Sunday, July 28, 2019

Sampah Jadi Listrik

Entah ini bagaimana dari sampah dibakar, panasnya jadi listrik, apakah hoax apa bukan silahkan dicari sendiri ya gan, sementara artikelnya saya copast dulu, dari sampah dibakar, memanaskan air, lalu keluar uap, terus dari uap menggerakkan turbin, ya begitulah

Reppie waste-to-energy plant merupakan terobosan terbaru dalam pengolahan sampah dimana sampah dikumpulkan sebanyak-banyaknya lalu dibakar dan menghasilkan panas. Setelah itu panas digunakan untuk memanaskan air. Setelah air mendidih maka akan menghasilkan uap. Uap kemudian dialirkan ke generator untuk menggerakan generator sehingga tercipta pembangkit listrik tenaga uap. Sisa residu kemudian diolah menggunakan teknologi pengolahan gas modern untuk mengurangi pelepasan racun selama proses berlangsung.


Bakar Sampah Jadi Listrik di tangan Pria Ini

Tentu dari pembangunan teknologi pembersih sampah ini kota Addis Ababa’s sebagai pusat Reppie waste-to-enegy plant beroperasi akan mendapatkan suplai listrik sebanyak 30% dari total penggunaan harian negara dan membutuhkan total 80% sampah yang ada di kota tersebut atau sekitar 1400 ton setiap harinya untuk dapat menghasilkan listrik tersebut.


Mekanisme pembakaran sampahnya pun dilakukan dengan cara membakar tumpukan sampah dengan suhu 1800 derajat celcius dan mengkonversinya menjadi 185 Juta KWh listrik pertahun. Proses tersebut telah di uji dan berhasil sehingga Reppie waste-to-energy plantmenjadi bagian dari rencana Negara Ethiopia yang lebih luas untuk meningkatkan standar hidup masyarakat sekaligus membatasi emisinya, strategi ini dinamakan "ekonomi hijau tahan iklim". Berikut potret-potret yang dilakukan disana untuk mengatasi penumpukan sampah menggunakan Reppie waste-to-energy plant

No comments:

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]