Pesen tiket bis habis lebaran itu harganya masih pada selangit, masih belum turun, Tanya di agen Nusantara masih mahal, Bejeu juga sama, masih belum cocok, akhirnya pindah ke agen Trans Zentrum di Krapyak dapet yang 190Ribu untuk keberangkatan jam 19.00 WIB, oke saya ambil yang ini saja.
Akhirnya saya pesen tiket dan langsung saya bayar lunas, dan diberi karcis, tapi kali ini yang agak lain dari biasanya, saya tidak ditanyai nomer HP.
Hari H
18.00 WIB
Sore hari sekitar jam 18.00 WIB datanglah saya ke agen, dimana disitu juga ada beberapa penumpang yang juga sudah menunggu. Karena masih lama saya jalan2 dulu ke Pom bensin yang berada tak jauh dari situ, karena di agen tersebut saya ga menemukan tulisan yang saya cari = "toilet" dan "mushola". Saya pun berjalan ke pom bensin dan sholat disana. Setelah selesai saya pun balik lagi ke agen,
18.18 WIB
Sekitar jam setengah tujuh datanglah bus Langsung Jaya AC Toilet Solo Jakarta, Bus yang terlihat sudah tidak muda lagi namun catnya masih baru, bermesin depan dengan kombinasi kursi tiga di kanan dua di kiri, jadi cukup sempit sempitan untuk ukuran orang dewasa. Kernet bus terlihat turun dari bus, dan mencari cari penumpang yang akan berangkat ke jakarta.
Dan ternyata agen bus tadi memanggil saya, ternyata saya diarahkan untuk naik bus ini, tanpa pikir panjang apa alasannya saya ok ok saja, akhirnya saya ga jadi naik Trans Zentrum. Saya naik dan duduk di kursi paling depan kiri, disamping saya sudah ada bapak bapak yang naik dari Solo dengan harga tiket 220 Ribu. Selain saya, beberapa penumpang juga diarahkan ke dalam bus tersebut, juga tak ketinggalan pengamen dua orang juga ikut naik.
18.20 berangkat Start Krapyak Semarang
Di atas bus raungan mesin terdengar di posisi depan, karena posisi mesinnya yang di depan. Dan di samping sopir masih ada peti mesin, yang diatasnya diberi tambahan kursi yang diisi dua penumpang.
Bus berjalan dengan pelan pelan, tanpa ada ambisi mengejar posisi dengan nafas tuanya, dalam pertarungan pantura kali, bus ini hanya sebagai pemberi jalan bagi bus bus lain yang pengen menyalip. Selain itu bus ini berhenti di beberapa agen mencari peruntungan penumpang gambling yang pengen ke Jakarta tanpa pesan tiket.
19.30 rumah makan Sari Rasa
Sampailah di Rumah makan Sari Rasa Kendal, saya pun turun dan isitirahat dan makan nasi kucing yang sempat saya beli sebelum berangkat tadi. Di samping Langsung Jaya, terparkir juga Rosalia Indah, di seberang terlihat Kumpulan bus bus Gunung Mulia yang juga sedang makan bersama. Beberapa penumpang juga memesan makanan di warung, terlihat satpam wanita berdiri disitu.
20.00 WIB
Klakson dipencet pak sopir untuk memanggil penumpang naik kembali. Namun Rosalia Indah yang berada di sampingnya terlihat masih diam saja, belum ada tanda-tanda akan berangkat. Penumpang naik, saya naik belakangan karena posisi kursi saya di depan yang kalau duduk selonjor udah nutupin jalan masuk. Kernet kemudian mengecek penumpang, sedangkan sopir pinggir tadi kemudian tidur di kandang macan, ganti sopir. Setelah naik semua, kernet mengingatkan sopir buat mengunci pintu dulu karena kalau tidak dikunci pintunya bakal ngebuka sendiri, namun ternyata susah dikunci, bahkan bus harus diberhentikan dulu buat ngunci pintu dengan kunci engselnya.
Bus kemudian dapet penumpang di daerah kendal. Mengambil penumpang yang menunggu (nyegat) di pinggir jalan. Akhirnya setelah negosiasi harga, penumpang itupun naik, ada yang pengen duduknya sebelahan. Karena jumlahnya sudah pas, bus tidak lagi berhenti berhenti.
21.46 WIB Macet Pemalang, Jembatan Comal
Ketemu sama macet di comal, seingat saya ada dua bus yang buka jalur, dan satu truk namun truknya muter balik lagi, karena ternyata di depan sudah di tutup dengan mobil Ranger patroli polisi. Jembatan comal yang rusak adalah sebelah selatan, jadi yang dari timur antri pindah jalur ke kanan.
22.06 lancar
Ternyata macetnya ga sampai berjam-jam, karena 20 menitan sudah dapet lancar lagi. Sedangkan dari barat ternyata juga sudah mengular. Sepanjang perjalanan bus ini cuman diblong bus bus lain, ada Safari, Bluestar, Trans Jaya, Harapan Jaya, Ramayana, Gunung Mulia dan masih banyak lagi, bahkan diblong juga sama grandong dan mobil pribadi.
Sampai di Jawa Barat entah daerah mana sopir berganti di pinggir jalan, namun tidak masuk Rumah Makan. Disini ketemu lagi sama bis bis yang nyalip.
04.25 WIB
Sampailah di pintu masuk tol Cikampek
18.00 WIB
Sore hari sekitar jam 18.00 WIB datanglah saya ke agen, dimana disitu juga ada beberapa penumpang yang juga sudah menunggu. Karena masih lama saya jalan2 dulu ke Pom bensin yang berada tak jauh dari situ, karena di agen tersebut saya ga menemukan tulisan yang saya cari = "toilet" dan "mushola". Saya pun berjalan ke pom bensin dan sholat disana. Setelah selesai saya pun balik lagi ke agen,
18.18 WIB
Sekitar jam setengah tujuh datanglah bus Langsung Jaya AC Toilet Solo Jakarta, Bus yang terlihat sudah tidak muda lagi namun catnya masih baru, bermesin depan dengan kombinasi kursi tiga di kanan dua di kiri, jadi cukup sempit sempitan untuk ukuran orang dewasa. Kernet bus terlihat turun dari bus, dan mencari cari penumpang yang akan berangkat ke jakarta.
Dan ternyata agen bus tadi memanggil saya, ternyata saya diarahkan untuk naik bus ini, tanpa pikir panjang apa alasannya saya ok ok saja, akhirnya saya ga jadi naik Trans Zentrum. Saya naik dan duduk di kursi paling depan kiri, disamping saya sudah ada bapak bapak yang naik dari Solo dengan harga tiket 220 Ribu. Selain saya, beberapa penumpang juga diarahkan ke dalam bus tersebut, juga tak ketinggalan pengamen dua orang juga ikut naik.
18.20 berangkat Start Krapyak Semarang
Di atas bus raungan mesin terdengar di posisi depan, karena posisi mesinnya yang di depan. Dan di samping sopir masih ada peti mesin, yang diatasnya diberi tambahan kursi yang diisi dua penumpang.
Bus berjalan dengan pelan pelan, tanpa ada ambisi mengejar posisi dengan nafas tuanya, dalam pertarungan pantura kali, bus ini hanya sebagai pemberi jalan bagi bus bus lain yang pengen menyalip. Selain itu bus ini berhenti di beberapa agen mencari peruntungan penumpang gambling yang pengen ke Jakarta tanpa pesan tiket.
19.30 rumah makan Sari Rasa
Sampailah di Rumah makan Sari Rasa Kendal, saya pun turun dan isitirahat dan makan nasi kucing yang sempat saya beli sebelum berangkat tadi. Di samping Langsung Jaya, terparkir juga Rosalia Indah, di seberang terlihat Kumpulan bus bus Gunung Mulia yang juga sedang makan bersama. Beberapa penumpang juga memesan makanan di warung, terlihat satpam wanita berdiri disitu.
20.00 WIB
Klakson dipencet pak sopir untuk memanggil penumpang naik kembali. Namun Rosalia Indah yang berada di sampingnya terlihat masih diam saja, belum ada tanda-tanda akan berangkat. Penumpang naik, saya naik belakangan karena posisi kursi saya di depan yang kalau duduk selonjor udah nutupin jalan masuk. Kernet kemudian mengecek penumpang, sedangkan sopir pinggir tadi kemudian tidur di kandang macan, ganti sopir. Setelah naik semua, kernet mengingatkan sopir buat mengunci pintu dulu karena kalau tidak dikunci pintunya bakal ngebuka sendiri, namun ternyata susah dikunci, bahkan bus harus diberhentikan dulu buat ngunci pintu dengan kunci engselnya.
Bus kemudian dapet penumpang di daerah kendal. Mengambil penumpang yang menunggu (nyegat) di pinggir jalan. Akhirnya setelah negosiasi harga, penumpang itupun naik, ada yang pengen duduknya sebelahan. Karena jumlahnya sudah pas, bus tidak lagi berhenti berhenti.
21.46 WIB Macet Pemalang, Jembatan Comal
Ketemu sama macet di comal, seingat saya ada dua bus yang buka jalur, dan satu truk namun truknya muter balik lagi, karena ternyata di depan sudah di tutup dengan mobil Ranger patroli polisi. Jembatan comal yang rusak adalah sebelah selatan, jadi yang dari timur antri pindah jalur ke kanan.
22.06 lancar
Ternyata macetnya ga sampai berjam-jam, karena 20 menitan sudah dapet lancar lagi. Sedangkan dari barat ternyata juga sudah mengular. Sepanjang perjalanan bus ini cuman diblong bus bus lain, ada Safari, Bluestar, Trans Jaya, Harapan Jaya, Ramayana, Gunung Mulia dan masih banyak lagi, bahkan diblong juga sama grandong dan mobil pribadi.
Sampai di Jawa Barat entah daerah mana sopir berganti di pinggir jalan, namun tidak masuk Rumah Makan. Disini ketemu lagi sama bis bis yang nyalip.
04.25 WIB
Sampailah di pintu masuk tol Cikampek
Jadi inget msa dulu pernah ke ´Jakarta naik bis juga :)
ReplyDeleteDulu jaman kuliahh saya juga suka naik bus jkt-pk.baru, meskipun lama tapi sensasinya petualang. Skrg nggak mau lagi, jalannya banyak yg rusak keterlaluan, perjalanan makin lama perut juga dikocok2 terus.
ReplyDelete