RP.300.000,-
Hari H
15.30 WIB
Saya disarankan agen naik dari Agen Setiabudi Timur Terminal Tirtonadi. Untuk menuju agen ini, dari tempat penurunan bus Terminal Tirtonadi, saya cukup berjalan selama 15 menit ke arah timur. Lokasi agen Mansion terletak di samping agen Gunung Harta, tidak sulit menemukannya, karena agen ini posisinya dilewati jalur bus Tirtonadi arah timur, dan di depan agen sudah terpampang tulisan "MANSION" dengan ukuran yang cukup besar.
Di dalam agen saya melakukan pembayaran langsung dengan harga RP.300.000,- dan mendapatkan tiket sampul.
=====gambar tiket==========
Di dalam agen sendiri sudah disediakan kursi untuk duduk, serta disediakan kopi yang bisa kita ambil sendiri secara self service. Toilet terletak di belakang agen. Saat itu saya sampai di agen pukul 15.30 WIB seperti yang dijanjikan, dan informasi yang didapatkan busnya saat ini masih sampai di Kartosuro, sekitar 40 menit dari sini, berarti cukup tepat waktu juga.
Penumpang yang naik dari agen saat itu berjumlah 3 orang saja. Di dalam agen memang belum disediakan AC jadinya cukup panas, tapi disitu sudah ada kipas angin, jadi masih bisa ada hawa sejuk.
Depan agen tersebut bersliweran bus-bus yang keluar Tirtonadi arah timur, ada Rosalia Indah, Gunung Mulia Solo Wonogiri, Gunung Harta, Eka,Mira, Sumber Selamat, dan lain sebagainya.
16.00 WIB
Bus datang, ternyata yang datang adalah Mansion dengan body SHD dan dapur pacu Hino RK8, serta sudah bersuspensi udara. Bus tidak langsung berangkat, karena menunggu penumpang dan persiapan lainnya. Menurut informasi bus ini tadi berangkat dari Purwokerto Pukul 08.00 WIB, dan bus ini bukan bus puter walik, jadi bisa tepat waktu sampai di Solonya.
16.25 WIB
Bus mulai diberangkatkan dari Agen Setiabudi Solo, Kru membagikan snack berupa akua 800ml, popmie mini, minuman jeruk, roti, dan kacang atom yang cukup melimpah untuk mengganjal perut.
Bus menyusuri jalan arteri Solo ke arah timur yang sekarang sudah lebih lebar daripada dahulu, sekarang sudah menjadi empat lajur seperti jalur pantura, namun laju bus tidak bisa maksimal, karena sering bertemu dengan penyeberang. Yang masih kurang saat itu adalah kru masih merokok, sehingga asapnya masih tercium.
Secara umum kondisi lalu lintas saat itu cukup ramai lancar.
Bus mulai masuk tol ketika sudah sampai di Sragen.
17.20 WIB
Bus mulai masuk pintu tol pertama kali saat sudah sampai di Sragen, cukup menguntungkan bagi penumpang Solo, karena biasanya dari Solo tidak terlalu banyak nyeser di agen-agen lagi. Bus cenderung nyeser di agen-agen di daerah sekitar Purwokerto tempat bus ini pertama diberangkatkan.
18.00 WIB
Bus keluar pintu Tol Ngawi kemudian absen dulu di Terminal Kertonegoro Ngawi tanpa ambil penumpang. Kondisi Terminal Ngawi masih ada renovasi, kondisi jalurnya pun masih bergelombang sehingga bus harus pelan-pelan saat melewatinya.
Keluar dari pintu tol Ngawi ternyata bus bermaksud mengambil titipan dari pinggir jalan, selesai urusan, bus masuk Pintu Tol Ngawi lagi.
18.30 WIB
Masuk Rumah Makan
Bus istirahat di rumah makan Titin yang letaknya cukup strategis karena tepat di depan pintu tol Karangjati. Saya sendiri baru pertama kali makan disini, kondisinya terlihat masih baru dibangun, biasanya jika naik Gunung Harta, makan malamnya ada di Rumah Makan Utama Caruban yang letaknya lebih jauh ke arah timur dari pintu tol.
Rumah Makan Titin sendiri bila kita lihat dari depan, halaman parkirnya terlihat cukup kecil, namun jika berjalan ke belakangnya ternyata ada parkiran yang luas cukup untuk beberapa bus besar.
Fasilitas di rumah makan ini ada toilet, dan Mushola yang terletak di belakang. Kondisi rumah makan ini cukup bersih.
Yang istimewa saat saya singgah di rumah makan ini adalah menu makannya yang menurut saya cukup enak, menu makanan yang disediakan saat itu ada lalapan kacang panjang, kolbis, sayuran, sambel merah yang pas dan cukup berasa bumbunya, serta ada ayam, lele, dan ikan, dimana biasanya jika kalian beli di warteg, menu yang disediakan akan termasuk menu dengan harga yang cukup mahal. Saya pun memilih lalapan dan lele.
Selesai makan, langsung keluar untuk mencari udara segar dengan bersandar di tembok pembatasnya, namun sempat kaget karena tembok pagarnya ternyata seperti sudah rapuh.
19.05 WIB
Bus diberangkatkan kembali, bus langsung masuk tol menuju timur.
20.20 WIB
Bus mampir rest area KM 726 untuk ngepom selama kurang lebih 5 menit. Saya pun memilih tidur saja.
02.00 WIB
Bus sampai Pelabuhan Ketapang bersiap memulai penyeberangan. Tidak perlu waktu antri yang lama, bus langsung menuju kapal feri. Ternyata disini ada pembagian nasi sebagai sarapan pagi, jadi sambil menunggu di atas raung tungggu, penumpang bisa sambil menyantap sarapan pagi, entah lauknya apa, karena saat itu saya tidak mengambil sarapan pagi.
04.45 WITA
Bus keluar dari Kapal, kernet berlari menuju pos pemeriksaan untuk lapor, sementara penumpang tetap duduk manis di kursi masing-masing tanpa direpotkan dengan pemeriksaan.
Keluar dari wilayah pelabuhan, bus sempat mampir pom bensin kiri jalan untuk mengisi solar. Selesai isi solar, bus melanjutkan perjalanan, sampai di Masjid pinggir jalan bus ini ternyata berhenti dulu memberikan kesempatan yang ingin Sholat Subuh di Masjid kurang lebih 10 menit.
Selesai Sholat, bus melanjutkan perjalanan, pagi itu, volume kendaraan tidak cukup padat, bus masih memungkinkan untuk overtake truk, hanya saja sedikit ada insiden kecil manakala, saat menyalip ini, dari lawan arah bertemu motor, sehingga posisinya cukup mepet, dan si pengendara motor meneriaki sopir "woi!".
Memasuki daerah Tabanan, kendaraan sudah padat sebagaimana padatnya kendaraan di pagi hari saat orang berangkat kerja.
07.40 WITA
Bus sampai di Terminal Mengwi
disini ternyata bus tidak menurunkan penumpang, hanya ada pengecekan dari Dishub, entah yang dicek apanya, apakah jumlah penumpangnya, ataukah yang lain, jika jumlah penumpangnya, datanya nanti buat apa juga belum jelas. Selesai urusan, bus melanjutkan perjalanan keluar dari Terminal Mengwi, ternyata di depan sudah ada orang yang menerima titipan barang bagasi.
08.30 WITA
Bus sampai di Garasi Pidada III
Penumpang yang turun di garasi ini cukup banyak, hal ini dimanfaatkan oleh penyedia jasa ojek untuk menawari penumpang untuk diantar.
Mansion trans solo denpasar
Kelebihan:
+sudah air suspension
+cenderung sediit nyeser setelah dari Solo
+snack melimpah, rasa masakan di rumah makan enak
Kekurangan :
-Kru Merokok
-beberapa kursi sulit direbahkan
-bertopi
Fasilitas secara umum
Tempat duduk
+kursi recleaning seat dari rimba kencana
-belum dilengkapi footrest
+ada arm rest
+selimut tebal model bedcover
-ada bantal yang kalau saya tidak terpakai
Fasilitas bus
+Ada mesin pemanas air,
+Disediakan kopi
+bagasi luas
+toilet, ac
-Masih bertopi dan ada selendang samping yang cukup besar penghalang pandangan
Pelayanan
pra perjalanan
-belum ada tiket online
-belum ada situs resmi dimana orang bisa mencari daftar agen resmi
+pembelian tiket mudah, bisa via WA
+tersedia ruang tunggu dengan fasilitas free kopi
saat perjalanan
+Kru menanyakan dimana penumpang turun
+Kru melipat dan merapikan selimut saat di kapal
No comments:
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]