Wednesday, April 27, 2011

Ulat

ulat bulu
Tentu melihat ulat bulu yang berjumlah ratusan mampu membuat bulu kuduk berdiri. Wajar jika itu terjadi. Ulat bulu pernah menjadi perbincangan gara-gara jumlahnya melebihi ukuran normal. Dalam siklus metamorfosis sempurna Ulat termasuk tahap Larva, yang berusaha mencari makan. Dari larva dia berubah menjadi kepompong (pupa) dan akhirnya menjadi kupu-kupu (imago).


Namun kita cenderung melihat persoalan ulat bulu sebagai serangan yang hebat dan membahayakan. Di salah satu daerah (saya lupa) Ada Sekolah yang terpaksa meliburkan diri gara-gara ulat, Anak-anak disuruh memakai pestisida untuk membasi ulat, bahkan ada sampai membakar. Langkah itu terasa kurang jika guru tidak memberi penjelasan kondisi alami ini kepada anak didik mereka.

Sebenarnya ulat yang menghinggapi pohon mangga menjadikan pohon itu lebih lebat daunnya pada periode berikutnya. Karena proses adaptasi alami, pohon mangga yang daunnya dimakan ulat, merangsangnya mengeluarkan daun yang lebih lebat. Jadi jangan sampai kita menganggap ulat itu seperti musuh bebuyutan yang harus dibasmi. Toh ulat bulu hinggapnya di tanaman tahunan seperti mahoni, mangga, bukan tanaman musiman.

Semoga permasalahan ini tidak lantas menjadikan kita paranoid dengan ulat, Sesuai rantai makanan, saat predator ulat berkurang saat itulah ulat dapat berkembang lebih banyak. Daerah seperti Porbolinggo yang Gunungnya aktif saat ini bisa saja menjadikan predator alami ulat seperti Prenjak Jalak mengungsi. Selain faktor alam berkurnagnya predator juga bisa karena ulah manusia sendiri yang memburunya untuk dijual.

gambar dari sini

No comments:

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]