Postingan ini tidak diendorse ya, namun murni komentar saya tentang menjawab kebutuhan transportasi saat ini, dimana masalah-masalah seperti supir ngebut, supir ngetem, efisiensi solar, efisiensi waktu tunggu penumpang, sebenarnya bisa terselesaikan hanya dengan menggunakan fitur ini yang belum diaplikasikan dimana-mana.
Kali ini kita akan mereviu aplikasi tapi lebih tepatnya meriviu manajemen transportasi yang sudah seharusnya berjalan, karena kebutuhan, bukan keinginan, ditambah lagi karena kondisi sepi seperti saat ini, yang jarang penumpang memaksa si bus untuk ngetem, padahal dengan sedikit bantuan posisi bus akan memperjelas kapan calon penumpang akan menunggu di halte, dan sopir pun tidak perlu terlalu lama ngetem, dan solar pun lebih irit terutama jika tidak digunakan.
Mencegah Ngebut
Biasanya sopir ini ngebut karena selah bus di depannya kosong, atau karena didorong yang belakang, dengan tujuan memperebutkan penumpang di depan, dengan gps ini jikapun mepet toh ngga ada gunanya ngebut, karena calon penumpang tahu posisi busnya dimana, mau ngebut sekalipun, yang dilihat penumpang bisa fleksibel milih bus yang mana, yang depan apa yang belakang, jadi tidak ada gunanya ngebut
Mencegah Ngetem
Biasanya bus konvensional ngetem karena memang daerah tertentu punya kondisi strategis berpotensi muncul penumpang, misalnya di daerah pasar, persimpangan, atau yang lain, kalau pakai gps yang bisa di akses calon penumpang, tentu hal ini akan otomatis di black list oleh penumpang itu sendiri, pasti akan mencari bus yang lain yang jalan, meskipun tidak secara instan, selain itu seharusnya secara otomatis penumpnang menyesuaikan kedatangan bus, otomatis waktu tunggu di tempat ngetem semakin seedikit.
fitur di Teman Bus saat ini
saat ini fitur gps di teman bus bisa kalian lihat sendiri aplikasinya dengan mendownload di playstore, saat ini memang sudah terlihat gps bus secara real time, bila kita liat di map, posisi bus akan bergerak meskipun ada jeda beberapa detik, namun yang masih ngebut adalah arah busnya kemana memaksa kita melihatnya tanpa kedip meihat update real busnya bergerak kemana, hal ini tentu sangat merepotkan penumpna.
gambar 1 aplikasi teman bus
sebaiknya dibikin seperti di aplikasinya suroboyo bus seperti ini
gambar 2. aplikasi suroboyo bus
Kendala,
Adanya semacam pengakuan-pengakuan diri, yang sebenarnya itu tidak diperlukan oleh publik, misalnya si A yang membuat program ini ternyata merasa dirinya yang paling berhak menerapkan programnya di suatu kota, dan merasah sudah paling baik, nyatanya si A ini masih jauh dari apa yang dibutuhkan publik, perasaan egosektoral antar lembaga pemerintah, seharusnya aplikasi ini jangan dilihat siapa yang membuat, tapi mana yang memberikan manfaat bagus, itulah yang dipakai, tidak perlu juga malah ada dua aplikasi yang berjalan secara bersaing Harusnya sesimpel apa yang dibutuhkan publik, yaitu gps itu sendiri seperti fitur dari suroboyo bus.
Penumpang yang tidak menggunakan smartphone, penumpang seperti ini juga bisa menjadi tantangan tersendiri di tengah-tengah. namun tentu untuk saat awal hal ini dapat kita katakan saja itu menjadi resikomu sendiri tidak memiliki akses, namun bila melihat populasi antar yang punya smartphone sama yang tidak, seharusnya bila memang memerlukan bisa meminta bantuan saudara yang memiliki akses
Beban aplikasi dan fitur yang terlalu berat
Jaman sekara ini memang apa apa disuruh download di smartphone yang tentu itu menghabiskan ruang penyimpanan di smartphone kita, mulai dari apapun, bank, bengkel, warung, agen bus, dan lain sebagainya memaksa orang untuk mendownload aplikasi di smartphonenya. Untuk mengatasi tantangan ini sebaiknya aplikasi aplikasi tersebut dibuat versi webnya dimana fitur utama di web ini tentu adalah posisi bus itu sendiri, tidak perlu yang lain, mengenai serangan cyber dimana bisa saja dia membuka halaman menggunakan robot, bisa digunakan fitur captcha. karena tidak semua orang pada dasarnya mau mendownload aplikasi-aplikasi yang tidak terlalu dibutuhkan.
Biaya yang dibutuhkan
Memang menambah alat gps di kendaraan itu juga butuh biaya, selain itu juga pemilihan operator jaringan yang handal agar tidak ada kendala, biaya alat server, juga biaya perawatannya, sebenarnya sudah ada aturan kendaraan umum harus memakai gps, namun ternyata penumpang tidak bisa mengaksesnya, saat ini gps hanya sebatas sebagai alat pengawasan dishub saja, sebaiknya alat semahal itu tidak hanya digunakan secara minim sebagai pengawasan saja, namun juga pelayanan bagi publik dalam hal ini calon penumpang. tinggal buat website sederhana, berisi jurusan dan gps bus di jurusan itu, serta arah bus, itu saja titik, tidak perlu ada fitur2 yang lain, misalnya fitur member, fitur berita-berita yang tentu malah menambah bandwith.
Terima kasih bagi yang sudah membaca sampai bawah, artikel-artikelan dari saya.