Cerita kedua masih dengan si matic, tapi kali ini posisinya di jalan Solo menuju Yogya, kondisi lenggang, lurus, si matic sama-sama 100kmh, tapi disini terasa deru rpm matic seperti lebih tinggi daripada si bebek 125. Begitu handle gas matic dilepas, langsung deh engine brake si matic bekerja, dan si bebek yang berada tepat di belakangnya harus siap2 ngerem mendadak.
Kalau batangan vs bebek, sama ceritanya dengan si matic cuman dibalik. Batangan lebih berat daripada bebek, namun bobot yang berat juga menghasilkan tenaga yang lebih besar, jadi menurut saya kalau soal nyelip-nyelip, maticlah jawaranya, nomor dua bebek 100 cc, ketiga bebek 125 cc, disusul batangan. Tapi kalo trek lurus juaranya tinggal dibalik, nomor satu batangan, dst. jadi menurut si bebek maticlah yang paling susah terkejar haha.
Nb: bukan balapan, tapi sekedar pengamatan, asumsinya baik si bebek, matic, maupun batangan ga jalan nyante.
Kalau batangan vs bebek, sama ceritanya dengan si matic cuman dibalik. Batangan lebih berat daripada bebek, namun bobot yang berat juga menghasilkan tenaga yang lebih besar, jadi menurut saya kalau soal nyelip-nyelip, maticlah jawaranya, nomor dua bebek 100 cc, ketiga bebek 125 cc, disusul batangan. Tapi kalo trek lurus juaranya tinggal dibalik, nomor satu batangan, dst. jadi menurut si bebek maticlah yang paling susah terkejar haha.
Nb: bukan balapan, tapi sekedar pengamatan, asumsinya baik si bebek, matic, maupun batangan ga jalan nyante.
No comments:
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]