Kali ini saya akan mencoba bus M Trans Jurusan Denpasar Ngawi Magetan, dimana jalur ini dinamai seri H oleh agennya, penamaan seri-seri ini mengingatkan kita seri-seri di STJ ya. Untuk Rute Denpasar Ngawi sendiri sebenarnya ada alternatif lain seperti Naik Gunung Harta langsung turun Ngawi dengan tarif saat ini memakai tarif Semarang Rp.320.000,-,. Atu bisa juga naik M Trans jurusan Surabaya dengan harga tiket saat ini RP.230.000,- dilanjutkan naik bus-bus jurusan Surabaya Solo/Jogja. Sedangkan yang saya naiki ini adalah M Trans langsung turun di Ngawi yang ternyata diberandol tiket seharta RP.280.000,-. Bus yang saya naiki ini nantinya terakhir berhenti di Magetan.
Pembelian tiket
Pembelian tiket bila melalui online tinggal di googling saja nanti ketemu situsnya online dot mtrans dot co dot id. namun jika melalui online harus mendaftar dulu menggunakan email kita, dan juga nanti ada tambahan biaya sekitar 5000 rupiah di saat pembayaran tiketnya, Soal tiket ini, jika kita perhatikan User Interfacenya sepintas akan mirip dengan tiket online bus 27 Trans, saya kira 2 po ini satu grup, ternyata karena memang penyedia situs tiketnya adalah pihak ketiga yaitu rong rit, jadi kedua PO tersebut sama-sama bekerja sama dengan Rong Rit untuk penjualan tiketnya, bedanya M Trans sudah menggunakan nama domain sendiri, sedangkan 27trans terlihat masih memakai domain rongrit pada urlnya. Bagi yang penasaran silahkan dicoba sendiri pasti mirip-mirip.
Pertanyaannya apakah jika saya punya akun di M Trans bisa mencari bus di 27 Trans, ternyata setelah saya coba-coba tidak bisa, jadi setiap PO, harus mendaftar 1 akun.
Saya sendiri lebih tertari memesan tiket langsung karena tidak ada tambahan biaya tadi. Saya memesan tiket dengan datang langsung ke garasi/poolnya di jalan Gurita Sesetan Denpasar, pembayaran tunai, dan saya mendapatkan tiket berupa print cetak serta amplop tiketnya yang cukup unik.
"gambar tiketnya menyusul"
Saat itu okupansi penumpang untuk keberangkatan dua minggu sebelum hari H, seat masih kosong melompong, saya memesan kursi paling depan. Harga tiketnya adalah Rp.280.000,- Tertera berangkat jam 14.30 WITA, tapi siap di agen jam 14.00 WITA.
Hari H
Siang hari cuaca cerah, sebelum naik ke bus, wajib cek in di agennya untuk konfirmasi keberangkatan, pada saat perjalanan ini ternyata saya mendapatkan telepon dan wa dari agen untuk konfirmasi titik naik, poin plus jika bisa cek in via WA.
[13.14, ] +62 812-2888-138: Selamat siang kami dari Mtrans, bapak naik dari mana?
[13.18, ] +62 812-2888-138: untuk bis H
Siap dikantor jam 14.00
Siap dimengwi jam 16.00
Mohon diperhatikan jam keberangkatan.
Penumpang terlambat dengan alasan apapun tiket hangus dan bukan tanggung jawab Mtrans.
Komplain tidak akan dilayani.
Terima kasih
Ternyata kode bus yang akan membawa saya saat itu sudah tertera di tiketnya langsung, jadi tidak menggunakan nomor polisi atau nomor lambung ya, tapi menggunakan kode jalur, yaitu jalur seri H. Di pool tersebut tersedia fasilitas ruang tunggu AC dan non AC, serta toilet. Cukupn nyaman.
Sekitar jam 14 lebih 10 menit terlihat di M Trans dengan julukan Sultan Class siap diberangkatkan, Sultaan Clas ini adalah jurusan Denpasar Malang Kediri, Keadaan di ruang tunggu cukup ramai penumpang
Setelah Sultan Class Berangkat, Akhirnya datang bus dari dalam pool, dengan harapan dapat single glass, ternyata yang datang malah berbody
, okupansi penumpang yang berangkat dari pool sudah terisi sekitar 60% persen dari kapasitas kursi. Bus yang saya naiki ini bermodel Legacy SR2, untuk ukuran kaca terbilang relatif lebih tidak terhalang daripada kaca SHD, karena topi memang relatif lebih kecil daripada SHD, tapi tetap saja kenyamanan tidak bisa 100 persen, seharusnya memang topi dibuat pas di atas pandangan horizontal mata penumpang untuk kenyamanan penumpang.
14.50 WITA
Berangkat telat 20 menit dari jadwal karena menunggu penumpang yang ternyata harus membeli tambahan tiket karena ternyata membawa anak usia 6 tahun, namun entah bayarnya full atau separo.
Selesai urusan tiket, Bus diberangkatkan dari pool Jalan Gurita, Sesetan, Denpasar, sopir mulai perjalanan dengan perlahan-lahan karen jalannya sempit sekai untuk ukuran bus, Seperti biasa untuk menikmati perjalanan dengan model bus bertopi, posisi kursi harus sedikit direbahkan agar cakrawala jalan terlihat.
Bus keluar Sesetan melalui samping lapangan Pegok yang cukup sempit, sempat berpapasan dengan mobil yang memaksa mobil tersebut harus mundur beberapa meter untuk memberikan ruang manuver bus. Bus melanjutkan perjalanan menyusuri sepanjang jalan sesetan, sampai jalan Diponegoro, melewati depan agen gunung harta Diponegoro, lanjut bablas sampai Ubung.
15.30 WITA Masjid Agung, Ubung
Disini menaikkan 5-6 penumpang, untuk kursi penumpang saat itu terisi full sesuai kapasitas kursi.
16.05 WITA
Bus memasuki Terminal Mengwi, disini bus berhenti sekitar 10 menit saja, cukup singkat juga, yang cukup bagus ini adalah catatan waktunya cukup pas dengan informasi dari Whatsapp di atas.
Disini pula kru mulai menaikkan snack dengan ukuran kotak jumbo, ini menjadi salah satu poin plus dari PO ini, karena snacknya bisa dibiang snack mahal, selain snack ada pula tisu di dalamnya. Namun tetap saja jika anda setiap hari makan snack seperti ini juga tidak bagus untuk pankreas anda, dimana Pankreas mengatur gula di dalam darah, jika tidak diatur darah akan berlebihan yang bisa mengakibatkan penyakit komplikasi. Tapi kalau sesekali juga tidak masalah lah ya.
Back to the laptop, setelah membagikan snack, ada acara doa bersama yang dipimpin kernetnya.
Bus melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan menyusuri jalan yang berliku-liku, kendaraan sore hari sepanjang jalan cukup padat, sering bertemu dengan truk besar dengan arah yang sama. Mesin bus sedikit ada masalah di gigi awal gigi 2, kalau habis berhenti sering nggredeg, entah ini karena kaki sopir yang terlalu membuka gas atau karena mesinnya, karena pas dibawa sopir tengah tidak nggredek. Bus menggunakan suspensi daun, jadi memang lebih keras goncangannya dibandingkan suspensi udara.
Perjalanan dari Denpasar menuju Gilimanuk ditempuh kurang lebih 3 jam
19.05 WITA
Bus memasuki area Pelabuhan Gilimanuk, bus langsung menuju area parkir tanpa ada pemeriksaan rapid tes antigen maupun vaksin, ternyata disini bus harus antri di parkir pelabuhan kurang lebih 1 jam an, terlihat pula disitu ada bus-bus lain seperti Gunung Harta dan Menggala.
20.10 WITA
Kapal yang ditunggu-tunggu akhirnya berlabuh, Bus dan truk yang tadinya antri, mulai memasuki kapal feri. Bus yang saya naiki kebagian tempat di sisi kanan kapal, jadi nanti pasti pas keluar dapat antrian belakang. Setelah kendaraan semua sudah masuk, Feri mulai diberangkatkan.
Seperti biasa penumpang bus semua turun dari kapal dan menunggu di ruang tunggu di atas, saya pun bergegas naik ke atas segera mencari toilet dan mushola, mumpung masih sepi. Untuk menuju ruang tunggu ini, jalur di kapal ini harus melewati jalur yang tanpa, atap, untung saat itu tidak hujan.
Di dalam kapal saya membeli pop mie seharga Rp.15.000,- agar lambung tidak maag, karena memang jam 6 sudah waktunya makan malam.
Mengenai fasilitas Feri seperti fasilitas pada umumnya yaitu ruang tunggu di dalam dan di luar ruangan, toilet, mushola, TV, dan ada pula warung/kafe yang menjual snack ringan, seperti wafer, pop mie dan cemilan lainnya, hanya saja kamu tidak akan menemukan kamar tidur seperti kapal feri penyeberangan Merak Bakahuni, hal ini tentunya berkaitan dengan waktu tempuh yang relatif lebih singkat.
Perjalanan feri ditempuh kurang lebih 2 jam karena antri berlabuh di Pelabuhan Ketapang.
Kondisi arus laut di malam itu tidak terlalu besar. Saya sempa khawatir ombak besar, karena saat itu kondisi angin di Bali cukup berangin, ditambah beberapa hari yang lalu ada berita tentang gelombang laut yang besar sampai Feri berhenti beroperasi beberapa jam, tapi untung saat itu gelombang tidak terlalu besar.
20.45 WIB
Kapal berhasil sandar berlabuh di pelabuhan Ketapang Banyuwangi, terlihat gelombang selat Bali cukup aman untuk kendaraan keluar dari kapal, posisi laut waktu itu cukup dangkal, sehingga rail pelabuhan posisinya miring ke bawah, memaksa kendaraan yang keluar dari Feri harus menanjak.
Waktu sudah berganti menjadi WIB, 1 jam lebih lambat daripada WITA.
Begitu keluar dari Feri, Bus M Trans berhenti sebentar karena ada pengecekan dari PO, yaitu mengecek jumlah penumpang dan bagasi, cukup ketat juga PO ini, tapi memang semua ini bertujuan untuk pelayanan penumpang tentunya, meskipun disisi lain bagi sopir tidak bisa mencari tambahan penghasilan dari uang nitip bagasi. Tentunya masing-masing PO punya kebijakan sendiri-sendiri ya, ada yang memperbolehkan busnya dipakai kru menerima titipan bagasi, ada juga yang mengambil kebijakan sebaliknya.
Selesai cek, bus keluar pelabuhan menuju Rumah makan yang berjarak setengah jam dari pintu pelabuhan tadi, cukup dekat.
21.20 WIB
Bus M Trans sampai di rumah makan, penumpang dipersilahkan turun dan mengambil makanan dengan menunjukkan tiketnya kepada petugas. Menu yang tersedia saat itu cukup standard, ada nasi, ayam kecap, sayur, kentang balado, kerupuk, dan yang istimewa ada jeruk anget dan jeruk dingin, entah itu air jeruk perasan langsung atau air jeruk instan.
Fasilitas yang terdapat di rumah makan ada mushola, toilet dan gubug tempat orang rokok, kondisinya bersih, mungkin karena masih baru. Selain bus M Trans, terparkir juga disitu bus bus pariwisata yang entah saya tidak ingat namanya.
21.55 WIB
Bus mulai melanjutkan perjalanan, cukup disiplin juga waktu istirahatnya. Sehabis makan bus melanjutkan perjalanan dengan pergantian sopir. Pembawaan sopir tengah lebih halus daripada sopir pinggir, untuk awalan angkatan gigi dua, tidak terlalu nggredek seperti saat dibawa sopir pertama, mungkin karena sopir pinggir tadi teralu dalam dalam menginjak gas, tidak diurut, sehingga bukaan gas, terlalu tinggi, jadi seperti kita saat membawa motor bebek menanjak pakai gigi dua, tapi entahlah mungkin ada masalah di mesinnya, untuk gigi 3, ke atas, suara mesin seperti tidak ada masalah.
Menggunakan mesin Hino RK 8, bus terlihat enteng sekai melibas antrian truk dan mobil pribadi sepanjang jalan eksotis jalur Banyuwangi ke barat. Bila dibandingkan head to head dengan Mercedez Benz 2542 dari segi kekuatan/power menyalip, sebenarnya relatif sama, akselerasinya cenderung sama-sama besar untuk sekedar menyalip di jalur sempit ini, sebenarnya Hino RK8 ditambah suspensi udara itu sudah cukup nyaman dan tidak ada bedanya dengan Mercedez 2542.
Di jalur ini pula sempat bertemu dengan Gunung Harta Merah, kemungkinan jurusan Surabaya karena untuk jurusan Magelang Yogya atau Semarang sudah jalan duluan sekitar 3 atau 4 jam yang lalu.
Yang menjadi poin minus pada perjalanan kali ini adalah jenis selimut yang terbuat dari kain sejenis rajut, dimana hawa dingin AC ternyata masih bisa menembus permukaan selimutnya, karena kain rajut kan memiliki lubang yang relatif lebih besar daripada jenis cotton, meskipun selimut model ini menang lebih terlihat estetik pada tampilan, namun secara fungsinya masih kurang, karena saya masih merasa kedinginan memakai selimut ini.
Poin minus lainnya adalah tentu saja belum ada suspensi udara, alhasil kombinasi selimut yang masih dingin serta kondisi suspensi yang berisik, saya tidak bisa tidur sepulas suspensi udara. Hanya bisa tidur ayam, merem tapi sebenarnya masih cukup terjaga.
Selain poin minus, ada poin plus yang tidak biasanya didapat pada bus-bus pada umumnya, yaitu ukuran kursi yang cukup lebar, saking lebarnya, gang tengah bus hanya berjarak sejengkal saja, efek dari gang yang sempit tadi, kita yang dudukkk tidak terlalu terganggu dengan penumpang yang lewat, bahkan saya yang posisi duduknya di 1B, saat ada orang lewat, saya tidak terlalu terganggu untuk sekedar menggeser kaki. Jadi kursi ini memang cocok untuk jenis bus jarak jauh yang tidak sering menaik turunkan penumpang.
Poin minusnya orang yang berjalan di lorong bus harus sedikit menyerongkan badannya untuk lewat, namun hal itu sebenarnya tidak menjadi masalah karena tidak sering.
02.45 WIB
Bus sampai di Surabaya di daerah Medaeng, dilanjutkan memasuki Terminal Bungurasih, selesai menurunkan penumpang, bus bergeser ke belakang terminal, lalu berhenti sebentar istirahat sekaligus memberi kesempatan penumpang ke toilet. Saya lebih memilih diam di kursi mencoba tidur.
04.00 WIB
Bus melanjutkan perjalanan menyusuri jalur biasa, non tol ke arah barat sampai di Braan, karena memang sepanjang jalur ini ada penumpang yang turun. Masuk Tol lagi ketika sampai di Braan.
05.00 WIB
Bus sampai di Terminal Anjuk Ladang, Nganjuk, namun tidak masuk terminal, hanya menurunkan penumpang di luar terminal. selanjutnya bus puter balik untuk masuk tol lagi
06.10 WIB
Bus sampai di Terminal Ngawi, yang saat itu masih direnovasi, entah mengapa tidak direnovasi dulu jalannya yang sudah rusak dan bergelombang, karena yang sering dipakai adalah jalan tersebut, bukan bangunan-bangunan di dalamnya,
Kesimpulan naik M Trans DK 7081 Seri H, Denpasar Magetan
Poin plus
- Harga tiket yang cenderung lebih murah
- Pemesanan tiket yang mudah, dan fitur tiket online yang mudah
- Posisi pool strategis, bisa berangkat dari tengah kota Denpasar
- Welcome drink berupa minuman vitamin
- Seat kursi lebih lebar menggunakan merk Hai
- Snack melimpah
- Kru tidak merokok
Poin minus
- masih menggunakan suspensi daun, cukup keras, kurang nyaman untuk istirahat
- Selimut menggunakan kain rajut, tidak cukup melindungi dari hawa dingin AC
- belum ada footrest
- belum ada gps tracking
- bertopi
Poin fasilitas standard bus malam lainnya
Fasilitas Ruang Tunggu
- Ruang tunggu nyaan AC non AC
- Tempat charger HP
Tempat duduk
- ada usb charger (khusus Handphone)
- Kursi recleaning seat
- Leg Rest
Fasilitas ruangan di dalam bus
- Tidak disediakan tempat sampah di dalam bus
- Toilet
- Smooking Room
- Bagasi luas
Fasilitas perjalanan dan pelayanan
- Free wifi
- Malam tidak berisik, (tidak menyalakan TV yang mengganggu istirahat)
- Service Makan dan minum gratis di rumah makan
- Tag bagasi
No comments:
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]