drive.google.com/file/d/19lh18PYh96gdYhoO1bx8zmNs0I-Puu63/view
Thursday, September 13, 2018
Livery Sahabat
Blog ini jarang sekali update tentang livery, kali ini ada pengecualian, karena sekilas livery yang dibagikan oleh mas Hilman di fb ini tampak eye catching sekali sehingga mendorong saya untuk membagikannya di postingan kali ini. Mod livery seperti tampak pada gambar digunakan untuk model bus Legacy HD Prime mas Nyoman Restu.
Legacy SR2
Mod kali ini masih menggunakan model Legacy SR2, namun dimodifikasi ala STJ Amankora berwarna merah.
Copasan readmenya
Boyolali, 13 September 2018
Bismillahirohmanirokhim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi siang sore malam
kali ini saya share mod
"Laksana SR2 NRS edit XHD Prime Jade Team Convert Andi Ari Wibowo"
saya hanya mengconvert dari game Haulin dan nambahin sedikit tekture
mohon maaf jika modnya tidak mirip dengan asli
Untuk penggunaan Mod
copy "NRS mod edit STJ Amancora" kedalam folder mod (My document>uk truck simulator>mod)
Thanks for
Nyoman Restu Sumitra
Fajar Fe Es
serta teman"
mediafire.com/file/p8mn4es8xr61dp4/SR2+STJ+020+Amancora.rar
Boyolali, 13 September 2018
Bismillahirohmanirokhim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi siang sore malam
kali ini saya share mod
"Laksana SR2 NRS edit XHD Prime Jade Team Convert Andi Ari Wibowo"
saya hanya mengconvert dari game Haulin dan nambahin sedikit tekture
mohon maaf jika modnya tidak mirip dengan asli
Untuk penggunaan Mod
copy "NRS mod edit STJ Amancora" kedalam folder mod (My document>uk truck simulator>mod)
Thanks for
Nyoman Restu Sumitra
Fajar Fe Es
serta teman"
mediafire.com/file/p8mn4es8xr61dp4/SR2+STJ+020+Amancora.rar
Tuesday, September 11, 2018
Boleh Mengucapkan Istirja' Jika Ada Non-Muslim Meninggal
Saya copast lagi ya,
Boleh Mengucapkan Istirja' Jika Ada Non-Muslim Meninggal
.
Mungkin menjadi pertanyaan, jika seorang non-muslim meninggal apakah boleh kita ucapkan kalimat istirja’ (inna lillahi wa inna ilaihi raji’un)? Jawabannya adalah boleh saja, karena inti dari kalimat istirja’ adalah kita semua milik Allah.
.
Hanya saja tidak boleh kita doakan dengan doa semacam:
.
“Semoga tenang di sisi-Nya”,
“Semoga diampuni dan mendapat tempat tertinggi”.
.
Tidak boleh kita doakan dengan doa semacam ini, yaitu doa diampuni, doa mendapat ketenangan dan sebagainya.
.
Berikut pertanyaan diajukan kepada syaikh bin Baz,
.
“Jika seorang laki-laki atau wanita kafir meninggal, apakah boleh kita ucapkan “inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” atau tidak boleh? Apakah boleh kita berkata “wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabb-mu dengan diridhai.”?
.
Beliau menjawab:
.
“Seorang kafir jika meninggal, tidak mengapa kita ucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, alhamdulillah, semisal keluargamu, ini tidak mengapa. Manusia kembali kepada Allah dan semuanya milik Allah, tidak mengapa hal seperti ini.
.
[Sumber:http://www.binbaz.org.sa/noor/9289
]
.
Sangat tegas dalam firman Allah, kita tidak boleh mendoakan ampun bagi orang kafir yang sudah meminggal.
.
Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman, memintakan ampun (kepada Allah) untuk orang-orang musyrik(at-Taubah: 113).
.
Imam An-Nawawi berkata,
.
“Adapun menshalati orang kafir dan mendoakan agar diampuni dosanya, makahukumnya haram, berdasarkan nash Al–qur’an dan Ijma’. (al-Majmu’ 5/120).
BACA Selengkapnya ا:
https://muslim.or.id/28149-boleh-mengucapkan-istirja-jika-a…
Penyusun: Raehanul Bahraen
.
Mungkin menjadi pertanyaan, jika seorang non-muslim meninggal apakah boleh kita ucapkan kalimat istirja’ (inna lillahi wa inna ilaihi raji’un)? Jawabannya adalah boleh saja, karena inti dari kalimat istirja’ adalah kita semua milik Allah.
.
Hanya saja tidak boleh kita doakan dengan doa semacam:
.
“Semoga tenang di sisi-Nya”,
“Semoga diampuni dan mendapat tempat tertinggi”.
.
Tidak boleh kita doakan dengan doa semacam ini, yaitu doa diampuni, doa mendapat ketenangan dan sebagainya.
.
Berikut pertanyaan diajukan kepada syaikh bin Baz,
.
“Jika seorang laki-laki atau wanita kafir meninggal, apakah boleh kita ucapkan “inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” atau tidak boleh? Apakah boleh kita berkata “wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabb-mu dengan diridhai.”?
.
Beliau menjawab:
.
“Seorang kafir jika meninggal, tidak mengapa kita ucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, alhamdulillah, semisal keluargamu, ini tidak mengapa. Manusia kembali kepada Allah dan semuanya milik Allah, tidak mengapa hal seperti ini.
.
[Sumber:http://www.binbaz.org.sa/noor/9289
]
.
Sangat tegas dalam firman Allah, kita tidak boleh mendoakan ampun bagi orang kafir yang sudah meminggal.
.
Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman, memintakan ampun (kepada Allah) untuk orang-orang musyrik(at-Taubah: 113).
.
Imam An-Nawawi berkata,
.
“Adapun menshalati orang kafir dan mendoakan agar diampuni dosanya, makahukumnya haram, berdasarkan nash Al–qur’an dan Ijma’. (al-Majmu’ 5/120).
BACA Selengkapnya ا:
https://muslim.or.id/28149-boleh-mengucapkan-istirja-jika-a…
Penyusun: Raehanul Bahraen
Wednesday, September 5, 2018
SR2 HD Prime
Entah ini editan di bagian mana ya, silahkan ditelusuri sendiri ya, info dari fbnya perbedaannya yaitu pada interior, eksterior kamera satu, ngomong-ngomong adakah yang tahu kepanjangan SR?
drive.google.com/file/d/1sF2mYqlsjuD4wiWsMUnGby4_y9CwtBDO/view
Saturday, September 1, 2018
Temuan Vaksin Oleh Ilmuan Islam
Copas lagi gan, kali ini tentang vaksin vaksin gitu, silahkan dibaca.
Fakta ini membantah HOAX yang disebarkan oleh oknum tertentu yang mengatakan vaksin adalah konspirasi yahudi dan Amerika, program depopulasi umat dan hanya untuk umat Islam saja. Hal ini tidak benar. Telah kami jelaskan dalam tulisan kami sebelumnya[1]
Ilmuan Islam menyumbang penemuan dalam vaksin, bahkan secara umum di ilmuan Islam yang meletakkan dasar-dasar pengobatan yang menjadi acuan kedokteran modern sekarang. Anggapan bahwa kedokteran modern adalah monopoli oleh barat tentu tidak benar (apalagi dibawa-bawa kata-kata pengobatan dari “negara kafir” agar kaum muslmin anti). Kaum muslimin yang membuat sekolah kedokteran pertama di Andulusia (Spanyol) dengan penemuan-penemuan teknologi terbaru saat itu seperti alat bedah, metode operasi caesar, peredaran darah, benang jahit dan lain-lain. Pelajarnya banyak dari bangsawan-bangsawan Eropa yang mengirimkan anak-anak mereka untuk belajar di pusat studi umat Islam di Andulusia. Mereka pun harus belajar Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar, akibatnya para sesepuh mereka mengeluhkan masukknya budaya Islam dan bahasa Arab yang menjadi trend saat itu, di mana pemuda Eropa merasa keren dengan bisa mengatakan “Uhibbuka” (I love You).
Kaum muslimin lalai akan agama dan lemah imannya, silau dengan kemewahan dunia. Akhirnya Andulusi jatuh dan iptek kaum muslimin diambil, jadilah ilmu kedokteran saat ini didominasi oleh mereka. Imam Asy-Syafi’irahimahullah berkata:
ضَيَّعُوا ثُلُثَ العِلْمِ وَوَكَلُوهُ إِلَى اليَهُوْدِ وَالنَّصَارَى.
“Umat Islam telah menyia-nyiakan sepertiga Ilmu (ilmu kedokteran) dan meyerahkannya kepada umat Yahudi dan Nasrani.”(Siyar A’lam An-Nubala 8/258, Darul Hadits).
Sejarah kejayaan kedoktean Islam bisa dibaca pada tulisan kami di sini[2]
Kembali pada penemu vaksin. Adalah seorang ilmu Muslim yaitu Ar-Razi (di Barat dikenal dengan nama Rhazez), beliau ORANG PERTAMA yang menemukan konsep dasar vaksin smallpox, wabah dan sistem kekebalan tubuh. Beliau meneliti bahwa orang yang sudah terkena smalpox (variola) tidak akan terkena kedua kalinya. Beliau meneliti ini setelah melihat fakta penyakit wabah yang banyak membuat manusia meninggal (Termasuk Sahabat yang dijamin masuk surga, Abu Ubaidah Ibnul Jarrah yang meninggal di Syam karena wabah). Beliau lalu meneliti dan menulis buku dengan judul ”al-Jadari wa al-Hasba” dan Manuskrip asli buku ini masih disimpan rapi di perpustakaan Leiden University,Belanda (banyak manuskrip ilmu dan penemuan umat Islam disimpan di museum-museum Eropa). Buku ini diterjemahkan oleh para ilmuan Eropa dengan judul:
“A Treatise on Smallpox and Measles” [3]
Ilmuan Turki (zaman khalifah Ottoman/Ustmaniyah) menyempurnakan penemuan ini, mereka sudah mengenal dan mengembangan tehnik imuniasi (variolasi). Pemerintah Turki pada tahun 1967 membuat perangko dengan tema dan gambar ibu sedang melakukan vaksin pada anaknya (masih bentuk sekuler, bukan zaman khalifah, jadi gambarnya masih ada aurat tangan terbuka). Hal ini untuk mengenang penemuan spektakuler mereka saat itu. Wabah dahulu sangat menjadi momok menakutkan bagi suatu daerah, wabah yang menular dengan cepat dan membuat cacat atau mematikan dalam waktu yang sangat cepat. Silahkan baca sumber dan lihat gambarnya di sini[4]
Seorang yang bernama Lady Mary Wortley Montagu asal Inggris, Ia terkena wabah smallpox dan merusak wajah serta menyebabkan saudaranya meninggal di usia muda. Ketika suaminya diangkat menjadi duta Inggris di Turki, mereka pindah ke Turki dan ia melihat sendiri teknologi variolasi ini di Turki. Ia melakukan (imuniasi ini) pada anak-anaknya juga, lalu ia memperkenalkan metode ini ke dokter Inggris dan menjadi metode yang ampuh saat itu untuk mencegah wabah.[5] Barulah metode ini dikembangkan oleh ilmuan Eropa setelahnya semisal Edward Jenner dan lain-lain.
Fakta ini juga menjawab informasi yang tidak benar yang beredar:
Pertama: Tidak benar bahwa “sekedar makan halal dan thayyib saja bisa mencegah wabah”. Sahahat Abu Ubaidah yang tentu menjaga makanannya dan amalnya, tapi meninggal karena wabah. Silahkan baca tulisan kami[6]
Kedua: Tidak Benar pernyataan bahwa “tidak perlu vaksin, cukup ASI dan thibbun Nabawi saja”. Thibbun nabawi tidak berarti membatasi dan tidak boleh pengobatan lainnya, bahkan bisa DIKOMBINASIKAN. Sebagaimana yang dilakukan oleh ilmuan muslim saat itu. Silahkan baca tulisan kami[7]
Perlu diketahui bahwa para ilmuan sangat berusaha meneliti bertahun-tahun bahwan ratusan tahun untuk meneliti vaksin. Mengorbankan waktu, tenaga dan dana yang tidak sedikit. Vaksin yang diteliti ini untuk penyakit wabah yang berbahaya, menular dan mematikan dengan cepat (kalau penyakit seperti panu, kadas, kurap, ini mah sepertinya tidak perlu vaksin ^^).
Alhamdulillah teknologi kedokteran terus berkembang ditangan ilmuan. Berbagai wabah penyakit telah ditemukan vaksinnya dan jika dilakukan serentak maka wabah akan punah dari muka bumi. Alhamdulillah dengan izin Allah, penyakit smallpox dinyatakan musnah pahun 1979 setelah 2 Abad (penyakit ini sangat berbahaya dan sangat menyeramkan bentuknya, kalau berani lihat silahkan googling).
Hal ini dibantu oleh mulai tersebarnya ilmu dan kesadaran akan wabah dan vaksin. Sampai saat ini mayoritas negara dunia memiliki program vaksin, Silahkan baca tulisan kami [8]. Negara-negara maju seperti sebagian Eropa, Australia dan negara Timur Tengah (Saudi, UEA, Kuwait dll) MEWAJIBKAN penduduknya melakukan vaksin dan ada hukumanya jika tidak, yaitu jika tidak vaksin, anak mereka tidak boleh sekolah. Silahkan baca tulisan kami[9].
Keberhasilan program vaksin dunia ini (dengan izin Allah) menyebabkan generasi baru saat ini jarang melihat atau mendengar wabah-wabah yang dahulu sangat menjadi momok ini (silahkan tanya dokter-dokter senior, mereka dahulu sangat sering menjumpai wabah seperti diptheri dll, anak-anak harus dilubangi tengorokannya untuk bernapas). Akibatnya, sebagian orang menganggap bahwa wabah ini semacam dongeng dan buat apa dilakukan? Padahal wabah program vaksin ini (dengan izin Allah) yang berperan mencegah wabah dengan terbentuknya herd immunity/kekebalan kelompok (silahkan baca tulisan kami, agar paham)[10]
Sebenarnya sejarah ini sangat seru apabila kita bahas, apalagi sejarah kejayaan umat Islam, akan tetapi dalam artikel ini kami cukupkan dahulu.
Mari jangan mudah percaya dengan informasi HOAX yang tidak benar semisal di atas, walaupun diucapkan oleh ustadz dalam ceramahnya atau pejabat di atas mimbar (mereka tidak salah, yang salah adalah informasi yang masuk dan umumnya mereka tidak memiliki dasar ilmu kesehatan).
Demikain semoga bermanfaat
sumber muslimafiya dot com
Ilmuan Islam menyumbang penemuan dalam vaksin, bahkan secara umum di ilmuan Islam yang meletakkan dasar-dasar pengobatan yang menjadi acuan kedokteran modern sekarang. Anggapan bahwa kedokteran modern adalah monopoli oleh barat tentu tidak benar (apalagi dibawa-bawa kata-kata pengobatan dari “negara kafir” agar kaum muslmin anti). Kaum muslimin yang membuat sekolah kedokteran pertama di Andulusia (Spanyol) dengan penemuan-penemuan teknologi terbaru saat itu seperti alat bedah, metode operasi caesar, peredaran darah, benang jahit dan lain-lain. Pelajarnya banyak dari bangsawan-bangsawan Eropa yang mengirimkan anak-anak mereka untuk belajar di pusat studi umat Islam di Andulusia. Mereka pun harus belajar Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar, akibatnya para sesepuh mereka mengeluhkan masukknya budaya Islam dan bahasa Arab yang menjadi trend saat itu, di mana pemuda Eropa merasa keren dengan bisa mengatakan “Uhibbuka” (I love You).
Kaum muslimin lalai akan agama dan lemah imannya, silau dengan kemewahan dunia. Akhirnya Andulusi jatuh dan iptek kaum muslimin diambil, jadilah ilmu kedokteran saat ini didominasi oleh mereka. Imam Asy-Syafi’irahimahullah berkata:
ضَيَّعُوا ثُلُثَ العِلْمِ وَوَكَلُوهُ إِلَى اليَهُوْدِ وَالنَّصَارَى.
“Umat Islam telah menyia-nyiakan sepertiga Ilmu (ilmu kedokteran) dan meyerahkannya kepada umat Yahudi dan Nasrani.”(Siyar A’lam An-Nubala 8/258, Darul Hadits).
Sejarah kejayaan kedoktean Islam bisa dibaca pada tulisan kami di sini[2]
Kembali pada penemu vaksin. Adalah seorang ilmu Muslim yaitu Ar-Razi (di Barat dikenal dengan nama Rhazez), beliau ORANG PERTAMA yang menemukan konsep dasar vaksin smallpox, wabah dan sistem kekebalan tubuh. Beliau meneliti bahwa orang yang sudah terkena smalpox (variola) tidak akan terkena kedua kalinya. Beliau meneliti ini setelah melihat fakta penyakit wabah yang banyak membuat manusia meninggal (Termasuk Sahabat yang dijamin masuk surga, Abu Ubaidah Ibnul Jarrah yang meninggal di Syam karena wabah). Beliau lalu meneliti dan menulis buku dengan judul ”al-Jadari wa al-Hasba” dan Manuskrip asli buku ini masih disimpan rapi di perpustakaan Leiden University,Belanda (banyak manuskrip ilmu dan penemuan umat Islam disimpan di museum-museum Eropa). Buku ini diterjemahkan oleh para ilmuan Eropa dengan judul:
“A Treatise on Smallpox and Measles” [3]
Ilmuan Turki (zaman khalifah Ottoman/Ustmaniyah) menyempurnakan penemuan ini, mereka sudah mengenal dan mengembangan tehnik imuniasi (variolasi). Pemerintah Turki pada tahun 1967 membuat perangko dengan tema dan gambar ibu sedang melakukan vaksin pada anaknya (masih bentuk sekuler, bukan zaman khalifah, jadi gambarnya masih ada aurat tangan terbuka). Hal ini untuk mengenang penemuan spektakuler mereka saat itu. Wabah dahulu sangat menjadi momok menakutkan bagi suatu daerah, wabah yang menular dengan cepat dan membuat cacat atau mematikan dalam waktu yang sangat cepat. Silahkan baca sumber dan lihat gambarnya di sini[4]
Seorang yang bernama Lady Mary Wortley Montagu asal Inggris, Ia terkena wabah smallpox dan merusak wajah serta menyebabkan saudaranya meninggal di usia muda. Ketika suaminya diangkat menjadi duta Inggris di Turki, mereka pindah ke Turki dan ia melihat sendiri teknologi variolasi ini di Turki. Ia melakukan (imuniasi ini) pada anak-anaknya juga, lalu ia memperkenalkan metode ini ke dokter Inggris dan menjadi metode yang ampuh saat itu untuk mencegah wabah.[5] Barulah metode ini dikembangkan oleh ilmuan Eropa setelahnya semisal Edward Jenner dan lain-lain.
Fakta ini juga menjawab informasi yang tidak benar yang beredar:
Pertama: Tidak benar bahwa “sekedar makan halal dan thayyib saja bisa mencegah wabah”. Sahahat Abu Ubaidah yang tentu menjaga makanannya dan amalnya, tapi meninggal karena wabah. Silahkan baca tulisan kami[6]
Kedua: Tidak Benar pernyataan bahwa “tidak perlu vaksin, cukup ASI dan thibbun Nabawi saja”. Thibbun nabawi tidak berarti membatasi dan tidak boleh pengobatan lainnya, bahkan bisa DIKOMBINASIKAN. Sebagaimana yang dilakukan oleh ilmuan muslim saat itu. Silahkan baca tulisan kami[7]
Perlu diketahui bahwa para ilmuan sangat berusaha meneliti bertahun-tahun bahwan ratusan tahun untuk meneliti vaksin. Mengorbankan waktu, tenaga dan dana yang tidak sedikit. Vaksin yang diteliti ini untuk penyakit wabah yang berbahaya, menular dan mematikan dengan cepat (kalau penyakit seperti panu, kadas, kurap, ini mah sepertinya tidak perlu vaksin ^^).
Alhamdulillah teknologi kedokteran terus berkembang ditangan ilmuan. Berbagai wabah penyakit telah ditemukan vaksinnya dan jika dilakukan serentak maka wabah akan punah dari muka bumi. Alhamdulillah dengan izin Allah, penyakit smallpox dinyatakan musnah pahun 1979 setelah 2 Abad (penyakit ini sangat berbahaya dan sangat menyeramkan bentuknya, kalau berani lihat silahkan googling).
Hal ini dibantu oleh mulai tersebarnya ilmu dan kesadaran akan wabah dan vaksin. Sampai saat ini mayoritas negara dunia memiliki program vaksin, Silahkan baca tulisan kami [8]. Negara-negara maju seperti sebagian Eropa, Australia dan negara Timur Tengah (Saudi, UEA, Kuwait dll) MEWAJIBKAN penduduknya melakukan vaksin dan ada hukumanya jika tidak, yaitu jika tidak vaksin, anak mereka tidak boleh sekolah. Silahkan baca tulisan kami[9].
Keberhasilan program vaksin dunia ini (dengan izin Allah) menyebabkan generasi baru saat ini jarang melihat atau mendengar wabah-wabah yang dahulu sangat menjadi momok ini (silahkan tanya dokter-dokter senior, mereka dahulu sangat sering menjumpai wabah seperti diptheri dll, anak-anak harus dilubangi tengorokannya untuk bernapas). Akibatnya, sebagian orang menganggap bahwa wabah ini semacam dongeng dan buat apa dilakukan? Padahal wabah program vaksin ini (dengan izin Allah) yang berperan mencegah wabah dengan terbentuknya herd immunity/kekebalan kelompok (silahkan baca tulisan kami, agar paham)[10]
Sebenarnya sejarah ini sangat seru apabila kita bahas, apalagi sejarah kejayaan umat Islam, akan tetapi dalam artikel ini kami cukupkan dahulu.
Mari jangan mudah percaya dengan informasi HOAX yang tidak benar semisal di atas, walaupun diucapkan oleh ustadz dalam ceramahnya atau pejabat di atas mimbar (mereka tidak salah, yang salah adalah informasi yang masuk dan umumnya mereka tidak memiliki dasar ilmu kesehatan).
Demikain semoga bermanfaat
sumber muslimafiya dot com
Rahasia Itu Ujian
ﻣﻦ ﺳﺘﺮ ﻣﺴﻠﻤﺎ ﺳﺘﺮﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻵﺧﺮﺓ
.
“Barangsiapa yang menutupi (kesalahan) seorng muslim, maka Allah akan menutupi (dosa dan kesalahan)nya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim)
.
“Barangsiapa yang menutupi (kesalahan) seorng muslim, maka Allah akan menutupi (dosa dan kesalahan)nya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim)
Jangan Begadang Kecuali...
Assalamualaikum, selamat datang, kali ini saya copaskan artikel yang bagus, silahkan dibaca.
Begadang Malam Hari (Syariat dan Medis)
-Dimakruhkan tidur sebelum isya dan berbincang-bincang tidak bermanfaat setelahnya, lebih baik tidur di awal malam dan bangun sepertiga malam
-Boleh begadang sesekali untuk keperluan tertentu
Karena ada pepatah Arab,
من أراد المعالى سهر اليالى
“Barang siapa yang menginginkan cita-cita tinggi maka begadang malam hari”
___________________
Terkadang kita harus begadang malam hari karena suatu keperluan, baik itu belajar atau bekerja atau begadang untuk hal yang kurang bermanfaat. Berikut sedikit pembahasan mengenai hal ini.
Begadang dalam pandangan syariat
Allah telah menjadikan tidur malam untuk istirahat bagi manusia, di mana tidur malam secara medis adalah waktu perbaikan sel-sel tubuh dan penetralan dari berbagai racun.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمِنْ ءَايَاتِهِ مَنَامُكُم بِالَّليْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لأَيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya adalah tidurmu diwaktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”. (Ar Rum: 23)
Allah Ta’ala berfirman,
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat”. (An Naba : 9)
Karenanya begadang terus menerus (sampai berminggu-minggu) tanpa tidur siang (balas tidur) sehingga kekurang tidur maka ini termasuk dalam larangan yaitu membahayakan tubuh.
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallambersabda,
لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَار
“tidak boleh berbuat bahaya dan membahayakan.”[1]
Walaupun memang ada manfaatnya akan tetapi jika madharatnya lebih besar sebaiknya jangan dilakukan. Sebagaimana kaidah dalam Khamer. Allah Ta’ala berfirman,
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosanya lebih besar dari manfaatnya.”Al-Baqarah :219)
Jadi Begadang tidak dianjurkan jika tidak ada kepentingan yang benar-benar cukup penting
Bedagang untuk hal yang bermanfaat
Boleh jika sekali-kali begadang untuk hal yang bermanfaat, bahkan terkadang waktu malam adalah waktu yang tepat untuk “mengejar cita-cita” karena waktu yang sunyi dan jauh dari manusia sehingga bisa fokus
Karena ada pepatah Arab,
من أراد المعالى سهر اليالى
“Barang siapa yang menginginkan cita-cita tinggi maka begadang malam hari”
Jika kita lihat, ada beberapa kisah ulama yang begadang bahkan menhidupkan sepanjang malam (tidak tidur sama sekali) untuk sesuatu yang bermanfaat. Hanya saja kita tidak pernah mendengar mereka menjadikan begadang sebagai kebiasaan yang dilakukan terus menerus. Termasuk yang bermanfaat di sini adalah menghidupkan 10 malam terakhir bulan Ramadhan untuk beribadah.
Tidak boleh begadang untuk hal yang tidak bermanfaat juga, bahkan walaupun begadang untuk beribadah tetapi melalaikan tidak shalat subuh, sebagaimana kisah berikut.
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ سُلَيْمَانَ بْنِ أَبِي حَثْمَةَ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ فَقَدَ سُلَيْمَانَ بْنَ أَبِي حَثْمَةَ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ وَأَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ غَدَا إِلَى السُّوقِ وَمَسْكَنُ سُلَيْمَانَ بَيْنَ السُّوقِ وَالْمَسْجِدِ النَّبَوِيِّ فَمَرَّ عَلَى الشِّفَاءِ أُمِّ سُلَيْمَانَ فَقَالَ لَهَا لَمْ أَرَ سُلَيْمَانَ فِي الصُّبْحِ فَقَالَتْ إِنَّهُ بَاتَ يُصَلِّي فَغَلَبَتْهُ عَيْنَاهُ فَقَالَ عُمَرُ لَأَنْ أَشْهَدَ صَلَاةَ الصُّبْحِ فِي الْجَمَاعَةِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَقُومَ لَيْلَةً
Dari Abu Bakr bin Sulaiman bin Abi Hatmah, sesungguhnya Khalifah Umar bin al Khattab tidak menjumpai Sulaiman bin Abi Hatmah saat shalat Shubuh. Rumah Sulaiman itu terletak antara pasar dengan masjid nabawi. Pada pagi harinya Umar pergi ke pasar. Umar melewati as Syifa, ibu dari Sulaiman. Khalifah Umar bertanya kepada sang ibu, “Aku tidak menjumpai Sulaiman dalam jamaah shalat shubuh”. Sang ibu menjawab dengan mengatakan, “Semalaman Sulaiman mengerjakan shalat Tahajud. Pada waktu shubuh matanya tidak kuat untuk diajak bangun mengerjakan shalat shubuh berjamaah.
Khalifah Umar mengatakan, “Sungguh jika aku bisa mengerjakan shalat shubuh berjamaah itu lebih kusukai dari pada aku shalat tahajud semalaman namun tidak kuat untuk bangun shalat shubuh”[2]
Begadang untuk beribadah kemudian lalai apalagi bedagang yang tidak bermanfaat?
Karenanya ulama menjelaskan tidak dianjurkan (ada yang memakruhkan) mengobrol kurang bermanfaat setelah isya bahkan begadang
Dari Abu Barzah radhiallahu ‘anhu:
أنَّ رسولَ الله – صلى الله عليه وسلم – كان يكرهُ النَّومَ قَبْلَ العِشَاءِ والحَديثَ بَعْدَهَا. متفقٌ عليه
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyukai tidur sebelum shalat ‘Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.”[3]
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
فإن النبي صلى الله عليه وسلم كان يكره النوم قبل صلاة العشاء والحديث بعدها وإذا أطال الإنسان السهر فإنه لا يعطي بدنه حظه من النوم، ولا يقوم لصلاة الصبح، إلا وهو كسلان تعبان، ثم ينام في أول نهاره عن مصالحة الدينية والدنيوية، والنوم الطويل في أول النهار يؤدي إلى فوات مصالح كثيرة
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum isya dan berbincang-bincang (tidak bermanfaat) setelahnya. Jika seseorang begadang semalaman dan tidak memberikan hak tidur kepada badannya, bahkan tidak shalat subuh kecuali bangn dengan tubuh yang lelah dan malas, kemudian tidur di awal hari, maka ia telah kehilangan mashlahat yang banyak.”[4]
Begadang dalam padangan medis
Begadang jika menjadi kebiasaan terus menerus akan berbahaya bagi tubuh, karena memang tidur malam adalah waktu istirahat dan waktu tubuh untuk berkembang dan melakukan berbagai perbaikan. Karenanya jangan sampai sering begadang tanpa kebutuhan atau kepentingan yang jelas. Begadang banyak menyebabkan beberapa masalah , misalnya kurangnya konsentrasi, otak menjadi lelah, pandangan mata menjadi kabur, kulit menjadi tidak sehat dan tidak elastis sampai permasalahan pembuluh darah dan jantung.
Tidurlah dengan cukup, bagi orang dewasa 4-8 jam waktu tidur malam. Perlu diingat, yang penting adalah kualitas tidur bukan kuantitasnya. Tidur sebentar tetapi lelap dan berkualitas lebih baik. Jangan lupa tidur siang dan istirahat siang yang merupakan Sunnah berpahala jika dilakukan. Terlebih semalaman begadang, maka diusahakan agar tidur siang.
Demikian semoga bermanfaat
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
-Dimakruhkan tidur sebelum isya dan berbincang-bincang tidak bermanfaat setelahnya, lebih baik tidur di awal malam dan bangun sepertiga malam
-Boleh begadang sesekali untuk keperluan tertentu
Karena ada pepatah Arab,
من أراد المعالى سهر اليالى
“Barang siapa yang menginginkan cita-cita tinggi maka begadang malam hari”
___________________
Terkadang kita harus begadang malam hari karena suatu keperluan, baik itu belajar atau bekerja atau begadang untuk hal yang kurang bermanfaat. Berikut sedikit pembahasan mengenai hal ini.
Begadang dalam pandangan syariat
Allah telah menjadikan tidur malam untuk istirahat bagi manusia, di mana tidur malam secara medis adalah waktu perbaikan sel-sel tubuh dan penetralan dari berbagai racun.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمِنْ ءَايَاتِهِ مَنَامُكُم بِالَّليْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لأَيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya adalah tidurmu diwaktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”. (Ar Rum: 23)
Allah Ta’ala berfirman,
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat”. (An Naba : 9)
Karenanya begadang terus menerus (sampai berminggu-minggu) tanpa tidur siang (balas tidur) sehingga kekurang tidur maka ini termasuk dalam larangan yaitu membahayakan tubuh.
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallambersabda,
لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَار
“tidak boleh berbuat bahaya dan membahayakan.”[1]
Walaupun memang ada manfaatnya akan tetapi jika madharatnya lebih besar sebaiknya jangan dilakukan. Sebagaimana kaidah dalam Khamer. Allah Ta’ala berfirman,
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosanya lebih besar dari manfaatnya.”Al-Baqarah :219)
Jadi Begadang tidak dianjurkan jika tidak ada kepentingan yang benar-benar cukup penting
Bedagang untuk hal yang bermanfaat
Boleh jika sekali-kali begadang untuk hal yang bermanfaat, bahkan terkadang waktu malam adalah waktu yang tepat untuk “mengejar cita-cita” karena waktu yang sunyi dan jauh dari manusia sehingga bisa fokus
Karena ada pepatah Arab,
من أراد المعالى سهر اليالى
“Barang siapa yang menginginkan cita-cita tinggi maka begadang malam hari”
Jika kita lihat, ada beberapa kisah ulama yang begadang bahkan menhidupkan sepanjang malam (tidak tidur sama sekali) untuk sesuatu yang bermanfaat. Hanya saja kita tidak pernah mendengar mereka menjadikan begadang sebagai kebiasaan yang dilakukan terus menerus. Termasuk yang bermanfaat di sini adalah menghidupkan 10 malam terakhir bulan Ramadhan untuk beribadah.
Tidak boleh begadang untuk hal yang tidak bermanfaat juga, bahkan walaupun begadang untuk beribadah tetapi melalaikan tidak shalat subuh, sebagaimana kisah berikut.
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ سُلَيْمَانَ بْنِ أَبِي حَثْمَةَ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ فَقَدَ سُلَيْمَانَ بْنَ أَبِي حَثْمَةَ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ وَأَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ غَدَا إِلَى السُّوقِ وَمَسْكَنُ سُلَيْمَانَ بَيْنَ السُّوقِ وَالْمَسْجِدِ النَّبَوِيِّ فَمَرَّ عَلَى الشِّفَاءِ أُمِّ سُلَيْمَانَ فَقَالَ لَهَا لَمْ أَرَ سُلَيْمَانَ فِي الصُّبْحِ فَقَالَتْ إِنَّهُ بَاتَ يُصَلِّي فَغَلَبَتْهُ عَيْنَاهُ فَقَالَ عُمَرُ لَأَنْ أَشْهَدَ صَلَاةَ الصُّبْحِ فِي الْجَمَاعَةِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَقُومَ لَيْلَةً
Dari Abu Bakr bin Sulaiman bin Abi Hatmah, sesungguhnya Khalifah Umar bin al Khattab tidak menjumpai Sulaiman bin Abi Hatmah saat shalat Shubuh. Rumah Sulaiman itu terletak antara pasar dengan masjid nabawi. Pada pagi harinya Umar pergi ke pasar. Umar melewati as Syifa, ibu dari Sulaiman. Khalifah Umar bertanya kepada sang ibu, “Aku tidak menjumpai Sulaiman dalam jamaah shalat shubuh”. Sang ibu menjawab dengan mengatakan, “Semalaman Sulaiman mengerjakan shalat Tahajud. Pada waktu shubuh matanya tidak kuat untuk diajak bangun mengerjakan shalat shubuh berjamaah.
Khalifah Umar mengatakan, “Sungguh jika aku bisa mengerjakan shalat shubuh berjamaah itu lebih kusukai dari pada aku shalat tahajud semalaman namun tidak kuat untuk bangun shalat shubuh”[2]
Begadang untuk beribadah kemudian lalai apalagi bedagang yang tidak bermanfaat?
Karenanya ulama menjelaskan tidak dianjurkan (ada yang memakruhkan) mengobrol kurang bermanfaat setelah isya bahkan begadang
Dari Abu Barzah radhiallahu ‘anhu:
أنَّ رسولَ الله – صلى الله عليه وسلم – كان يكرهُ النَّومَ قَبْلَ العِشَاءِ والحَديثَ بَعْدَهَا. متفقٌ عليه
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyukai tidur sebelum shalat ‘Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.”[3]
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
فإن النبي صلى الله عليه وسلم كان يكره النوم قبل صلاة العشاء والحديث بعدها وإذا أطال الإنسان السهر فإنه لا يعطي بدنه حظه من النوم، ولا يقوم لصلاة الصبح، إلا وهو كسلان تعبان، ثم ينام في أول نهاره عن مصالحة الدينية والدنيوية، والنوم الطويل في أول النهار يؤدي إلى فوات مصالح كثيرة
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum isya dan berbincang-bincang (tidak bermanfaat) setelahnya. Jika seseorang begadang semalaman dan tidak memberikan hak tidur kepada badannya, bahkan tidak shalat subuh kecuali bangn dengan tubuh yang lelah dan malas, kemudian tidur di awal hari, maka ia telah kehilangan mashlahat yang banyak.”[4]
Begadang dalam padangan medis
Begadang jika menjadi kebiasaan terus menerus akan berbahaya bagi tubuh, karena memang tidur malam adalah waktu istirahat dan waktu tubuh untuk berkembang dan melakukan berbagai perbaikan. Karenanya jangan sampai sering begadang tanpa kebutuhan atau kepentingan yang jelas. Begadang banyak menyebabkan beberapa masalah , misalnya kurangnya konsentrasi, otak menjadi lelah, pandangan mata menjadi kabur, kulit menjadi tidak sehat dan tidak elastis sampai permasalahan pembuluh darah dan jantung.
Tidurlah dengan cukup, bagi orang dewasa 4-8 jam waktu tidur malam. Perlu diingat, yang penting adalah kualitas tidur bukan kuantitasnya. Tidur sebentar tetapi lelap dan berkualitas lebih baik. Jangan lupa tidur siang dan istirahat siang yang merupakan Sunnah berpahala jika dilakukan. Terlebih semalaman begadang, maka diusahakan agar tidur siang.
Demikian semoga bermanfaat
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen