Akhirnya dibawa ke bengkel resminya, dibongkar kaliper remnya dibersihin sana sini, trus dipasang lagi eh tetep aja cakramnya seret. Katanya sih masalah pada cakram yang mungkin sudah bengkok. Karena budget belum mendukung, ganti sparepart cakram belum dilakukan.
Lanjut cerita saya beli velg supra ori di penjual kolong jembatan jatinegara seharga 330 ribu, tapi kondisinya masih bengkong, entah gimana riwayatnya bisa seperti itu, saya curiga ini bekas laka, namun entah mungkin juga karena melewati jalan yang ekstrim, sehingga bisa seperti itu. Di bagian pinggir terlihat bekas congkelan yang mungkin saja pas membongkar ban tidak memakai kain, sehingga besi beradu langsung dengan besi menghasilkan bekas-bekas seperti itu. Saya coba pasang di bengkel, ternyata cakram masih seret.
Stel velg racing ternyata ada juga bengkelnya
Kemudian saya ke bengkel press velg di daerah pasar minggu (yang pengen tau dimana letaknya, coba search aja di google map dengan kata kunci “Press velg motor jakarta” nanti ketemu di daerah stasiun pasar minggu disitu ada bengkel velg), disitu ternyata bukan velg jari-jari saja seperti tukang velg pada umumny, ternyata setelah saya nanya bisa juga menangani velg racing. Disitu velg disetel, dipasang pada dudukan, diputar-putar, setelah itu, diberi tanda dengan kapur, dicopot dari dudukan, dipukulah di bagian yang ditandati tersebut menggunakan palu khusus, bukan palu besi, bukan palu kayu, trus dipasang lagi pada dudukan, dicopot lagi, begitu seterusnya kurang lebih selama dua jam, sampai velg benar-benar lebih lurus. Belum sempat saya tanyakan apakah semua velg bisa diperbaiki seperti itu, mengingat untuk velg yang kw kan biasanaya tidak selentur velg ori. Sebelumnya saya coba datang ke bengkel press velg di jbb press saharjo, namun pas hari minggu datang jam 8 an masih tutup. Emang sekarang gampang ya cari bengkel yang diinginkan via google map. Selain stel velg cw, saya juga sekalian ganti cakram yang baru sesuai rekomendasi bengkel sebelumnya.
Akhirnya setelah ganti cakram yang baru di bengkel press pasar minggu, cakram gak seret lagi, jadi kesimpulannya kali ini yang jadi penyebab seretnya cakram supri 125 adalah cakramnya, adapun biaya pressnya 75 ribu, harga cakramnya 145 ribu jadi totalnya 220 ribu. Kalau pengalaman kedua yang diganti adalah kampas remnya biarg gakseret lagi, dan itu memang setelah diganti gak seret lagi.
Mungkin memang kalau di bengkel pinggir jalan enggan kali ya buat mengatakan bahwa penyebab seretnya roda belakang karena cakram harus ganti sparepart ini dan itu, kan biasanya kan emang orang cenderung sengaja membuat pelanggan gak terlalu terbebani dengan penggantian sparepart yang harganya mahal. La masalahnya kalau ternyata setelah diganti nanti rodanya masih tetap seret, berarti diagnosa awal kan ga bener tadinya, kepercayaan menjadi pertimbangan. Selain itu biasanya masalah seret ban karena cakram, bengkel sering kesulitan pada saat ngepasin ban pas dipasang, karena ya itu tadi karena emang cakram atau kampasnya bermasalah atau sudah abnormal, sehingga tidak seperti pada umumnya. Nah tulisan ini semoga menjadi referensi pembaca yang punya pengalaman ban belakang seret gara-gara rem bermasalah dengan rem cakramnya, pengalaman saya biar ga seret lagi, kalau gak cakramnya yang diganti ya ganti kampas remnya.
Tambahan lagi, setelah ganti cakram dan saya bawa jalan beberapa kilometer, ternyata kampas rem yang menempel pada cakram saat melakukan pengereman tidak merata, jadi emang menurut perkiraan saya dari dulu itu emang cakram udah bengkok, trus diganti kampas rem, nah habisnya kampas rem juga gak rata, ganti tromol, cakram seret, trus pas ganti cakram yang baru baru langsung lancar jaya, pas di rem, keliatan bahwa bekas kampas rem gak rata nempelnya pada cakram yang baru, ini baru sebatas teori saja, belum dibuktikan. Oke sekian dulu dari saya, terima kasih telah membaca.
No comments:
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]