berangkat tidak melewati jalur utama, tetapi mencoba melewati Tial, pokoknya kalau setelah pantai natsepa naik terus, ada cabang ambil yang kanan, telusuri jalur itu terus nanti tembus di Tulehu, deket STAIN, jalurnya seru karena sempit, namun sudah beraspal, yang sulit kalau ada mobil papasan, kiri kanan semak belukar, di kanan jurang dan pantai, sebelah kiri tebing, lewat sini ternyata juga ada pantai pantai lain yang selama ini namanya kurang kita denger, sebenarnya mau mampir, tapi bingung cari tempat parkirnya, kayaknya lebih cocok pake motor saja. juga lewat beberapa desa dengan menara masjidnya yang tinggi, ternyata tadi juga lewat hajatan orang, mau putar sudah terlanjur jauh, sementara Tulehu sudah dekat, akhirnya memang harus lewat tapi dengan sangat pelan.
Sampailah di RSU Tulehu sebelum tembus jalan utama, perjalanan lewat jalur pesiri pantai memakan kurang lebih 40 menitean, kalau lewat jalur utama kurang lebih 10 menit, mungkin bagi yang pengen mencoba, jalurnya seru, tanjakan tidak terlalu berarti, hanya turunan yang paling tajam menurut saya pas memasuki desa di Tial, harus pake gigi satu selain pake rem untuk mengerem.
Perjalanan dilanjutkan, sampai di Liang, Sholat Ashar dulu di masjid sebelum Liang, cuaca agak mendung, gerimis turun, tapi tak masalah kalau renang kan pasti basah, juga pantai ini aman walau berenang saat hujan.
lanjut sampailah di pintu gerbang yang terkesan apa adanya, tarif per orang 3000 rupiah sekali masuk, jadi kalau mau renang seharian biar badan sehat juga tetep 3000 rupiah.
sayang sekali disini tidak ada tempat untuk membilas, karena sebelum maupun setelah berenang dianjurkan membilas dengan air tawar, biar pada saat berenang nanti tidak banyak garam yang menempel. Fasilitas yang ada disini, sewa ban 5000 rupiah(nawarinnya 10 ribu/ban), pedagang rujak (10 ribu), minuman, dan kelapa muda, namun sore itu saya tidak menemukan pedagang yang biasanya berjualan disitu. mungkin sudah sore kali ya.
Sayapun kramas pake air mineral yang saya bawa dari rumah tadi, sebenarnya ada sih wc tapi kalau mandi disana privasi kurang terjamin hehe, tapi kalau renang pasti terpuaskan, juga pemandangan yang biru, juga beberapa berwarna hijau. Banyak pengunjung sekeluarga yang datang baik pake truk, mobil pribadi maupun memakai angkot.
kalau kita berenang, maka yang kita lihat di bawah adalah pasir putih, dengan butiran-butiran kerang, untuk snorkeling bisa menuju agak tengah 50 meter dari bibir pantai, bagi yang jarang berenang, biar tidak lekas capai berenang bisa menyewa ban agar bisa mengapung lebih lama.
Pantai Liang pantai terindah yang pernah saya lihat.
Sampailah di RSU Tulehu sebelum tembus jalan utama, perjalanan lewat jalur pesiri pantai memakan kurang lebih 40 menitean, kalau lewat jalur utama kurang lebih 10 menit, mungkin bagi yang pengen mencoba, jalurnya seru, tanjakan tidak terlalu berarti, hanya turunan yang paling tajam menurut saya pas memasuki desa di Tial, harus pake gigi satu selain pake rem untuk mengerem.
Perjalanan dilanjutkan, sampai di Liang, Sholat Ashar dulu di masjid sebelum Liang, cuaca agak mendung, gerimis turun, tapi tak masalah kalau renang kan pasti basah, juga pantai ini aman walau berenang saat hujan.
lanjut sampailah di pintu gerbang yang terkesan apa adanya, tarif per orang 3000 rupiah sekali masuk, jadi kalau mau renang seharian biar badan sehat juga tetep 3000 rupiah.
sayang sekali disini tidak ada tempat untuk membilas, karena sebelum maupun setelah berenang dianjurkan membilas dengan air tawar, biar pada saat berenang nanti tidak banyak garam yang menempel. Fasilitas yang ada disini, sewa ban 5000 rupiah(nawarinnya 10 ribu/ban), pedagang rujak (10 ribu), minuman, dan kelapa muda, namun sore itu saya tidak menemukan pedagang yang biasanya berjualan disitu. mungkin sudah sore kali ya.
Sayapun kramas pake air mineral yang saya bawa dari rumah tadi, sebenarnya ada sih wc tapi kalau mandi disana privasi kurang terjamin hehe, tapi kalau renang pasti terpuaskan, juga pemandangan yang biru, juga beberapa berwarna hijau. Banyak pengunjung sekeluarga yang datang baik pake truk, mobil pribadi maupun memakai angkot.
kalau kita berenang, maka yang kita lihat di bawah adalah pasir putih, dengan butiran-butiran kerang, untuk snorkeling bisa menuju agak tengah 50 meter dari bibir pantai, bagi yang jarang berenang, biar tidak lekas capai berenang bisa menyewa ban agar bisa mengapung lebih lama.
Pantai Liang pantai terindah yang pernah saya lihat.
untuk renang pastinya oke ya pantai ini Sob...
ReplyDeletefotonya mana? buat prove statement "Pantai Liang pantai terindah yang pernah saya lihat" :)
ReplyDeletecatet ah,, sapa tau ada kesempatan liburan ke sana :D
@pak akhmad : iya
ReplyDelete@zahara : kemarin cuaca lagi mendung nek difoto kurang maksimal hasile