Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakaatuh, saat ini kalian akan melihat postingan tentang trip report perjalanan menggunakan armada bus Gunung Harta GH 085 Jurusan Blitar Bogor. Sebelumnya mohon maaf apabila dalam penyampaian trip report ini tidak sesuai ekspektasi pembaca sekalian mengingat penulisan trip ini tidak melalui cek dan ricek, tapi langsung ditulis apa adanya yang ada di otak langsung ke dalam postingan.
Pesen tiket Gunung Harta naik dari terminal Tamanan kediri kepada agen kediri, tanya tiket kursi paling depan, ternyata masih ada, seat 1D.
Langsung saja tibalah saat yang dinanti-nanti, menurut info agen kediri, penumpang harus siap di terminal kediri jam 12 siang, namun ternyata bus baru datang jam setengah satu, mungkin kena macet.
Setelah datang, ternyata kali ini saya mendapatkan bus Gunung Harta dengan nomor 085 bermesin SCANIA. Lalu bus berhenti di terminal, kernet turun menyerahkan tiket saya, karena sebelumnya saya bayar melalui cara transfer. Bus Bermesin scania ini adalah bus kedua yang pernah saya naiki setelah bus pertama Bus Nusantara sekitar tahun 2014 lalu.
12.45 Bus diberangkatkan
Rasa penasaran akan kondisi mesin SCANIA mulai terobati ketika bus mulai berjalan pelan meninggalkan terminal, tarikan bus bertransmisi matic ini memang terasa halus namun memiliki peningkatan tenaga yang tidak terlalu menghentak (ini karena pengaturan matic). Mesin Matic SCANI ini saya rasakan masih ada perpindahan gigi yang dilakukan secara otomatis, Cara kerjanya pada rpm tertentu, gas akan otomatis dilepaskan, lalu otomatis naik ke giti berikutnya seperti proses perpindahan gigi pada bus bertansmisi manual.
Namun karena disetting perpindahan gigi dengan otomatis alias matic, perpindahan gigi dapat saya bilang tidak terlalu lambat, namun juga tidak terlalu cepat semacam perpindahan gigi sopir sopir sumber kencono, atau semacam perpindahan giginya Cak Padi, atau pak Buyung. Kalau soal tenaga saat akselerasi, yang saya rasakan, tentu 11 12 dengan Hino RK 8, kalau manual kan perpindahan gigi tergantung sopir, ada yang cepat ada yang lambat, kalau SCANIA ini lebih halus karena dikendalikan oleh otak pintar yang mengatur pada rpm kapan harus lepas gas lalu pindah gigi dan seterusnya.
Beralih ke suspensi, karena menggunakan suspensi udara, untuk jalur Kediri Nganjuk, gundukan dan lubang jalan sepertinya tidak ada, padahal kalau kalian naik mobil kecil, gundukan naik turun jalan akan lebih terasa keras dan kasar.
di daerah Semampir Kediri, sempat menemui macet panjang yang diakibatkan adanya truk pengangkut tanah yang ambruk dan sedang ditangani.
14.06 Agen Nganjuk
Sampai di agen Nganjuk mengambil beberapa penumpang, disini agennya terletak sebelum terminal, sempat terlihat Bus tingkat punyanya Harapan Jaya.
15.13 Caruban
Sampai caruban, lurus, tidak belok, karena menuju Madiun
15.35 Terminal Madiun,
disini juga mengambil penumpang
15.56 Terminal Maospati
disini juga mengambil penumpang
16.34 Terminal Ngawi lama ambil ipenumpang
16.43 Terminal Ngawi
Seebelum masuk ngawi ini juga harus antri karena separuh jalan sedang diperbaiki.
16.49 s.d. 17.29 Rumah Makan Duta Ngawi
Sampailah di Rumah makan PO Eka RM Duta, disini penumpang yang turun langsung dibagikan kupon makan (ada tulisan PO EKA), kemudian diarahkan pada ruangan khusus prasmanan, jika rumah makan penumpang PO EKA, makananya diambilkan, pada PO Gunung Harta ini makan dengan cara prasmanan. Menunya saya ingat ada spageti, dan lauk-pauk saya lupa detailnya
Kurang lebih setengah jam, saya sempatkan untuk mengabadikan bus yang saya tumpangi, disini suspensi bus diturunkan.
oiya ada yang lupa, bus ini ternyata ada TV LCD masing-masing penumpang, kecuali posisi duduk paling depan, dan posisi duduk di smoking room.
18.28 Terminal Sragen ambil penumpang
disinin hanya agen Gunung Harta yang masih buka, yang lain sudah tutup
19.28 Agen Tirtonadi
posisi agennya, setelah pintu keluar terminal, menuju keselatan, bus berhenti di agen yang disampingnya ada jalan layang penghubung terminal tirtonadi dengan Stasiun Balapan, dari percakapan kru bus, normalnya bus sampai sini jam enam sore, namun karena macet libur panjang, sampai tirtonadi baru jam setengah delapan.
20.04 Kartosura
lepas dari Tirtonadi sopir II berinisiatif mengambil jalur non kota untuk menghindari macet di lampu merah, dan ternyata dalam waktu setengah jam dalam kondisi libur panjang seperti itu entah ini adalah catatan yang baik atau buruk. Terjadi kejadian manakala agen Boyolali telepon kernet terus menerus menanyakan posisi bus,
20.33 Terminal Boyolali
Memang benar-benar telat sampai sini.
20.46 Ampel
21.03 Terminal Tingkir
Bus masuk terminal tingkir kemudian langsung belok kanan masuk tol Salatiga, disini saya intip spedometer sempat menyentuh angka 120, entah angka ini sebenarnya sama atau beda dengan spedonya Hino RK8, atau Mercedes 1626 1525. disini saya makan bekal yang tadi saya bawa, karena jika menunggu malam, kemungkinan malah tidak kemakan, jadi saya makan saat itu juga.
21.28 Gerbang tol Banyumanik
21.41 Krapyak
Ganti sopir bus di Kendal, jadi dari awal perjalanan bus ini sudah berganti sopir sebanyak dua kali. kali ini adalah sopir I yang bawaanya halus tapi cepat, membuat saya terlelap, sedangkan sopir II lebih lincah.
di Cipali sempat bertemu Bus Nusantara, Haryanto, Bejeu angkatan terakhir, rasanya mudah sekali mengovertake bus bus muriaan menggunakan SCANIA, namun seperti yang saya bilang tadi sopir I yang bawaannya halus, jarang goyang kiri akhirnya bus muriaan perlahan menghilang di depan mosak-masik. Sedangkan Gunung Harta yang saya naiki cenderung menunggu kosonnya kendaraan baru bisa lari, sehingga kelihatannya bukan bus Suoss kalo kata masyoutube entah saya lupa namanya. Narendro di youtube.
04.42 Agen Karawang
06.02 Terminal Pulogebang
Sampailah kita dipulogebang.
Kesimpullan
Total waktu perjalanan 16 Jam, kondisi macet libur panjang, dan adanya truk terbalik tadi
Kediri Pulo Gebang Biaya 260 Ribu
myspacenote.blogspot2017
Langsung saja tibalah saat yang dinanti-nanti, menurut info agen kediri, penumpang harus siap di terminal kediri jam 12 siang, namun ternyata bus baru datang jam setengah satu, mungkin kena macet.
Setelah datang, ternyata kali ini saya mendapatkan bus Gunung Harta dengan nomor 085 bermesin SCANIA. Lalu bus berhenti di terminal, kernet turun menyerahkan tiket saya, karena sebelumnya saya bayar melalui cara transfer. Bus Bermesin scania ini adalah bus kedua yang pernah saya naiki setelah bus pertama Bus Nusantara sekitar tahun 2014 lalu.
12.45 Bus diberangkatkan
Rasa penasaran akan kondisi mesin SCANIA mulai terobati ketika bus mulai berjalan pelan meninggalkan terminal, tarikan bus bertransmisi matic ini memang terasa halus namun memiliki peningkatan tenaga yang tidak terlalu menghentak (ini karena pengaturan matic). Mesin Matic SCANI ini saya rasakan masih ada perpindahan gigi yang dilakukan secara otomatis, Cara kerjanya pada rpm tertentu, gas akan otomatis dilepaskan, lalu otomatis naik ke giti berikutnya seperti proses perpindahan gigi pada bus bertansmisi manual.
Namun karena disetting perpindahan gigi dengan otomatis alias matic, perpindahan gigi dapat saya bilang tidak terlalu lambat, namun juga tidak terlalu cepat semacam perpindahan gigi sopir sopir sumber kencono, atau semacam perpindahan giginya Cak Padi, atau pak Buyung. Kalau soal tenaga saat akselerasi, yang saya rasakan, tentu 11 12 dengan Hino RK 8, kalau manual kan perpindahan gigi tergantung sopir, ada yang cepat ada yang lambat, kalau SCANIA ini lebih halus karena dikendalikan oleh otak pintar yang mengatur pada rpm kapan harus lepas gas lalu pindah gigi dan seterusnya.
Beralih ke suspensi, karena menggunakan suspensi udara, untuk jalur Kediri Nganjuk, gundukan dan lubang jalan sepertinya tidak ada, padahal kalau kalian naik mobil kecil, gundukan naik turun jalan akan lebih terasa keras dan kasar.
di daerah Semampir Kediri, sempat menemui macet panjang yang diakibatkan adanya truk pengangkut tanah yang ambruk dan sedang ditangani.
14.06 Agen Nganjuk
Sampai di agen Nganjuk mengambil beberapa penumpang, disini agennya terletak sebelum terminal, sempat terlihat Bus tingkat punyanya Harapan Jaya.
15.13 Caruban
Sampai caruban, lurus, tidak belok, karena menuju Madiun
15.35 Terminal Madiun,
disini juga mengambil penumpang
15.56 Terminal Maospati
disini juga mengambil penumpang
16.34 Terminal Ngawi lama ambil ipenumpang
16.43 Terminal Ngawi
Seebelum masuk ngawi ini juga harus antri karena separuh jalan sedang diperbaiki.
16.49 s.d. 17.29 Rumah Makan Duta Ngawi
Sampailah di Rumah makan PO Eka RM Duta, disini penumpang yang turun langsung dibagikan kupon makan (ada tulisan PO EKA), kemudian diarahkan pada ruangan khusus prasmanan, jika rumah makan penumpang PO EKA, makananya diambilkan, pada PO Gunung Harta ini makan dengan cara prasmanan. Menunya saya ingat ada spageti, dan lauk-pauk saya lupa detailnya
Kurang lebih setengah jam, saya sempatkan untuk mengabadikan bus yang saya tumpangi, disini suspensi bus diturunkan.
oiya ada yang lupa, bus ini ternyata ada TV LCD masing-masing penumpang, kecuali posisi duduk paling depan, dan posisi duduk di smoking room.
18.28 Terminal Sragen ambil penumpang
disinin hanya agen Gunung Harta yang masih buka, yang lain sudah tutup
19.28 Agen Tirtonadi
posisi agennya, setelah pintu keluar terminal, menuju keselatan, bus berhenti di agen yang disampingnya ada jalan layang penghubung terminal tirtonadi dengan Stasiun Balapan, dari percakapan kru bus, normalnya bus sampai sini jam enam sore, namun karena macet libur panjang, sampai tirtonadi baru jam setengah delapan.
20.04 Kartosura
lepas dari Tirtonadi sopir II berinisiatif mengambil jalur non kota untuk menghindari macet di lampu merah, dan ternyata dalam waktu setengah jam dalam kondisi libur panjang seperti itu entah ini adalah catatan yang baik atau buruk. Terjadi kejadian manakala agen Boyolali telepon kernet terus menerus menanyakan posisi bus,
20.33 Terminal Boyolali
Memang benar-benar telat sampai sini.
20.46 Ampel
21.03 Terminal Tingkir
Bus masuk terminal tingkir kemudian langsung belok kanan masuk tol Salatiga, disini saya intip spedometer sempat menyentuh angka 120, entah angka ini sebenarnya sama atau beda dengan spedonya Hino RK8, atau Mercedes 1626 1525. disini saya makan bekal yang tadi saya bawa, karena jika menunggu malam, kemungkinan malah tidak kemakan, jadi saya makan saat itu juga.
21.28 Gerbang tol Banyumanik
21.41 Krapyak
Ganti sopir bus di Kendal, jadi dari awal perjalanan bus ini sudah berganti sopir sebanyak dua kali. kali ini adalah sopir I yang bawaanya halus tapi cepat, membuat saya terlelap, sedangkan sopir II lebih lincah.
di Cipali sempat bertemu Bus Nusantara, Haryanto, Bejeu angkatan terakhir, rasanya mudah sekali mengovertake bus bus muriaan menggunakan SCANIA, namun seperti yang saya bilang tadi sopir I yang bawaannya halus, jarang goyang kiri akhirnya bus muriaan perlahan menghilang di depan mosak-masik. Sedangkan Gunung Harta yang saya naiki cenderung menunggu kosonnya kendaraan baru bisa lari, sehingga kelihatannya bukan bus Suoss kalo kata mas
04.42 Agen Karawang
06.02 Terminal Pulogebang
Sampailah kita dipulogebang.
Kesimpullan
Total waktu perjalanan 16 Jam, kondisi macet libur panjang, dan adanya truk terbalik tadi
Kediri Pulo Gebang Biaya 260 Ribu
myspacenote.blogspot2017
No comments:
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]