Friday, May 4, 2018

Mobil Kecil ber CC 1200 Terlalu Besar?

Browsing-browsing menemukan artikel yang cukup lengkap mengenai perbandingan diantara dua mobil yang memiliki pengalaman tidak seperti pandangan yang kita bayangkan, bahkan bagi saya yang bukan pemakai mobil pun dengan membaca artikel ini seolah-olah kita dapat merasakan sendiri letak perbedaannya. Bagi saya yang bukan pengguna mobil memiliki semakin besar cc maka semakin bagus performa mobil tersebut, hal ini saya akui karena saya juga pernah merasakan dua varian cc yang berbeda dalam menggunakan kendaraan yaitu motor, sehingga bisa merasakan bedanya, namun di dunia mobil melalui artikel ini kita akan melihat seluk-beluknya yang lain, di artikel ini mengulas sisi lain dari penggunaan cc yang besar dilihat dari suspensi, getaran, akselerasi yang dirasakan sehari-hari sampai pada konsep awal mobil low cost green car.

Minggu, 30 April 2017
1200cc itu terlalu besar untuk green city car, 1000cc sudah lebih dari cukup

Mungkin banyak yang sudah tahu bahwa Toyota dan Daihatsu telah merilis versi baru dari Agya dan Ayla. Tampilan memang makin cakep:


Yang masalah adalah mesinnya, mengapa kok sekarang jadi 1200cc.


Memang sih banyak yang mengeluh mesinnya jadi terasa lemah. Tapi keluhan itu seringnya datang dari yang sering pakai mobil lain yang lebih bertenaga atau yang sering menggunakan mobil untuk balapan sama yang ccnya besar atau yang sering pakai di tol.

Sementara itu untuk pemakaian normal, rasanya nggak ada yang mengeluh. Dipakai luar kota ok, dipakai di tol ok, dipakai jalan kampung ok, dipakai angkut barang sampai penuh ok, dipakai naik gunung pun ok. Jadi sebenarnya tenaganya sudah cukup.

Penulis sendiri merasa tenaga Ayla 1000cc itu sudah berlebih lebihan. Akselerasi 0-100 itu 15 detikan. Memang kalau dibandingkan sama Yaris atau Honda Jazz beda jauh, tapi kan ini mobil asalnya dibuat untuk transportasi saja? Untuk apa harus tenaganya besar? Waktu segitu sudah lebih cepat dari Isuzu Panther turbo. Sudah lebih cepat dari motor matik yang dianggap lumayan mewah semacam Honda PCX atau Yamaha NMax. Performa sudah mendekati motor sport.

Kalau butuh tenaga besar mengapa tidak beli sirion atau etios saja yang tenaganya lebih besar? Toh akhirnya setelah tenaga Ayla dinaikkan, harga jadi mendekati harga keduanya.

Banyak juga yang salah pakai atau salah modif. Akselerasi tidak memanfaatkan rpm powerband tapi cuma asal injak. Yang pakai matik juga injaknya nanggung, nggak sampai mentok dan mengaktifkan switch kickdown. Padahal kalau dipakai dengan benar, di jalan kalau lagi menyalip nggak akan ketinggalan sama mobil mobil lain di jalan yang ccnya lebih besar.

Modif sering cuma asal meniru tapi tidak benar benar dicek sendiri sehingga akhirnya bukan tenaga berkurang tapi malah tenaga ngedrop. Waktu pertama nggak ketahuan, setelah beberapa bulan performa anjlok jauh. Saking parahnya sehingga perlu sering servis. Anehnya mereka nggak sadar bahwa tenaga yang nambah setelah servis itu tanda tenaganya berkurang. Yang standaran justru nggak merasa berkurangnya tenaganya setiap servis.

Mungkin ada yang mengeluh dipakai menanjak gunung terasa ngempos. Menurut penulis itu karena salah pakai powerband. Untuk menanjak, perlu tenaga. Dan tenaga mesin di Agya dan Ayla itu baru keluar di atas 4000 rpm. Jadi harusnya bila menanjak tanjakan curam, rpm harus dijaga diatas 4000.

Tapi sebenarnya kalau bisa pas, di rpm 1500 pun bisa dipakai menanjak. Seperti yang penulis lakukan berikut ini, menanjak di rpm 1500 an (gigi 3):


Padahal mobil penulis masih standar. Memang sih sudah pakai modif pro capacitor dan cemenite yang bisa membuat mesin berjalan lebih mulus di rpm lebih rendah, tenaga dan irit sedikit nambah walau pakai premium. Tapi paling tidak mobil Agya / Ayla lain mestinya bisa melakukan hal yang sama di rpm 2000.



Selain harga yang lebih mahal, nggak sesuai dengan semangat low cost, penambahan cc tersebut mestinya bakal membuat jadi lebih boros. Jadi nggak sesuai dengan semangat green car. Nggak cocok lagi disebut low cost green car.

Memang sih mapping bisa disetel agar tenaga di rpm bawah ngirit banget dan tenaga baru keluar di rpm tinggi. Tapi seandainya ngiritnya pakai trik seperti itu, yang pakai masih tetap bakalan protes. Karena kebanyakan orang kalau menyalip rpm nya nggak dimanfaatkan.


Rasanya, kalau pemilik Agya / Ayla masih mengeluh tenaga mesin terlalu lemah, besok besok bakal ada Mobil LCGC Ayla 2000cc, dengan harga setara sedan. Joss.

No comments:

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]