Raehanul Bahraen
7 hrs ·
# Merugi Sendiri: Yang Suka Berdebat, mau menang sendiri dan berkata-kata kasar
.
"Anda tahu sakit hati online? Debat di dunia maya"
"Debat dan lelah serta buang-buang waktu debat, ternyata lawan debat baca Al-Quran saja masih belepotan dan tidak dikenal"
.
Karena terlalu semangat berdakwah akan tetapi tanpa disertai ilmu. Sebagian orang sering terjatuh dalam kebiasaan suka berdebat. Dan parahnya, ia baru hanya tahu hukumnya saja, tidak mengetahui dan menghapal dalil serta tidak tahu Metode istidlal [mengambil dalil].
.
Jadi yang ada hanya berdebat saling “ngotot” tentang hukum sesuatu. apalagi mengeluarkan katakata yang kasar sampai mencaci-maki dan menyumpah-serapah.
.
Memang ada yang sudah hapal dalilnya dan mengetahui metode istidlal , akan tetapi ia tidak membaca situasi dakwah, siapa objek dakwah, waktu berdakwah ataupun posisi dia saat mendakwahkan.
.
Dan ada juga yang berdebat karena ingin menunjukkan bahwa ia ilmunya tinggi, banyak menghapal ayat dan hadist, mengetahui ushul fiqh dan kaidah-kaidahnya.
.
Memang saat itu kita menang dalam berdebat karena manhaj ahlus sunnah ilmiyah. Akan tetapi tujuan berdakwah dan nasehat tidak sampai. Orang tersebut sudah dongkol atau sakit hati karena kita berdebat dengan cara yang kurang baik bahkan menggunakan kata-kata yang kasar. Hatinya tidak terima karena merasa sudah dipermalukan, akibatnya ia gengsi menerima dakwah.
.
“Agama itu adalah nasihat, agama itu adalah nasihat, agama itu adalah nasihat”. [HR. Muslim 55/95]
.
Yang dimaksud dengan nasehat adalah mengkhendaki kebaikan. Jadi bukan tujuannya menunjukan kehebatan berdalil dan menang dalam berdebat.
.
Selengkapnya baca ا:
http://muslimafiyah.com/merugi-sendiri-yang-suka-berdebat-m…
Penyusun: Raehanul Bahraen
__
Follow akun:
Instagram : raehanul.com/instagram
Telegram : raehanul.com/telegram
LINE : raehanul.com/line
Broadcast WA muslimafiyah: +62895384942337
(Simpan nomornya, Kirim Pesan via WA ا
[Nama Lengkap-Kota]
(Direkap tiap hari Ahad)
7 hrs ·
# Merugi Sendiri: Yang Suka Berdebat, mau menang sendiri dan berkata-kata kasar
.
"Anda tahu sakit hati online? Debat di dunia maya"
"Debat dan lelah serta buang-buang waktu debat, ternyata lawan debat baca Al-Quran saja masih belepotan dan tidak dikenal"
.
Karena terlalu semangat berdakwah akan tetapi tanpa disertai ilmu. Sebagian orang sering terjatuh dalam kebiasaan suka berdebat. Dan parahnya, ia baru hanya tahu hukumnya saja, tidak mengetahui dan menghapal dalil serta tidak tahu Metode istidlal [mengambil dalil].
.
Jadi yang ada hanya berdebat saling “ngotot” tentang hukum sesuatu. apalagi mengeluarkan katakata yang kasar sampai mencaci-maki dan menyumpah-serapah.
.
Memang ada yang sudah hapal dalilnya dan mengetahui metode istidlal , akan tetapi ia tidak membaca situasi dakwah, siapa objek dakwah, waktu berdakwah ataupun posisi dia saat mendakwahkan.
.
Dan ada juga yang berdebat karena ingin menunjukkan bahwa ia ilmunya tinggi, banyak menghapal ayat dan hadist, mengetahui ushul fiqh dan kaidah-kaidahnya.
.
Memang saat itu kita menang dalam berdebat karena manhaj ahlus sunnah ilmiyah. Akan tetapi tujuan berdakwah dan nasehat tidak sampai. Orang tersebut sudah dongkol atau sakit hati karena kita berdebat dengan cara yang kurang baik bahkan menggunakan kata-kata yang kasar. Hatinya tidak terima karena merasa sudah dipermalukan, akibatnya ia gengsi menerima dakwah.
.
“Agama itu adalah nasihat, agama itu adalah nasihat, agama itu adalah nasihat”. [HR. Muslim 55/95]
.
Yang dimaksud dengan nasehat adalah mengkhendaki kebaikan. Jadi bukan tujuannya menunjukan kehebatan berdalil dan menang dalam berdebat.
.
Selengkapnya baca ا:
http://muslimafiyah.com/merugi-sendiri-yang-suka-berdebat-m…
Penyusun: Raehanul Bahraen
__
Follow akun:
Instagram : raehanul.com/instagram
Telegram : raehanul.com/telegram
LINE : raehanul.com/line
Broadcast WA muslimafiyah: +62895384942337
(Simpan nomornya, Kirim Pesan via WA ا
[Nama Lengkap-Kota]
(Direkap tiap hari Ahad)
No comments:
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]